Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN PASIEN DIABETES

MELITUS
No Dokumen :

SOP UKPP/ 17 /SOP/I/2023

UKP No Revisi : 00

Tanggal Terbit : 4 Januari 2023

Halaman :1/3

UPTD PUSKESMAS Yosra MulaMaratur.S


KEDONDONG

Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik


disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan
1. Pengertian
hormonal, yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik
pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah.
Sebagai pedoman bagi petugas untuk mendiagnosa dan
2. Tujuan mengobati
SK Kepala UPT Puskesmas Kedondong, No.440/035/SK/I/
pasien.
3. Kebijakan 2023 Tentang Kebijakan layanan klinis.

Kapita Selekta Kedokteran 2001, Pedoman Pengobatan


4. Referensi
Dasar di Puskesmas 2007, Konsensus DM tahun 2014

1. Persiapan alat dan bahan


5. Prosedur
a. Stetoskop
b . Tensi
2. Petugas yang melaksanakan
a. Dokter
b. Perawat
3. Langkah-langkah
a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
b. Petugas menulis identitas pasien di buku register
c. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang
berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering
haus) dan polifagi (sering lapar).
d. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat
keluhan lain sepertiberat badan turun tanpa penyebab
yang jelas,
kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria,
pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang
tidak kunjung sembuh.
e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
f. Petugas melakukan pemeriksaan nadi
g. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
h. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk
ekstremitas atas dan bawah termasuk jari.
i. Bila diperlukan petugas membuat permintaan
pemeriksaan guladarah atau urin ke laboratorium.
j. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada
pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratorium
k. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
l. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan
diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200
mg/dl (darah kapiler)
 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100
mg/dl (darah kapiler)
 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl
atau GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
m. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa
terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4
minggu. Apabila kadar gula darah belum mencapai
sasaran dilakukan intervensi farmakologi dengan obat
hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin.

n. Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil


dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar
glukosa darah,dapat diberikan sampai dosis hampir
maksimal. Pemberian OHO bersamaan dengan
pengaturan diit dan latihan jasmani, bila diperlukan dapat
dilakukan pemberian OHO tunggal atau OHO kombinasi.
Terapi OHO kombinasi harus dipilih dua macam obat
dari kelompok yang mempunyai mekanisme kerja
berbeda

- Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg


dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari

- Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal


2.5 mg dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30
menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari.

- Golongan Inhibitor α glukosidase :Acarbose dosi aw


al 50 mg dosis maksimal 300 mg diberikan 1-3
kali/hari.

- Golongan Inhibitor α glukosidase: Acarbose


dosis awal 50 mg dosis maksimal 300 mg diberikan
1-3 kali/hari.

o. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM,


perlunya pengendalian dan pemantauan guladarah,
penyulit DM dan resikonya serta bagaimana mengatasi
sementara keadaan gawat darurat akibat DM (rasa sakit
dan hipoglikemia

p. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis


(TGM) makanan yang seimbang sesuai dengan
kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu.
Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan,
jenis dan jumlah makanan.

q. Petugas mengedukasi pasien tentang latihan jasmani


secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih
30 menit
r. Petugas menulis resep.
s. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
t. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,
laboratorium, diagnosa dan terapi kedalam rekam
medik pasien
u. Petugas menandatangani rekam medik.

6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
1. Ruang pelayanan umum
8. Unit terkait 2. Ruang Kesehatan Ibu dan Anak
3. Laboratorium
1. Rekam medik
9. Dokumen terkait
2. Buku register pasien

10. Rekam
historis
perubahan Tanggal mulai
No Yang diubah Isi Perubahan
diberlakukan
-

Anda mungkin juga menyukai