(ICD X : L50)
No. Dokumen : SOP/UKP/PO.01/112
No. Revisi : 00
SOP
Tgl. Terbit : 1 April 2017
Halaman : 1/3
UPT.PUSKESMAS dr. I GN B. Sastrawan Dj, M.Kes
Nip.197101232000121004
KUTA SELATAN
1. Pengertian Urtikaria adalah reaksi vaskular pada kulit akibat bermacam-macam sebab.
Sinonim penyakit ini adalah biduran, kaligata, hives, nettle rash. Ditandai
oleh edema setempat yang timbul mendadak dan menghilang perlahan-lahan,
berwarna pucat dan kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya
dapat dikelilingi halo. Dapat disertai dengan angioedema.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan penderita
Urtikaria di puskesmas.
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Kuta Selatan No. 100/76/Pusk KS/2017
tentang Standar Layanan Klinis
2. SK Kepala Puskesmas Kuta Selatan No.100/21/Pusk KS/2017
tentang Kebijakan mutu.
3. SK Kepala Puskesmas Kuta Selatan No. 100/71/Pusk KS/2017
tentang Kewajiban tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien.
4. Referensi
Keputusan Menkes RI Nomor 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
5. Alat dan Bahan 1. Tabung dan masker oksigen
2. Alat resusitasi
3. Peralatan laboratorium untuk pemeriksaan darah, urin dan feses rutin.
6. Langkah - 1. Melakukan Anamnesis (Subjective)
Langkah Keluhan
Pasien datang dengan keluhan biasanya gatal, rasa tersengat atau
tertusuk. Gatal sedang-berat di kulit yang disertai bentol-bentol di
daerah wajah, tangan, kaki, atau hampir di seluruh tubuh.
Faktor Risiko
1. Riwayat atopi pada diri dan keluarga.
2. Riwayat alergi.
3. Riwayat trauma fisik pada aktifitas.
4. Riwayat gigitan/sengatan serangga.
5. Konsumsi obat-obatan (NSAID, antibiotik tersering penisilin,
diuretik, imunisasi, injeksi, hormon, pencahar, dan sebagainya).
6. Konsumsi makanan (telur, udang, ikan, kacang, dan sebagainya).
7. Riwayat infeksi dan infestasi parasit.
8. Penyakit autoimun dan kolagen.
9. Riwayat trauma faktor fisik (panas, dingin, sinar matahari, sinar
UV, radiasi).
2. Melakukan Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
Pemeriksaan Fisik
Lesi kulit yang didapatkan:
1) Ruam atau patch eritema.
2) Berbatas tegas.
3) Bagian tengah tampak pucat.
4) Bentuk papul dengan ukuran bervariasi, mulai dari papular hingga
plakat.
5) Kadang-kadang disertai demografisme, berupa edema linier di kulit
yang terkena goresan benda tumpul, timbul dalam waktu lebih kurang
30 menit.
6) Pada lokasi tekanan dapat timbul lesi urtika.
7) Tanda lain dapat berupa lesi bekas garukan.
Diagnosis Banding
Purpura anafilaktoid (purpura Henoch-Schonlein), Pitiriasis rosea
(lesi awal berbentuk eritema), Eritema multiforme (lesi urtika,
umumnya terdapat pada ekstremitas bawah).
Komplikasi
Angioedema dapat disertai obstruksi jalan napas
4. Melakukan Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Prinsip penatalaksanaan
Tata laksana pada layanan Tingkat Pertama dilakukan dengan first-line
therapy, yaitu memberikan edukasi pasien tentang penyakit urtikaria
(penyebab dan prognosis) dan terapi farmakologis sederhana.
2/3
Urtikaria akut
Bila disertai obstruksi saluran napas, diindikasikan pemberian
epinefrin subkutan yang dilanjutkan dengan pemberian kortikosteroid
prednison 60-80 mg/hari selama 3 hari, dosis diturunkan 5-10 mg/hari.
Urtikaria kronik
1. Pasien menghindari penyebab yang dapat menimbulkan urtikaria,
seperti:
a. Kondisi yang terlalu panas, stres, alkohol, dan agen fisik.
b. Penggunaan antibiotik penisilin, aspirin, NSAID, dan ACE
inhibitor.
c. Agen lain yang diperkirakan dapat menyebabkan urtikaria.
2. Pemberian farmakoterapi dengan:
a. Antihistamin oral nonsedatif, misalnya loratadin 1 x 10 mg per
hari selama 1 minggu. .
b. Apabila terjadi angioedema atau urtikaria generalisata, dapat
diberikan Prednison oral 60-80 mg mg per hari dalam 3 kali
pemberian selama 3 hari dan dosis diturunkan 5-10 mg per
hari.
5. Melakukan konseling dan Edukasi pada pasien
Konseling dan Edukasi
Pasien dan keluarga diberitahu mengenai:
1. Prinsip pengobatan adalah identifikasi dan eliminasi faktor penyebab
urtikaria.
2. Penyebab urtikaria perlu menjadi perhatian setiap anggota keluarga.
3. Pasien dapat sembuh sempurna.
6. Melakukan pencatatan data pasien pada rekam medis
7. Melakukan rujukan bila diperlukan
Kriteria Rujukan
1. Rujukan ke dokter spesialis bila ditemukan fokus infeksi.
2. Jika urtikaria berlangsung kronik dan rekuren.
3. Jika pengobatan first-line therapy gagal.
4. Jika kondisi memburuk, yang ditandai dengan makin
bertambahnya patch eritema, timbul bula, atau bahkan disertai
sesak.
7. Hal-hal yang perlu
diperhatikan Kenali faktor pencetus urtikaria.
8. Unit Terkait
Loket
Apotik
10. Rekaman
Historis
No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
perubahan
diberlakukan
3/3
URTIKARIA
(ICD X : L50)
No. Dok. : DT/UKP/PO.01/112
DAFTAR
No. Revisi : 00
TILIK
Tgl. Terbit : 1 April 2017
Halaman : 1/1
UPT. PUSKESMAS dr. I GN B. Sastrawan Dj, M.Kes
NIP.197101232000121004
KUTA SELATAN
NO PROSEDUR PENILAIAN :
YA TIDAK TIDAK
BERLAKU
1 Melakukan Anamnesa
3 Penegakan Diagnosis
Total Score
Nilai Kepatuhan : .. %
() (.)