Anda di halaman 1dari 3

DERMATITIS KONTAK IRRITAN

No. Dokumen : SOP/ICDX.129/2021


No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 2 Juli 2021
Halaman : 1/3
UPTD Antonius Gabhe. Amd. Kep
PUSKESMAS NIP.19740512 1990 03 1
NUALAIN 008

1. Pengertian Dermatitis Kontak Iritan adalah reaksi peradangan kulit non imunologik.
Kerusakan kulit terjadi secara langsung tanpa didahului oleh proses
sensitisasi.
Penyebabnya adalah bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut,
deterjen, minyak pelumas, asam, alkali, dan serbuk kayu yang biasanya
berhubungan dengan pekerjaan.

2. Tujuan Sebagai bahan acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-langkah


dalam penatalaksanaan penyakit Dermatitis Kontak Iritan di Puskesmas
Nualain.

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nualain Nomor : Pusk.Nln/045/SK/UKP/2019


tentang Pelayanan Klinis.

4. Referensi a. Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
b. Bagian / SMF Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FK Unair RDUS DR
Soetomo Surabaya, Edisi ke V. Surabaya : Airlangga University
Press, 2008

5. Prosedur Persiapan alat dan bahan

6. Carar/ a. Petugas menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan oleh


Langkah- pasien
Langkah b. Petugas mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
c. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien :
1. DKI akut : bahan iritan kuat (ex: asam sulfat), lesi berupa
eritema, edema, bula kadang disertai nekrosis. Kelaianan kulit
berbatas tegas dan pada umumnyaasimetris.
2. DKI akut lambat: gejala baru muncul 8-24 jam, bahan iritan
seperti: podofilin, antralin, etilen oksida. Penderita baru
merasa pedih keesokan harinya. Pada awalnya terlihat
eritema, dan pada sore harinya sudah menjadi vesikel atau
bahkan nekrosis.
3. DKI kronis: penyebabnya adalah kontak langsung berulang-
ulang dengan iritan lemah. Kelainan baru muncul setelah
kontak berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Kulit dapat
retak seperti luka iris. Ada kalanya kelainan hanya berupa
kulit kering atau skuama tanpa eritema sehingga diabaikan
oleh penderita.
d. Penegakan diagnosis dermatitis kontak iritan
e. Penatalaksanaan
1. Pengobatan sistemik:
Loratadine 1x10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu
2. Pengobatan Topikal : Krim Hidrokortison 3x oles atau
Betamethason 3x oles/ hari. Pada kasus infeksi sekunder, perlu
dipertimbangkan pemberian antibiotik topikal.
f. Konseling dan Edukasi
1. Konseling untuk menghindari bahan iritan di rumah saat
mengerjakan pekerjaan rumah tangga
2. Edukasi menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan,
dan sepatu boot.
3. Memodifikasi lingkungan tempat bekerja
g. Kriteria rujukan
1. Apabila dibutuhkan patch test
2. Apabila kelaianan tidak membaik dalam 4 minggu pengobatan
standar dan sudah menghindari kontak.

7. Diagram Alir
Anamnesa & Pemeriksaan fisik
Kartu status

Penegakan diagnosis: Kartu status


Dermatitis KontakIritan

Penatalaksanaan:
Pengobatan sistemik:
Loratadine 1x10 mg/ hari selama maksimal 2 minggu
Pengobatan Topikal : Krim Hidrokortison 3x oles atau
Betamethason 3x oles/ hari. Pada kasus infeksi sekunder, perlu
dipertimbangkan pemberian antibiotik topikal.

KIE

Apotek Kertas Resep


8. Hal-hal yang Petugas bersama-sama melaksanakan koordinasi dan tindakan
perlu di
perhatikan

9. Unit Terkait a. Loket pendaftaran


b. Pelayanan Umum
c. Pelayanan Lansia
d. UGD
e. Apotek

10. Dokumen Rekam medic, register


terkait

11. Rekam No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal dimulai di


Histori berlakukan
perubahan

- - - -

Anda mungkin juga menyukai