Anda di halaman 1dari 6

ANALISA DATA

No. DATA ETIOLOGI MASALAH


1. DS: Proses Infeksi Diare
 Ibu pasien mengatakan
anaknya sering menderita diare

DO:
 Keadaan umum lemah
 Riwayat diare yang berulang
dan berkepanjangan

2. DS: Ketidakmampuan Defisit Nutrisi


 Ibu pasien mengatakan berat Menelan Makanan
badan anaknya sulit naik
 Ibu pasien mengatakan
anaknya sulit mau makan

DO:
 Lidah berwarna putih
 Bercak putih di mukosa mulut
 BB sekarang 8 Kg
3. DS: Kehilangan Cairan Aktif Hipovolemia
 Ibu pasien mengatakan
anaknya sering menderita diare

DO:
 Riwayat diare yang berulang
dan berkepanjangan
4. DS: - Penyakit Kronis Resiko Infeksi
(HIV/AIDS)
DO:
 Ibu menderita HIV positif
berdasarkan hasil pemeriksaan
6 bulan yang lalu
DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Hari/Tanggal Paraf


. ditemukan Teratasi
1. Kamis, 28 Maret Diare b.d Proses Infeksi
2024
2. Kamis, 28 Maret Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan
2024 Menelan Makanan
3. Kamis, 28 Maret Hipovolemia b.d Kehilangan Cairan
2024 Aktif
4. Kamis, 28 Maret Resiko Infeksi b.d Penyakit Kronis
2024 (HIV/AIDS)

INTERVENSI KEPERAWATAN

No DIAGNOSA SLKI SIKI


.
1. Diare b.d Proses Setelah dilakukannya Manajemen Diare (I.03101)
Infeksi asuhan keperawatan selama
kurang dari 2x24 jam, Observasi:
Eliminasi Fekal membaik, 1. Identifikasi penyebab diare
dengan kriteria hasil: (proses infeksi)
2. Identifikasi riwayat
Eliminasi Fekal (L.04033): pemberian makanan
1. Frekuensi defekasi 3. Monitor warna, volume,
membaik frekuensi, dan konsistensi
2. Konsistensi feses tinja.
membaik 4. Monitor tanda dan gejala
hypovolemia (mukosa
mulut kering, BB menurun)
5. Monitor jumlah
pengeluaran diare

Terapeutik:
1. Berikan asupan cairan oral
2. Pasang jalur intravena
3. Berikan cairan intravena
4. Ambil sampel darah untuk
pemeriksaan darah lengkap
dan elektrolit
5. Ambil sampel feses untuk
kultur, jika perlu
Edukasi:
1. Anjurkan makanan porsi
kecil dan sering secara
bertahap

Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian obat
pengeras feses
2. Defisit Nutrisi b.d Setelah dilakukannya Manajemen Nutrisi (I.03119):
Ketidakmampuan asuhan keperawatan selama
Menelan Makanan kurang dari 2x24 jam, Observasi:
Status Nutrisi membaik, 1. Identifikasi status nutrisi
dengan kriteria hasil: 2. Identifikasi makanan yang
disukai
Status Nutrisi (L.03030): 3. Identifikasi kebutuhan
1. Diare menurun kalori dan jenis nutrien
2. Berat badan membaik 4. Monitor asupan makanan
3. Indeks Massa Tubuh 5. Monitor berat badan
(IMT) membaik
4. Frekuensi makan Terapeutik:
membaik 1. Berikan makanan secara
5. Nafsu makan membaik menarik dan suhu yang
6. Membran mukosa sesuai
membaik 2. Berikan makanan tinggi
serat untuk mencegah
konstipasi
3. Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein

Kolaborasi:
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan
3. Hipovolemia b.d Setelah dilakukannya Manajemen Hipovolemia
Kehilangan Cairan asuhan keperawatan selama (I.03116):
Aktif kurang dari 2x24 jam,
Keseimbangan Cairan Observasi:
membaik, dengan kriteria 1. Periksa tanda dan gejala
hasil: hipovolemia
2. Monitor intake dan output
Keseimbangan Cairan cairan
(L.05020):
1. Asupan cairan Terapeutik:
meningkat 1. Hitung kebutuhan cairan
2. Dehidrasi menurun 2. Berikan asupan cairan oral
3. Berat badan membaik
Edukasi:
1. Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral

Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
cairan IV isotonis (mis.
NaCl, RL)
4. Resiko Infeksi b.d Setelah dilakukannya Pencegahan (I.14539):
Penyakit Kronis asuhan keperawatan selama
(HIV/AIDS) kurang dari 2x24 jam, Observasi:
Tingkat Infeksi membaik, 1. Monitor tanda dan gejala
dengan kriteria hasil: infeksi lokal dan sistemik

Tingkat Infeksi (L.14137): Terapeutik:


1. Kebersihan tangan 1. Batasi jumlah pengunjung
meningkat 2. Pertahankan teknik aseptik
2. Kebersihan badan pada pasien berisiko tinggi
meningkat
Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


.
1. Diare b.d Proses Observasi: S:
Infeksi 1. Mengidentifikasi penyebab  Ibu pasien mengatakan
diare (proses infeksi) frekuensi BAB anaknya
2. Mengidentifikasi riwayat sudah membaik
pemberian makanan
3. Memonitor warna, volume, O:
frekuensi, dan konsistensi  Frekuensi BAB pasien
tinja. berkurang menjadi 1x
4. Memonitor tanda dan gejala sehari
hypovolemia (mukosa  Konsistensi feses klien
mulut kering, BB menurun) sudah mulai padat
5. Memonitor jumlah
pengeluaran diare A:
 Masalah teratasi sebagian
Terapeutik:
1. Berikan asupan cairan oral P:
2. Pasang jalur intravena  Intervensi dilanjutkan :
3. Berikan cairan intravena  Berikan asupan cairan
4. Ambil sampel darah untuk oral
pemeriksaan darah lengkap  Berikan cairan
dan elektrolit intravena
5. Ambil sampel feses untuk
kultur, jika perlu

Edukasi:
1. Menganjurkan makanan
porsi kecil dan sering secara
bertahap

Kolaborasi:
1. Mengkolaborasikan
pemberian obat pengeras
feses
2. Defisit Nutrisi b.d Observasi: DS:
Ketidakmampuan 1. Mengidentifikasi status  Ibu pasien mengatakan
Menelan Makanan nutrisi berat badan anaknya
2. Mengidentifikasi makanan sekarang 10 kg
yang disukai  Ibu pasien mengatakan
3. Mengidentifikasi kebutuhan anaknya sudah mau
kalori dan jenis nutrien makan
4. Memonitor asupan
makanan DO:
5. Memonitor berat badan  Warna putih di lidah mulai
berkurang
Terapeutik:  Bercak putih di mukosa
1. Memberikan makanan mulut mulai berkurang
secara menarik dan suhu  BB 10 kg\
yang sesuai
2. Memberikan makanan A:
tinggi serat untuk mencegah  Masalah teratasi sebagian
konstipasi
3. Memberikan makanan P:
tinggi kalori dan tinggi
 Intervensi dilanjutkan :
protein
 Memberikan makanan
tinggi kalori dan
Kolaborasi:
tinggi protein
1. Mengkolaborasikan dengan
ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrien yang dibutuhkan
3. Hipovolemia b.d Observasi: DS:
Kehilangan Cairan 1. Memeriksa tanda dan gejala  Ibu pasien mengatakan
Aktif hipovolemia diare anaknya mulai
2. Memonitor intake dan berkurang
output cairan
DO:
Terapeutik: Diare sudah tidak sesering
1. Menghitung kebutuhan sebelumnya
cairan
2. Memberikan asupan cairan A:
oral  Masalah teratasi sebagian

Edukasi: P:
1. Menganjurkan  Intervensi dilanjutkan :
memperbanyak asupan  Monitor intake dan
cairan oral output cairan
 Mengkaloborasikan
Kolaborasi: pemberian cairan IV
1. Mengkolaborasikan isotonis
pemberian cairan IV
isotonis (mis. NaCl, RL)
4. Resiko Infeksi b.d Observasi: DS: -
Penyakit Kronis 1. Memonitor tanda dan gejala
(HIV/AIDS) infeksi lokal dan sistemik DO:
 Ibu menderita HIV positif
Terapeutik: berdasarkan hasil
1. Membatasi jumlah pemeriksaan 6 bulan yang
pengunjung lalu
2. Mempertahankan teknik
aseptik pada pasien berisiko A:
tinggi  Masalah teratasi sebagian

Kolaborasi: P:
1. Mengkolaborasi pemberian  Intervensi dilanjutkan :
imunisasi, jika perlu  Batasi jumlah
pengunjung
 Pertahankan teknik
aseptik pada pasien
berisiko tinggi

Anda mungkin juga menyukai