Anda di halaman 1dari 4

VAGINITIS

No. Dokumen 63/PKM-JB/SOP/UKP


No. Revisi 00
SOP Tanggal Terbit 21 Mei 2019
Jumlah Halaman 1/4

PUSKESMAS dr. Hayfa Husaen, M Gizi


KECAMATAN NIP 197801282006042007
JOHAR BARU
1. Pengertian Vaginitis adalah peradangan pada vagina yang ditandai dengan
adanya pruritus, keputihan, dispareunia, dan disuria.
Penyebab vaginitis:
a. Vaginosis bakterialis (bakteri Gardnerella Vaginalis adalah
bakteri anaerob yang bertanggungjawab atas terjadinya infeksi
vagina yang non-spesifik, insidennya terjadi sekitar 23,6%).
b. Trikomonas (kasusnya berkisar antara 5,1-20%).
c. Kandida(vaginal kandidiasis, merupakan penyebab tersering
peradangan pada vagina yang terjadi pada wanita hamil,
insidennya berkisar antara 15-42%).
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
Vaginitis
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Kecamatan Johar Baru Nomor
077 Tahun 2019 tentang Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama
5. Alat & a. Alat
Bahan 1. Thermometer
2. Tensimeter
3. Timbangan Berat badan
4. Kertas Lakmus
b. Bahan
1. Metronidazole oral
2. Metronidazole pervagina
6. Petugas a. Dokter
b. Perawat
7. Prosedur/ 1. Hasil Anamnesis ( Subjective )
Langkah- Keluhan yang ditemukan
langkah a. Bau
b. Gatal (pruritus)
c. Keputihan
d. Dispareunia
e. Disuria
Faktor Risiko
a. Faktor Risiko
b. Pemakai AKDR
c. Penggunaan handuk bersamaan
d. Imunosupresi
e. Diabetes melitus
f. Perubahan hormonal (misal : kehamilan)
g. Penggunaan terapi antibiotik spektrum luas
h. Obesitas
2. Hasil Pemeriksaan Fisik dan Penunjang Sederhana (Objective)
a. Pemeriksaan fisik
Pada pemeriksaan fisik dapat ditemukan adanya
iritasi,eritema atau edema pada vulva dan vagina. Mungkin
serviks juga dapat tampak eritematous.
b. Pemeriksaan Penunjang
a) Pemeriksaan mikroskopik cairan atau sekret vagina.
b) Pemeriksaan pH cairan vagina.
c) Pemeriksaan uji whiff: Jika positif berarti mengeluarkan
mengeluarkan bau seperti anyir (amis) pada waktu
ditambahkan larutan KOH.
3. Diagnosis
Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
Tabel Kriteria diagnostik vaginitis
Sindroma
Kriteria
Vaginosis Vaginosis Vulvovaginitis
diagnostik Normal
Bakterialis Trikomoniasis Kandida
pH Vagina 3,8-4,2 >4,5 >4,5 >4,5 (usually)
Cairan Putih, Tipis, Kuning-hijau, berbuih, Putih, seperti
Vagina jernih, homogen, lengket, tambah banyak keju, kadang-
halus putih, abu- kadang tambah
abu, lengket, banyak
sering kali
bertambah
banyak
Uji whiff - + ± -
Bau amis Tidak Ada Mungkin ada Tidak ada
(KOH) ada
KU Tidak Keputihan, Keputihan berbuih, bau Gatal/panas,
ada bau busuk busuk, pruritus vulva, keputihan
(mungkin disuria
tambah tidak
enak setelah
senggama),
kemungkinan
gatal
Pemeriksaan Laktobas Clue cell Trikomonas, leukosit > Kuncup jamur,
mikroskopik ili, sel-sel dengan 10 lapangan pandang hifa, pseudohifa
epitel bakteri kokoid luas (preparat basah
yang melekat, dengan KOH)
tidak ada
leukosit
4. Penatalaksanaan Komprehensif
a. Medika mentosa
a) Tatalaksana vaginosis bakterialis
Metronidazol 500 mg peroral 2 x sehari selama 7 hari
Metronidazol pervagina 2 x sehari selama 5 hari
Krim klindamisin 2% pervagina 1 x sehari selama 7 hari
b) Tatalaksana vaginosis trikomonas
Metronidazol 2 g peroral (dosis tunggal)
Pasangan seks pasien sebaiknya juga diobati
c) Tatalaksana vulvovaginitis kandida
Flukonazol 150 mg peroral (dosis tunggal)
b. Non medika mentosa
a) Menjaga kebersihan diri terutama daerah vagina
b) Hindari pemakaian handuk secara bersamaan
c) Hindari pemakaian sabun untuk membersihkan daerah
vagina yang dapat menggeser jumlah flora normal dan
dapat merubah kondisi pH daerah kewanitaan tersebut.
d) Jaga berat badan ideal
5. Konseling dan edukasi
Memberikan informasi kepada pasien, dan (pasangan seks)
suami, mengenai faktor risiko dan penyebab dari penyakit
vaginitis ini sehingga pasien dan suami dapat menghindari faktor
risikonya. Dan jika seorang wanita terkena penyakit ini maka
diinformasikan pula pentingnya pasangan seks (suami) untuk
dilakukan juga pemeriksaan dan terapi guna pengobatan secara
keseluruhan antara suami-istri dan mencegah terjadinya kondisi
63/PKM-JB/SOP/UKP | 2 / 4
yang berulang.
6. Prognosis
a. Ad Vitam : ad bonam
b. Ad Functionam : ad bonam
c. Ad Sanationam : ad bonam
7. Kriteria Rujukan
-
-
8. Diagram
Alir
9. Hal-hal
yang harus Kebersihan pasien
diperhatikan
a. Unit Layanan Umum
10. Unit b. Unit Layanan 24 Jam
Terkait c. Unit Layanan Lansia
d. Puskesmas Kelurahan di Wilayah Kecamatan Johar Baru
11. Dokumen
Rekam Medis
Terkait

12. Rekaman No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal


63/PKM-JB/SOP/UKP | 3 / 4
Historis Mulai
.
Perubahan Diberlakukan

63/PKM-JB/SOP/UKP | 4 / 4

Anda mungkin juga menyukai