Anda di halaman 1dari 3

PENATALAKSANAAN DIABETES

MILITUS
No. Dokumen : UKP.VII/SOP/
No. Revisi : 02
SOP Tanggal Terbit : 01 Juli 2022
Halaman : 1-2
UPTD PUSKESMAS SIMPUR dr. Herla Maulita Surdhawati
KABUPATEN HULU
SUNGAI SELATAN NIP. 19930820 201903 2 012

1. Pengertian Diabetes melitus adalah keadaan hiperglikemia kronik disertai berbagai


kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang menimbulkan berbagai
komplikasi kronik pada mata, saraf, ginjal dan pembuluh darah.
2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus (DM) dan
melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan diabetes melitus.
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas tentang Jenis-Jenis Pelayanan yang
disediakan.
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/ 104/2020


tentang Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCoV)

5. Alat dan Bahan 1. Stetoskop


2. Tensimeter
3. Alat periksa gula darah
4. APD
5. Wastafel dengan sabun/ handsanitizer
6. Prosedur/langkah- a. Petugas menggunakan alat pelindung diri (APD) berupa masker bedah
langkah b. Pasien wajib memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
c. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.
d. Petugas menulis identitas pasien di buku register
e. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan
gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering
haus) dan polifagi (sering lapar).
f. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti
berat badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan, gatal, mata
kabur, impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka
yang tidak kunjung sembuh.
g. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
h. Petugas melakukan pemeriksaan nadi

1 dari 3
i. Petugas melakukan pemeriksaan suhu
j. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan
bawah termasuk jari.
k. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula darah
atau urin ke laboratorium.
l. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk selanjutnya
pasien ke laboratorium
m. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
n. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
 Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah
kapiler)
 Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
 Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥
100 mg/dl (darah kapiler)
o. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi medis
(TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar gula
darah belum mencapai sasaran dilakukan intervensi farmakologi dengan
obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin.

 Obat Hipoglikemik Oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan


ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah,
dapat diberikan sampai dosis hampir maksimal. Pemberian OHO
bersamaan dengan pengaturan diit dan latihan jasmani, bila
diperlukan dapat dilakukan pemberian OHO tunggal atau OHO
kombinasi. Terapi OHO kombinasi harus dipilih dua macam obat
dari kelompok yang mempunyai mekanisme kerja berbeda

 Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal


2500 mg diberikan 1-3 kali/hari

 Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis


maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum makan, 1-2
kali/hari.

p. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya


pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan resikonya
serta bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat DM
(rasa sakit dan hipoglikemia).

q. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM) makanan


yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-

2 dari 3
masing individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal
makan, jenis dan jumlah makanan.

r. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3 – 4


kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
s. Petugas menulis resep.
t. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
u. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medic pasien
v. Petugas menandatangani rekam medic
w. Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan.
7. Estimasi Waktu 20 menit

8. Unit Terkait 1. Ruangan Pemeriksaan Umum


2. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut
3. Ruangan Kesehatan Ibu dan Anak
4. Ruangan Gawat Darurat
5. Ruangan Tindakan
6. Ruangan Persalinan
7. Ruang Rawat Inap
9. Dokumen Terkait 1. Rekam medis

2. Blanko Rujukan Pemeriksaan Laboratorium

3. Buku Register

4. Blanko Resep

3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai