Anda di halaman 1dari 3

OBESITAS

No. Dokumen : SPO/


No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS
dr. Hj. RISKA SUSANTI
RAWAT JALAN
NIP. 197701272007012 010
SEGEDONG

Obesitas merupakan keadaan dimana seseorang memiliki kelebihan lemak (body fat)
sehingga orang tersebut memiliki risiko kesehatan
Pengertian
ICD X : E66.9 obesity unspecified
Tingkat kemampuan : 4A
Tujuan Sebagai acuan petugas dalam menentukan diagnosis dan penatalaksanaan obesitas
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Jalan Segedong No..... Tahun.... tentang
Kebijakan
………….
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.02.02/Menkes/514/2015
Referensi Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
1. Petugas melakukan anamnesis berupa:
a. Keluhan utama: biasanya pasien datang bukan dengan keluhan kelebihan berat
badan namun dengan adanya gejala dari risiko kesehatan yang timbul
b. Riwayat penyakit sekarang: faktor-faktor yang harus dipertimbangkan antara
lain kebiasaan makan berlebih, genetik, kurang aktivitas fisik, faktor
psikologis dan stres, obat-obatan (beberapa obat seperti steroid, KB hormonal,
dan anti-depresan memiliki efek samping penambahan berat badan dan retensi
natrium), usia (misalnya menopause), kejadian tertentu (misalnya berhenti
merokok, berhenti dari kegiatan olahraga)
c. riwayat penyakit keluarga : obesitas dalam keluarga
2. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan tanda vital (tekanan
darah, nadi, suhu dan frekuensi pernapasan)
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
Prosedur
a. Pengukuran Antropometri (BB, TB dan LP)
Indeks Masa Tubuh (IMT/Body mass index/BMI) menggunakan rumus Berat
Badan (Kg)/Tinggi Badan kuadrat (m2)
Pemeriksaan fisik lain sesuai keluhan untuk menentukan telah terjadi
komplikasi atau risiko tinggi
b. Pengukuran lingkar pinggang (pada pertengahan antara iga terbawah dengan
kristailiaka, pengukuran dari lateral dengan pita tanpa menekan jaringan
lunak) dimana risiko meningkat bila laki-laki >85 cm dan perempuan >80cm.
4. Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan penunjang: untuk menentukan
risiko dan komplikasi yaitu pemeriksaan kadar gula darah, profil lipid, dan asam
urat
5. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang
6. Petugas menegakkan diagnosa banding yaitu keadaan asites/edema, masa otot yang
tinggi misalnya pada olahragawan
7. Petugas menegakkan diagnosa klinis mengenai kondisi kesehatan yang berasosiasi
dengan obesitas:
a. Hipertensi
b. DM tipe 2
c. Dislipidemia
d. Sindrom metabolik
e. Sleep apneu obstruktif
f. Penyakit sendi degeneratif
8. Petugas memberikan terapi sesuai diagnosa yaitu:
Non –Medikamentosa
a. Penatalaksanaan dimulai dengan kesadaran pasien bahwa kondisi sekarang
adalah obesitas, dengan berbagai risikonya dan berniat untuk menjalankan
program penurunan berat badan
b. Diskusikan dan sepakati target pencapaian dan cara yang akan dipilih (target
rasional adalah penurunan 10% dari BB sekarang)
c. Usulkan cara yang sesuai dengan faktor risiko yang dimiliki pasien, dan
jadwalkan pengukuran berkala untuk menilai keberhasilan program
d. Penatalaksanaan ini meliputi perubahan pola makan (makan dalam porsi kecil
namun sering) dengan mengurangi konsumsi lemak dan kalori, meningkatkan
latihan fisik dan bergabung dengan kelompok yang bertujuan sama dalam
mendukung satu sama lain dan diskusi hal-hal yang dapat membantu dalam
pencapaian target penurunan berat badan ideal
e. Pengaturan pola makan dimulai dengan mengurangi asupan kalori sebesar
300-500 kkal/hari dengan tujuan untuk menurunkan berat badan sebesar ½-1
kg per minggu
f. Latihan fisik dimulai secara perlahan dan ditingkatkan secara bertahap
intensitasnya. Pasien dapat memulai dengan berjalan selama 30 menit dengan
jangka waktu 5 kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama 45
menit dengan jangka waktu 5 kali seminggu
9. Petugas memberikan konseling dan edukasi berupa:
a. Perlu diingat bahwa penanganan obesitas dan kemungkinan besar seumur
hidup. Adanya motivasi dari pasien dan keluarga untuk menurunkan berat
badan hingga mencapai BB ideal sangat membantu keberhasilan terapi
b. Menjaga agar berat badan tetap normal dan mengevaluasi adanya penyakit
penyerta
c. Membatasi asupan energi dari lemak total dan gula
d. Meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, serta kacang-kacangan, biji-bijian
dan kacang-kacangan
e. Terlibat dalam aktivitas fisik secara teratur (60 menit sehari untuk anak-anak
dan 150 menit per minggu untuk orang dewasa)
10. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan lanjut:
a. konsultasi pada dokter spesialis penyakit dalam bila pasien merupakan
obesitas dengan risiko tinggi dan risiko absolute
b. jika sudah dipercaya melakukan modifikasi gaya hidup (diet yang telah
diperbaiki, aktifitas fisik yang meningkat dan perubahan perilaku) selama 3
bulan, dan tidak memberikanrespon terhadap penurunan berat badan, maka
pasien dirujuk ke spesialis penyakit dalam untuk memperoleh obat-obatan
penurun berat badan
11. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke bagian farmasi
12. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa dan
terapi yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
13. Petugas menyerahkan rekam medis ke bagian simpus
14. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi yang tercatat
dalam rekam medis ke data simpus
1. Pendaftaran dan Rekam Medis
2. Poli Umum
Unit Terkait 3. Laboratorium
4. Farmasi
5. Data simpus

Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai