Anda di halaman 1dari 5

DISLIPIDEMIA

No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS
dr. Hj. Riska Susanti
RAWAT INAP
19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH

Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan


maupun penurunan satu atau lebih fraksi lipid dalam darah. Beberapa kelainan fraksi
Pengertian lipid yang utama adalah kenaikan kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan atau
trigliserida, serta penurunan kolesterol HDL.
No. ICD X : E78.5 Hiperlipidemia
Tingkat Kemampuan: 4A
Tujuan Sebagai pedoman petugas untuk melakukan diagnosis dan penatalaksanaan
Dislipidemia di Puskesmas
Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Inap Sungai Pinyuh Nomor Tahun 2017
tentang Pemberian Layanan Klinis
Referensi Peraturan Menteri Kesehatan No.5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktis Klinis Bagi
Dokter Umum
1. Petugas menerima pasien.
2. Petugas melakukan anamnesa (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat
penyakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat penyakit keluarga). Pada anamnesa
biasanya didapatkan pasien dengan faktor risiko seperti konsumsi tinggi lemak,
merokok, riwayat keluarga dengan dislipidemia dan DM, kurang beraktivitas fisik,
konsumsi alkohol, riwayat diabetes sebelumnya. Pada umumnya dislipidemia tidak
bergejala dan biasanya ditemukan pada saat pasien melakukan pemeriksaan rutin
kesehatan (medical check-up).
3. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign dan pemeriksaan fisik serta
pemeriksaan penunjang yang diperlukan / yang sesuai :
a. Pemeriksaaan antropometri (lingkar perut dan IMT/Indeks Massa Tubuh) dan
tekanan darah. Cara pengukuran IMT(kg/m2)= BB(kg)/TB2(m)
b. Pemeriksaan penunjang laboratorium antara lain pemeriksaan kadar kolesterol
total, kolesterol LDL, kolesterol HDL dan trigliserida plasma.
Prosedur 4. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik serta
pemeriksaan penunjang

Interpretasi kadar lipid plasma berdasarkan NECP (National


Cholesterol Education Program)
Kolesterol LDL
< 100 mg/Dl Optimal
100-129 mg/dL Mendekati optimal
130-159 mg/dL Borderline
160-189 mg/dL Tinggi
≥ 190 mg/dL Sangat tinggi
Kolesterol Total
< 200 mg/dL Diinginkan
200-239 mg/dL Borderline
≥ 240 mg/dL Tinggi
DISLIPIDEMIA
No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS
dr. Hj. Riska Susanti
RAWAT INAP
19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH

Kolesterol HDL
< 40 mg/dL Rendah
≥ 60 mg/dL Tinggi
Trigeliserida
< 150 mg/dL Optimal
150-199 mg/dL Borderline
200-499 mg/dL Tinggi
≥ 500 mg/dL Sangat tingg

5. Petugas memberikan terapi/rencana penatalaksanaan komprehensif sesuai


diagnosa :
a. Petugas melakukan penilaian jumlah faktor risiko penyakit jantung koroner
pada pasien untuk menentukan kolesterol-LDL yang harus dicapai.

Faktor risiko utama (selain kolesterol LDL) yang menentukan sasaran


kolesterol LDL
1. Perokok sigaret
2. Hipertensi (≥140/90 mmHg atau sedang mendapat obat antihipertensi)
3. Kolesterol HDL rendah ( <40 mg/dl). Jika didapatkan kolesterol HDL
≥60mg/dl maka mengurangi satu faktor risiko dari jumlah total
4. Riwayat keluarga PJK dini yaitu ayah usia < 55 tahun dan ibu < 65 tahun
5. Umur pria ≥ 45 tahun dan wanita ≥ 55 tahun.

Tiga Kategori Risiko yang Menentukan Sasaran Kolesterol LDL yang


Ingin Dicapai berdasarkan NCEP
Sasaran
Kategori Risiko Kolesterol
LDL (mg/dl)
• Risiko Tinggi <100
a. Mempunyai Riwayat PJK dan
b. Mereka yang mempunyai risiko yang disamakan
dengan PJK
a. Diabetes Melitus
b. Bentuk lain penyakit aterosklerotik yaitu stroke,
penyakit arteri perifer, aneurisma aorta
abdominalis
c. Faktor risiko multipel (> 2 faktor risiko) yang
mempunyai risiko PJK dalam waktu 10 tahun > 20
% (lihat skor risiko Framingham)
• Risiko Multipel (≥2 faktor risiko) dengan risiko PJK <130
dalam kurun waktu 10 tahun < 20%
• Risiko Rendah (0-1 faktor risiko) dengan risiko PJK <160
dalam kurun waktu 10 tahun < 10 %
DISLIPIDEMIA
No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS
dr. Hj. Riska Susanti
RAWAT INAP
19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH

b. Petugas menentukan penatalaksanaan pada pasien berdasarkan kategori risiko


pada tabel diatas dan memberikan tatalaksana menurut skema dibawah ini :

c. Petugas memberikan terapi non farmakologis


1. Terapi nutrisi medis
Pasien dengan kadar kolesterol LDL tinggi dianjurkan untuk mengurangi
asupan lemak total dan lemak jenuh, dan meningkatkan asupan lemak tak
DISLIPIDEMIA
No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS
dr. Hj. Riska Susanti
RAWAT INAP
19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH

jenuh rantai tunggal dan ganda. Pada pasien dengan trigliserida tinggi perlu
dikurangi asupan karbohidrat, alkohol, dan lemak
2. Aktivitas fisik
Pasien dianjurkan untuk meningkatkan aktivitas fisik sesuai kondisi dan
kemampuannya.
d. Petugas memberikan tata laksana farmakologis
Terapi farmakologis dilakukan setelah 6 minggu terapi non farmakologis.

Obat hipoglikemik dan efek terhadap kadar lipid plasma


Kolesterol Kolesterol
Jenis Obat Trigliserida
LDL HDL
Statin ↓ 18 – 55 % ↑ 5- 15 % ↓ 7 – 30 %
Resin ↓ 15 – 30 % ↑ 3- 5 % -
Fibrat ↓ 5 – 25 % ↑ 10 - 20 % ↓ 20 – 50 %
Asam Nikotinat ↓ 5 – 25 % ↑ 15- 35 % ↓ 20 – 50 %
Ezetimibe ↓ 17 – 18 % ↑ 3- 4 % -

Obat Hipolopidemik
Jenis Obat Dosis Efek Samping
Resin 4 – 16 gram/hari Konstipasi, gangguan absorbs
Kolestiramin 5 – 20 gram/hari obat lain
Kolestipol
Golongan Asam Lepas cepat 1,5-3 Flushing, hiperglikemia,
Nikotinat gram/hari hiperuricemia, hepatotoksik,
Asam Nikotinat Lepas lambat 1-2 gangguan saluran cerna
gram/hari
Golongan Statin 20 – 80 mg malam hari Miopati, Peningkatan
Fluvastatin 5 – 40 mg malam hari SGOT/SGPT, Rhabdomiolosis
Lovastatin 5 – 40 mg malam hari
Pravastatin 5 – 40 mg malam hari
Simvastatin 10 – 80 mg malam hari
Atorvastatin 10 – 40 mg malam hari
Rosuvastatin 1 – 4 mg malam hari
Pitavastatin
Golongan Asam 145,160 mg 1x/hari Dispepsia, miopati
Fibrat 600 mg 2x/hari Kontraindikasi: gangguan
Fenofibrat 900 mg 1x/hari fungsi hati dan ginjal berat
Gemfibrozil
Penghambat 10 mg 1x/ hari Dispepsia, sakit kepala dan
Absorbsi punggung
Kolesterol
Ezetimibe
DISLIPIDEMIA
No. Dokumen :
No. Revisi :0
SOP Tanggal
:
Terbit
Halaman :
PUSKESMAS
dr. Hj. Riska Susanti
RAWAT INAP
19770127 200701 2 010
SUNGAI PINYUH

6. Petugas memotivasi pasien dan keluarga untuk mengatur diet pasien dan aktivitas
fisik yang sangat membantu keberhasilan terapi serta mengedukasi pasien agar
kontrol teratur untuk pemeriksaan kolesterol lengkap untuk melihat target terapi
dan maintenance jika target sudah tercapai.
7. Petugas merujuk pasien apabila terdapat penyakit komorbid yang harus ditangani
oleh spesialis atau terdapat salah satu dari faktor risiko PJK
8. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk dibawa ke unit farmasi
9. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosis,
terapi serta rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
10. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus untuk dientry
11. Petugas simpus medokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan,
diagnosis, terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data simpus
Unit Terkait Unit BP-Umum

Rekaman historis perubahan

Tgl. Mulai
No Isi Perubahan
Diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai