4. Referensi Permenkes no. 5 tahun 2014 tentang Panduan Klinis bagi Dokter di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
6. Langkah- a. Petugas menanyakan keluhan dan gejala yang dirasakan oleh pasien
Langkah keluhan: biasanya nyeri sendi
b. Petugas mencatat hasil anamnesa di kartu status pasien
c. Lakukan pemeriksaan fisik pada pasien :
1. Pemeriksaan tanda vital : tensi, nadi, pernapasan, suhu
2. Pemeriksaan fisik: kepala leher, thorax, abdomen dan ekstrimitas
d. Pemeriksaan penunjang: asam urat
e. Penegakan diagnosis hiperurisemia/gout artritis
f. Penatalaksanaan:
1. Allupurinol, dimulai dg dosis 100 mg per oral sampai mencapai
dosis antara 200-300 mg/hari.
2. Bila terjadi gout arthritis akut, maka pengobatan ditambahkan
dengan: NSAID (ex: Na diclofenac, Ibuprofen) dan steroid
(prednisone 0,5 mg/kg BB/hari)
3. Modifikasi lifestyle/gaya hidup
a. Minum cukup (8-10 gelas/hari).
b. Mengelola obesitas danmenjaga Berat Badan Ideal.
c. Kurangi konsumsi alkohol.
d. Pola diet sehat (rendah purin).
g. Konseling dan edukasi penyebab hiperurisemia, jenis makanan
dengan kandunga rendah purin dan tinggi purin
7. Diagram Alir
Anamnesa dan pemeriksaan
fisik Kartu status
Penatalaksanaan:
a. Allupurinol, dimulai dg dosis 100 mg per oral sampai
mencapai dosis antara 200-300 mg/hari.
b. Bila terjadi gout arthritis akut, maka pengobatan
ditambahkan dengan: NSAID (ex: Na diclofenac, Ibuprofen)
dan steroid (prednisone 0,5 mg/kg BB/hari)
c. Modifikasilifestyle/gaya hidup
KIE