Anda di halaman 1dari 3

SOP

VAGINOSIS BAKTERIAL

No.Dokumen :
No.445/C.VII.0174/SOP/402.102.08/12/2016
SOP No.Revisi:
Tanggal Terbit : 22 Desember 2016
Halaman : 3
UPT PUSKESMAS drg. Sri Rejeki E D, M M Kes
TandaTangan :
SUMBERSARI NIP. 19770720 200312 2 010

1. Pengertian Vaginosis bakterial (VB) adalah sindrom klinis akibat pergantian


Lactobacillus spppenghasil hidrogen peroksidase (HO) dalam vagina
normal dengan bakteri anaerob konsentrasi tinggi, Gardnerella
vaginalis dan Mycoplasma hominis VB merupakan penyebab keluhan
duh tubuh vagina dan keputihan berbau, namun 50% pasien VB
tidak memberikan gejala apapun.

2. Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam melakukan Tatalaksana


Vaginosis Bakterialis

3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas Sumbersari


No.445/C.VII.0174/SOP/402.102.08/12/2016

4. Referensi Permenkes RI No 514 Tahun 2015

5. Prosedur

6. Langkah- 1. Petugas melakukan anamnesa dan mendapatkan keluhan pasien


Langkah berupa riwayat sekresi cairan vagina terus menerus dengan bau
tidak sedap. Ditemukan secret vagina putih atau abu-abu yang
menempel pada dinding vagina.
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik
a. Cairan vagina berwarna putih atau abu-abu menempel pada
dinding vagina.
b. Bau amis/bau ikan
3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang
a. Whiff test dinyatakan positif bila bau amis atau bau amin
terdeteksi dengan penambahan satu tetes KOH 10-20%
pada sekret vagina. Bau muncul sebagai akibat pelepasan
amin dan asam organik hasil alkalisasi bakteri anaerob.
Whiff test positif menunjukkan bakterial vaginosis.
b. Kertas lakmus ditempatkan pada dinding lateral vagina.
Warna kertas dibandingkan dengan warna standar. pH
vagina normal 3,8 - 4,2. Pada 80-90% bakterial vaginosis
ditemukan pH > 4,5.

4. Petugas menegakkan diagnosa setelah melakukan pemeriksaan


tersebut.
5. Petugas memberikan terapi
a. Terapi suportif dapat dilakukan dengan:
 Konsumsi obat-obatan secara rutin dan tuntas.
 Dianjurkan tidak berhubungan seksual selama pengobatan
b. Terapi definitif dengan pemberian antibiotik.
 Metronidazol 400 atau 500 mg 2 x 1 (7hari)
7. Diagram
Alir

8. Hal-hal
Yang Perlu

Diperhatikan

9. Unit
Terkait

10. Dokumen
Terkait

Halaman
fp
h
tjy
u
d
lg
s
o
n
a
rik
b
m
e

1. Loket
Metronidazol 2 gram po dosis tunggal
Klindamisin 300 mg po 2 x 1 (7hari)
Metronidazol gel 0,75% - 1 aplikator (5 gr) intravaginal (2
kali sehari selama 5 hari)
Klindamisin krim 2% - 1 aplikator (5 gr) intravaginal
(sebelum tidur selama 7 hari)

2. Poli Umum
3. Poli KIA/KB
4. Laboratorium
5. Kamar Obat

Rekam Medis

11. Rekaman Historis

No Yang Diubah

2/3
Perubahan Diberlakukan
Tanggal
3/3

Anda mungkin juga menyukai