Anda di halaman 1dari 3

GONORE

No. Dokumen : SOP/UKP/RJ/ /2017


S No. Revisi :
O Tanggal Terbit : 11 Januari 2017
P
Halaman : 1/3
PUSKESMAS Nanda Sukmawati, SKM,MSM
BANDA SAKTI Nip. 19671202 198812 2 002

1. Pengertian Gonore adalah semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria


gonorrhoeae. Penyakit ini termasuk Penyakit Menular Seksual (PMS)
yang memiliki insidensi tinggi. Cara penularan gonore terutama melalui
genitor-genital, orogenital dan ano-genital, namun dapat pula melalui
alat mandi, thermometer dan sebagainya (gonore genital dan
ekstragenital)

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penatalaksanaan pasien Gonore yang datang ke


Puskesmas Banda Sakti

3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 002 Tahun 2016 tentang
jenis – jenis pelayanan di Puskesmas Banda Sakti

4. Referensi a. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
b. Pedoman Nasional Penanganan Infeksi Menular Seksual
Tahun 2011
5. Prosedur 1. Alat :
a. Speculum
b. Pelumas
c. Handscun
d. Kapas lidi
e. Objec glass
f. Kertas Lakmus
g. Lampu ginekologi

2. Bahan :
a. Rekam medik pasien
b. Buku register harian ruang pelayanan IMS
c. Lembaran resep
d. Form rujukan internal dan eksternal
e. Buku register rujukan pasien

6. Langkah- 1. Pasien datang ke ruang IMS


Langkah 2. Dokter melakukan anamnesa terkait riwayat penyakit dahulu
seperti :
a. Pada pria : ada/tidaknya kencing bernanah, rasa panas waktu
kencing, nyeri saat ereksi
b. Pada wanita: ada/ tidaknya keluarnya cairan hijau kekuningan
dari vagina, disertai dengan disuria, dan nyeri abdomen bawah
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik seperti :
a. Pada pria : keadaan umum pasien, ada/tidaknya eritem, edema
dan ektropion pada orifisium uretra eksterna, terdapat duh
tubuh mukopurulen, serta pembesaran KGB inguinal uni atau
bilateral. Apabila terjadi proktitis, tampak daerah anus eritem,
edem dan tertutup pus mukopurulen .
b. Pada wanita : keadaan umum pasien,pemeriksaan in speculo
dilakukan apabila wanita tesebut sudah menikah.
Pada pemeriksaan tampak serviks merah, erosi dan terdapat
secret mukopurulen
4. Melakukan pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan
mikroskopis sediaan langsung duh tubuh dengan pewarnaan gram
untuk menemukan kuman gonokokus gram negarif, intra atau
ekstraseluler
5. Melakukan terapi sesuai acuan penatalaksanaan terapi seperti :
a. Memberitahu pasien untuk tidak melakukan kontak seksual
hingga dinyatakan sembuh tanpa menggunakan pengaman dan
menjaga kebersihan genital
b. Pemberian farmakologi dengan antibiotik: Tiamfenikol, 3,5 gr
per oral (p.o) dosis tunggal, atau ofloksasin 400 mg (p.o) dosis
tunggal, atau Kanamisin 2 gram Intra Muskular (I.M) dosis
tunggal, atau spektinomisin 2 gram I.M dosis tunggal atau
cefixime 400 mg dosis tunggal

6. Melakukan rujukan bila memenuhi kriteria rujukan rujukan


seperti:
a. Apabila tidak dapat melakukan tes laboratorium
b.Apabila pengobatan di atas tidak menunjukkan perbaikan dalam
jangka waktu 2 minggu, penderita dirujuk ke dokter spesialis
karena kemungkinan terdapat resistensi obat.
7. Dokter mencatat dalam rekam medik pasien

7. BaganAlir
Pasien datang ke ruang IMS

Dokter melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang

Diagnosa
Gonore

Ya Tidak

Terapi dengan diagnosis lain

Berikan terapi sesuai


dengan penatalaksanaan
gonore

Dokter mencatat dalam rekam


medik
8. Hal-hal yg Hindari faktor resiko seperti berganti – ganti pasangan seksual,
perlu homoseksual, PSK dan hubungan seksual dengan penderita anpa
diperhatikan pengaman

9. Unit terkait Ruang IMS

10. Dokumen 1. Rekam medik pasien di puskesmas banda sakti


terkait 2. Lembaran resep
3. Form rujukan internal dan eksternal

11. Rekaman
Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai