Anda di halaman 1dari 2

BELLS’ PALSY

No. Dokumen : SPO/


No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman : 1 dari 2
PUSKESMAS
dr. Hj. RISKA SUSANTI
RAWAT JALAN
NIP. 197701272007012 010
SEGEDONG

Bells’palsy adalah penyakit neurologis berupa paralisis otot fasialis atas dan bawah yang
bersifat unilateral dengan onset akut
Pengertian
ICD X : G51.0 Bells’ palsy
Tingkat kemampuan : 4A
Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menentukan diagnosis dan penatalaksanaan Bells’palsy
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Jalan Segedong No..... Tahun.... tentang
Kebijakan
………….
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.02.02/Menkes/514/2015
Referensi Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
1. Petugas melakukan anamnesis berupa:
a. Keluhan utama: paralisis otot fasialis atas dan bawah unilateral dengan onset
akut (periode 48 jam)
b. Riwayat penyakit sekarang: nyeri auricular posterior atau otalgia ipsilateral,
peningkatan produksi air mata (epifora) yang diikuti penurunan produksi air
mata yang dapat mengakibatkan mata kering (dry eye) ipsilateral, hiperakusis
ipsilateral, penurunan rasa pengecapan pada lidah ipsilateral, gejala awal:
kelumpuhan otot otot fasialis unilateral yang mengakibatkan hilangnya kerutan
dahi ipsilateral, tidak mampu menutup mata ipsilateral, wajah merot/tertarik ke
sisi kontralateral, bocor saat berkumur, tidak bisa bersiul, nyeri tajam pada
telinga dan mastoid, penurunan rasa pengecapan pada lidah, ipsilateral,
hiperakusis ipsilateral, gangguan lakrimasi ipsilateral
c. riwayat penyakit dahulu: infeksi, diabetes mellitus
d. riwayat penyakit keluarga
e. faktor resiko: paparan dingin (kehujanan, udara malam, AC), infeksi terutama
Prosedur virus (HSV tipe 1), penyakit autoimun, diabetes mellitus, hipertensi, kehamilan
2. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan tanda vital (tekanan
darah, nadi, suhu dan frekuensi pernapasan)
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang teliti pada kepala, telinga, mata, hidung
dan mulut pada semua pasien dengan paralisis fasial
4. Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan penunjang seperti darah lengkap,
gula darah sewaktu, tes faal ginjal (BUN/kreatinin serum)
5. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan
pemeriksaan neurologis atau menegakkan diagnosis banding (stroke, meningitis
basilaris, tumor Cerebello Pontine Angle)
6. Petugas memberikan terapi sesuai diagnosa yaitu:
a. Pengobatan inisial
 Steroid dan asiklovir (dengan prednison) mungkin efektif untuk pengobatan
Bells’ palsy
 Steroid kemungkinan kuat efektif dan meningkatkan perbaikan fungsi saraf
kranial, jika diberikan pada onset awal
 Kortikosteroid (Prednison), dosis: 1 mg/kg atau 60 mg/day selama 6 hari, diikuti
penurunan bertahap total selama 10 hari
 Antiviral: asiklovir diberikan dengan dosis 400 mg oral 5 kali sehari selama 10
hari. Jika virus varicella zoster dicurigai, dosis tinggi 800 mg oral 5 kali/hari
b. Lindungi mata
Perawatan mata: lubrikasi okular topikal (artifisial air mata pada siang hari)
dapat mencegah corneal exposure
c. Fisioterapi atau akupunktur: dapat mempercepat perbaikan dan menurunkan
sequele
7. Petugas memberitahukan rencana tindak lanjut (pemeriksaan kembali fungsi nervus
fasialis untuk memantau perbaikan setelah pengobatan)
8. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan lanjut (bila
dicurigai kelainan supranuklear, tidak menunjukkan perbaikan, terjadi kekambuhan
atau komplikasi)
9. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke bagian farmasi
10. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa dan
terapi yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
11. Petugas menyerahkan rekam medis ke bagian simpus
12. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi yang tercatat
dalam rekam medis ke data simpus
1. Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Poli Umum
Unit Terkait 3. Laboratorium
4. Farmasi
5. Data simpus

Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai