Anda di halaman 1dari 11

STANDART OPERASIONAL

PROSEDUR
DIABETES MELITUS
No. Dokumen :
SOP No. Revisi :
Tgl Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS Ttd Kepala Puskesmas dr. I Made Dharmayukti


JATIKALEN NIP 19690517 200801 1009

1. Pengertian Diabetes melitus adalah gangguan metabolik yang ditandai oleh


hiperglikemia akibat efek pada kerja insulin ( resistensi insulin ) dan
sekresi insulin atau kedua duanya.

2. Tujuan Agar petugas dapat menegakkan diagnosis diabetes melitus (DM) dan
melakukan pengobatan dan penyuluhan untuk pencegahan diabetes
melitus.

3. Kebijaksanaan SK ....

4. Referensi Permenkes Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer Hal 423

5. Prosedur/langkah 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut.

langkah 2. Petugas menulis identitas pasien di buku register


3. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan
gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi
(sering haus) dan polifagi (sering lapar) dan penurunan berat badan
yang tidak jels sebabnya.
4. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti
lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria,
pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang sulit sembuh.
5. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan
bawah termasuk jari.
7. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan penunjang
yaitu gula darah puasa, gula darah 2 jam PP.
8. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
9. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien
10. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
Gejala klasik DM ( poliuria, polidipsia, polifagi) + Glukosa
plasma sewaktu 200 mg/dL. Glukosa plasma sewaktu merupakan
hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan
waktu makan terakhir.

a. Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma puasa 126 mg/Dl.


Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya
8 jam.
b. Kadar glukose plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu
200 mg/dL
11. Pemilihan jenis Obat Hipoglikemik Oral ( OHO ) dan insulin bersifat
individual tergantung kondisi pasien dan sebaiknya mengkombinasi
obat dengan cara kerja yang berbeda.
Cara pemberian OHO, terdiri dari :

a. Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan


ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah,
dapat diberikan sampai dosis optimal.

b. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal


2500 mg diberikan 1-3 kali/hari sebelum/pada saat/sesudah makan.

c. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis


maksimal 15 mg/hr diberikan 15 30 menit sebelum mkan, 1-2
kali/hari.

12. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya


pengendalian dan pemantauan DM , penyulit DM, intervensi
farmakologi, bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat darurat
akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia).

13. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM)

Standart yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi :

a. Karbohidrat 45 65 %

b. Protein 15 20 %

c. Lemak 20 25 %

14. Petugas mengedukasi pasien tentang latihan jasmani secara teratur 3


4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
15. Petugas menulis resep.
16. Petugas menyerahkan resep kepada pasien
17. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan
terapi kedalam rekam medic pasien
18. Petugas menandatangani rekam medic
19. Petugas menulis diagnose ke buku register rawat jalan
6. Diagram alir Di bawah

7. Unit Terkait Ruang pelayanan, laboratorium

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
DIABETES MELITUS
DIAGRA No. Dokumen :
No. Revisi :
M ALIR Tgl Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS Ttd Kepala Puskesmas dr. I Made Dharmayukti


JATIKALEN NIP 19690517 200801 1009

memanggil pasien sesuai


Petugas menulis identitas pasien di
nomor urut
buku register

Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah


pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa
poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan
polifagi (sering lapar) dan penurunan berat badan
yang tidak jelas sebabnya

Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat


keluhan lain seperti lemah, kesemutan, gatal, mata
kabur, disfungsi ereksi pada pria, pruritus vulva pada
wanita, serta adakah luka yang sulit sembuh

Petugas melakukan pemeriksaan


Petugas melakukan
fisik termasuk ekstremitas atas dan
bawah termasuk jari. pemeriksaan tekanan darah

Bila diperlukan petugas membuat


Petugas menyerahkan surat
permintaan pemeriksaan penunjang
permintaan kepada pasien untuk
yaitu gula darah puasa, gula darah 2
selanjutnya pasien ke laboratorium
jam PP
Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose berdasarkan hasil lab dan
anamnesis, yaitu:

a. Gejala klasik DM ( poliuria, polidipsia, polifagi) +Petugas menerima


Glukosa plasma hasil
sewaktu 200
laboratoriumsesaat
mg/dL. Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan dari pasien
pada suatu hari
tanpa memperhatikan waktu makan terakhir.
b. Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma puasa 126 mg/Dl. Puasa diartikan pasien
tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam.
c. Kadar glukose plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu 200 mg/dL
Pemilihan jenis Obat Hipoglikemik Oral ( OHO ) dan insulin bersifat individual tergantung
kondisi pasien dan sebaiknya mengkombinasi obat dengan cara kerja yang berbeda.
Cara pemberian OHO, terdiri dari :

a. Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara
bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis optimal.
b. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3
kali/hari sebelum/pada saat/sesudah makan.
c. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis maksimal 15 mg/hr
diberikan 15 30 menit sebelum mkan, 1-2 kali/hari.

Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya pengendalian dan


pemantauan DM , penyulit DM, intervensi farmakologi, bagaimana mengatasi
sementara keadaan gawat darurat akibat DM ( rasa sakit dan hipoglikemia )
Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM)
Standart yang dianjurkan adalah makanan dengan komposisi :

a. Karbohidrat 45 65 %

b. Protein 15 20 %

c. Lemak 20 25 %

Petugas mengedukasi pasien tentang latihan jasmani secara teratur 3 4


kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.

Petugas menulis resep

Petugas menyerahkan resep kepada pasien

Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik,


laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam
medic pasien

Petugas menulis diagnose ke


Petugas
menandatangani
buku register rawat jalan

rekam medic

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
DIABETES MELITUS
DAFTAR No. Dokumen :
TILIK No. Revisi :
Tgl Terbit :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS Ttd Kepala Puskesmas dr. I Made Dharmayukti


JATIKALEN NIP 19690517 200801 1009

Langkah Kegiatan Ya Tidak


No
1 Apakah petugas memanggil pasies sesuai nomor urut.
2 Apakah petugas menulis identitas pasien di buku register
3 Apakah petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien
mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing),
polidipsi (sering haus) dan polifagi (sering lapar) dan penurunan berat
badan yang tidak jels sebabnya
4 Apakah. petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain
seperti lemah, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria,
pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang sulit sembuh
5 Apakah petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah
6 Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas
dan bawah termasuk jari.
7 Apakah bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula
darah atau urin ke laboratorium
8 Apakah petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk
selanjutnya pasien ke laboratorium
9 Apakah petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu 200 mg/dl (darah
kapiler)
b. Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa 100 mg/dl (darah
kapiler)
c. Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS 200 mg/dl atau GDP ulang
100 mg/dl (darah kapiler).
10 Apakah petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose
berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
a. Gejala klasik DM ( poliuria, polidipsia, polifagi) +
Glukosa plasma sewaktu 200 mg/dL. Glukosa plasma
sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu
hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir.
b. Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma puasa 126 mg/Dl.
Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya
8 jam.
c. Kadar glukose plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa terganggu
200 mg/dL

11 Apakah Pemilihan jenis Obat Hipoglikemik Oral ( OHO ) dan insulin


bersifat individual tergantung kondisi pasien dan sebaiknya
mengkombinasi obat dengan cara kerja yang berbeda.
Cara pemberian OHO, terdiri dari :

a. Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan


ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah,
dapat diberikan sampai dosis optimal.

b. Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal


2500 mg diberikan 1-3 kali/hari sebelum/pada saat/sesudah makan.

c. Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis


maksimal 15 mg/hr diberikan 15 30 menit sebelum mkan, 1-2
kali/hari.

12 Apakah Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya


pengendalian dan pemantauan DM , penyulit DM, intervensi farmakologi,
bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat DM ( rasa
sakit dan hipoglikemia )
13 Apakah petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur
3 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit.
14 Apakah petugas menulis resep
15 Apakah petugas menyerahkan resep kepada pasien
16 Apakah petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose
dan terapi kedalam rekam medic pasien
17 Apakah petugas menandatangani rekam medic
18 Apakah petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.

Compliancerate (CR) = Ya
x 100%
Ya + Tidak

Jatikalen,...................................
Unit yang di Audit Pelaksana / Auditor

(...........................) (...........................)

STANDART OPERASIONAL
PROSEDUR
DIABETES MELITUS
REKAM No. Dokumen :
No. Revisi :
HISTORIS Tgl Terbit :
PERUBAHAN Halaman :

UPTD PUSKESMAS Ttd Kepala Puskesmas dr. I Made Dharmayukti


JATIKALEN NIP 19690517 200801 1009

No Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Nomor
RevisiKe
BerlakuTgl
DINAS KESEHATAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK
UPTD PUSKESMAS JATIKALEN
JL.RAYA JATIKALEN NO 21, JATIKALEN

Standart Operasional Prosedure (SOP)


DIABETES MELITUS

Di sah kan oleh


Kepala UPTD Puskesmas
Jatikalen

dr.I Made Dharmayukti


NIP 19690517 200801 1 009

Anda mungkin juga menyukai