Anda di halaman 1dari 11

STANDART OPERASIONAL

PROSEDUR DIABETES
MELITUS
No. Dokumen
:
:
SOP No. Revisi
:
Tgl Terbit
:
Halaman

UPTD PUSKESMAS Tt$ Kepala Puskesmas $r. I Ma$e Dharmayukti


JATIKALEN NIP ()*)05(7 200/0( (00)

1. Pengertian Diabetes melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh


hiperglikemia akibat efek pada kerja insulin ( resistensi insulin )
dan sekresi insulin atau kedua – duanya.

2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus (DM)


dan melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan
diabetes melitus.

3. Kebijaksanaan SK ....

4. &eferensi Permenkes Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis


*agi Dokter Di +asilitas Pelayanan Kesehatan Primer Hal 423

5. Prosedur/langkah 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.

langkah 2. Petugas menulis identitas pasien di buku register


3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan
gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing)  polidipsi
(sering haus) dan polifagi (sering lapar) dan penurunan berat badan
yang tidak jels sebabnya.
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti

lemah kesemutan gatal mata kabur disfungsi ereksi pada


pria pruritus /ul/a pada 0anita serta adakah luka yang sulit sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan
ba0ah termasuk jari.
7. *ila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan penunjang
yaitu gula darah puasa gula darah 2 jam PP.
3. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
4. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien

10. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose


berdasarkan hasil lab dan anamnesis yaitu5
Gejala klasik DM ( poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa
plasma sewaktu ≥200 mg/dL. Glukosa plasma sewaktu
merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memperhatikan waktu makan terakhir.

a. Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/Dl.


Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan
sedikitnya 8 jam.
b. Kadar glukose plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu
≥ 200 mg/dL
11. Pemilihan jenis Obat Hipoglikemik Oral ( OHO ) dan insulin bersifat
individual tergantung kondisi pasien dan sebaiknya mengkombinasi
obat dengan cara kerja yang berbeda.
Cara pemberian OHO, terdiri dari :

a. Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan


ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah,
dapat diberikan sampai dosis optimal.

b. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal


2500 mg diberikan 1-3 kali/hari sebelum/pada saat/sesudah
makan.

c. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis


maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2
kali/hari.

12. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya


pengendalian dan pemantauan DM , penyulit DM, intervensi
farmakologi, bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat
darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).

13. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis

(TGM) Standart yang dianjurkan adalah makanan dengan

komposisi :

a. Karbohidrat 45 – 65 %

b. Protein 15 – 20 %

c. Lemak 20 – 25 %

14. Petugas mengedukasi pasien tentang latihan jasmani secara teratur 3


– 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
15. Petugas menulis resep.
16. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
17. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medic pasien
18. Petugas menandatangani rekam medic
14. Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan
6.Diagram alir Di bawah

7.Unit Terkait &uang pelayanan, laboratorium

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR DIABETES MELITUS

DIA0RA No. Dokumen :


No. Revisi:
M ALIR Tgl Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS Tt$ Kepala Puskesmas $r. I Ma$e Dharmayukti


JATIKALEN NIP ()*)05(7 200/0( (00)

memanggil pasien sesuai


nomor urut Petugas menulis identitas pasien di
buku register

Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah


mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (sering lapar) dan penu

Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti lema

tugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan bawah termasuk jari.
Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah

Bila diperlukan petugas membuat


Petugas menyerahkan surat
permintaan pemeriksaan penunjang
permintaan kepada pasien untuk
yaitu gula darah puasa, gula darah
selanjutnya pasien ke laboratorium
2
jjaamm
Petugas membaca hasil PPPP dan menegakan diagnose berdasarkan hasil lab dan
laboratorium
anamnesis, yaitu:

a. Gejala klasik DM ( poliuria, polidipsia, polifagi) + PPeettuuggaass


Glukosa plasma sewaktu ≥ 200
mg/dL. Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan ses at pada suatu hari
mmeenneerriimmaa
tanpa memperhatikan waktu makan terakhir.
b. Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/Dl. Puasa diartikan pasien
tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam.
c. Kadar glukose plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu ≥ 200 mg/dL
Pemilihan jenis Obat Hipoglikemik Oral ( OHO ) dan insulin bersifat individual tergantung
kondisi pasien dan sebaiknya mengkombinasi obat dengan cara kerja yang berbeda. Cara pemberian OHO, terdiri dari :

Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara
bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis optimal.
Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal 25 0 mg diberikan 1-3

kali/hari sebelum/pada saat/sesudah makan.


Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis maksimal 15 mg/hr
diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari.

Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya pengendalian dan pemantauan DM , penyulit D
Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM)
Standart yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi :

a.Karbohidrat45 – 65 %

b.Protein 15 – 20 %

c. Lemak 20 – 25 %

Petugas mengedukasi pasien tentang latihan jasmani secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 3

Petugas menulis resep

Petugas menyerahkan resep kepada pasien

Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,


laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam medic pasien

Petugas menulis diagnose ke


Petugas
buku register rawat jalan
menandatangani

rekam medic

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR DIABETES MELITUS
DA1TARNo. Dokumen:

TILIK No. Revisi Tgl Terbit :


:
Halaman :

UPTD PUSKESMAS Ttd Kepala Puskesmas dr. I Made Dharmayukti


JATIKALEN NIP 19690517 200801 1009

Langkah Kegiatan @a Tidak


No
1 Apakah petugas memanggil pasies sesuai nomor urut.
2 Apakah petugas menulis identitas pasien di buku register
3 Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing),
polidipsi (sering haus) dan polifagi (sering lapar) dan penurunan berat
badan yang tidak jels sebabnya
4 Apakah. petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain
seperti lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria,
pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang sulit sembuh
5 Apakah petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas
dan bawah termasuk jari.
7 Apakah bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula
darah atau urin ke laboratorium
8 Apakah petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
4 Apakah petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah
kapiler)
b. Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah
kapiler)
c. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang
≥ 100 mg/dl (darah kapiler).
10 Apakah petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM ( poliuria, polidipsia, polifagi) +
Glukosa plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL. Glukosa plasma
sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu
hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir.

b. Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/Dl.


Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan
sedikitnya
8 jam.
c. Kadar glukose plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu
≥ 200 mg/dL

11 Apakah Pemilihan jenis Obat Hipoglikemik Oral ( OHO ) dan insulin


bersifat individual tergantung kondisi pasien dan sebaiknya
mengkombinasi obat dengan cara kerja yang berbeda.
Cara pemberian OHO, terdiri dari :

a. Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan


ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah,
dapat diberikan sampai dosis optimal.

b. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal


2500 mg diberikan 1-3 kali/hari sebelum/pada saat/sesudah makan.

c. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis


maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2
kali/hari.

12 Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya


pengendalian dan pemantauan DM , penyulit DM, intervensi farmakologi, bagaimana mengatasi sement

sakit dan hipoglikemia )


13 Apakah petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur
3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit. Apakah petugas menulis resep
14 Apakah petugas menyerahkan resep kepada pasien
15 Apakah petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam med
16 Apakah petugas menandatangani rekam medic
17

18 Apakah petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.

2omplian3erate 42R5  B @a
C 100%
B @a + Tidak

Jatikalen,...................................
Unit yang di Audit Pelaksana / Auditor

(...........................) (...........................)

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR DIABETES MELITUS

REKAM No. Dokumen :


No. Revisi:
HISTORIS Tgl Terbit :
PERUBAHAN Halaman :

UPTD PUSKESMAS Ttd Kepala Puskesmas dr. I Made Dharmayukti


JATIKALEN NIP 19690517 200801 1009

No Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Nomor RevisiKe BerlakuTgl


DINAS KESEHATAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK

UPTD PUSKESMAS JATIKALEN

JL.RAYA JATIKALEN NO 21, JATIKALEN

Standart Operasional Prosedure


(SOP) DIABETES MELITUS

Di sah kan oleh


Kepala UPTD Puskesmas Jatikalen

dr.I Made Dharmayukti


NIP 19690517 200801 1 009

Anda mungkin juga menyukai