Faktor lain:
● Melakukan seks pertama kali pada usia terlalu muda
● Pernah mengalami infeksi gonore sebelumnya
● Penggunaan obat-obatan
● Lingkungan sosial ekonomi yang rendah
Patogenesis
Manifestasi Klinis
Laki-laki Perempuan
- Gatal dan panas di sekitar OUE
- Keluar discharge purulen dari OUE - 50% bersifat asimtomatis
- OUE edema dan eritema - Keluar discharge mukopurulen dari vagina
- Nyeri saat BAK dan ereksi - Pruritus vagina
- Disuria, polakisuria - Disuria
- Distal penis dapat membesar → Bull - Edema dan nyeri tekan pada vagina
- Head Cap - Vaginitis dapat terjadi kecuali pada
perempuan dewasa yang aktif secara seksual
Bayi dan Anak-anak Disseminated disease
Infeksi bayi pasca partus menyebabkan
oftalmia neonates dengan gejala: - Penyebaran infeksi → inokulasi ke bagian lain
- Keluar discharge mucopurulen dari mata tubuh melalui aliran darah
- kongjungtiva bengak dan merah - Kulit : makula kecil hingga sedang,
vesikopustula hemoragik dengan dasar
eritematosa yang terletak di telapak tangan dan
telapak kaki, cenderung tidak gatal dan tidak
nyeri.
Diagnosa
Anamnesis
Perempuan Laki-laki
• Asimtomatik
• Keputihan • Gatal pada ujung kemaluan
• Nyeri saat BAK • Nyeri saat BAK
• Keluar duh tubuh berwarna putih
atau kuning kehijauan kental dari
Pada keduanya didapatkan adanya riwayat kontak seksual uretra
sebelumnya (coitus suspectus)
Pemeriksaan Fisik
Perempuan Laki-laki
Epididitis
• Epididimitis, tali spermatik, testis membengkak dan teraba panas
• Nyeri tekan
Prostatitis
• Rasa tidak nyaman pada perineum dan suprapubik
• Malaese, demam
• Nyeri berkemih, hematuri
• Spasme otot uretra → retensi urin • Sulit BAB
• Pembesaran prostat, konsistensi kenyal, nyeri tekan, fluktuasi (bila abses)
Komplikasi
Bartholinitis
• Labium minor bengkak,merah, nyeri tekan
• Kelenjar bartholin membengkak, nyeri saat berjalan, sukar duduk
Salphingitis
• Nyeri abdomen bawah
• Duh tubuh vagina
• Disuria
• Menstruasi tidak teratur
Prognosis
• Prognosis baik jika infeksi diobati dini dengan antibiotik yang tepat
• Infeksi gonokokal yang sudah diobati sebelumnya tidak mengurangi resiko infeksi
ulang.
• Gonore diseminata memiliki prognosis baik jika diobati dengan tepat dan sebelum
terjadi kerusakan permanen pada sendi dan organ.
• Gonore akut tanpa komplikasi:
Kelainan kulit dimulai sebagai papul lentikular yang permukaannya segera menjadi erosi, umu,
dasarnya ialah jaringan granulasi berwarna merah dan bersih, diatasnya hanya tampak serum.
Lesi yang khas ialah ulkus tersebut indolen dan teraba indurasi karena itu disebut ulkus durum
mnya kemudian menjadi ulkus. Ulkus tersebut biasana segera menjadi erosi
Kelainan tersebut dinamakan afek primer dan umumnya berlokasi pada enitalia
eksterna. Afek primer tersebut sembuh sendiri antara tiga sampai sepuluh
minggu. Pada pria lokasi yang sering : sulkus koronarius, sedangkan wanita :
labia minor dan major
Sekitar 60-70% pada sifilis primer terdapat limfadenopati regional yang tidak
nyeri yang muncul 7 sampai 10 hari setelah chancre timbul
Sifilis Sekunder (SII)
● Pada sifilis sekunder dapat disertai gejala konstitusi yang umumnya tidak
berat seperti turun berat badan, nyeri kepala, demam, dan atralgia.
Lama SII sampai 9 bulan
● Kelainan kulit yang membasah (eksudatif) pada SII sangat menular,
kelainan yang kering kurang menular. Kondiloma lata dan plaque
muqucuscs ialah bentuk yang sangat menular
Gejala yang penting untuk membedakan dengan berbagai penyakit kulit
lainnya adalah
● Kelainan kulit pada SII umumnya tidak gatal
● Sering disertai limfadenitis generalisata
● Pada SII dini kelainan kulit jua terjadi pada telapak tangan dan
kaki
Pemeriksaan Lapangan Gelap Tes Direct Fluorescent Antibody Nucleic Acid Amplificaton Test
(DFE) (DFA) (NAAT) atau PCR
• Mikroskop lapangan gelap • Mikroskop fluoresens • Terutama untuk lesi oral atau
• T. pallidum = bentuk spiral • T. pallidum = berpendar lesi lain yang kemungkinan
berwarna putih bersinar pada kehijauan dengan latar belakang dapat terkontaminasi oleh
latar belakang hitam hitam Treponema lain
• Tidak praktis • DFA > DFE • Sensitivitas PCR mencapai 95
• Positif/ negatif palsu %
• Membutuhkan tenaga terlatih
dan berpengalaman
• Rongga mulut seringkali
dikolonisasi oleh selain
Treponema tidak
dianjurkan
Pemeriksaan Lapangan Gelap (DFE) Tes Direct Fluorescent Antibody (DFA)
Tatalaksana
• Daili, S.F., Nilasari, H. Gonore. Dalam: Minaldi, S.L.S., Bramono, K., Indriatmi, W. Ilmu Penyakit Kulit dan
Kelamin Edisi Ketujuh. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2016;443-9.
• Iwasiw, R. Infectious Disease: Gonorrhea Pathogenesis.2015.Nadobudskaya, D.U. Gonore. Dalam: Liwang,
F., Yuswar, P.W., Wijaya, E., Sanjaya, N.P. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Kelima. Media Aesculapius.
2020;655-62.
• Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter
• Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta: PERDOSKI. 2017.
• Jacoeb TNA. Sifilis. In: Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. 7th ed. Jakarta: Badan
Penerbit FKUI; 2016. 455–74 p.
• Lewinson RT. Dermatology - Syphilis: Pathogenesis and clinical findings [Internet].CalgaryGuide, 2016 [cited 12 Juli
2022]. Available from : https://calgaryguide.ucalgary.ca/1-and-2-syphilis-pathogenesis-and-clinical-findings/
• Widanty S, Soebono H, Nilasari H, Listiawan MY, Siswati AS, Triwahyudi D, dkk, penyunting. Panduan Praktik Klinis.
Jakarta: Persatuan Doker Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia; 2017. h.372-74
• Gudjonsson JE, Elder JT. Psoriasis. Kang S,Amagai M,Brunckner AL,Alexander H, Margolis DJ, McMichael MJ, et al.
Fitzpatrick’s Dermatology. 9th ed. McGraw-Hill; 2019. 3145–68 p