Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN

SISTEM PENCERNAAN DENGAN MASALAH DIARE

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


NERS STASE KEPERAWATAN ANAK

MITA PRIASTUTI
NIM. 891221032

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PONTIANAK TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN


SISTEM PENCERNAAN DENGAN MASALAH DIARE

Mata Kuliah : Praktik Klinik Keperawatan


Anak Institusi : STIKes Yarsi Pontianak
Prodi : Profesi Ners

Mahasiswa

Mita Priastuti
NIM. 891221038

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

Ns. Lintang Sari, M.Kep


LAPORAN PENDAHULUAN
A. Konsep Dasar Penyakit
1. Pengertian
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak daripada
biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/ 24 jam. Definisi lain memakai
frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari tiga kali perhari. Buang air
besar tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah (Nurarif dan Kusuma,
2016).
2. Etiologi
Menurut Sudoyo, dkk (2009 dalam Nurarif dan Kusuma (2016),
penularan diare karena infeksi melalui transmisi fekal oral langsung dari
penderita diare atau melalui makan/minuman yang terkontaminasi bakteri
patogen yang berasal dari tinja manusia/hewan atau bahan muntahan
penderita dan juga dapat melalui udara atau melalui aktivitas seksual kontak
oral-genital atau oral-anal.
Menurut Nurarif dan Kusuma (2016), etiologi dibagi menjadi dua, yaitu
diare akut dan diare kronik.
a. Diare Akut
1) Virus: Rotavirus, Adenovirus, Norwalk virus.
2) Protozoa: Giardia lambdia, Entamoeba hystolitica, Trikonomas
hominis, Isospora sp, cacing (A. lumbricoides, A. duodenale, N.
americanus, T. trichiura, O. vermicularis, S. strecolaris, T. saginata, T.
sollium)
3) Bakteri: yang memproduksi enterotoksin (S. aureus, C. perfringens, E.
coli, V. cholera, C. difficile) dan yang menimbulkan inflamasi mukosa
usus (Shingella, Salmonela spp, Yersinia)
b. Diare Kroni
Umumnya diare kronik dapat dikelompokkan dalam enam kategori
patogenesis terjadinya:
1) Diare osmotic
2) Diare sekretorik
3) Diare karena gangguan motilitas
4) Malabsorbsi
5) Infeksi kronik
3. Pathway
4. Klasifikasi
Menurut Sudoyo, dkk (2009 dalam Nurarif dan Kusuma, 2016), klasifikasi
dari diare adalah sebagai berikut:
a. Lama Waktu Diare
1) Akut : berlangsung kurang dari dua minggu.
2) Kronik : berlangsung lebih dari dua minggu.
b. Mekanisme Parofisiologis (osmotik, sekretorik, dan lain-lain)
c. Berat Ringan Diare (kecil atau besar)
d. Penyebab Infeksi atau Tidak (infeksi atau non infeksi)
e. Penyebab Organik atau Tidak (organik atau fungsional)
5. Manifestasi klinis
Menurut Yuliana (2009 dalam Nurarif dan Kusuma, 2016), ada beberapa
manifestasi klinis dari diare, yaitu:
a. Diare Akut
1) Akan hilang dalam waktu 72 jam dari onset
2) Onset yang tak terduga dari buang air besar encer, encer, gas-gas
dalam perut, rasa tidak enak, dan nyeri perut
3) Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada perut
4) Demam
b. Diare Kronis
1) Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
2) Penurunan BB dan nafsu makan
3) Demam indikasi terjadinya infeksi
4) Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia dan denyut lemah
Menurut Setiyowati (2019), manifestasi klinis yang ada pada diare anak
adalah sebagai berikut:
a. Anak menjadi cengeng atau gelisah
b. Suhu badannya meninggi. Tinja menjadi encer, berlendir, atau berdarah.
c. Warna tinja kehijauan akibat bercampur dengan cairan empedu.
d. Anusnya lecet.
e. Gangguan gizi akibat asupan makanan yang kurang.
f. Muntah sebelum atau sesudah diare.
g. Hipoglikemia (penurunan kadar gula darah)
h. Dehidrasi
6. Komplikasi
Menurut Wulandari (2017), akibat diare dan kehilangan cairan serta
elektrolit secara mendadak dapat terjadi berbagai komplikasi sebagai
berikut, yaitu:
a. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, hipotonik, isotonik, atau hipertonik).
b. Syok hipovolemik.
c. Hipokalemia (gejala meteorismus, hipotoni otot lemah, dan bradikardi)
d. Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan defisiensi
enzim laktose.
e. Kejang terjadi pada dehidrasi hipertonik.
f. Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare yang berlangsung
lama)
7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang pada penderita diare menurut Mustakin (2011),
yaitu:
a. Pemeriksaan Tinja
1) Makroskopis dan mikroskopis
2) pH dan kadar gula dalam tinja
3) Biakan dan resistensi feses (colok dubur)
b. Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan
keseimbangan asam basa (pernapasan Kusmaul)
c. Pemeriksaan kadar ureum dan kratinin untuk mengetahui faal ginjal
d. Pemeriksaan elektrolit kerutama kadar Natrium, Kalium, Kalsium, dan
Posfat.
8. Penatalaksanaan
Adapun penatalaksanaan dari diare menurut Nurarif dan Kusuma (2016)
adalah sebagai berikut:
a. Beri Cairan Tambahan
Pada bayi muda, pemberian ASI merupakan pemberian cairan tambahan
yang utama. Beri ASI lebih sering dan lebi lama pada setiap kali
pemberian. Jika anak memperoleh ASI eksklusif, beri oralit atau air
matang sebagai tambahan, jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif,
beri 1 atau lebih cairan berikut, yaitu oralit, cairan makanan (kuah sayur
atau tajin) atau air matang.
b. Beri Tablet Zinc
Pada anak berumur 2 bulan ke atas, beri tablet zinc selama 10 hari
dengan dosis:
 Umur < 6 bulan : ½ tablet (10 mg) perhari
 Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) perhari
c. Lanjutkan Pemberian Makan atau ASI
B. Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama anak, tanggal pengkajian, nama panggilan, nama orang tua,
tanggal lahir, umur, ayah, ibu, agama, pendidikan, jenis kelamin, bahasa
yang digunakan, data diperoleh dari, berat badan, dan tinggi badan.
b. Informasi Medik
Keluhan utama, keluhan yanag menyertai, riwayat penyakit sekarang,
waktu dan tempat pengobatan terakhir, obat yang terakhir didapat, obat
yang rutin diberikan, imunisasi, penyakit yang pernah diderita,
pemeriksaan penunjang medis, dan riwayat penyakit keluarga.
c. Keadaan Umum
4) Keadaan Umum Pasien
5) Tingkat Kesadaran Kuantitatif
6) Tingkat Kesadaran Kualitatif
7) Tanda-tanda Vital
8) Pemeriksaan Fisik
d. Tumbuh Kembang
e. Riwayat Kehamilan
f. Nutrisi
1) Air Susu Ibu
2) Susu Formula
3) Makanan Halus
4) Makanan Padat
g. Eliminasi
1) Buang Air Besar
2) Buang Air Kecil
h. Tidur dan Istirahat
i. Psikososial
2. Diagnose
a. Diare berhubungan dengan inflamasi gastrointertinal D.0020
b. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit D.0130
c. Resiko ketidak seimbangan cairan berhubungan dengan diare D.0036
3. Perencanaan dan Intervensi
Sdki Slki Siki
Diare berhubungan Eleminasi fekal MANAJEMEN DIARE
dengan inflamasi L.04033 I.03101
gastrointertinal Setelah dilakukan 1. Observasi
D.0020 tindakan keperawatan  Identifikasi penyebab diare
diharapkan eliminasi  Identifikasi riwayat
fekal membaik dengan pemberian makanan
kriteria hasil :  Monitor warna, volume,
1. Control frekwensi, dan konsistensi
pengeluaran tinja.
feses  Monitor tanda dan gejala
meningkat hypovolemia
2. Keluhan 2. Terapeutik
defekasi lama - Berikan asupan cairan oral
dan sulit 3. Edukasi
menurun - Anjurkan makanan porsi
3. Mengejan saat kecil dan sering secara
defekasi bertahap
membaik - Anjurkan menghindari
4. Konsistensi makanan, pembentuk gas,
fesek membaik pedas, dan mengandung
5. Peristaltic usus lactose
membaik 4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas
Hipertermia Termogulasi L.14134 MANAJEMEN HIPETERMI
berhubungan Setelah dilakukan I.15506
dengan proses tindakan keperawatan 1. Observasi
penyakit diharapkan suhu tubuh - Identifkasi penyebab
D.0130 tetap berada pada hipertermi (mis. dehidrasi
rentang normal terpapar lingkungan panas
dengan kriteria hasil : penggunaan incubator)
1. Menggigil - Monitor suhu tubuh
menurun 2. Terapeutik
2. Suhu tubuh - Sediakan lingkungan yang
membaik dingin
3. Suhu kulit - Longgarkan atau lepaskan
membaik pakaian
- Basahi dan kipasi permukaan
tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari atau
lebih sering jika mengalami
hiperhidrosis (keringat
berlebih)
3. Edukasi
- Anjurkan tirah baring
4. Kolaborasi
 Kolaborasi cairan dan
elektrolit intravena, jika
perlu
Resiko ketidak Keseimbangan MANAJEMEN CAIRAN
seimbangan cairan cairan L.05020 I.030098
berhubungan Setelah dilakukan 1. Observasi
dengan diare tindakan keperawatan - Monitor status hidrasi ( mis,
D.0036 diharapkan frek nadi, kekuatan nadi,
keseimbangan cairan akral, pengisian kapiler,
meningkat dengan kelembapan mukosa, turgor
kriteria hasil : kulit, tekanan darah)
1. Asupan cairan - Monitor hasil pemeriksaan
meningkat laboratorium (mis.
2. Keluaran urin Hematokrit, Na, K, Cl, berat
menurun jenis urin , BUN)
3. Kelembaban 2. Terapeutik
merbra mukosa - Berikan asupan cairan
meningkat sesuai kebutuhan
4. Asupan makan - Berikan cairan intravena bila
meningkat perlu
5. Edema menurun Kolaborasi
6. Dehidrasi menurun  Kolaborasi pemberian
7. Tekanan darah diuretik, jika perlu
membaik
8. Denyut nadi radial
membaik
9. Membra mukosa
membaik
10. Mata cekung
membaik
11. Tugor kulit
membaik
DAFTAR PUSTAKA
Andayani, R. P. (2020). Madu sebagai Terapi Komplementer Mengatasi Diare
pada Anak Balita. JURNAL KESEHATAN PERINTIS (Perintis’s Health
Journal), 7(1), 64–68. https://doi.org/10.33653/jkp.v7i1.393
Hutasoit, M. (2020). Zinc Supplementation and Recurrent Diarrhea in Children in
Primary Health Care. Jurnal Ners Dan Kebidanan Indonesia, 8(1), 74.
https://doi.org/10.21927/jnki.2020.8(1).74-81.
Irianto. (2012). Mikrobiologi Menguak Dunia Mikroorganisme, 76-77. Bandung
Yrama Wigya.
Jurusan Keperawatan Pontianak. Format Asuhan Keperawatan. Pontianak:
Poltekkes Kemenkes Pontianak.
Kemenkes Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Seputar Diare.
Jakarta: Kemenkes RI
Mustakin. (2011). Gangguan Gastointestinal aplikasi Asuhan Keperawatan
Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika.
Nurarif dan Kusuma. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis Berdasarkan
Penerapan Diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam Berbagai Kasus. Jilid I, Edisi
Revisi. Yogyakarta: Mediaction.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia
(1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (I).
Jakarta. Retrieved from http://www.inna-ppni.or.id
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan (1st ed.). Jakarta: Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia. Retrieved from
http://www.innappni.or.id
Putri, R. B., Wahyudo, R., Kedokteran, F., Lampung, U., Obstetri, B.,
Kedokteran, F., Lampung, U., Fisiologi, B., Kedokteran, F., & Lampung, U.
(2019). Manfaat Pemberian Zink dalam Mengatasi Diare pada Anak < 5
Tahun The Benefits of Zinc in Diarrhea Treatment for Kids Under Five Yers
Old Pada Anak Diare Dengan Lama Rawat Inap di. 8, 55–58.
Riskiyah. (2017). PERANAN ZINC PADA PENANGANAN KASUS PENYAKIT
DIARE YANG DIALAMI BAYI MAUPUN BALITA. 1(1), 22–29.
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN DENGAN MASALAH DIARE

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


NERS STASE KEPERAWATAN ANAK

MITA PRIASTUTI
NIM. 891221032

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PONTIANAK TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM


PENCERNAAN DENGAN MASALAH DIARE

Mata Kuliah : Praktik Klinik Keperawatan Anak


Institusi : STIKes Yarsi Pontianak
Prodi : Profesi Ners

Mahasiswa

Mita Priastuti
NIM. 891221038

Mengetahui,
Pembimbing Akademik

Ns. Lintang Sari, M.Kep


ASUHAN KEPERAWATAN

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : An.I
Nama Panggilan : An.I
Tgl Lahir/Umur : 4 Mei
2015 Jenis kelamin : laki-
laki Agama : Islam
Bahasa : Melayu
Pendidikan : SD
Alamat : Selakau
Telp : 08969390xxx
Ruang : Anak
No. Register : 432xx
Nama Ayah : Tn.H
Nama Ibu : Ny.S
Pekerjaan : Petani
Pendidikan : Sma
II. RIWAYAT KEPERAWATAN
Tanggal masuk : 30 nov 2022
Tanggal dan jam pengambilan data : 1 desember 2022,
Diagnosis medik saat masuk : GEA dengan dehidrasi
Cara masuk : [ ] Berjalan [ ] Kursi roda [ ] Brancar [ ] digendong
Ditemani oleh : [  ] orang tua [ ] saudara [ ] lain-lain
Dikirim dari : [ ] Emergency [ ] Poli [ ] Kamar operasi [ ] lain-lain
Keadaan waktu masuk :
Kesadaran : [ ] Composmentis [ ] Apatis [ ] Somnolen [ ] Soporcoma [
] Coma
Pernafasan : 26x/mnt, Suhu 38,8 C, Nadi 120 x/mnt
Tekanan darah : - mmHg, BB : 30 gr/kg, TB : 100 cm
Keluhan yang dirasakan sekarang :Bab Cair Lebih dari 5x sehari
Alergi : [ ] ya [ ] obat [ ] makanan [ ] lain-lain [ ] tidak
Alat bantu yang dipakai :
[ ] kaca mata [ ] lensa kotak [ ] prothese [ ] alat bantu pendengaran
[ ] kawat gigi [ ] lain-lain : tidak ada
Apakah pernah sakit sebelum ini ? [ ] ya [] tidak
Bila pernah sakit apa ? -
Apakah sudah berobat ? [  ] sudah [ ] belum
Bila sudah berobat dimana ? bidan praktik
Riwayat dalam kandungan – kelahiran :
Prenatal : [ ] normal [ ] tidak normal ( spesifik ) -
Natal : [ ] spontan [ ] VE [ ] SC
BB lahir 2700 Gr panjang badan lahir 43 cm
Menangis saat lahir : [] ya [ ] tidak
Post natal: [ ] kejang [ ] gangguan nafas [ ] kejang demam [ ] lain-
lain : tidak
Minum ASI [ ] ya, sampai umur berapa 2 /tahun [ ] tidak
Riwayat Imunisasi :
[ ] DPT I [ ] DPT II [ ] DPT III [ ] Polio I [] Polio II [  ] Polio III
[] BCG [] Campak
[  ] MMR [  ] Hepatitis, Vaksin ulangan [ ] ya [ ] tidak
Riwayat Keluarga
Saudara :
JENIS KELAMIN SEHAT /
NO NAMA UMUR
L/P SAKIT
1. An.R 22 L Sehat
2. An.J 18 P Sehat
3. An.I 7 L Sakit

Genogram keluarga ( minimal 3 generasi )


III. RIWAYAT KEBUTUHAN SEHARI-HARI
1. PERNAFASAN
Spontan ( ) ya ( ) reguler ( ) irreguler
( ) Tidak
Frekuensi nafas 26 x/mnt
Keadaan saat ini :
( ) Batuk ( ) Dyspone ( ) Sianosis ( ) Retraksi :
( a. Derajat - b. Lokasi -)
( ) Wheezing ( ) Sakit ( ) Lendir ( ) Ronkhi
Alat bantu nafas : tidak ada
( ) O2 nasal ( ) ETT ( ) T. Piece
Hasil analisa gas darah :
( ) Asidosis respiratorik ( ) Asidosis metabolik
( ) Alkolosis respiratorik ( ) Asidosis metabolik
Keterangan :
2. SIRKULASI
Frekuensi nadi 120 x/mnt
[ ] Reguler [  ] Irreguler
Tekanan darah - mmHg
Keadaan saat ini :
[ ] Edema [ ] nyeri kaki [ ] nyeri dada
[ ] kelelahan [ ] syncope
Extremitas : [ ] Hangat [  ] Dingin [  ] Sianosis
[ ] Anemia [ ] Trombositopenia
[ ] Lekositosis [ ] Hipoproteinemia
Keterangan : -
3. MAKANAN, CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Makan 3 x/hari
Pagi jam 6 Siang jam 12 Malam jam 18
Diet : nasi + lauk
Minum : 600 cc/hari
Menggunakan [ ] Dot [] Gelas [ ] Lain-lain : tidak ada
Makanan dan minuman yang tidak disukai : susu UHT
Nafsu makan [ ] Baik [  ] Sedang [ ] Buruk
BB sebelum sakit : 20 kg, BB sekarang : 19 kg
[  ] BB turun [ ] BB tetap [ ] BB naik
Keadaan saat ini :
[ ] Sulit mengunyah [ ] Stomatitis
[ ] Sakit menelan [ ] kebersihan mulut kurang
[  ] Mual [  ] Muntah [ ] Nyeri ulu hati
Gigi : bersih
Lidah : [ ] Basah [  ] Kering [ ] Berselaput
[ ] Lain-lain misalnya : tidak ada
Selaput lendir : [ ] Basah [  ] Kering [ ] Berselaput
[ ] Lain-lain misalny : tidak ada
Abdomen : [ ] Supel [ ] kembung [ ] Tegang
Turgor : [ ] Baik [  ] Sedang [ ] Buruk
Hasil laboratorium :
[ ] Hipoproteimenia [ ] Hipoalbuminemia
[ ] Hipokalemia [ ] Hipokalsemia
[ ] Hiponatremia
Dextrostik : [ } Normal [ } Rendah [ ] Tinggi
Keterangan : -
4. ELIMINASI
4.a. BUANG AIR KECIL ( BAK
) Frekuensi BAK 6 x/hari
Ada kesukaran : [ ] Ya [  ] Tidak
Bila ada kesukaran lakukan apa ?
Keadaan saat ini :
[ ] Rasa terbakar [ ] Dysuria [ ] Sering BAK
[ ] Hematuria [ ] Inkontinesia [ ] Retensi urin
[ ] Imobilisasi [ ] Menetes [ ] Infeksi
[ ] Distensi kandung kemih
keterangan : : tidak ada keluhan
4.b. BUANG AIR BESAR ( BAB )
Frekuensi BAB 5 x/hari
Ada kesukaran : [ ] Ya [ ] Tidak
Bila ada dilakukan apa ?
Kapan terakhir BAB : pagi hari
Keadaan saat ini :
[ ] Diare [ ] Konstipasi [ ] Hemorroid
[ ] Kolostomi [ ] Ileustomi [ ] Perubahan diet
[ ] Penurunan pemasukan cairan
[ ] Sakit pada saat defekasi [ ] Imobilisasi
Konsistensi Feces : [ ] lembek [  ] Cair berampas
[ ] Cair tanpa ampas
Warna Feces : [  ] Kuning [ ] Hijau
[ ] Putih dempul [ ] Darah
Keterangan : -
5. NEUROSENSORI
Tingkat Kesadaran
[ ] Kompos mentis [ ] Apatis [ ] Somnolent
[ ] Sopor coma [ ] Coma
Orientasi
[ ] Waktu [ ] Tempat [ ] Orang [ ] Bingung
Sifat Anak
[ ] Tenang [ ] Sedih [  ] Cemas [ ] Lain-lain : tidak ada
Berbicara
[ ] Sesuai/teratur [ ] Tak sesuai [ ] Menghina
[ ] Aphasia [ ] Kacau
Kontak mata : [  ] Ya [ ] Tidak
Pupil mata : [  ] Isokor [ ] An isokor [ ] Dilatasi
[ ] Bereaksi [ ] Tidak Bereaksi
Keterangan : baik
6. KEAMANAN / MOBILISASI
6.a. Persepsi/koordinasi
Penglihatan
[  ] Baik [ ] Kabar [ ] Ganda [ ] Buta warna
Pendengaran :
[  ] Baik [ ] Tuli [ ] Nyeri
Sensori :
[ ] Baik [ ] Pusing [ ] Pingsan [  ] Nyeri
[ ] Sakit Kepala [ ] Mati rasa
Keterangan : nyeri perut
6.b. Mobilisasi
Aktifitas sehari-hari yang bisa dilakukan … [ ] Dapat menolong diri
sendiri
[  ] Ditolong dengan bantuan
Keadaan saat ini :
[ ] Sulit berjalan [ ] Kelelahan [ ] Nyeri
[ ] Gerakan yang terbatas [ ] kejang
[ ] Parasitis [ ] Otot lemah [ ] Riwayat jatuh
[ ] Koordinasi yang rusak [ ] Cemas
[ ] Pernafasan terganggu
[ ] Pengetahuan kurang
[ ] Penglihatan kurang
[ ] Gangguan Muskuloskeletal
[  ] Penurunan daya tahan tubuh
Keterangan : -
1. KEBERSIHAN DIRI / KULIT
Warna [  ] Normal [ ] Pucat [ ] Kemerahan [ ] Kuning
Temperatur [ ] Normal [  ] Hangat
[ ] Dingin [ ] Berkeringat
Turgor [ ] Baik [  ] Sedang [ ] Buruk
Integritas kulit [ ] Baik/utuh [  ] Kering [ ] lesi
[ ] Pruritus [ ] Rash [ ] Kemerahan
Rambut : bersih Kuku : bersih
Infus [ ] Ya [ ] Tidak, Drain : [ ] Ya [ ] Tidak
mandi 3 x/hari
Menggosok gigi 2 x/hari
Cuci rambut tiap hari
Hasil laboratorium :
[ ] Lekositosis [ ] Trimbositopenia
Keterangan : : tidak ada
2. KENYAMANAN
Keadaan saat ini :
Nyeri [ ] karakteristik : nyeri tumpul
Diaporesis [ ] Gatal [ ] Panas [ ] Mual [ ]
Temperatur : 38,8
Luka Operasi : [ ] Ya [ ] Tidak
Keterangan : -
3. TIDUR DAN ISTIRAHAT
Tidur mulai jam berapa : 20 waktu bangun 06
Sering terbangun malam ( alasannya ) : tidak ada
Tidur siang jam berapa : : tidak ada
Tidur dengan siapa : sendiri
Berdo’a/membaca cerita sebelum tidur : iya
Alat bantu untuk tidur : tidak ada
4. BERMAIN DAN REKREASI
Jam bermain : 14.00 sampai jam 16.00
Jenis permainan : lari lari
Tempat bermain : diluar rumah dan didalam rumah
5. PSIKOSOSIAL
Persepsi klien/keluarga tentang status kesehatan sekarang : cemas
Siapa yang merawat : [  ] Ibu [ ] Bapak [ ] Saudara
[ ] Lain-lain
Hubungan dalam keluarga :
[  ] Harmonis [ ] Tidak harmonis
Hubungan dengan teman :
[  ] Ramah [ ] Kerja sama [ ] Nakal [ ] Egois
[ ] Lain-lain
Sifat anak : [ ] Pemarah [ ] Pemalu [  ] Pendiam
[ ] Manja [ ] Sabar [ ] Pemberani
[ ] Lain-lain -
Prestasi belajar :
[  ] Baik [ ] Sedang [ ] Kurang
Harapan klien/keluarga tentang pengobatan
Penyakitnya : cepat membaik
Keterangan : -
6. SOSIAL EKONOMI
Keadaan lingkungan tempat tinggal :
[ ] Bersih [ ] Kotor [ ] Padat
Tempat tinggal : [  ] Rumah [ ] Flat [ ] Lain-lain
Misalnya :
Masalah biaya keperawatan : [ ] Ya [  ] Tidak
Keterangan : -
7. AGAMA
Adakah hal-hal yang mempengaruhi agama dalam hal : tidak ada
2. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : lemah
Tingkat kesadaran : composmentis
A. Antropometri :
Berat Badan : 20 Tinggi Badan : 100cm Lingkar kepala : - (< 3 thn)
Lingkar Lengan Atas : - Lingkar Dada : -
Lingkar Perut : -
B. Tanda Vital :
Suhu : 38,8 Nadi : 120
Pernafasan 26xTekanan Darah : -
C. Pemeriksaan Umum
1. Kulit :
a. Warna putih, kebersihan : baik
b. Lesi : tidak ada
c. Keadaan (kering )
d. Temperatur : 38,8
e. Turgor kering, oedema : tidak ada
2. Kuku :
a. Keadaan (bersih )
b. Warna ( sianosis,)
c. Bentuk kuku (cekung)
3. Rambut :
Warna : hitam Distribusi : merata
Bentuk/Sifat rambut lurus, mudah rontok : tidak
4. Kepala:
Bentuk.: bulat
Kesemetrisan : baik
5. Wajah:
Bentuk. : bulat warna : putih
6. Mata :
a. Bentuk dan gerak mata ( simetris)
b. Warna konjungtiva : anemis
c. Sclera : ikterik
d. Iris : baik
e. Cornea : baik
f. Pupil (refleks )
g. Lensa ( jernih)
h. Kelopak mata : baik
i. Ketajaman penglihatan : baik
7. Hidung
a. Mukosa hidung ( warna) lembab
b. Bulu hidung merata
c. Adakah akumulasi : tidak ada, sekret/darah : tidak ada
d. Septum : tidak ada
8. Mulut
a. Bibir (warna, kesemetrisan, kelembaban) merah, simetris, kering
b. Mukosa (warna, lesi, kelembaban) kering
c. Lidah ( lapis putih, bercak keabuan, fisura ) tidak ada keluhan
d. Uvula ( gerakan, posisi ) baik
e. Gigi ( caries dentis, tidak tumbuh gigi ) : tidak ada keluhan
f. Pharing ( kemerahan pada dinding belakang, sekret ) baik Tonsil
(kemerahan, bengkak).. : tidak ada
g. Kebersihan mulut : baik
9. Telinga
a. Bentuk dan besarnya simetris Letak ( simetris )
b. Benjolan : tidak ada
c. Keadaan membran telinga : baik
d. Adakah rasa nyeri, sekret, warna sekret, bau : tidak ada
e. Pendengaran : baik
10. Leher
a. Gerakan leher : baik
b. Pembesaran getah bening : tidak ada
c. Bendungan vena jugularis : tidak ada
d. Adakah tumor, oedema, lesi : tidak ada
11. Dada :
a. Lingkar dada : -
b. Gerakan dada : baik
c. Bentuk dada : simetris
12. Paru-paru :
a. Gerakan pernafasan : : baik
b. Pola pernafasan : reguler
c. Frekuensi : 26x/m
d. Suara pernafasan : vesikuler
13. Abdomen :
a. Menonjol dan gerakan : baik
b. tegang, ada masa: tidak ada, cairan abnormal : tidak ada
c. Perkusi ( sonor)
d. Bising usus : 25x/m
e. Umbilikus ( hernia, pembuluh darah ) : tidak ada
14. Hepar :
a. Adakah pembesaran : : tidak ada
b. Teraba(ada/tidak):ada
c. Sewaktu bernafas atau bergerak(tidak) : tidak ada
15. Kelenjar limpa :
a. Pembesaran ( letak, ukuran, tonjolan ) : tidak ada
b. Konsistensi ( padat, kenyal ) : baik
c. Arah pembesaran ( medial, lateral inferior ) : tidak ada
d. Nyeri tekan : : tidak ada
16. Ginjal :
a. Dapat : tidak
b. Pembesaran unilateral/bilateral : tidak ada
17. Punggung
a. Bentuk ( simetris )
b. Lessi, tumor : tidak ada
18. Ekstremitas atas dan bawah
a. Kekuatan otot : baik
b. Adakah atropi otot : tidak ada
c. Adakah fraktur : tidak ada
d. Adakah kelumpuhan : tidak ada jenis : tidak ada
e. Oedema/lessi : tidak ada
f. Nyeri otot : tidak ada
g. Refleks lutut/siku : tidak ada
19. Genitalia
a. Adakah pembesaran penis : tidak ada
b. Lessi mukosa labia, clitoris -
c. Deformitas ( kelainan bentuk kelamin ) : tidak ada
20. Anus
a. Perdarahan : tidak ada
b. Hemoroid : tidak ada
c. Atresia ani : tidak ada
d. Massa, tumor : : tidak ada
3. PEMERIKSAAN REFLEKS
A. Berkedip : : baik
B. Moro : -
(Normal : dijumpai sampai umur 4 bulan)
C. Rooting/mencari : -
(Normal : dijumpai sampai umur 4 bulan)
D. Sucking/menghisap :-
(Refleks menetap selama masa bayi dan mungkin terjadi selama tidur tanpa
stimulasi)
E. Swallowing/menelan :-
F. Merangka :-
(Normal : bayi membuat gerakan merangkak dengan lengan dan kaki)
G. Palmar Grasp/menggenggam :-
(Normal :dijumpai sampai umur 8 bulan)
H. Tanda Balbinski :-
(Normal : dijumpai sampai umur < 1 tahun)
4. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
A. Kemandirian dan bergaul : :baik
B. Motorik halus : baik
C. Bernalar dan berbahasa : baik
D. Motorik kasar : baik
5. PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosis penyakit : GEA dengan dehidrasi
B. Pemeriksaan laboratorium :
C. Pengobatan
1. Simtomatik : zinc 1x1, paracetamol 3x500, L- Bio 3x1
2. Kausal/antibiotika : ceftriaxone 0,5g/12jam
3. Terapi cairan : RL 20tpm
4. Terapi oksigen/karbondioksida : nasal kanul 2 lpm
Analisa data
NO. DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF MASALAH
1  Ibu An.I  Mata cekung DIARE
mengatakan An.I  Turgor kulit
sudag BAB 5x, menurun
dengan konsistensi  BAB cair, warna
cair ada ampas kuning
berwarna kuning  Mukosa bibir kering
2  Ibu mengatakan  Teraba panas HIPETERMI
badan anaknya  TTV
panas. nadi = 120x/menit
rr = 26x/menit
suhu = 38,8OC
3  Ibu mengatakan Turgor kulit kurang RESIKO
anaknya BAB 5x, elastic KETIDAKSEIMBANGAN
dengan konsistensi Mukosa bibir kering CAIRAN
cair ada ampas Frekuensi BAB
berwarna kuning 5x/hari
A. Diagnose
1. Diare berhubungan dengan inflamasi gastrointertinal D.0020
2. Hipertermia berhubungan dengan proses penyakit D.0130
3. Resiko ketidak seimbangan cairan berhubungan dengan diare D.0036
B. Intervensi dan luaran keperawatan
SDKI SLKI SIKI
Diare Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN DIARE
berhubungan keperawatan diharapkan 5. Observasi
dengan eliminasi fekal membaik  Identifikasi penyebab diare
inflamasi dengan kriteria hasil :  Identifikasi riwayat pemberian
gastrointertinal 1. Control pengeluaran makanan
feses meningkat  Monitor warna, volume,
2. Keluhan defekasi lama frekwensi, dan konsistensi tinja.
dan sulit menurun  Monitor tanda dan gejala
3. Mengejan saat defekasi hypovolemia
membaik 6. Terapeutik
4. Konsistensi fesek - Berikan asupan cairan oral
membaik 7. Edukasi
5. Peristaltic usus - Anjurkan makanan porsi kecil
membaik dan sering secara bertahap
- Anjurkan menghindari
makanan, pembentuk gas,
pedas, dan mengandung lactose
8. Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas
Hipertermia Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN HIPETERMI
berhubungan keperawatan diharapkan 1. Observasi
dengan proses suhu tubuh tetap berada - Identifkasi penyebab hipertermi
penyakit pada rentang normal (mis. dehidrasi terpapar
dengan kriteria hasil : lingkungan panas penggunaan
1. Menggigil menurun incubator)
2. Suhu tubuh membaik - Monitor suhu tubuh
3. Suhu kulit membaik 2. Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang dingin
- Longgarkan atau lepaskan
pakaian
- Basahi dan kipasi permukaan
tubuh
- Berikan cairan oral
- Ganti linen setiap hari atau lebih
sering jika mengalami
hiperhidrosis (keringat berlebih)
3. Edukasi
- Anjurkan tirah baring
4. Kolaborasi
- Kolaborasi cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu
Resiko ketidak Setelah dilakukan tindakan MANAJEMEN CAIRAN
seimbangan keperawatan diharapkan 1. Observasi
cairan keseimbangan elektrolit - Monitor status hidrasi ( mis, frek
berhubungan meningkat dengan kriteria nadi, kekuatan nadi, akral,
dengan diare hasil : pengisian kapiler, kelembapan
1. Serum natrium mukosa, turgor kulit, tekanan
meningkat darah)
2. Serum kalium - Monitor hasil pemeriksaan
meningkat laboratorium (mis. Hematokrit,
3. Serum klorida Na, K, Cl, berat jenis urin ,
meningkat BUN)
2. Terapeutik
- Berikan asupan cairan sesuai
kebutuhan
- Berikan cairan intravena bila
perlu
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian
diuretik, jika perlu

C. Implementasi dan evaluasi


NO TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
1 1/12/2022  Identifikasi penyebab diare S:
R/inflamasi gastrointestinal Ibu pasien mengatakan
 Identifikasi riwayat dari masih bab cair.
pemberian makanan O:
R/pasien hanya minum air  Mukosa bibir kering
susu dan bubur  Mata cekung
 Monitor warna, volume,  Turgor kulit menurun
frekuwensi, dan konsistensi  BAB cair, warna kuning
tinja. A:
R/feses berwarna kuning Masalah belum teratasi
dan cair P:
 Monitor tanda dan gejala  Monitor warna,
hypovolemia volume, frekwensi,
R/bibir kering, mata cekung dan konsistensi tinja.
 Berikan asupan cairan oral  Monitor tanda dan
R/pasien diberikan oralit, gejala hypovolemia
dan minum air susu  Berikan asupan
 Anjurkan makanan porsi cairan oral
kecil dan sering secara  Anjurkan makanan
bertahap porsi kecil dan sering
R/pasien di beri bubur secara bertahap
 Anjurkan menghindari  Anjurkan
makanan, pembentuk gas, menghindari
pedas, dan mengandung makanan, pembentu
lactose k gas, pedas, dan
R/pasien diberikan bubur mengandung lactose
 Kolaborasi pemberian obat  Kolaborasi
antimotilitas pemberian obat
R/ L- Bio 3x1 antimotilitas
2 1/12/2022  Identifkasi penyebab dari S :
hipertermi  Ibu An. I mengatakan
R/ dehidrasi karena bab An.I demam
sering. O:
 Memonitor suhu tubuh  Teraba panas
R/ 38,8⁰C  TTV
 Sediakan lingkungan yang nadi = 114x/menit
dingin rr = 28x/menit
R/ruangan sudah nyaman suhu = 37,9OC
 Longgarkan atau lepaskan A : masalah belum teratasi
pakaian P:
R/pasien menggunakan  Monitor suhu tubuh
pakai longgar  Longgarkan atau
 Berikan cairan oral lepaskan pakaian
R/ pasien minum susu  Berikan cairan oral
 Anjurkan tirah baring  Anjurkan tirah
R/pasien bedrest baring
3 1/12/2022  Monitor status hidrasi ( mis, S :
frek nadi, kekuatan nadi,  Ibu An.1 mengatakan
akral, pengisian kapiler, BAB 5x, BAB cair ada
kelembapan mukosa, turgor ampas berwarna kuning
kulit, tekanan darah) O:
R/mukosa bibir kering  Turgor kulit kurang
 Berikan asupan cairan elastic
sesuai kebutuhan  Mukosa bibir kering
R/ pasien diberikan air susu  Frekuensi BAB 5x/hari
A:
Masalah belum teratasi
P:
 Monitor status hidrasi (
mis, frek nadi, kekuatan
nadi, akral, pengisian
kapiler, kelembapan
mukosa, turgor kulit,
tekanan darah)
 Berikan asupan cairan
sesuai kebutuhan

1 2/12/2022  Monitor warna, volume, S :


frekuwensi, dan konsistensi Ibu pasien mengatakan bab
tinja. cair sedikit berkurang,BAB
R/feses berwarna kuning 3 kali dalam sehari,
dan lembek, bab 3 kali konsisten lembek
 Monitor tanda dan gejala O :
hypovolemia  Mukosa bibir sedikit
R/bibir kering mata sayu kering
 Berikan asupan cairan oral  Mata cekung
R/ pasien minum air susu  Turgor kulit sedikit
dan bubur elastis
 Anjurkan makanan porsi  BAB lembek, warna
kecil dan sering secara kuning
bertahap A:
R/pasien diet bubur dan air Masalah teratasi sebagian
susu P:
 Anjurkan menghindari  Monitor warna, volume,
makanan, pembentuk gas, frekwensi, dan
pedas, dan mengandung konsistensi tinja.
lactose  Berikan asupan cairan
R/pasien diet bubur dan air oral
susu  Anjurkan makanan porsi
 Kolaborasi pemberian obat kecil dan sering secara
antimotilita bertahap
R/ L- Bio 3x1  Kolaborasi pemberian
obat antimotilitas
2 2/12/2022  Monitor suhu tubuh S:
R/ 37,7⁰c  Ibu An. I mengatakan
 Longgarkan atau lepaskan An.I masih demam
pakaian O:
R/pasien menggunakan  Teraba panas
pakai longgar  TTV
 Berikan cairan oral nadi = 95x/menit
R/pasien diberikan air susu rr = 30x/menit
 Anjurkan tirah baring suhu = 37,7OC
R/pasien bedrest A : masalah teratasi
sebagian
P:
 Monitor suhu tubuh
 Longgarkan atau lepaskan
pakaian
 Berikan cairan oral
 Anjurkan tirah baring
3 2/12/2022  Monitor status hidrasi ( mis, S :
frek nadi, kekuatan nadi,  Ibu An.I mengatakan
akral, pengisian kapiler, An. I BAB 3x, BAB
kelembapan mukosa, turgor lembek
kulit, tekanan darah) O:
R/mukosa bibir mulai  Turgor kulit mulai
lembab
 Berikan asupan cairan elastic
sesuai kebutuhan  Mukosa bibir sedikit
R/Pasien sudah banyak lembab
minum air susu  Frekuensi BAB 3x/hari
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
 Monitor status
hidrasi ( mis, frek
nadi, kekuatan nadi,
akral, pengisian
kapiler, kelembapan
mukosa, turgor
kulit, tekanan darah)
 Berikan asupan
cairan sesuai
kebutuhan
1 3/12/2022  Monitor warna, volume, S :
frekwensi, dan konsistensi Ibu pasien mengatakan bab
tinja. cair sedikit berkurang,
R/feses berwarna kuning BAB 2 kali sehari,
dan lembek , bab 2 kali konsisten lembek
 Berikan asupan cairan oral O:
R/ pasien minum air susu  Mukosa bibir lembab
dan bubur  Turgor elastis
 Anjurkan makanan porsi  BAB lembek, warna
kecil dan sering secara kuning
bertahap A : masalah teratasi
R/pasien diberikan bubur P :
dan air susu  Monitor warna, volume,
 Kolaborasi pemberian obat frekwensi, dan
antimotilita konsistensi tinja.
 R/ L- Bio 3x1  Berikan asupan cairan
oral
 Anjurkan makanan porsi
kecil dan sering secara
bertahan
 Kolaborasi pemberian
obat antimotilitas
2 3/12/2022  Monitor suhu tubuh S:
R/ 36,5⁰c  Ibu An.I mengatakan
 Longgarkan atau lepaskan An.I sudah tidak
pakaian demam
R/pasien menggunakan O :
pakai longgar  Teraba hangat
 Berikan cairan oral  TTV
R/pasien sudah banyak nadi = 97 x/menit
minum rr = 30x/menit
 Anjurkan tirah baring suhu = 36,5OC
R/pasien bedrest A:
Masalah teratasi
P:
 Monitor status hidrasi (
mis, frek nadi, kekuatan
nadi, akral, pengisian
kapiler, kelembapan
mukosa, turgor kulit,
tekanan darah)
 Berikan asupan cairan
sesuai kebutuhan
3 3/11/2022  Monitor status hidrasi ( mis, S :
frek nadi, kekuatan nadi,  Ibu An.I mengatakan
akral, pengisian kapiler, An.I BAB 2x, BAB
kelembapan mukosa, turgor lembek warna kuning
kulit, tekanan darah) O:
R/mukosa bibir lembab  Turgor kulit elastic
 Berikan asupan cairan  Mukosa bibir lembab
sesuai kebutuhan  Frekuensi BAB 2x/hari
R/pasien diberikan air susu A :
dan bubur Masalah teratasi
P:
 Monitor status hidrasi (
mis, frek nadi, kekuatan
nadi, akral, pengisian
kapiler, kelembapan
mukosa, turgor kulit,
tekanan darah)
 Berikan asupan cairan
sesuai kebutuhan
LAPORAN PENDAHULUAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN SISTEM
PENCERNAAN DENGAN MASALAH DIARE

Telah dikonsultasikan dan mendapat persetujuan dari pembimbing Akademik

Telah disetujui pada :


Hari : sabtu
Tanggal : 3 desember 2022

Singkawang, Desember 2022


Mahasiswa

Mita Priastuti
NIM. 891221032

Mengetahui
Pembibing
Akademik

Ns. Lintang Sari, M.Kep


JURNAL KEGIATAN HARIAN
Nama mahasiswa : Mita Priastuti
NIM : 891221032
Program Studi : Pendidikan Profesi Ners
Judul : Praktik Klinik Tahap Profesi Stase Keperawatan Anak

No Hari/ Waktu Kegiatan Keterangan


tanggal
1 Rabu 08:00 WIB  Melakukan Kontrak
Mingguanbersama pembimbing
 Menyusun Laporan
08:30 WIB PendahuluanBerdasarkan
Kasus yang telah di bagi
12:30 WIB  Mencari dan melakukan
survey awalpadapasien
2 Kamis 07:30  Melakukan Kontrak dengan pasien
WIB
08:00  Melakukan pengkajian dasar pada
WIB
pasien
09:00  Menyusun intervensi keperawatan
WIB
yang akan di lakukan
10:30  Melakukan implementasi keperawatan
WIB
dengan diagnosa Hipovolemia pada
pasien
 Melakukan implementasi
12:00 keperawatandengandiagnosa Defisit
WIB Nutrisi pada
pasien
13:00  Melakukan implementasi keperawatan
WIB
dengan diagnosa Keletihan pada pasien
 Melakukan implementasi
14:00 keperawatandengandiagnosa
WIB Peningkatan Glukosa
Darah pada pasien
 Mencatat dan membuat
16:00 laporan asuhankeperawatan
WIB pada hari pertama
3 Jumat 07:30  Melakukan Kontrak dengan pasien
WIB  Evaluasi dan validasi
atasimplementasi hari
08:00 sebelumya
WIB
 Menyusun intervensi keperawatan
08:20
WIB
yang akan di lakukan
08:30 WIB
 Melakukan implementasi keperawatan
dengan diagnosa Hipovolemia pada
pasien
12:00 WIB
 Melakukan implementasi keperawatan
dengan diagnosa Defisit Nutrisi pada
pasien
13:00 WIB  Melakukan implementasi keperawatan
dengan diagnosa Keletihan pada pasien
14:00 WIB  Melakukan implementasi keperawatan
dengan diagnosa Peningkatan Glukosa
Darah pada pasien
16:00 wib  Mencatat dan membuat laporan asuhan
keperawatan pada hari Kedua
3 Sabtu 07:30 WIB  Melakukan Kontrak dengan pasien
08:30 WIB  Evaluasi dan validasi atas
implementasi hari sebelumya
09:00 WIB Menyusun intervensi keperawatan
yang akan di lakukan
09:30 WIB  Melakukan implementasi keperawatan
dengan diagnosa Hipovolemia pada
pasien
13:00 WIB  Melakukan implementasi keperawatan
dengan diagnosa Defisit Nutrisi pada
12:00 WIB pasien

 Melakukan implementasi keperawatan


dengan diagnosa Keletihan pada pasien
14:00 WIB  Melakukan implementasi keperawatan
dengan diagnosa Peningkatan Glukosa
Darah pada pasien
16:00 WIB  Mencatat dan membuat laporan asuhan
keperawatan pada hari Ketiga
4 Senin 08:00 WIB  Mencari jurbal sebagai
dasar salah satuintervensi
09:00 WIB
 Menyusun laporan kasus
10:00 WIB  Mengumpulkan laporan kasus
kedosen pembimbing
INSTRUMEN PENILAIAN PENDOKUMENTASIAN LAPORAN

Nama mahasiswa : Mita Priastuti


NIM : 891221032

Skor penilaian
Komponen yang
dinilai 1 2 3 4
A Laporan pendahuluan (20%)
1. Kesesuaian sistematika penulisan
2. Kesesuaian LP dengan masalah klien
3. Ketepatan rumusan mekanisme terjadinya masalah
4. Kebenaran rumusan pathway
5. Kelengkapan diagnosa keperawatan
6. Ketepatan rumusan tujuan dan kriteria hasil
7. Ketepatan rumusan tindakan keperawatan dan rasionalnya
8. Rujukan daftar pustaka mutakhir
Total skor

C Laporan askep kasus kelolaan (60%)


1. Kesesuaian sistematika penulisan
2. Kelengkapan pengkajian data dasar
3. Ketepatan identifikasi data fokus
4. Ketepatan analisis data
5. Ketepatan rumusan pathway
6. Ketepatan dan kesesuaian rumusan diagnosa keperawatan dengan
kasus
7. Ketepatan penentuan prioritas diagnosa keperawatan
8. Ketepatan rumusan tujuan dan kriteria hasil (SMART)

9. Ketepatan rumusan fokus intervensi (SONEC) dan rasionalnya


10. Ketepatan jurnal dengan intervensi
11. Ketepatan video dengan intervensi
12. Ketepatan SOP beserta pembahasannya
Total skor
Nilai = total skor x 100
48

Paraf dan nama penilai

Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
FORMAT
PENILAIANKINERJA KLINIK
(SIKAP) PRAKTIK PROFESI

Nama mahasiswa : Mita Priastuti


NIM : 891221032
N Komponen yang dinilai Range Nilai Keterangan
o nilai
A Komunikasi
1 Membina hubungan kepercayaan 0 – 4
dengan klien di
gambarkan di dalam rencana
intervensi askep
2 Responsif terhadap klien di 0 – 4
gambarkan di
dalamintervensi
askep
3 Melakukan pendokumentasian 0 – 4
dan pelaporanAskep
B Keterampilan dasar
1 Melakukan pengkajian (anamnesa, 0 – 4
pemeriksaan fisik dan studi
dokumenter) di gambarkan di dalam
pengkajian askep
2 Memberikan askep pada klien dan 0 – 4
keluarga
dengan baik di gambarkan
di dalam intervensiaskep
3 Melakukan tindakan 0 – 4
pencegahan infeksi di
gambarkan di dalam
intervensi askep
4 Menciptakan keamanan dan 0 – 4
kenyamanan di
gambarkan di dalam intervensi askep
5 Menggunakan alat secara tepat guna 0 – 4
di gambarkan
di dalam intervensi askep
6 Bereaksi cepat dan tepat sesuai 0 – 4
kondisi klien digambarkan di
dalam intervensi askep
C Perilaku profesional
1 Bersikap sopan dan santun yang 0 – 4
di gambarkan didalam intervensi
askep
2 Melakukan komunikasi pada klien 0 – 4
dan keluarga secara terapeutik di
gambarkan di dalam intervensiAskep
3 Melakukan sikap tanggung jawab 0 – 4
dan tanggung
Gugat di gambarkan di
dalam intervensi askep
4 Mempertahankan etika keperwatan 0 – 4
di gambarkandi dalam intervensi
askep
5 Menghargai hak asasi dan 0 – 4
keunikan klien digambarkan
di
dalam intervensi askep
6 Mampu bekerjasama dan 0-4
berpartisipasi dalamkegiatan
daring
Total skor
Totalskor
Nilai 60 x 100% =
=
LINK JURNAL DAN VIDEO

1. Link Jurnal Tindakan Keperawatan Utama :


Penerapan Kompres Air Hangat Untuk Menurunkan
Suhu Tubuh Pada Anak
Rahmalia Maharningtyas, Dewi Setyawati
Jurnal Ners Muda, Volume 3, Nomor 2, Agustus 2022
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/nersmuda/article/v
iew/6260

2. Link Video :
Kompres Hangat https://www.youtube.com/watch?
v=_jEJgw35uxg

Anda mungkin juga menyukai