Anda di halaman 1dari 3

ULKUS PADA TUNGKAI

DTSOP/UKP/
No. Dokumen
068
DAFTAR No.Revisi 0
TILIK
Tanggal Terbit 17 April 2018

Halaman 1 dari 1
PUSKESMAS RAWAT Sri Lestari, Amd. Keb
JALAN SEMUDUN NIP. 19680424 198803 2 011

Tidak
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 1. Apakah Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama,
riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,
riwayat alergi, dan riwayat penyakit keluarga). Pasien
biasanya datang dengan luka pada tungkai bawah. Luka
bisa disertai dengan nyeri atau tanpa nyeri. Terdapat
penyakit penyerta lainnya yang mendukung kerusakan
pembuluh darah dan jaringan saraf perifer. Anamnesa
lain:
a. Dapat ditanyakan kapan luka pertama kali terjadi.
Apakah pernah mengalami hal yang sama di daerah
yang lain.
b. Perlu diketahui apakah pernah mengalami fraktur
tungkai atau kaki. Pada tungkai perlu diperhatikan
apakah ada vena tungkai superfisial yang menonjol
dengan tanda inkompetensi katup.
c. Perlu diketahui apakah penderita mempunyai
indikator adanya penyakit yang dapat memperberat
kerusakan pada pembuluh darah.
Petugas menanyakan faktor risiko penyakit ulkus yaitu
usia penderita, berat badan, jenis pekerjaan, penderita
gizi buruk, mempunyai higiene yang buruk,
penyakit penyerta yang bisa menimbulkan
kerusakan pembuluh darah.
2 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang
diperlukan.
3 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang sesuai
yaitu:
a. Ulkus tropikum
Penyebab: Trauma, higiene dan gizi serta infeksi
oleh kuman Bacillus Fusiformis dan Borrelia
vincentii.
Gejala klinis: Luka kecil terbentuk papula dan
menjadi vesikel. Vesikel pecah akan terbentuk
ulkus kecil. Ulkus akan meluas ke samping dan ke
dalam.
b. Ulkus varikosum
Penyebab kelainan pembuluh seperti trombosis
atau kelainan katup vena yang erasal dari luar
pembuluh darah seperti bendungan daerah
proksimal karena tumor di abdomen, kehamilan
atau pekerjaan yang dilakukan berdiri.
Gejala klinis: ada edema, bengkak pada kaki yang
meningkat saat berdiri. Kaki terasa gatal, pegal,
rasa terbakar tidak nyeri dan berdenyut. Ulkus
yang terjadi akan mempunyai tepi yang tidak
teratur. Dasar ulkus terdapat jaringan granulasi,
eksudat. Kulit sekitar akan nampak merah
kecoklatan. Terdapat indurasi, mengkilat, dan
fibrotik pada kulit sekitar luka.
c. Ulkus arteriosum
Penyebab: kelainan yang disebabkan ateroma.
Dibagi mnejadi ekstramural, mural dan intramural.
Gejala klinis: ulkus ini paling sering terdapat pada
posterior, medial atau anterior. Dapat terjadi pada
tonjolan tulang. Bersifat eritematosa, nyeri, bagian
tengah berbentuk plon (punched out), tepi kotor.
Rasa nyeri akan bertambah jika tungkai diangkat
atau dalam keadaan dingin. Denyut nadi pada
dormsum pedis akan melemah atau sama sekali
tidak ada.
d. Ulkus neurotrofik
Penyebab: terjadi karena tekanan atau trauma pada
kulit yang anestetik. Gejala klinis; Pada tempat
yang paling kuat menerima tekanan yaitu di tumit
dan metatarsal/ bersifat tunggal atau multipel.
Ulkus bulat, tidak nyeri dan berisi jaringan
nekrotik. Dapat mencapai subkutis dan
membentuk sinus. Bisa mencapai tulang dan
menimbulkan infeksi sekunder.
4 Apakah Jika diperlukan petugas melakukan pemeriksaan
penunjang yaitu pemeriksaan darah lengkap, urinalisa,
pemeriksaan kadar gula dan kolesterol.

5 Apakah Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential


diagnosis berdasarkan hasil anamnesis, vital sign,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang jika dilakukan.

6 Apakah Petugas memberikan terapi sesuai dengan tipe dari


ulkus tersebut:
a. Pada ulkus varikosum lakukan terapi dengan
meninggikan letak tungkai saat berbaring untuk
mengurangi hambatan aliran pada vena, sementara
untuk varises yang terletak di proksimal dari ulkus
diberi bebat elastin agar dapat membantu kerja otot
tungkai bawah memompa darah ke jantung.
b. Pada ulkus arteriosum, pengobatan untuk
penyebabnya dilakukan konsul ke bagian bedah.
7 Apakah Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau
keluarganya:
e. Perbaiki keadaan gizi dengan makanan yang
mengandung kalori dan protein tinggi, serta vitamin
dan mineral.
f. Hindari suhu yang dingin
g. Jangan berdiri terlalu lama dalam melakukan
pekerjaan
h. Olah raga teratur dan menjaga berat badan ideal
i. Menghindari trauma berulang, trauma dapat berupa
fisik, kimia dan panas yang biasanya berkaitan
dengan aktivitas atau jenis pekerjaan.
j. Menghentikan kebiasaan merokok.
k. Merawat kaki secara teratur setiap hari, dengan cara
:
1) Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih.
2) Membersihkan dan mencuci kaki setiap hari
dengan air mengeringkan dengan sempurna
dan hati-hati terutama diantara jari-jari kaki.
3) Memakai krim kaki yang baik pada kulit yang
kering atau tumit yang retak- retak. Tidak
memakai bedak, sebab ini akan menyebabkan
kering dan retak- retak.
4) Menggunting kuku, lebih mudah dilakukan
sesudah mandi, sewaktu kuku lembut.
5) Menghindari penggunaan air panas atau bantal
panas.
6) Tidak boleh berjalan tanpa alas kaki, termasuk di
pasir.
8 Apakah Bila respon terhadap perawatan ulkus kurang baik,
atau terjadi komplikasi yaitu berupa hematom dan infeksi
pada luka, thromboembolisme, terjadi kelainan trofik dan
oedema secara spontan, dan resiko amputasi, petugas
melakukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
(Rumah Sakit).
9 Apakah Petugas memberikan resep kepada pasien untuk
diserahkan ke unit farmasi.

10 Apakah Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis,


pemeriksaan, diagnosis, terapi, rujukan yang telah dilakukan
dalam rekam medis.

11 Apakah Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas


simpus untuk di entry.

12 Apakah Petugas simpus mendokumentasikan hasil


pemeriksaan, diagnosis dan terapi yang sudah tercatata dalam
rekam medis ke data simpus.
CR: ……………%.
Semudun, ...................
Pelaksana / Auditor

(...................................)

Anda mungkin juga menyukai