Anda di halaman 1dari 3

FIXED DRUG ERUPTION

No. Dokumen : 18/PU/PKM.OK/IV/2017


No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit: 04-04-2017
Halaman : 1/2

Puskesmas Arkadius Dominggo, Amd.Kep


Onekore NIP :19760113 199703 1 004

1. Pengertian Fixed Drug Eruption (FDE) adalah salah satu jenis erupsi obat yang sering dijumpai.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengobati pasien alergi obat sesuai
dengan prosedur.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Onekore Nomor : 01/SK.03/PKM.OK/IV/2017 Tentang Pelayanan
Klinis.
4. Referensi KMK RI Nomor 514 Tahun 2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
5. Prosedur / 1. Dokter menganamnesa keluhan pasien :
Langkah - a. kemerahan atau luka pada sekitar mulut, bibir, atau di alat kelamin, yang terasa
langkah panas.
b. rasa gatal yang dapat disertai dengan demam yang subfebril.
2. Dokter menanyakan faktor resiko :
a. Riwayat konsumsi obat (jumlah, jenis, dosis, cara pemberian, pengaruh pajanan
sinar matahari, atau kontak obat pada kulit terbuka)
b. Riwayat atopi diri dan keluarga
c. Alergi terhadap alergen lain
d. Riwayat alergi obat sebelumnya
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik :
Lesi khas:
a. Vesikel, bercak
b. Eritema
c. Lesi target berbentuk bulat lonjong atau numular
d. Kadang-kadang disertai erosi
e. Bercak hiperpigmentasi dengan kemerahan di tepinya, terutama pada lesi berulang
Tempat predileksi:
a. Sekitar mulut
b. Daerah bibir
c. Daerah penis atau vulva
4. Dokter menegakkan diagnosa
5. Dokter memberikan tata laksana :
a. Kortikosteroid sistemik, misalnya prednison tablet 30 mg/hari dibagi
dalam 3 kali pemberian per hari.
b. Antihistamin sistemik untuk mengurangi rasa gatal; misalnya Hidroksisin
tablet 10 mg/hari 2 kali sehari selama 7 hari atau Loratadin tablet 1x10
mg/hari selama 7 hari
c. Pengobatan topikal
1) Pemberian topikal tergantung dari keadaan lesi, bila terjadi erosi
atau madidans dapat dilakukan kompres NaCl 0,9% atau Larutan
Permanganas kalikus 1/10.000 dengan 3 lapis kasa selama 10-15
menit. Kompres dilakukan 3 kali sehari sampai lesi kering.
2) Terapi dilanjutkan dengan pemakaian topikal kortikosteroid potensi
ringan-sedang, misalnya Hidrokortison krim 2,5% atau Mometason
furoat krim 0,1%.
6. Dokter memberikan edukasi kepada pasien
7. Dokter mendokumentasikan kegiatan ke dalam rekam medis.
6. Bagan Alir -

7. Unit terkait Poli Umum

2/2

Anda mungkin juga menyukai