Anda di halaman 1dari 3

EXANTHEMATOUS DRUG ERUPTION

No.Dokumen :
No.Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1-3

PUSKESMAS dr. Hj. Asniaya, M.Kes


MANGASA NIP.19610626 199001 2 001

1. Pengertian No. ICPC-2 : S07 Rash generalized


No. ICD-10 : L27.0 Generalized skin eruption due to drugs and medicament
Tingkat Kemampuan 4A

Masalah Kesehatan
Exanthematous Drug Eruption adalah salah satu bentuk reaksi alergi ringan pada
kulit yang terjadi akibat pemberian obat yang sifatnya sistemik. Obat yang dimaksud
adalah zat yang dipakai untuk menegakkan diagnosis, profilaksis, dan terapi. Bentuk
reaksi alergi merupakan reaksi hipersensitivitas tipe IV (alergi selular tipe lambat)
menurut Coomb and Gell. Nama lainnya adalah erupsi makulopapular atau
morbiliformis.
2. Tujuan Sebagai acuan tatalaksana Napkin Eczema
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No................. tentang Penyusunan Rencana Layanan
Medis dan Layanan Terpadu
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
/Langkah- Keluhan
langkah Gatal ringan sampai berat yang disertai kemerahan dan bintil pada kulit. Kelainan
muncul 10-14 hari setelah mulai pengobatan. Biasanya disebabkan karena
penggunaan antibiotik (ampisilin, sulfonamid, dan tetrasiklin) atau analgetik-
antipiretik non steroid.
Kelainan umumnya timbul pada tungkai, lipat paha, dan lipat ketiak, kemudian
meluas dalam 1-2 hari. Gejala diikuti demam subfebril, malaise, dan nyeri sendi yang
muncul 1-2 minggu setelah mulai mengkonsumsi obat, jamu, atau bahan-bahan yang
dipakai untuk diagnostik (contoh: bahan kontras radiologi).

Faktor Risiko
1. Riwayat konsumsi obat (jumlah, jenis, dosis, cara pemberian, pengaruh
pajanan sinar matahari, atau kontak obat pada kulit terbuka).
2. Riwayat atopi diri dan keluarga.
3. Alergi terhadap alergen lain.
4. Riwayat alergi obat sebelumnya.

Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)


Pemeriksaan Fisik
Tanda patognomonis
1. Erupsi makulopapular atau morbiliformis.
2. Kelainan dapat simetris.

Tempat predileksi
 Tungkai,
 Lipat Paha
 Lipat Ketiak
1/3
Pemeriksaan Penunjang
 Biasanya tidak diperlukan pemeriksaan penunjang.

Penegakan Diagnostik (Assessment)


Diagnosis Klinis
 Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

Diagnosis Banding
 Morbili

Komplikasi
 Eritroderma

Penatalaksanaan komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
Prinsip tatalaksana adalah menghentikan obat terduga. Pada dasarnya erupsi obat
akan menyembuh bila obat penyebabnya dapat diketahui dan segera disingkirkan.

Farmakoterapi yang diberikan, yaitu:


1. Kortikosteroid sistemik: Prednison tablet 30 mg/hari dibagi dalam 3 kali
pemberian per hari selama 1 minggu.
2. Antihistamin sistemik:
a. Setirizin 2x10 mg/hari selama 7 hari bila diperlukan, atau
b. Loratadin 10 mg/hari selama 7 hari bila diperlukan
3. Topikal:
Bedak salisilat 2% dan antipruritus (Menthol 0.5% - 1%)

Konseling dan Edukasi


1. Prinsipnya adalah eliminasi obat penyebab erupsi.
2. Pasien dan keluarga diberitahu untuk membuat catatan kecil di dompetnya
tentang alergi obat yang dideritanya.
3. Memberitahukan bahwa kemungkinan pasien bisa sembuh dengan adanya
hiperpigmentasi pada lokasi lesi.

Kriteria Rujukan
1. Lesi luas, hampir di seluruh tubuh, termasuk mukosa dan dikhawatirkan
akan berkembang menjadi Sindroma Steven Johnson.
2. Bila diperlukan untuk membuktikan jenis obat yang diduga sebagai
penyebab :
a. Uji tempel tertutup, bila negatif lanjutan dengan
b. Uji tusuk, bila negatif lanjutkan dengan
c. Uji provokasi
3. Bila tidak ada perbaikan setelah mendapatkan pengobatan standar dan
menghindari obat selama 7 hari
4. Lesi meluas

Peralatan
Tidak diperlukan peralatan khusus untuk mendiagnosis penyakit Exanthematous
Drug Eruption.

Prognosis
Prognosis umumnya bonam, jika pasien tidak mengalami komplikasi atau tidak
memenuhi kriteria rujukan.
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang
diperhatikan
2/3
8. Unit Terkait Poli Umum, Poli Lansia
9. Dokumen Rekam Medis
Terkait
10. Rekaman
Historis Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan
Perubahan No

3/3

Anda mungkin juga menyukai