Anda di halaman 1dari 4

HIPOGLIKEMIA

(ICD-10 : E16.2)
No. Dokumen : SOP/UKP/PO.01/049
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 1 April 2017
Halaman : 1/3
UPT. PUSKESMAS dr. I G N B Sastrawan Dj, M.Kes
Nip.197101232000121004
KUTA SELATAN

1. Pengertian Hipoglikemia adalah keadaan dimana kadar glukosa darah <60 mg/dl,
atau kadar glukosa darah <80 mg/dl dengan gejala klinis.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah tatalaksana hipoglikemia


sesuai kompetensi dokter di pelayanan primer.

3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Kuta Selatan No. 100/76/Pusk KS/2017 tentang


Standar Layanan Klinis.
2. SK Kepala Puskesmas Kuta Selatan No.100/21/Pusk KS/2017 tentang
Kebijakan mutu.
3. SK Kepala Puskesmas Kuta Selatan No. 100/71/Pusk KS/2017 tentang
Kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan
pasien.

4. Referensi Keputusan Menkes RI Nomor 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Alat dan Bahan 1. Laboratorium untuk pemeriksaan kadar glukosa darah.


2. Cairan Dekstrosa 40 % dan Dekstrosa 10 %
6. Langkah- Langkah : 1. Melakukan Anamnesa
Keluhan
Tanda dan gejala hipoglikemia dapat bervariasi pada setiap individu
dari yang ringan sampai berat, sebagai berikut:
1. Rasa gemetar
2. Perasaan lapar
3. Pusing
4. Keringat dingin
5. Jantung berdebar
6. Gelisah
7. Penurunan kesadaran bahkan sampai koma dengan atau tanpa
kejang.
Pada pasien atau keluarga perlu ditanyakan adanya riwayat
penggunan preparat insulin atau obat hipoglemik oral, dosis terakhir,
waktu pemakaian terakhir, perubahan dosis, waktu makan terakhir,
jumlah asupan makanan, dan aktivitas fisik yang dilakukan.

2. Melakukan Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana


(Objective)
Pemeriksaan Fisik
1. Pucat
2. Diaphoresis/keringat dingin
3. Tekanan darah menurun
4. Frekuensi denyut jantung meningkat
5. Penurunan kesadaran
6. Defisit neurologik fokal (refleks patologis positif pada satu sisi
tubuh) sesaat.
Pemeriksaan Penunjang
Kadar glukosa darah sewaktu

3. Melakukan Penegakan Diagnosis (assessment)


Diagnosis Klinis
Diagnosis hipoglikemia ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya dan
hasil pemeriksaan kadar gula darah. Trias whipple untuk
hipoglikemia secara umum:
1. Gejala yang konsisten dengan hipoglikemia
2. Kadar glukosa plasma rendah
3. Gejala mereda setelah kadar glukosa plasma meningkat.
Diagnosis Banding
1. Syncope vagal
2. Stroke/TIA
Komplikasi
Kerusakan otak, koma, kematian

4. Melakukan Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
Stadium permulaan (sadar):
1. Berikan gula murni 30 gram (2 sendok makan) atau sirop/permen
atau gula murni (bukan pemanis pengganti gula atau gula diet/ gula
diabetes) dan makanan yang mengandung karbohidrat.
2. Hentikan obat hipoglikemik sementara. Pantau glukosa darah
sewaktu tiap 1-2 jam.
3. Pertahankan GD sekitar 200 mg/dL (bila sebelumnya tidak sadar).
4. Cari penyebab hipoglikemia dengan anamnesis baik auto maupun
allo anamnesis.
Stadium lanjut (koma hipoglikemia atau tidak sadar dan curiga
hipoglikemia):
1. Diberikan larutan dekstrose 40% sebanyak 2 flakon (=50 mL)
bolus intra vena.
2. Diberikan cairan dekstrose 10 % per infus 6 jam perkolf.
3. Periksa GDS setiap satu jam setelah pemberian dekstrosa 40%
a. Bila GDS< 50 mg/dLbolus dekstrosa 40 % 50 mL IV.
b. Bila GDS<100 mg/dLbolus dekstrosa 40 % 25 mL IV.
c. Bila GDS 100 200 mg /dL tanpa bolus dekstrosa 40 %.
d. Bila GDS> 200 mg/dL pertimbangan menurunkan kecepatan
drip dekstrosa 10 %.
4. Bila GDS> 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturutturut, pemantauan
GDS setiap 2 jam, dengan protokol sesuai diatas, bila GDs >200
mg/dL pertimbangkan mengganti infus dengan dekstrosa 5 % atau
NaCI 0,9 %.
5. Bila GDs > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut, protokol
hipoglikemi dihentikan.
Rencana Tindak Lanjut

2/3
1. Mencari penyebab hipoglikemi kemudian tatalaksana sesuai
penyebabnya.
2. Mencegah timbulnya komplikasi menahun, ancaman timbulnya
hipoglikemia merupakan faktor limitasi utama dalam kendali glikemi
pada pasien DM tipe 1 dan DM tipe 2 yang mendapat terapi ini.

5. Memberikan Konseling dan Edukasi


Konseling dan Edukasi
Seseorang yang sering mengalami hipoglikemia (terutama penderita
diabetes), hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya
cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten.

6. Melakukan pencatatan data pasien pada rekam medis


7. Melakukan rujukan bila diperlukan
Kriteria Rujukan
1. Pasien hipoglikemia dengan penurunan kesadaran harus dirujuk ke
layanan sekunder (spesialis penyakit dalam) setelah diberikan
dekstrose 40% bolus dan infus dekstrose 10% dengan tetesan 6 jam
per kolf.
2. Bila hipoglikemi tidak teratasi setelah 2 jam tahap pertama
protokol penanganan

7. Hal-hal yang perlu Bila gejala hipoglikemi tidak membaik, lakukan prosedur rujukan
diperhatikan
8. Unit Terkait Loket
9. Dokumen Terkait Rekam medis manual dan elektronik
10. Rekaman Historis
perubahan
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
diberlakukan

3/3
HIPOGLIKEMIA
(ICD-10 : E16.2)
No. Dok : DT/UKP/PO.01/049
DAFTAR
No. Revisi : 00
TILIK
Tgl. Terbit : 1 April 2017
Halaman : 1/1
UPT. PUSKESMAS dr. I GN B. Sastrawan Dj, M.Kes
Nip.197101232000121004
KUTA SELATAN

NO PROSEDUR PENILAIAN :

YA TIDAK TIDAK
BERLAKU

1 Melakukan Anamnesa

2 Melakukan Pemeriksaan Fisik dan Penunjang

3 Penegakan Diagnosis

4 Melakukan Penatalaksanaan secara komprehensif

5 Memberikan Konseling dan edukasi pada pasien

6 Melakukan pencatatan pada rekam medis pasien

7 Melakukan rujukan bila diperlukan

Total Score

Nilai Kepatuhan : .. %

Penilai : Yang Dinilai :

() (.)

Anda mungkin juga menyukai