Pengendalian

Infeksi dan
Resistensi
Melalui Pemeriksaan
Antibiotik
Laboratorium

Wahyu Finasari Said

Singkawang, 4 November 2017
 Curriculum Vitae

DATA PRIBADI
• Nama : dr. Wahyu Finasari Said, Sp.PK
• Alamat : Jl. Gunung Bawang Singkawang
• Agama : Islam
• E-Mail : wfsdn12345@gmail.com

PENDIDIKAN
• SMUN 1 GIRI BANYUWANGI
• Pendidikan Dokter:
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
• Pendidikan Spesialis Patologi Klinik:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

PEKERJAAN
• PNS RSUD Dr. Abdul Aziz Singkawang (2015 – sekarang)
 PASIEN DIDUGA INFEKSI
LABORATORIUM

Diagnosis Infeksi Klinis

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang

Terapi Antibiotik Empiris

Terbukti Infeksi

Terapi Antibiotik Definitif

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – pasien diduga infeksi

• HEMATOLOGI
• KIMIA KLINIK
• URINALISA
UJI PENYARING / • IMUNOLOGI
• MIKROBIOLOGI
SKRINING
• IMUNOLOGI
• MIKROBIOLOGI
• MOLEKULAR
UJI KONFIRMASI
PEMERIKSAAN LABORATORIUM – pasien diduga infeksi

UJI PENYARING / SKRINING

• HEMATOLOGI JUMLAH LEUKOSIT, HITUNG JENIS LEUKOSIT, LED, IT RASIO.

• URINALISA pH, NITRIT, LEUKOSIT ESTERASE, BAKTERI/JAMUR

• IMUNOLOGI CRP, PROKALSITONIN, ANTIGEN, ANTIBODI

• MIKROBIOLOGI PEWARNAAN GRAM

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

HEMATOLOGI
• JUMLAH LEUKOSIT ↑, N, ↓

HITUNG JENIS LEUKOSIT

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

HEMATOLOGI
• JUMLAH LEUKOSIT ↑, ↓ SIRS (Systemic Inflammatory Respons Syndrome)
Memenuhi 2 atau lebih kriteria:
- Demam >380 C
- Hipotermia <360 C
- Peningkatan nadi >90x/mnt
- Takipnea >20x/mnt atau hiperventilasi PaCO2 <32
mmHg
- WBC >12.000 sel/mm3 atau <4000 sel/mm3 atau
neutrofil imatur >10%
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

HEMATOLOGI
• LED
(Laju Endap
Darah)
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

HEMATOLOGI

• IT Ratio (Immature to Total

neutrophil Ratio)

- Menggambarkan shift to the left

- Diagnosis sepsis pada neonatus
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• URINALISA

- Warna
- Kekeruhan
- Leukosit
- Nitrit
- pH
- Silinder
- Bakteri
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI
• Diproduksi di hati
• Disebut CRP karena mempunyai kemampuan
CRP
mengikat somatic C polisakarida Stretococcus
pneumoniae
• Petanda Inflamasi → dipengaruhi oleh peningkatan
IL-6, IL-1, TGF-β, TNF-α.
• Protein fase akut non-spesifik
• Meningkat 4-6 jam dari tahap akut, mencapai
puncak pada 48 jam kemudian
• Half life 4-7 jam → cepat tereliminasi dari darah
• Kadar >100-500 mg/L sangat berkorelasi dengan
infeksi bakteri

Winconsin Medical Society. 2016; 115(6):317-321.

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI

CRP

Winconsin Medical Society. 2016; 115(6):317-321.

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI

CRP

Winconsin Medical Society. 2016; 115(6):317-321.

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI
- Merupakan prohormon kalsitonin
- Dibentuk oleh prePCT → pemecahan terjadi di sel C
PROCALCITONIN kelenjar tiroid
(PCT) - Half life 25-30 jam
- Kadar <0,5 ng/mL : normal pada anak (usia>72 jam)
dan dewasa
- Kadar 0,5-2 ng/mL : SIRS (infeksi bakteri ringan-
sedang), inflamasi sistemik non-infeksius, trauma,
luka bakar
- Kadar >2 ng/mL: infeksi bakterial berat, sepsis
bakterial, inflamasi non-infeksius berat, multiple
organ failure, medullary thyroid carcinoma.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM –
Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI

PROCALCITONIN
(PCT)
 PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI

ANTIGEN ANTIBODI

Kuantitatif
Kualitatif
 PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Skrining Infeksi

ANTIGEN
ANTIBODI
HEPATITIS B
 PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
Skrining Infeksi

ANTIGEN
ANTIBODI
HEPATITIS C

HEPATITIS A
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI

ANTIBODI
Salmonella
- Uji Widal

- Anti-Salmonella IgM (Tubex)

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI - Pemeriksaan serologi deteksi anti-ST lipopolysaccharide

(LPS) O Ag dan anti-flagellar H Ag
- Ab O dijumpai hari ke 6-8 demam
ANTIBODI Ab H dijumpai hari ke 10-12 demam
Salmonella - Pemeriksaan dilakukan terhadap sampel ganda untuk
melihat adanya peningkatan titer
- Antibodi serum stabil pada penyimpanan 40C selama 1
Uji Widal minggu
- Ag O dan H S.typhi mirip dengan Salmonella serotipe
lain (cross reacting epitope) dengan family
Enterobacteriaceae → hasil false positif
- Sensitivitas 87,3% (Ab O Cromotest) 95,2% (Ab H
Cromotest). (WHO 2017)
- Spesifisitas 6,9% (Ab O Cromotest) 13,8% (Ab H
Cromotest). (WHO 2017)
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI

- IDL Tubex test (Swedia) untuk deteksi

ANTIBODI Ab IgM O9
Salmonella → Ag O9 sangat spesifik (epitop dominan, hanya
dimiliki Salmonella grup D)
→ Sentivitas 73%, spesifisitas 69%

- Typhidot (Malaysia) untuk deteksi IgG

dan IgM atau IgM saja
→ Sentivitas 69,2% (IgG) 75% (IgM)
→ Spesifisitas 70,4% (IgG) 60,7% (IgM)
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI
Indirect diagnosis
(antibody detection)
• ELISA
ANTIBODI • Rapid Test
DENGUE

(ELISA, Rapid)

(Isolasi virus,
RNA Ag)

NS=Dengue NS1(non-structural protein 1) antigen; RT-PCR=Reverse transcription polymerase chain reaction;

IgM=immunoglobulin M; IgG=Immunoglobulin G; ELISA=enzyme-linked immunosorbent assay
Simmons CP, et al. N Engl J Med 2012;366:1423–32
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI

ANTIBODI
HIV - Kualitatif (Rapid)
- Kuantitatif (ELISA)
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI

ANTIBODI
HIV
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI

KEPMENKES 241/Menkes/SSK/IV/2006 tentang

ANTIBODI STANDAR PELAYANAN LABORATORIUM
HIV KESEHATAN PEMERIKSA HIV DAN INFEKSI
OPORTUNISTIK

Penggunaan Rekomendasi WHO strategi III

Kombinasi 3 rapid test
- Sensitivitas reagen I >99%
- Spesifisitas reagen II >98%
- Spesifisitas reagen III >99%
- Prinsip pemeriksaan Reagen I,II,III tidak sama
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• IMUNOLOGI

ANTIBODI
HIV
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Skrining Infeksi

• MIKROBIOLOGI

Pewarnaan GRAM
PEMERIKSAAN LABORATORIUM – pasien diduga infeksi

UJI KONFIRMASI

• IMUNOLOGI ANTIGEN, ANTIBODI

• MOLEKULAR DNA, RNA

• MIKROBIOLOGI BTA, KULTUR

• ANALISA FESES PARASIT

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Konfirmasi Infeksi

• IMUNOLOGI

ANTIBODI
HIV

Uji Konfirmasi HIV:

- Deteksi virus
- Deteksi Ab → Western Blot
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Konfirmasi Infeksi

• IMUNOLOGI
Direct diagnosis
• Viral isolation
• Antigen detection
ANTIGEN • RNA detection

DENGUE

(ELISA, Rapid)

(Isolasi virus,
RNA Ag)

NS=Dengue NS1(non-structural protein 1) antigen; RT-PCR=Reverse transcription polymerase chain reaction;

IgM=immunoglobulin M; IgG=Immunoglobulin G; ELISA=enzyme-linked immunosorbent assay
Simmons CP, et al. N Engl J Med 2012;366:1423–32
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Uji konfirmasi Infeksi

• MOLEKULAR

PCR TB
 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Uji konfirmasi Infeksi

• MOLEKULAR PCR TB - Hasil

 PEMERIKSAAN LABORATORIUM – Uji konfirmasi Infeksi

• MIKROBIOLOGI

KULTUR
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

• MIKROBIOLOGI

UJI RESISTENSI ANTIBIOTIK

HASIL
- S = Susceptible
- I = Intermediate
resistance
- R = Resistant
TERIMAKASIH