Anda di halaman 1dari 46

DETEKSI DINI

KANKER PAYUDARA

Dr. Made Sugiana, M.Kes


21 Nov 2015
Apa Itu Kanker?
• Pertumbuhan sel tubuh yang
tidak terkontrol (tidak mengikuti
pola pembelahan dan kematian
sel yang normal)
• Memiliki dua sifat yaitu:
1. Destruksi lokal
2. Metastase / penyebaran jauh
• Tumor = benjolan
• Tumor ganas = kanker
Kanker Payudara
adalah tumor ganas
yang tumbuh di dalam
jaringan payudara.
Kanker bisa mulai
tumbuh di dalam
kelenjar susu, saluran
susu, jaringan lemak
maupun jaringan ikat
pada payudara.
Fakta Kanker Payudara
• Kanker yang terbanyak diderita wanita di
dunia (Ferlay, 2011)
• Jumlah kematian 14% pertahun (Global
Cancer Statistic, 2011)
• Sekitar 25.000 kasus baru di seluruh
Indonesia per tahun
• 50% kasus datang dengan stadium lanjut
(Penelitian Kesehatan, 2011)
Fakta Kanker Payudara
• Jumlah kasus baru meningkat 2 x
lipat dalam 3 tahun
• Beban penyakit dan beban finansial
yang besar karena lebih dari 50%
datang pada stadium lanjut
Fakta Kanker Payudara
• Tren menunjukkan peningkatan
penderita kanker payudara berusia di
bawah 40 tahun (terutama di Asia)
• Kanker no.1 pada wanita, tapi
awareness wanita sangat kurang
• Maraknya praktek tidak ilmiah di
media secara luas dan tidak
terkontrol
Faktor Penghambat Deteksi Dini
• Dari sisi pasien:
– Merasa Sehat /Tidak Sakit
– Bisa menutupi kelainan dengan pakaian
– Kurang Memperhatikan diri sendiri
– Kurang biaya
– Kurang pengetahuan/Tidak Menyadari
Bahaya Kanker
– Perasaan Takut didiagnosis kanker
– Keluarga tidak mengijinkan ke dokter
– Dll..
Faktor Penghambat Deteksi Dini
• Dari sisi dokter:
– Keluhan penderita dianggap non kanker
– Belum cancer minded
– Enggan merujuk
• Dari sisi rumah sakit:
– Kurang sarana diagnostik, terapi, dan tenaga
ahli
– Rumah sakit selalu penuh
Faktor Penghambat Deteksi Dini

• Adanya disinformasi tentang kanker di


media
– Pengobatan alternatif yang diiklankan lewat
media cetak (koran, majalah, dll)
– Disinformasi tentang kanker di internet
– Penyiaran berbagai acara pengobatan alternatif
di televisi
Solusi
• Pengembangan tata cara deteksi dini,
diagnosis, dan penatalaksanaan yang
bersifat :
– Cost effective;
– Evidence-based best practices with limited
resources
Bi s
Kanker Payudara dideteksi
a
sejak dini
Pemeriksaan klinis oleh dokter dapat
85% mendeteksi sampai 85% kanker
payudara

Mammografi dapat mendeteksi sampai


90% 90% kanker payudara

BIOPSI dapat mendeteksi sampai 91%


91% kanker payudara

Kombinasi ketiganya dapat mendeteksi


99,5% sampai 99,5% kanker payudara
BREAST CANCER
Survival by stage
Percent surviving
100
Stage 0

80 Stage I

60 Stage IIA

Stage IIB
40
Stage IIIA
20
Stage IIIB

0 Stage IV
1 2 3 4 5 6

Years after diagnosis


Deteksi Dini Kanker
• Cegah kasus lanjut kanker payudara dengan
deteksi dini

• Kenali perubahan pada payudara

Perubahan tersering : BENJOLAN

9 dari 10 benjolan payudara BUKAN


KANKER
Benjolan payudara bukan kanker

Kista payudara
Fibroadenoma
Tumor
Penyakit Phylodes
Fibrokistik
Perubahan Payudara Bukan
Kanker
• Mastitis Payudara
Perubahan
ke arah
Kanker ?
Ciri benjolan curiga kanker
– Umumnya pada satu payudara
– Perabaan keras
– Permukaan tidak rata
– Terfiksasi (tidak mudah digerakkan)
– Sering tanpa nyeri
Perubahan pada kulit
– Kemerahan
– Cekungan seperti lesung pipi
(dimpling)
– Tampak seperti kulit jeruk
Perubahan pada puting
– Luka di puting tidak sembuh > 6 bulan
– Keluar cairan merah atau kecoklatan
– Puting tertarik ke dalam
– Kulit puting menebal
Contoh Kasus Terlambat
Deteksi dini kanker payudara

• Mengenali faktor risiko


• Pemeriksaan klinis payudara
• Pemeriksaan payudara sendiri
Faktor risiko kanker payudara
Hormon & faktor
reproduksi:
Diet dan faktor -Menarche < 12 th
Radiasi pengion
yang -Menopause >tua
saat pertumbuhan
berhubungan -- Tidak punya anak
payudara
dengan diet: -- Melahirkan
-Berat badan naik
-- Diet ala Barat
pertama saat usia
lebih tua
(lemak, alkohol)
Kanker -Kontrasepsi oral
-Infertilitas
Payudara -Tidak menyusui

Riwayat Keluarga:
genetik
Kelainan jinak
payudara:
termasuk atipikal
duktal hiperplasia
Pemeriksaan Klinis payudara

• Dapat mendeteksi sampai 85% kanker


payudara
• Dianjurkan 3 tahun sekali untuk wanita usia
20-30 tahun
• Dianjurkan 1 tahun sekali untuk wanita usia
di atas 40 tahun
Pemeriksaan Payudara Sendiri
• Mendorong wanita untuk mau melakukan
pemeriksaan payudara sendiri.
• Sebagian besar benjolan ditemukan sendiri
• Waktu terbaik : 7-10 hari setelah hari
pertama menstruasi
• Tetap periksa sebulan sekali walaupun
telah berhenti haid (menopause)
• Boleh dilakukan pada wanita hamil,
menyusui, atau implan payudara
Pemeriksaan lengkap payudara
sendiri (SADARI) dibagi atas
beberapa tahap:
1.Melihat
• Tanggalkan seluruh pakaian bagian atas. Berdirilah di depan
cermin dengan kedua lengan tergantung lepas, di dalam
ruangan yang terang. Perhatikan payudara Anda:
• *Apakah bentuk dan ukurannya kanan dan kiri simetris?
• *Apakah bentuknya membesar/mengeras?
• *Apakah arah putingnya lurus ke depan? Atau berubah arah?
LANJUTAN
• *Apakah putingnya tertarik ke dalam?
• *Apakah puting/kulitnya ada yang lecet?
• *Apakah kulitnya tampak kemerahan?
Kebiruan? Kehitaman?
• *Apakah kulitnya tampak menebal dengan
pori-pori melebar (seperti kulit jeruk)?
• *Apakah permukaan kulitnya mulus, tidak
tampak adanya kerutan/cekungan?
LANJUTAN
• Ulangi semua pengamatan di atas dengan
posisi kedua tangan lurus ke atas. Setelah
selesai, ulangi lagi pengamatan dengan
kedua tangan di pinggang, dada
dibusungkan, kedua siku ditarik ke
belakang. Semua pengamatan ini bertujuan
untuk mengetahui adanya tumor yang
terletak dekat dengan kulit.
LANJUTAN
2. Memijat
• Dengan kedua belah tangan,
secara lembut pijat payudara dari
tepi hingga ke puting, untuk
untuk mengetahui ada-tidaknya
cairan yang keluar dari puting
susu (seharusnya tidak ada,
kecuali Anda sedang menyusui).
LANJUTAN
• 3.Meraba
Sekarang berbaringlah di atas tempat
tidur untuk memeriksa payudara satu demi
satu. Untuk memeriksa payudara kiri,
letakkan sebuah bantal tipis di bawah bahu
kiri, sedang lengan kiri direntangkan ke atas
di samping kepala atau diletakkan di bawah
kepala.
lanjutan
Perlu diperhatikan bahwa masing-masing gerakan
memutar harus dilakukan dengan kekuatan tekanan
yang berbeda-beda, setidaknya dengan tiga macam
tekanan.
Pertama-tama dilakukan dengan tekanan ringan untuk
meraba adanya benjolan di dekat permukaan kulit,
Yang kedua dengan tekanan sedang untuk meraba
adanya benjolan di tengah-tengah jaringan payudara,
yang ketiga dengan tekanan cukup kuat untuk
merasakan adanya benjolan di dasar payudara, dekat
dengan tulang dada/iga.
lanjutan
Setelah selesai dengan payudara kiri, pindah
posisi bantal dan lengan, lakukan
pemeriksaan.pada payudara kanan dengan
menggunakan keempat jari tangan
kiri.Kemudian ulangi perabaan seperti DI
ATAS, tetapi dalam posisi berdiri. Untuk
memudahkan, bisa dilakukan sambil mandi,
saat membalur tubuh dengan sabun.
LANJUTAN
• Gunakan keempat jari tangan kanan yang
saling dirapatkan untuk meraba payudara.
Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar
(seperti membuat lingkaran kecil-kecil), mulai
dari tepi payudara hingga ke puting susu.
Sesudah itu geser posisi jari sedikit ke
sebelahnya, dan lakukan lagi gerakan
memutar dari tepi payudara sampai puting
susu.
lanjutan
• Lakukan terus secara berurutan sampai seluruh
bagian payudara diperiksa. Untuk memudahkan
gerakan, Anda boleh menggunakan lotion atau
sabun sebagai pelicin.Gerakan memutar boleh
juga dilakukan mulai dari puting susu, melingkar
semakin lebar ke arah tepi payudara; atau
secara vertikal ke atas dan kebawah mulai dari
tepi paling kiri hingga ke tepi paling kanan. Yang
penting, seluruh area payudara harus tuntas
teraba, tak ada yang terlewatkan.
LANJUTAN
• Perlu diperhatikan bahwa masing-masing
gerakan memutar harus dilakukan dengan
kekuatan tekanan yang berbeda-beda,
setidaknya dengan tiga macam tekanan.
Pertama-tama dilakukan dengan tekanan ringan
untuk meraba adanya benjolan di dekat
permukaan kulit, yang kedua dengan tekanan
sedang untuk meraba adanya benjolan di
tengah-tengah jaringan payudara, yang ketiga
dengan tekanan cukup kuat untuk merasakan
adanya benjolan di dasar payudara,
lanjutan
• dekat dengan tulang dada/iga.Setelah
selesai dengan payudara kiri, pindah posisi
bantal dan lengan, lakukan
pemeriksaan.pada payudara kanan dengan
menggunakan keempat jari tangan
kiri.Kemudian ulangi perabaan seperti poin
3, tetapi dalam posisi berdiri. Untuk
memudahkan, bisa dilakukan sambil mandi,
saat membalurtubuh dengan sabun.
LANJUTAN
• 4. Meraba Ketiak
Setelah itu raba ketiak dan area di sekitar
payudara untuk mengetahui adanya benjolan
yang diduga suatu anak sebar kanker.Bila
dalam pemeriksaan payudara sendiri ini Anda
menemukan suatu kelainan (misalnya
benjolan, sekecil apa pun), segera periksakan
ke dokter. Jangan takut dan jangan tunda lagi.
Karena kanker payudara yang ditemukan
pada tahap dini dan ditangani secara benar
dapat sembuh secara tuntas
SADARI
Sadari…
Sadari…
SADARI dalam 3 langkah
1 2
3
Mengapa Sadari?
• Average Size of Lumps Detected
• Source: Spence, 1994
Kesimpulan

• Kanker payudara dapat dideteksi secara dini


untuk meningkatkan angka kesembuhan

• Cara deteksi dini sederhana untuk kanker


payudara adalah Pemeriksaan Klinis
Payudara dan Pemeriksaan Payudara sendiri
Terima Kasih

Matur
Suksma

Anda mungkin juga menyukai