Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN DM

No. Dokumen :
392.SOP/Pemeriksaan
Umum/429.114.10/2016
SOP No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 15 Maret 2016
Halaman :1-5

drg Wahyu P, MAP


PUSKESMAS
NIP.
KERTOSARI
196502271992032003
1. Pengertian Diabetes Melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia akibat defek pada kerja insulin (resistensi insulin) dan
sekresi insulin atau kedua-duanya.
2. Tujuan Sebagai acuan petugas dalam melakukan penanganan DM tipe 2
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas No188.4/001/429.114.10/2016
tentang jenis jenis layanan di puskesmas kertosari
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan
Praktik Klinis Bagi Petugas di Fasilisitas Kesehatan Primer
5. Alat dan Bahan 1. Tensimeter
2. Stetoskop
3. Glukosa test Kit
6. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa
a. Keluhan khas :

- Polifagia

- Poliuri

- Polidipsi

- Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya

b. Keluhan tidak khas DM :

- Lemah

- Kesemutan (rasa baal di ujung-ujung ekstremitas)

- Gatal

- Mata kabur
- Disfungsi ereksi pada pria

- Pruritus vulvae pada wanita

- Luka yang sulit sembuh

c. Petugas menggali faktor risiko DM tipe 2 :

 Berat badan lebih dan obese (IMT ≥ 25 kg/m2)


 Riwayat penyakit DM di keluarga
 Mengalami hipertensi (TD ≥ 140/90 mmHg atau sedang
dalam terapi hipertensi)
 Pernah didiagnosis penyakit jantung atau stroke
(kardiovaskular)
 Kolesterol HDL < 35 mg/dl dan / atau Trigliserida > 250
mg /dL atau sedang dalam pengobatan dislipidemia
 Riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4000 gram atau
pernah didiagnosis DM Gestasional
 Perempuan dengan riwayat PCOS (polycistic ovary
syndrome)
 Riwayat GDPT (Glukosa Darah Puasa terganggu) / TGT
(Toleransi Glukosa Terganggu)
 Aktifitas jasmani yang kurang

d. Petugas menggali Faktor Predisposisi :

 Usia > 45 tahun


 Diet tinggi kalori dan lemak
 Aktifitas fisik yang kurang
 Hipertensi ( TD ≥ 140/90 mmHg )
 Riwayat toleransi glukosa terganggu (TGT) atau glukosa
 darah puasa terganggu (GDPT)
 Penderita penyakit jantung koroner, tuberkulosis,
 hipertiroidisme
 Dislipidemia

SOP PENANGANAN DM /2
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik :

Pemeriksaan Fisik Patognomonis


Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya

3. Petugas mengirim ke laborat untuk diperiksa :

a. Gula Darah Puasa atau

b. Gula Darah 2 jam Post Prandial atau

c. Gula darah acak atau


d. HbA1C
4. Petugas menegakkan diagnosa :

a. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + glukosa


plasma sewaktu ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L) atau

b. Gejala Klasik DM+ Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl


atau

c. Gejala Klasik DM + Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes


toleransi glukosa terganggu (TTGO) > 200 mg/ ATAU

d. HbA1C ≥ 6.5 %

5. Petugas memberikan terapi :

a. Obat oral anti diabetes dimulai dengan dosis kecil dan


ditingkatkan secara bertahapsesuai respons kadar glukosa
darah, dapat diberikansampai dosis optimal bisa
menggunakan :

- Sulfonilurea: 15 –30 menit sebelum makan.

- Repaglinid, Nateglinid: sesaat sebelum makan.


- Metformin : sebelum/pada saat/sesudah makan.

- Penghambat glukosidase (Acarbose): bersama makan


suapanpertama.

- Tiazolidindion: tidak bergantung pada jadwal makan.

- DPP-IV inhibitor dapat diberikan bersama makan dan atau

SOP PENANGANAN DM /3
sebelum makan

6. Petugas melakukan konseling dan edukasi meliputi pemahaman


tentang:

a. Penyakit DM.

b. Makna dan perlunya pengendalian dan pemantauan DM.

c. Penyulit DM.

SOP PENANGANAN DM /4
d. Intervensi farmakologis.

e. Hipoglikemia.

f. Masalah khusus yang dihadapi.

g. Cara mengembangkan sistem pendukung dan mengajarkan


keterampilan.

h. Cara mempergunakan fasilitas perawatan kesehatan.


i. Pemberian obat jangka panjang dengan kontrol teratur setiap
2 minggu/1 bulan.

7. Petugas melakukan rujuk internal ke promkes Gizi

8. Petugas melakukan rujukan eksternal ke RS jika ada komplikasi


yang harus ditangani oleh spesialis

9. Petugas menulis lengkap di rekam medis semua apa yang


dilakukan ke pasien.

7. Unit terkait 1. Pelayanan Gawat Darurat


2. Pemeriksaan Umum

8. Dokumen terkait Rekam Medis


9. Rekaman historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
perubahan

SOP PENANGANAN DM /5

Anda mungkin juga menyukai