Anda di halaman 1dari 3

HIPOGLIKEMIA

No. Dokumen : SOP/UKPP/


No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/3
UPTD PUSKESMAS dr. R. LISA RIANTUTI
KAMPUNG BUGIS NIP. 19741007 200502 2 006

Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah <60 mg/dl,


1. Pengertian
atau kadar glukosa darah <80 mg/dl dengan gejala klinis.

Sebagai acuan bagi petugas dalam pengobatan yang tepat pada


2. Tujuan
pasien hipoglikemia.

Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Kampung Bugis No. 023


3. Kebijakan
Tahun 2023 Tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.

1. Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor


HK.01.07/Menkes/1186/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
4. Referensi
2. Keputusan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor
HK.01.07/Menkes/1936/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis
bagi Dokter di fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Prosedur/
Langkah- 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
langkah 2. Petugas (Perawat / Bidan) melakukan kajian awal terhadap
pasien serta melakukan pemeriksaan vital sign kepada pasien
dengan mengukur tekanan darah, nadi, frekuensi napas dan
suhu.
3. Petugas mengarahkan pasien ke petugas selanjutnya (dokter)
untuk dilakukan pemeriksaan.
4. Petugas (dokter) melakukan anamnesa dengan menanyakan
keluhan utama pasien seperti tanda dan gejala hipoglikemia
dapat bervariasi pada setiap individu dari yang ringan sampai
berat, sebagai berikut:
-Rasa gemetar
-Perasaan lapar
-Pusing
-Keringat dingin
-Jantung berdebar
-Gelisah
-Penurunan kesadaran bahkan sampai koma dengan atau tanpa
kejang.
5. Petugas menanyakan pada pasien atau keluarga perlu
ditanyakan adanya riwayat penggunan preparat insulin atau obat
hipoglemik oral, dosis terakhir, waktu pemakaian terakhir,
perubahan dosis, waktu makan terakhir, jumlah asupan makanan,
dan aktivitas fisik yang dilakukan.
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik pasien, apakah terdapat
-Pucat
-Diaphoresis/keringat dingin
-Tekanan darah menurun
-Frekuensi denyut jantung meningkat
-Penurunan kesadaran
-Defisit neurologik fokal (refleks patologis positif pada satu sisi
tubuh) sesaat.
7. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang glukosa darah
sewaktu
8. Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan hasil pemeriksaan
9. Petugas menulis resep untuk pengobatan hipoglikemia :
a) Berikan gula murni 30 gram (2 sendok makan) atau
sirop/permen atau gula murni (bukan pemanis pengganti
gula atau gula diet/ gula diabetes) dan makanan yang
mengandung karbohidrat.
b) Hentikan obat hipoglikemik sementara. Pantau glukosa
darah sewaktu tiap 1-2 jam.
c) Pertahankan GD sekitar 200 mg/dL (bila sebelumnya
tidak sadar).
d) Cari penyebab hipoglikemia dengan anamnesis baik auto
maupun allo anamnesis
10. Pada hipoglikemia sedang dan berat petugas memberikan obat
hipoglikemia, sebagai berikut:
a) Diberikan larutan dekstrose 40% sebanyak 2 flakon (=50
mL)
b) bolus intra vena.
c) Diberikan cairan dekstrose 10 % per infus 6 jam perkolf.
d) Periksa GDS setiap satu jam setelah pemberian dekstrosa
40%
-Bila GDS< 50 mg/dL, bolus dekstrosa 40 % 50 mL IV.
-Bila GDS<100 mg/dL, bolus dekstrosa 40 % 25 mL IV.
-Bila GDS 100 – 200 mg /dL, tanpa bolus dekstrosa 40 %.
-Bila GDS> 200 mg/dL, pertimbangan menurunkan
kecepatan drip dekstrosa 10 %.
e) Bila GDS> 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut–turut,
pemantauan GDS setiap 2 jam, dengan protokol sesuai
diatas, bila GDs>200 mg/dL – pertimbangkan mengganti
infus dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0,9 %.
f) Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut,
protokol hipoglikemi dihentikan.
11. Petugas memberikan rencana tindak lanjut dengan mencari
penyebab hipoglikemi kemudian tatalaksana sesuai
penyebabnya. Mencegah timbulnya komplikasi menahun,
ancaman timbulnya hipoglikemia merupakan faktor limitasi utama
dalam kendali glikemi pada pasien DM tipe 1 dan DM tipe 2 yang
mendapat terapi ini.
12. Petugas memberikan konseling dan edukasi apabila pasien
sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita diabetes),
hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat
timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten.
13. Petugas memasukkan data anamnesa, pemeriksaan fisik,
diagnosa, tatalaksana dan edukasi ke dalam e-Puskesmas.
Memanggil Melakukan Melakukan pemeriksaan
pasien sesuai anamnesa pada fisik, kemudian melakukan
nomor urut pemeriksaan GDS
pasien

Menginstruksikan
Menulis resep untuk pasien untuk Menegakkan diagnose
Bagan Alir pengobatan istirahat dan berdasarkan hasil
simptomatis konsumsi gula pemeriksaan

Memasukkan data
Menyerahkan resep anamnesa, pemeriksaan
ke pasien fisik, diagnosa, tatalaksana
dan edukasi ke dalam e-
Puskesmas

1. Ruang Pemeriksaan Umum


2. Ruang pemeriksaan Anak
6. Unit Terkait 3. Ruang pemeriksaan Lansia
4. Ruang Laboratorium
5. Ruang Farmasi

7. Dokumen
1. Rekam Medis Elektronik
Terkait

8. Rekaman No. Yang Isi Perubahan Tanggal mulai


Historis Dirubah diberlakukan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai