Anda di halaman 1dari 17

PELATIHAN TERKAIT HIV

BAGI PETUGAS LABORATORIUM


YOGYAKARTA,19 – 22 OKTOBER 2015
STRATEGI TESTING ANTIBODI HIV
Ada beberapa kebutuhan yg berbeda
utk setiap tes antibodi
Pemilihan Strategi tergantung 3
faktor :
• Tujuan testing
• Sensitifitas & spesifisitas reagen
• Prevalensi HIV pd populasi yg di tes
Strategi pemeriksaan
● Serial
◦ Sampel diperiksa dengan uji/reagen pertama
◦ Uji pertama menentukan apakah diperlukan
uji tambahan

● Paralel
◦ Sampel diperiksa sekaligus / secara bersamaan
dengan 2 uji/reagen yang berbeda

3
TUJUAN TESTING
● Untuk penerima : Keamanan darah transfusi
& jaringan transplantasi
● Untuk individu : Status HIV secara klinis
● Untuk masyarakat : Surveilans besar masalah

Strategi tes HIV biasanya disesuaikan dg salah


satu dari tujuan di atas. Mungkin tujuan yang
satu
tidak sesuai dengan tujuan yang lain.
WHO TELAH MENGANJURKAN
PEMAKAIAN 3 STRATEGI TES
UNTUK MENINGKATKAN
KETEPATAN DAN MENGURANGI
BIAYA TES DAN TELAH
DITERIMA OLEH DEPARTEMEN
KESEHATAN
STRATEGI I
● Darah di tes dg ELISA / Rapid Test yg
mempunyai sensitifitas tinggi.
● Hasil positif → dianggap terinfeksi.
● Hasil negatif → tidak terinfeksi.
● Strategi ini dipakai untuk :
● Pelayanan transfusi / transplantasi.
● Surveilans (di daerah prevalensi
tinggi > 10%)
STRATEGI I

Alur pemeriksaan anti-HIV untuk


penyaring darah donor & transplantasi
A1

A1 A1
positif negatif

Anggap Anggap
sebagai sebagai
“positif” “negatif”

Jangan dipakai !!
7
STRATEGI II
● Strategi ini dipakai untuk :
- Surveilans HIV
Menggunakan 2 kali pemeriksaan
Jika pada hasil pertama reaktif dilanjutkan
pemeriksaan yg kedua menggunakan reagen
yg berbeda,jika hasil kedua juga reaktif maka
disimpulkan sebagai hasil yg reaktif
Namun jika pemeriksaan kedua non
reaktif,maka kedua pemeriksaan harus
diulang. Bila hasil tetap tidak sama dilaporkan
sebagai indeterminate
Pemilihan reagensia strategi II
(Surveilans) :

●Pertama : Sensitivitas > 99%

●Kedua : Spesifisitas > 98%


STRATEGI III
● Mirip strategi II, tp dilakukan pd seluruh
sampel yg positif, termasuk sampel dg hasil
yg berlawanan sesudah pengulangan tes
● Ketiga tes harus menggunakan preparat &
metode antigen yg berbeda.
● Bila salah satu dari ketiga tes negatif, maka
hasil tes dianggap tidak dapat ditentukan.
A1

A1 positif A1 negatif

Anggap Anggap
sebagai sebagai
“positif” “negatif”

Jangan dipakai !!
STRATEGI II : Alur Pem Anti- HIV untuk Surveilans
TES I
positif negatif

TES II NON REAKTIF

TES I positif TES I positif


TES II positif TES II negatif

Ulang TES I dan TES II

TES I positif TES I negatif TES I positif TES I negatif


TES II positif TES II positif TES II negatif TES II negatif

INDETERMINATE NON-REAKTIF
REAKTIF
TES I
STRATEGI III
positif negatif
TES II

TES I positif TES I positif


TES II positif TES II negatif

Ulang TES I dan TES II


TES I positif TES I negatif TES I positif TES I negatif
TES II positif TES II positif TES II negatif TES II negatif

TES III NON


REAKTIF
TES I positif TES I negatif TES I positif TES I positif
TES I positif TES II positif TES II positif TES II negatif TES II negatif
TES II positif TES III negatif TES III positif TES III positif TES III negatif
TES III positif

INDETERMINATE Risiko tinggi Risiko rendah

REAKTIF NON
Rujuk ke Laboratorium .... REAKTIF 13
STRATEGI II & III
Tahapan tes:
● Tes yg lebih sensitif → pd tes awal.
● Tes yg lebih spesifik → pd tes berikut.
Reagensia Anti HIV

Reagensia yang dipakai :

● Telah terdaftar di Dep Kes RI

● Sensitifitas dan spesifisitasnya


Pemilihan reagensia
• Penyaring darah & produk darah serta
transplantasi (strategi I) :
- Sensitivitas tertinggi, sebaiknya > 99 %
• Surveilans (strategi II) :
- Pertama : Sensitivitas > 99 %
- Kedua : Spesifisitas > 98 %
• Diagnosis (strategi III) :
- Pertama : Sensitivitas tertinggi > 99 %
- Kedua : Spesifisitas > 98 %
- Ketiga : Spesifisitas > 99 %
- Berikutnya (ke-2 & 3) : spesifisitas lebih tinggi
dari yang pertama
- Asal antigen atau prinsip tes berbeda
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai