Anda di halaman 1dari 6

TRIASE IGD

: SOP/VII/UKP-
No.Dokumen
24/VII/2017
SO
No. Revisi : 00
P
Tgl. Terbit : 17 Juli 2017
Halaman :1/3

PUSKESMAS
CINERE Drg. Siti Muhimatul
Munawaroh
NIP. 197501132006042012
1. Pengertian Triase adalah cara mengidentifikasi dan pemilahan secara cepat
pasien yang membutuhkan stabilisasi segera dan untuk menentukan
prioritas penanganan pasien berdasarkan tingkat kegawatannya dan
masalah yang terjadi pada pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan langkah – langkah bagi petugas yaitu dokter dan
perawat untuk melakukan triase pada pasien/korban lebih dari satu
pada pasien darurat non bencana dan bencana
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No. 445/SK.526/06/2017
tentang Pedoman Pelayanan UPT Puskesmas Kecamatan Cinere
4. Referensi
1. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Pelayanan
Keperawatan Gawat Darurat di Rumah Sakit. 2005.

2. Buku Panduan BTCLS Tahun 2012 Yayasan Ambulan Gawat


Darurat 119

3. Prosedur/Langkah
1. Petugas Pelayanan 24 Jam menerima pasien gawat darurat.di
- langkah
IGD

2. Petugas Pelayanan 24 Jam melakukan anamnesa singkat dan


skrining kepada pasien/pengantar/keluarga pasien

3. Petugas melakukan penilaian ABCD (airway, Breathing,


Circulation, Disability) selama kurang dari 20 detik.

4. Petugas Pelayanan 24 jam memberikan tanda sesuai dengan


pengelompokan triase:

1). Prioritas Nol (hitam)/PO

Pasien meninggal atau kondisi yang parah yang jelas tidak


mungkin untuk diselamatkan.

2). Prioritas Pertama (merah)/P1

Kelompok Pasien yang membutuhkan stabilisasi segera


seperti syok oleh berbagai kausa, gangguan pernapasan,
trauma kepala dengan pupil anisokor, perdarahan eksternal
masif, dan henti jantung. Pasien memerlukan penilaian
cepat dan tindakan medik atau transport segera untuk
menyelamatkan hidupnya.

3). Prioritas Kedua (kuning)/P2

Kelompok Pasien memerlukan pengawasan ketat, tetapi


perawatan dapat ditunda sementara dengan sakit atau
cedera dengan tingkat yang kurang berat dan dipastikan
tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat.
Misalnya: pasien denagn risiko syok (pasien dengan
gangguan jantung atau trauma abdomen), fraktur multipel,
fraktur femur/pelvis, luka bakar luas, gangguan kesadaran /
trauma kepala. Pasien diberikan infus dan pengawasan
ketat serta perawatan sesegera mungkin.

4). Prioritas Ketiga (Hijau)/P3

Kelompok Pasien yang tidak memerlukan pengobatan atau


pemberian pengobatan dapat ditunda, dengan tingkat
penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan segera
serta tidak mengancam nyawa dan tidak menimbulkan
kecacatan seperti fraktur minor, luka minor, luka bakar
minor.

5. Petugas memprioritas pelayanan sesuai dengan urutan


prioritas: Pl, P2, P3.

6. Petugas langsung memberikan penanganan tindakan pada


pasien Pl (merah)

7. Petugas merujuk ke Rumah Sakit apabila pasien Pl (merah)


setelah stabilisasi dilakukan

8. Petugas memberikan tindakan medis pada pasien P2


(kuning) apabila memerlukan tindakan medis setelah
pasien P1 selesai ditangani

9. Petugas memindahkan pasien kategori P3 (hijau) ke


pelayanan rawat jalan .

10. Dokter dan perawat memulangkan pasien IGD jika kondisi


membaik dan tanda vital stabil

11. Dokter dan perawat mengembalikan pasien kategori P0


(hitam) ke keluarga (yang sudah meninggal) atau jika
diperlukan pemeriksaan forensik, dikirim RS yang tersedia
dokter forensik.

12. Dokter dan perawat melakukan dokumentasi pada rekam


medis
4. Unit terkait
1. Ruangan Pendaftaran dan Rekam Medis

2. Ruangan Pemeriksaan Umum

3. Ruangan Tindakan

4. Ruangan Farmasi
5. Ruangan IGD
5. Dokumen terkait
1. Rekam Medis
2. Kertas Resep
3. Buku Register Ruang Tindakan
4. Surat Persetujuan Tindakan
5. Surat Rujukan Luar
6. Surat Persetujuan Rujukan
7. Resume medis
6. Rekaman historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl Mulai
perubahan diberlakukan
TRIASE
No. Dokumen : SOP/VII/UKP-
DAFTA 24/VII/2017
No. Revisi :00
R TILIK
Tanggal Terbit : 17 Juli 2017
Halaman :1/3

PUSKESMAS
Drg. Siti Muhimatul Munawaroh
CINERE NIP. 197501132006042012

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlak
u
1
Apakah Petugas Pelayanan 24 Jam menerima pasien gawat
darurat.

2
Apakah Petugas Pelayanan 24 Jam melakukan penilaian
ABCD (airway, Breathing, Circulation, Disability) selama kurang
dari 20 detik.
3
Apakah Petugas Pelayanan 24 jam memberikan tanda sesuai

dengan pengelompokan triase:

a. Prioritas Nol (hitam)/PO


Pasien meninggal atau kondisi yang parah yang jelas
tidak mungkin untuk diselamatkan.
b. Prioritas Pertama (merah)/P1
Kelompok Pasien yang membutuhkan stabilisasi segera
seperti syok oleh berbagai kausa, gangguan
pernapasan, trauma kepala dengan pupil anisokor,
perdarahan eksternal masif, dan henti jantung. Pasien
memerlukan penilaian cepat dan tindakan medik atau
transport segera untuk menyelamatkan hidupnya.

c. Prioritas Kedua (kuning)/P2


Kelompok Pasien memerlukan pengawasan ketat, tetapi
perawatan dapat ditunda sementara dengan sakit atau
cedera dengan tingkat yang kurang berat dan dipastikan
tidak akan mengalami ancaman jiwa dalam waktu dekat.
Misalnya: pasien denagn risiko syok (pasien dengan
gangguan jantung atau trauma abdomen), fraktur
multipel, fraktur femur/pelvis, luka bakar luas, gangguan
kesadaran / trauma kepala. Pasien diberikan infus dan
pengawasan ketat serta perawatan sesegera mungkin.

d. Prioritas Ketiga (Hijau)/P3


Kelompok Pasien yang tidak memerlukan pengobatan
atau pemberian pengobatan dapat ditunda, dengan
tingkat penyakit yang tidak membutuhkan pertolongan
segera serta tidak mengancam nyawa dan tidak
menimbulkan kecacatan seperti fraktur minor, luka
minor, luka bakar minor.

4
Apakah Petugas memprioritas pelayanan sesuai dengan urutan
prioritas: Pl, P2, P3.

5
Apakah Petugas langsung memberikan penanganan tindakan
pada pasien Pl (merah).
6
Apakah Petugas merujuk ke Rumah Sakit apabila pasien Pl
(merah).

7 Apakah Petugas memberikan tindakan medis pada


pasien P2 (kuning) apabila memerlukan tindakan medis
8 Apakah Petugas memindahkan pasien kategori P3 (hijau)
ke pelayanan rawat jalan .

Compliance rate (CR) : ……………..%


Depok,………………
Pelaksana / auditor

………………….

Anda mungkin juga menyukai