Anda di halaman 1dari 5

DIABETES MELITUS TIPE II

No. Dokumen :440/ /11/2018


SOP No. Revisi :
TanggalTerbit :
Halaman : 1/4

UPT
MaulisnaAnhar, SKM
PUSKESMAS NIP 19830103 200902 2 001
LIFOFA

1. Pengertian Diabetes Melitus (DM) tipe 2, menurut American Diabetes Association


(ADA) adalah kumulan gejala yang ditandai oleh hiperglikemia akibat defek
pada kerja insulin (resistensi insulin) dan sekresi insulin atau kedua-duanya
Sebagai panduan bagi petugas dalam menangani DM Tipe 2 di UPT
2. Tujuan
Puskesmas Lifofa
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Lifofa Nomor : 800/ /SK/PKM-LFF/11/2018
tentang Penyusunan Rencana Layanan Medis di UPT Puskesmas Lifofa
Panduan Praktik Klinis bagi dokter di Pelayanan Primer Tahun 2015
4. Referensi
5. Alat dan Bahan 1) Lembar Rekam Medik
2) Balpoint
3) Alat pengukur gula darah
6. Prosedur 1) Petugas menanyakan keluhan pasien berupa: Polifagia, Poliuri,
Polidipsi, Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya.
Keluhan tidak khas: Lemah, Kesemutan (rasa baal di ujung-ujung
ekstremitas), Gatal, Mata kabur, Disfungsi ereksi pada pria, Pruritus
vulvae pada wanita, Luka yang sulit sembuh
Faktor risiko
a) Berat badan lebih dan obese (IMT ≥ 25 kg/m2)
b) Riwayat penyakit DM di keluarga
c) Mengalami hipertensi (TD ≥ 140/90 mmHg atau sedang dalam terapi
hipertensi)
d) Riwayat melahirkan bayi dengan BBL > 4000 gram atau pernah
didiagnosis DM Gestasional
e) Perempuan dengan riwayat PCOS (polycistic ovary syndrome)
f) Riwayat GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) / TGT (Toleransi
Glukosa Terganggu)
g) Aktifitas jasmani yang kurang
2) Petugas melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien
a) Penilaian berat badan
b) Mata : Penurunan visus, lensa mata buram
c) Extremitas : Uji sensibilitas kulit dengan mikrofilamen
3) Petugas melakukan pemeriksaan penunjang:
a) Gula Darah Puasa
b) Gula Darah 2 jam Post Prandial
c) Urinalisis
4) Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang:
Kriteria diagnostik DM dan gangguan toleransi glukosa:
a) Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + glukosa plasma
sewaktu ≥ 200 mg/dL (11,1 mmol/L). Glukosa plasma sewaktu
merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memperhatikan waktu makan terakhir ATAU
b) Gejala Klasik DM + Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl. Puasa
diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam
ATAU
c) Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa oral
(TTGO)> 200 mg/dL (11,1 mmol/L) TTGO dilakukan dengan
standard WHO, menggunakan beban glukosa anhidrus 75 gram yang
dilarutkan dalam air.
Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau DM,
maka dapat digolongkan ke dalam kelompok Toleransi Glukosa
Terganggu (TGT) atau Gula Darah Puasa Teranggu (GDPT) tergantung
dari hasil yang diperoleh
Kriteria gangguan toleransi glukosa:
d) GDPT ditegakkan bila setelah pemeriksaan glukosa plasma puasa
didapatkan antara 100–125 mg/dl (5,6–6,9 mmol/l)
e) TGT ditegakkan bila setelah pemeriksaan TTGO kadar glukosa
plasma 140–199 mg/dl pada 2 jam sesudah beban glukosa 75 gram
(7,8 -11,1 mmol/L)
5) Petugas memberikan penatalaksanaan kepada pasien berupa modifikasi
gaya hidup dan pengobatan
6) Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien berupa
a) Penyakit DM tipe 2 tidak dapat sembuh tetapi dapat dikontrol
b) Gaya hidup sehat harus diterapkan pada penderita misalnya olahraga,
menghindari rokok, dan menjaga pola makan.
c) Pemberian obat jangka panjang dengan kontrol teratur setiap 2
minggu

7. Diagram Alir

Petugas menanyakan keluhan berupa:


Poliuri, Polidipsi, Penurunan berat
badan, Lemah, Kesemutan, Gatal, Mata
kabur, Disfungsi ereksi pada pria,
Pruritus vulvae pada wanita, Luka yang
sulit sembuh

Petugas melakukan pemeriksaan fisik


Penilaian berat badan, Mata :
Penurunan visus, lensa mata buram ,
Extremitas : Uji sensibilitas kulit
dengan mikrofilamen
Petugas melakukan pemeriksaan penunjang

Petugas menegakkan diagnosis

Petugas memberikan penatalaksanaan

Petugas memberikan konseling


dan edukasi kepada pasien
mengenai penyakit yang
dideritaya

1) Rekam Medik
8. Dokumen Terkait
1) Loket Pendaftaran
9. Unit Terkait
2) Pemeriksaan Umum

10. Rekaman Historis

No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai


diberlakukan

DIABETES MELITUS TIPE II


DAFTAR No. Dokumen :440/ /11/2018
TILIK
No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman : 1

UPT
Maulisna Anhar, SKM
PUSKESMAS NIP. 19830103 200902 2 001
LIFOFA

Unit : ……………………..…………………………….........……………
Nama Petugas : ……………………………………….........………..………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………………….........……………..……………

NO KEGIATAN YA TIDAK TB
1 Apakah Petugas menanyakan keluhan pasien?

2 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik?

3 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan penunjang?

4 Apakah Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan hasil


anamnesis pemeriksaan fisik dan pemeriksaa penunjang?
5 Apakah Petugas memberikan penatalaksanaan kepada pasien?

6 Apakah Petugas memberi konseling dan edukasi kepada pasien


tenntang penyakitnya?

Compliance rate (CR) : ...........%


Pelaksana / Auditor

……………………………..............

Anda mungkin juga menyukai