Anda di halaman 1dari 8

Standart Operasional Pelayanan ( SOP )

DIABETES MELITUS

Ditetapkan Kepala Puskesmas Ngluyu

dr. Mochammad Cholid A R


NIP: 19840130 201001 1 017

DINAS KESEHATAN KABUPATEN NGANJUK


PUSKESMAS NGLUYU
Jalan Mayjend. Sungkono Nomor 27 Ngluyu,KodePos 64452
Telp (0358)6180020 Email: pkmngluyu@gmail.com
DIABETES MELITUS
SOP No.Dokumen : 445/159/SOP/411.303.19/2022
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 19 Desember 2022
Halaman : 1/5

Puskesmas MOCH. CHOLID A.R


NIP.
Ngluyu 198401302010011017
1. Pengertian Diabetes melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia akibat efek pada kerja insulin ( resistensi insulin ) dan sekresi
insulin atau kedua – duanya.

2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus (DM) dan
melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan diabetes
melitus.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Ngluyu Nomor 440/ /411.202.19/2016 Tentang
Pendelegasian Wewenang

4. Referensi Permenkes Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Hal 202

5. Prosedur/ 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.


Langkah- 2. Petugas menulis identitas pasien di buku register
langkah 3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing),
polidipsi (sering haus) dan polifagi (sering lapar) dan penurunan
berat badan yang tidak jels sebabnya.
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain
seperti lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada
pria, pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang sulit
sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan
bawah termasuk jari.
7. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan
penunjang yaitu gula darah puasa, gula darah 2 jam PP.
8. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
9. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
10. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM ( poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa plasma
sewaktu ≥200 mg/dL. Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil
pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu
makan terakhir.
b. a. Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/Dl.
Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8
jam.
c. b. Kadar glukose plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu
≥ 200 mg/dL
11. Pemilihan jenis Obat Hipoglikemik Oral ( OHO ) dan insulin bersifat
individual tergantung kondisi pasien dan sebaiknya mengkombinasi
obat dengan cara kerja yang berbeda. Cara pemberian OHO, terdiri
dari :
a. Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan
ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah,
dapat diberikan sampai dosis optimal.
b. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal
2500 mg diberikan 1-3 kali/hari sebelum/pada saat/sesudah makan.
c. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis
maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2
kali/hari.
12. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan DM , penyulit DM, intervensi
farmakologi, bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat
darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).
13. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM).
Standart yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi :
a. Karbohidrat 45 – 65 %
b. Protein 15 – 20 %
c. Lemak 20 – 25 %
14. Petugas mengedukasi pasien tentang latihan jasmani secara teratur
3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
15. Petugas menulis resep.
16. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
17. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medic pasien
18. Petugas menandatangani rekam medic
19. Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan
.
DIABETES MELITUS
SOP No.Dokumen : 445/159/SOP/411.303.19/2022
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 19 Desember 2022
Halaman : 3/6

MOCH. CHOLID A.R


Puskesmas NIP.
Ngluyu 198401302010011017
d. Diagram
Alir
Petugas memanggil pasien
sesuai nomor urut

Petugas menulis identitas pasien di buku register

Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan


gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus)
dan polifagi (sering lapar) dan penurunan berat badan yang tidak jelas
sebabnya.

Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti


lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, pruritus
vulva pada wanita, serta adakah luka yang sulit sembuh

Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah

Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan bawah


termasuk jari

Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan penunjang yaitu


gula darah puasa, gula darah 2 jam PP

Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk selanjutnya


pasien ke laboratorium

Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose


berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM ( poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa plasma
sewaktu ≥200 mg/dL. Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil
pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu
makan terakhir.
b. Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/Dl. Puasa
diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam.
c. Kadar glukose plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu ≥ 200
mg/dL

DIABETES MELITUS
SOP No.Dokumen : 445/159/SOP/411.303.19/2022
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 19 Desember 2022
Halaman : 4/6

MOCH. CHOLID A.R


Puskesmas NIP.
Ngluyu 198401302010011017

Pemilihan jenis Obat Hipoglikemik Oral (OHO) dan insulin bersifat individual
tergantung kondisi pasien dan sebaiknya mengkombinasi obat dengan cara
kerja yang berbeda. Cara pemberian OHO, terdiri dari :
a. Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan
ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah,
dapat diberikan sampai dosis optimal.
b. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal 2500
mg diberikan 1-3 kali/hari sebelum/pada saat/sesudah makan.
c. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis maksimal
15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari.

Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya pengendalian


dan pemantauan DM , penyulit DM, intervensi farmakologi, bagaimana
mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan
hipoglikemia).

Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM). Standart


yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi :
a. Karbohidrat 45 – 65 %
b. Protein 15 – 20 %
c. Lemak 20 – 25 %

Petugas mengedukasi pasien tentang latihan jasmani secara teratur 3 – 4


kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.

Petugas menulis resep.

Petugas menyerahkan resep kepada pasien

Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan terapi


kedalam rekam medic pasien

Petugas menandatangani rekam medic Petugas menulis diagnose ke buku


register rawat jalan

DIABETES MELITUS
SOP No.Dokumen : 445/159/SOP/411.303.19/2022
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 19 Desember 2022
Halaman : 5/6

Puskesmas MOCH. CHOLID A.R


NIP.
Ngluyu 198401302010011017
8.Unit Terkait 1. Ruang pemeriksaan Umum
2. Ruang KIA/KB
3. Posyandu Lansia
4. Posbindu PTM
5. Poli IGD
6. Ruang Rawat Inap

9.Dokumen a. Rekam Medik


terkait b. Dokumen SK Kepala Puskesmas Ngluyu.
10. Rekaman
Historis No Yang di Rubah Isi Tanggal Mulai diberlakukan
Perubahan
DIABETES MELITUS
SOP No.Dokumen : 445/159/SOP/411.303.19/2022
No. Revisi :0
Tanggal Terbit : 19 Desember 2022
Halaman : 5/6

Puskesmas MOCH. CHOLID A.R


NIP.
Ngluyu 198401302010011017

Daftar Tilik :
Unit :
Nama petugas :
Tanggal pelaksanaan :
Langkah Kegiatan Ya Tidak
No
1 Apakah Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
2 Apakah Petugas menulis identitas pasien di buku register
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa pada pasien
4 APakah Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain
5 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan
bawah termasuk jari
7 Apakah petugas Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan
penunjang yaitu gula darah puasa
8 Apakah Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
9 Apakah Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
10 Apakah Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis
11 Apakah petugas memilihan jenis Obat Hipoglikemik Oral ( OHO ) dan insulin
bersifat individual tergantung kondisi pasien dan mengkombinasi obat dengan
cara kerja yang berbeda.
12 Apakah petugas mengedukasi pasien tentang penyakit
13 Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis
14 Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang latihan jasmani
15 ApakahPetugas menulis resep
16 Apakah Petugas menyerahkan resep kepada pasien
17 Apakah Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medic pasien
18 Apakah Petugas menandatangani rekam medic
19 Apakah Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan

CR : ∑ ya x 100 %
Nganjuk,
∑ ya + tidak Pelaksana/Auditor

(...........................................)
Nganjuk,
Pelaksana/Auditor

Nganjuk,
Pelaksana/Auditor
(...........................................)

(...........................................)

Anda mungkin juga menyukai