Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KEJANG DEMAM

Ditetapkan Oleh
No. Kode : SOP/UKP/PO/13 Kepala Puskesmas
Terbitan : 01 Karang Pule
SOP No. Revisi : 00
Tgl. Mulai Berlaku : 24/11/2014
Halaman : 1/3.
dr. Indrijati Achmad
NIP:19621205 199803 2 001

1. Pengertian Memberikan pertolongan bayi baru yang tidak segera


menangus atau tidak segera bernafas.
Indikasi :
1) Bayi lahir tidak menangis
2) Ketuban pecah bercampur mekonium
3) Bayi tidak bernafas
2. Tujuan Mengoptimalkan fugsi pernafasan dan oksigen paru
22
3. Kebijakan 1. SK Kepala Puskesmas Karang Pule No.004/2014 tentang
pelayanan klinis
2. Pelayanan Satu Pintu di Puskesmas

4. Referensir 1. Buku Pedoman Perawatan Dasar Depkes RI Tahun 2005.


2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat
Kesehatan Masyarakat.

5. Alat dan Bahan 1. Alat :


1) Alat pelindung diri (masker, hanscoen)
2) Deelic
3) Masker bayi
4) Bag resuscitator bayi
5) Thermometer

2. Bahan:
1) Oksigen lengkap

6. Langkah- Langkah

1) Jika bayi tidak menangis dengan keras, bernafas dengan lemah, atau bernafas
cepat dan dangkal, pucat atau biru dan atau lemas, maka:
a) Baringkan terlentang dengan benar pada permukaan yang datar, kepala
sedikit setengah akstensi agar jalan nafas terbuka, bayi harus tetap
diselimuti. Hal ini penting sekali untuk mencegah hypotermi pada bayi baru
lahir.
b) Hisap mulai mulut, sedalam 5 cm dan kemudian hidung bayi sedalam 3 cm

1
secara lembut dengan menggunakan deelie (jangan memasukkan alat
penghisap terlalu dalam pada kerongkongan bayi). Karena dapat
menyebabkan terjadinya bradikardi, denut jantung yang tidak teratur, spasme
pada larink/tenggorokan bayi.
c) Berikan stimulasi taktil dengan lembut pada bayi (atau menyentil kaki bayi,
keduanya aman dan efektif untuk menstimulasi bayi).
d) Nilai ulang keadaan bayi. Jika mulai menangis atau bernafas dengan normal,
tidak diperlukan tindakan lanjutan, lanjutkan perawatan pada bayi baru lahir
normal.
e) Jika bayi tidak bernafas dengan normal atau menangis teruskan dengan
ventilasi (40-60) kali/menit.
f) Melakukan ventilasi pada bayi baru lahir
g) Letakkan bayi dipermukaan yang datar, diselimuti dengan baik.
h) Periksa kembali posisi bayi baru lahir, kepala harus sedikit ditengadahkan.
i) Pasang sungkup oksigen atau gunakan bag valve dan mask yang ukurannya
sesuai.
j) Periksa pelekatnya dan berikan ventilasi dengan dengan kecepatan 40 s/d
60 kali permenit.
2) Jika dada bayi tidak mengembang:
a) Perbaiki posisi bayi dan tengadahkan kepala lebih jauh.
b) Periksa hidung dan mulut apakah ada darah, mucus atau cairan ketuban,
lakukan penghisapan jika perlu.
c) Remas BVM lebih keras untuk meningkatkan tekanan ventilasi.
d) Ventilasi bayi selama 1 menit, lalu hentikan, nilai dengan cepat apakah bayi
bernafas dengan spontan dan tidak ada pelekukan dada atau dengkuran,
tidak diperlukan resusitasi lebih lanjut. Teruskan dengan langkah awal
perawatan bayi baru lahir.
3) Kompres dada:
a) Jika memugkinkan 2 tenaga kesehatan terampil diperlukan untuk
melakukan ventilasi dan kompresi dada.
b) Kebanyakan bayi akan membaik dengan ventilasi.
c) Jika ada 2 tenaga kesehatan terampil dan pernafasan bayi lemah atau < 30
kali/menit dan detak jantung kurang dari 60 kali/menit setelah ventilasi
selama 1 menit, tenaga kesehatan yang kedua dapat mulai melakukan
kompresi dada dengan kecepatan 3:1.
d) Harus berhati-hati pada saat melakukan kompresi dada, tulang rusuk bayi
masih peka dan mudah patah, jantung dan paru-parunya mudah terluka.
e) Lakukan tekanan pada jantung dengan cara meletakkan kedua jari tepat
dibawah garis putih bayi, ditengah dada. Dengan jari-jari lurus, tekan dada
sedalam 1 1,5 cm.
4) Setelah bayi bernafas normal periksa suhu, jika dibawah 36,5 celsius atau
punggung sangat dingin lakukan penghangatan yang memadai. Perhatikan
warna kulit, pernafasan dan nadi bayi selama 2 jam. Ukur suhu bayi setiap jam
sehingga normal (.36,5- 37 C).
5) Catat dengan seksama semua tindakan yang dilakukan.
6) Mencuci tangan pakai sabun pada air mengalir setelah selesai melakukan
tindakan
7. Hal-hal yang perlu 1. Selalu menggunakan APD dalam melayani pasien
diperhatikan 2. Mencuci tangan pakai sabun pada air mengalir setelah
selesai melakukan tindakan
2
8. Unit terkait 1. Sesama petugas poli
2. Kepala Puskesmas.
9. Dokumen terkait 1. Form Rekam medik pasien
2. Buku inventaris barang di ruang poli
2. Catatan inventaris di bendahara barang.

Anda mungkin juga menyukai