Anda di halaman 1dari 3

SOP

Diabetes Melitus Tipe 1

No.Dokumen :
No.445/C.VII.0184/SOP/402.102.08/12/2016
SOP No.Revisi:
Tanggal Terbit : 22 Desember 2016
Halaman : 3
UPT PUSKESMAS drg.Sri Rejeki ED,M M Kes
TandaTangan :
SUMBERSARI NIP.19770720 200312 2 010

1. Pengertian Diabetes Melitus Tipe 1 ( Insulin Dependent Diabetes Mellitus ) adalah


gangguan metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia akibat akibat
destruksi sel ß pancreas karena Immune-mediated atau Idiopatik dan
terjadi pada usia muda < 40 tahun

2. Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam melakukan Tatalaksana


Diabates Mellitus Tipe 1

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Sumbersari


No.445/C.VII.0184/SOP/402.102.08/12/2016

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 514 Tahun 2015 tentang


Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilisitas Kesehatan Primer.

5. Prosedur -

6. Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesa


Langkah a. Keluhan klasik
- Polifagia
- Poliuri
- Polidipsi
- Penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya
b. Keluhan tidak khas DM :
- Lemah
- Kesemutan (rasa baal di ujung-ujung ekstremitas)
- Gatal
- Mata kabur
- Disfungsi ereksi pada pria
- Pruritus vulvae pada wanita
- Luka yang sulit sembuh
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
Pemeriksaan Fisik Patognomonis
Penurunan berat badan yang tidak jelas penyebabnya
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
a. Gula Darah Puasa
b. Gula Darah 2 jam Post Prandial
c. HbA1C
4. Petugas menegakkan diagnosa
a. Gejala klasik DM (poliuria, polidipsia, polifagi) + glukosa plasma
sewaktu ≥ 200 mg/dL (11.1 mmol/L). Glukosa plasma sewaktu
merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memperhatikan waktu makan terakhir. ATAU
b. Gejala Klasik DM+ Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl.
Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan
sedikitnya 8 jam ATAU
c. Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa
terganggu (TTGO) > 200 mg/dL (11.1 mmol/L) TTGO dilakukan
dengan standard WHO, menggunakan beban glukosa anhidrus
75 gram yang dilarutkan dalam air. ATAU
d. HbA1C . Penentuan diagnosis DM berdasarkan HbA1C ≥ 6.5 %
belum dapat digunakan secara nasional di Indonesia,
mengingat standarisasi pemeriksaan yang masih belum baik.
5. Petugas memberikan terapi pemberian insulin
Gula Darah Reguler Insulin (unit,
(mg/dL) subkutan)
<200 0
200-250 5
250-300 10
300-350 15
>350 20
6. Petugas melakukan konseling dan edukasi mengatur diet dan pola
makan

7. Diagram
anamnesa
Alir

melakukakan pemeriksaan fisik

melakukan pemeriksaan penunjang

menegakkan diagnosis

melakukan penatalaksanaan terapi

melakukan konseling dan edukasi

8. Hal-hal 1. Mengenali tanda – tanda hipoglikemia


Yang Perlu 2. Mengenali tanda-tanda Hiperglikemi dan K-Honk

Diperhatikan

9. Unit 1. Loket
Terkait 2. Poli Umum
3. Poli KIA/KB
4. Laboratorium
5. Kamar Obat

2/3
10. Dokumen 1. Rekam Medis
Terkait

11. Rekaman Historis

No Halaman Yang Diubah Perubahan Diberlakukan


Tanggal

3/3

Anda mungkin juga menyukai