Anda di halaman 1dari 29

Referat

Diare Pada Anakk


Tasya Tamaya
2110221057
 
Pembimbing : dr.Ina Rochayati, Sp.A
Table of contents

BAB I
Latar Belakang 01
BAB III

03 Kesimpulan

BAB II
Tinjauan Pustaka 02
01 Latar Belakang
Diare akut, diare persisten
Tinja Encer
dan diare kronik
3x/lebih dalam 24 jam
Diagnosa : Anamesis,
Lebih dari 200.000 kematian
Pemeriksaan fisik, dan
setiap tahun di negara
Pemeriksaan Penunjang
berkembang
ΩΩΩ
Tatalaksana diare menurut
Mekanisme kerja :
IDAI : 5 langkah
Osmotik dan Sekretorik

Nemeth, V. Pfleghaar, N. 2022. Diarrhea. StatPearls : Treasure Island. Diakses tanggal 30 Maret 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448082/
Riset Kesehatan Dasar. 2018 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI.
IDAI. 2009, Pedoman Pelayanan Medis, Pujiadi, A. H. et al., eds., Ikatan Dokter Anak Indonesia.
02 Tinjauan Pustaka
Diare
Diare adalah kejadian frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali pada anak, konsistensi
feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau
lendir saja dalam satu hari (24 jam).

Sekitar 12 juta anak di negara berkembang meninggal sebelum usia 5 tahun, dan 70%
kematian disebabkan oleh lima masalah kesehatan termasuk diare.

Penyebab diare pada anak saat apat disebabkan oleh faktor infeksi, faktor malabsorbsi,
faktor makanan, dan faktor psikologis

Nemeth, V. Pfleghaar, N. 2022. Diarrhea. StatPearls : Treasure Island. Diakses tanggal 30 Maret 2022 https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448082/
Guarino, Alfredo. Ashkenazi, Shai. Gendrel, Dominique. et all. 2014. European Society for Pediatric Gastroenterology, Hepatology, and Nutrition/European
Society for Pediatric Infectious Diseases evidence-based guidelines for the management of acute gastroenteritis in children in Europe.
Patogenesis
• Gangguan osmotik
Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan
meyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat
• Gangguan sekresi
Akibat rangsangan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus

Sudarti. 2010. Kelainan dan Penyakit pada Bayi dan Anak. Nuha Medika : Yogyakarta.
Patofisiologi

Kliegman, Robert. Stanton, Bonita. Waldo, E Nelson. et all. 2020. Nelson Textbook of Pediatrics. Philadelphia, PA : Elsevier
Klasifikasi

● Diare Akut
Diare akut adalah buang air besar dengan konsistensi yang lebih lunak atau cair yang
terjadi dengan frekuensi ≥3x dalam waktu 24 jam yang berlangsung kurang dari 14
hari.
● Diare Presisten
Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari
● Diare Kronis
Diare kronik adalah diare yang bersifat menahun atau persisten dan berlangsung 2
minggu lebih.

Nguyen, Trung Vu. Le, Van Phung. Huy, Chinh. et all. 2006 Etiology and epidemiology of diarrhea in children in Hanoi, Int J Infect Dis : Vietnam. Diakses tanggal
28 Maret 2022 https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16458564/
Sudarti. 2010. Kelainan dan Penyakit pada Bayi dan Anak. Nuha Medika : Yogyakarta.
Manifestasi Klinis

● Bayi dan anak menjadi cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya meningkat
● Nafsu makan berkurang atau tidak ada
● Kemudian timbul diare  Tinja cair dan mungkin disertai lendir atau darah
● Anus dan daerah sekitarnya lecet
● Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare
● Berat badan menurun
● Turgor kulit berkurang
● Mata dan ubun-ubun membesar menjadi cekung
● Selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering.

Sudarti. 2010. Kelainan dan Penyakit pada Bayi dan Anak. Nuha Medika : Yogyakarta.
Komplikasi

Dehidrasi
• Dehidrasi adalah
kekurangan cairan
• Dehidrasi
tubuh karena jumlah
• Hipokalemi
cairan yang keluar lebih
• Hipoglikemi
banyak dari pada
• Kejang yang dapat
jumlah cairan yang
terjadi pada
masuk.
dehidrasi hipertonik

Dwienda O, L Maita, Em Saputri, R Yulviana. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi / Balita dan Anak Prasekolah untuk Para Bidan.
Deepublish. Yogyakarta.
Kriteria Dehidrasi

IDAI. 2009, Pedoman Pelayanan Medis, Pujiadi, A. H. et al., eds., Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Diagnosa

Anamnesis Pemeriksaan Fisik

Saat menganamnesis pasien Pemeriksaan fisik pertama-


dengan keluhan utama diare, tama harus difokuskan pada
kita wajib menanyakan stabilitas hemodinamik pasien
mengenai onset, durasi, dan status hidrasi untuk
frekuensi, pola, serta menentukan apakah
keparahan dari diare yang diperlukan resusitasi cairan
dialaminya. segera

Nguyen, Trung Vu. Le, Van Phung. Huy, Chinh. et all. 2006 Etiology and epidemiology of diarrhea in children in Hanoi, Int J Infect Dis : Vietnam. Diakses tanggal
28 Maret 2022 https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16458564/
Jap Arvin Leonard Sumaji, et all. 2021. Diare Akut pada Anak yang Disebabkan oleh Infeksi. Jurnal Kedokteran Meditek. Diakses tanggal 28 Maret 2022 :
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i3.2068
Subagyo, B. Santoso, NB. 2010. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-
Hepatologi IDAI.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan umum
• Kesadaran
• Tanda vital pada pasian
• Pada pemeriksaan diare perlu diperiksa: berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut
jantung, pernafasan serta tekanan darah. Abdomen kemungkinan mengalami
distensi, kram dan bising usus yang meningkat.
• Tanda dehidrasi : Rasa haus, turgor menurun, mukosa bibir kering, ubun-ubun
cekung, mata cekung, mukosa yang kering, capillary refill time memanjang.

Nguyen, Trung Vu. Le, Van Phung. Huy, Chinh. et all. 2006 Etiology and epidemiology of diarrhea in children in Hanoi, Int J Infect Dis : Vietnam. Diakses tanggal
28 Maret 2022 https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16458564/
Jap Arvin Leonard Sumaji, et all. 2021. Diare Akut pada Anak yang Disebabkan oleh Infeksi. Jurnal Kedokteran Meditek. Diakses tanggal 28 Maret 2022 :
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i3.2068
Subagyo, B. Santoso, NB. 2010. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-
Hepatologi IDAI.
Pemeriksaan Penunjang
• Darah
• Tinja
• Makroskopis
• Mikroskopis

Nguyen, Trung Vu. Le, Van Phung. Huy, Chinh. et all. 2006 Etiology and epidemiology of diarrhea in children in Hanoi, Int J Infect Dis : Vietnam. Diakses tanggal
28 Maret 2022 https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16458564/
Jap Arvin Leonard Sumaji, et all. 2021. Diare Akut pada Anak yang Disebabkan oleh Infeksi. Jurnal Kedokteran Meditek. Diakses tanggal 28 Maret 2022 :
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i3.2068
Subagyo, B. Santoso, NB. 2010. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-
Hepatologi IDAI.
Tes Laboratorium Organisme yang diduga
Mikroskopis: lekosit pada tinja Invasif atau bakteri yang memproduksi
sitotoksin
Trophozoit, kista, oosit, spora G.lamblia, E.histolytica, Cryptosporidium,
I.belli
Rhabditiform larvae Strongyloides
Spiral atau basil gram (-) berbentu S Camphylobacter jejuni
Kultur tinja: Standart E.coli, Shigella, Salmonella, Camphylobacter
  jejuni
Spesial Y.enterocolitica, V.cholerae,
V.parahemoliticus, E.coli
Enzym immunoassay atau latex aglutinasi Rotavirus, G.lamblia, enteric adenovirus,
Serotyping E.coli, EHEC, EPEC
Latex aglutinasi setelah broth enrichment Salmonella, Shigella

Test yang dilakukan di laboratorium riset Bakteri yang memproduksi toksin, EIEC,
EAEC, PCR untuk genus yang virulen
Tatalaksana
Penatalaksanaan diare menurut IDAI disingkat dengan nama Lima Langkah Tuntaskan Diare (LINTAS
DIARE). Terdiri dari berikan oralit, berikan tablet Zinc selama 10 hari berturut-turut, teruskan ASI-
makan, berikan antibiotic secara selektif, dan berikan nasihat pada ibu/keluarga .

● Cairan dan Rehidrasi Oral


● Zink
● Probiotik
● Nutrisi
● Pemberian Antibiotik

Nguyen, Trung Vu. Le, Van Phung. Huy, Chinh. et all. 2006 Etiology and epidemiology of diarrhea in children in Hanoi, Int J Infect Dis : Vietnam. Diakses tanggal
28 Maret 2022 https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16458564/
Jap Arvin Leonard Sumaji, et all. 2021. Diare Akut pada Anak yang Disebabkan oleh Infeksi. Jurnal Kedokteran Meditek. Diakses tanggal 28 Maret 2022 :
https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i3.2068
Subagyo, B. Santoso, NB. 2010. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan penerbit UKK Gastroenterologi-
Hepatologi IDAI.
4 peraturan perawatan di rumah
● Beri cairan tambahan
● Beri tablet zink
● Lanjut pemberian makan/asi
● Kapan harus kembali
Rehidrasi Parenteral Pada Diare Ringan-Sedang

● Cairan intravena yang diberikan adalah ringer laktat atau KaEN 3B atau NaCl dengan jumlah
cairan dihitung berdasarkan berat badan. Status hidrasi dievaluasi secara berkala.
○ Berat badan 3-10 kg : 200 ml/kgBB/hari
○ Berat badan 10-15 : 175 ml/kgBB/hari
○ Berat badan >15 kg : 135 ml/kgBB/hari
● Rehidrasi selama 3 jam, nilai ulang status hidrasi, jika membaik lanjut dosis maintenance
dengan menggunakan rumus :
○ 10 kg pertama : 100 ml/kgBB/24jam
○ 10 kg berikutnya : 50 ml/kgBB/24jam
○ > 20 kg : 20 ml/kgBB/24jam

IDAI. 2009, Pedoman Pelayanan Medis, Pujiadi, A. H. et al., eds., Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Rehidrasi Parenteral Pada Diare Berat

● Rehidrasi pada diare dengan dehidrasi berat dapat diberikan ringer laktat atau
ringer asetat 100ml/kgBB dengan cara pemberian
○ Umur kurang dari 12 bulan : 30 ml/kgBB 1 jam bertama, dilanjutkan 70
ml/kbBB dalam 5 jam berikutnya
○ Umur diatas 12 bulan : 30 ml/kgBB dalam ½ jam pertama, dilanjutkan 70
ml/kgBB dalam 2.5 jam berikutnya
○ Masukan cairan peroral bila pasien sudah mau dan dapat minum, dimulai
dengan 5 ml/kgBB selama proses rehidrasi

IDAI. 2009, Pedoman Pelayanan Medis, Pujiadi, A. H. et al., eds., Ikatan Dokter Anak Indonesia.
03 Kesimpulan
Diare adalah peningkatan kadar air dalam tinja karena ketidakseimbangan fungsi normal proses fisiologis
usus dengan perubahan konsistensi tinja menjadi lebih encer/cair dari biasanya dengan frekuensi tiga kali
atau lebih dalam 24 jam, dapat/tidak disertai dengan lendir/darah.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan insiden diare balita di Indonesia sebesar
11% dan masih merupakan penyebab utama kematian pada anak berusia di bawah 5 tahun.
Manifestasi klinis yang dapat terjadi pada diare pada anak adalah cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya
meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada, kemudian timbul diare. Tinja cair dan mungkin disertai
lendir atau darah.

Bila diare tidak di tangani dengan baik dan benar maka komplikasi yang dapat muncul adalah dehidrasi,
hipokalemi, hipoglikemi, dan kejang yang dapat terjadi pada dehidrasi hipertonik.
Diagnosis diare pada anak ditegakkan berdsarkan anamnesis berupa
manifestasi klinis yang muncul, pemeriksaan fisik hemodinamik untuk
menentukan dehidrasi dan penetalaksanaan rehidrasi, serta pemeriksaan
penunjang yang diperlukan jika manifestasi tidak khas dan penyebab tidak
diketahui.

Penatalaksanaan diare menurut IDAI disingkat dengan nama Lima Langkah


Tuntaskan Diare (LINTAS DIARE). Terdiri dari berikan oralit, berikan tablet Zinc
selama 10 hari berturut-turut, teruskan ASI-makan, berikan antibiotic secara
selektif, dan berikan nasihat pada ibu/keluarga.
Pada diare dengan dehidrasi ringan sampai sedang rehidrasi parenteral (intravena) diberikan bila anak
muntah setiap diberi minum walaupun telah diberikan dengan cara sedikit demi sedikit atau melalui pipa
nasogastric. Dengan dosis Berat badan 3-10 kg : 200 ml/kgBB/hari, Berat badan 10-15 : 175
ml/kgBB/hari, Berat badan >15 kg : 135 ml/kgBB/hari

Diare dengan dehidrasi berat dapat di rehidrasi dengan ringer laktat atau ringer asetat 100ml/kgBB
dengan cara pemberian berbeda-beda berdasarkan usia.
Daftar Pustaka
• Nemeth, V. Pfleghaar, N. 2022. Diarrhea. StatPearls : Treasure Island. Diakses tanggal 30 Maret 2022
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448082/
• Riset Kesehatan Dasar. 2018 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI.
• Nguyen, Trung Vu. Le, Van Phung. Huy, Chinh. et all. 2006 Etiology and epidemiology of diarrhea in children in Hanoi, Int
J Infect Dis : Vietnam. Diakses tanggal 28 Maret 2022 https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/16458564/
• Guarino, Alfredo. Ashkenazi, Shai. Gendrel, Dominique. et all. 2014. European Society for Pediatric Gastroenterology,
Hepatology, and Nutrition/European Society for Pediatric Infectious Diseases evidence-based guidelines for the
management of acute gastroenteritis in children in Europe.
• Hassan, R. Alatas, H. 2007. Ilmu Kesehatan Anak Jilid I. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Infomedika : Jakarta.
• Sudarti. 2010. Kelainan dan Penyakit pada Bayi dan Anak. Nuha Medika : Yogyakarta.
• Kliegman, Robert. Stanton, Bonita. Waldo, E Nelson. et all. 2020. Nelson Textbook of Pediatrics. Philadelphia, PA : Elsevier
• Jap Arvin Leonard Sumaji, et all. 2021. Diare Akut pada Anak yang Disebabkan oleh Infeksi. Jurnal Kedokteran Meditek.
Diakses tanggal 28 Maret 2022 : https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v27i3.2068
• Ca Jacob, NJ. Cohen, MB. 2016. Update on Diarrhea. Pediatr.
• Dwienda O, L Maita, Em Saputri, R Yulviana. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi / Balita dan Anak
Prasekolah untuk Para Bidan. Deepublish. Yogyakarta.
• Subagyo, B. Santoso, NB. 2010. Diare akut dalam Buku Ajar Gastroenterologi-Hepatologi Jilid 1, Edisi 1. Jakarta: Badan
penerbit UKK Gastroenterologi-Hepatologi IDAI.
• IDAI. 2009, Pedoman Pelayanan Medis, Pujiadi, A. H. et al., eds., Ikatan Dokter Anak Indonesia.
• Thomsen, M. 2006. Probiotics enhancing health with beneficial bacteria. Alternative & Complementary Therapies. Diakses
tanggal 30 Maret 2022:
https://www.researchgate.net/publication/244889827_Probioticsenhancing_Health_with_Beneficial_Bacteria/download
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai