Anda di halaman 1dari 3

FIXED DRUG ERUPTION (FDE)

No. Dokumen : SPO/


No. Revisi :
SPO
Tanggal Terbit :
Halaman :
PUSKESMAS
dr. Hj. RISKA SUSANTI
RAWAT JALAN
NIP. 197701272007012 010
SEGEDONG

Fixed drug eruption (FDE) adalah salah satu jenis erupsi obat yang sering dijumpai
dimana kelainan akan terjadi berkali-kali pada tempat yang sama
Pengertian
ICD X : L27.0 Generalized skin eruption due to drugs and medicaments
Tingkat kemampuan : 4A
Sebagai acuan petugas dalam menentukan diagnosis dan penatalaksanaan fixed drug
Tujuan
eruption
Surat Keputusan Kepala Puskesmas Rawat Jalan Segedong No..... Tahun.... tentang
Kebijakan
………….
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.02.02/Menkes/514/2015
Referensi Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
1. Petugas melakukan anamnesis berupa:
a. keluhan utama: kemerahan atau luka disekitar mulut, bibir atau di alat kelamin
yang terasa panas
b. riwayat penyakit sekarang: keluhan timbul setelah mengonsumsi obat-obat yang
sering jadi peneybab yaitu sulfonamide, barbiturate, trimetoprim dan analgetik,
keluhan lain dapat berupa rasa gatal yang disertai dengan demam subfebrile
c. riwayat penyakit dahulu: riwayat penggunaan obat-obatan atau jamu, riwayat
atopi diri, alergi terhadap alergi, riwayat alergi obat sebelumnya
d. riwayat penyakit keluarga: riwayat alergi di keluarga
2. Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, kesadaran dan tanda vital (tekanan
darah, nadi, suhu dan frekuensi pernapasan)
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang teliti pada sekitar mulut, daerah bibir
dan daerah penis atau vulva berupa lesi khas:
a. Vesikel, bercak
Prosedur b. Eritema
c. Lesi target berbentuk bulat lonjong atau numular
d. Kadang-kadang disertai erosi
e. Bercak hiperpigmentasi dengan kemerahan di tepinya, terutama pada lesi
berulang

4. Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan penunjang (biasanya tidak


diperlukan pemeriksaan penunjang)
5. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik umum
atau menegakkan diagnosis banding (pemfigoid bulosa, selulitis, herpes simpleks,
SJS/Steven Johnson Syndrome)
6.Petugas memberikan terapi sesuai diagnosa yaitu:
Prinsip tatalaksana adalah menghentikan obat terduga
Pada dasarnya erupsi obat akan menyembuh bila obat penyebabnya dapat diketahui
dan segera disingkirkan
Untuk mengatasi keluhan, farmakoterapi yang dapat diberikan, yaitu:
a. Kortikosteroid sistemik, misalnya prednison tablet 30 mg/hari dibagi dalam 3
kali pemberian per hari
b. Antihistamin sistemik untuk mengurangi rasa gatal; misalnya hidroksisin
tablet 10 mg/hari 2 kali sehari selama 7 hari atau loratadin tablet 1x10 mg/hari
selama 7 hari
c. Pengobatan topikal
 Pemberian topikal tergantung dari keadaan lesi, bila terjadi erosi atau
madidans dapat dilakukan kompres NaCl 0,9% atau Larutan Permanganas
kalikus 1/10.000 dengan 3 lapis kasa selama 10-15 menit. Kompres dilakukan
3 kali sehari sampai lesi kering.
 Terapi dilanjutkan dengan pemakaian topikal kortikosteroid potensi ringan-
sedang, misalnya hidrokortison krim 2.5% atau mometason furoat krim 0.1%
7. Petugas memberitahukan konseling dan edukasi berupa:
a. Prinsipnya adalah eliminasi obat terduga
b. Pasien dan keluarga diberitahu untuk membuat catatan kecil di dompetnya
tentang alergi obat yang dideritanya
c. Memberitahukan bahwa kemungkinan pasien bisa sembuh dengan adanya
hiperpigmentasi pada lokasi lesi. Dan bila alergi berulang terjadi kelainan
yang sama, pada lokasi yang sama
8. Jika ada indikasi petugas melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan lanjut yaitu jika:
a. Lesi luas, hampir di seluruh tubuh, termasuk mukosa dan dikhawatirkan akan
berkembang menjadi Sindroma Steven Johnson
b. Bila diperlukan untuk membuktikan jenis obat yang diduga sebagai penyebab:
 Uji tempel tertutup, bila negatif lanjutkan dengan
 Uji tusuk, bila negatif lanjutkan dengan
 Uji provokasi
c. Bila tidak ada perbaikan setelah mendapatkan pengobatan standar selama 7
hari dan menghindari obat
d. Lesi meluas
9. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke bagian farmasi
10. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa dan
terapi yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
11. Petugas menyerahkan rekam medis ke bagian simpus
12. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnosa dan terapi yang tercatat
dalam rekam medis ke data simpus
a. Pendaftaran dan Rekam Medis
b. Poli Umum
Unit Terkait
c. Farmasi
d. Data simpus
Rekaman Historis Perubahan

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai