1. Pengakajian a. Identitas klien Meliputi : nama, tempat/ tanggal lahir, umur, jenis kelamin, nama orang tua, perkerjaan orang tua, alamat, suku, bangsa, agama. b. Keluhan utama Klien yang biasanya menderita febris mengeluh suhu tubuh panas > 37,5 °C, berkeringat, mual/muntah. c. Riwayat kesehatan sekarang Pada umumnya didapatkan peningktan suhu tubuh diatas 37,5 °C, gejala febris yang biasanya yang kan timbul menggigil, mual/muntah, berkeringat, nafsu makan berkurang, gelisah, nyeri otot dan sendi. d. Riwayat kesehatan dulu Pengakjian yang ditanyakan apabila klien pernah mengalmi penyakit sebelumnya. e. Riwayat kesehatan keluarga Penyakit yang pernah di derita oleh keluarga baik itu penyakit keturunan ataupun penyakit menular, ataupun penyakit yang sama. f. Genogram Petunjuk anggota keluarga klien. g. Riwayat kehamilan dan kelahiran Meliputi : prenatal, natal, postnatal, serta data pemebrian imunisasi pada anak. h. Riwayat sosial Pengkajian terhadap perkembangan dan keadaan sosial klien i. Kebutuhan dasar 1) Makanan dan minuman Biasa klien dengan febris mengalami nafsu makan, dan susuh untuk makan sehingga kekurang asupan nutrisi. 2) Pola tidur Biasa klien dengan febris mengalami susah untuk tidur karena klien merasa gelisah dan berkeringat. 3) Mandi 4) Eliminasi Eliminasi klien febris biasanya susah untuk buang air besar dan juga bisa mengakibatkan terjadi konsitensi bab menjadi cair. j. Pemeriksaan fisik 1) Kesadaran Biasanya kesadran klien dengan febris 15 – 13, berat badan serta tinggi badan 2) Tanda – tanda vital Biasa klien dengan febris suhunya > 37,5 °C, nadi > 80 x i Head to toe a) Kepala dan leher Bentuk, kebersihan, ada bekas trauma atau tidak b) Kulit, rambut, kuku Turgor kulit (baik-buruk), tidak ada gangguan / kelainan. c) Mata Umumnya mulai terlihat cekung atau tidak. d) Telingga, hidung, tenggorokan dan mulut Bentuk, kebersihan, fungsi indranya adanya gangguan atau tidak, biasanya pada klien dengan febris mukosa bibir klien akan kering dan pucat. e) Thorak dan abdomen Biasa pernafasan cepat dan dalam, abdomen biasanya nyeri dan ada peningkatan bising usus bising usus normal pada bayi 3 – 5 x f) Sistem respirasi Umumnya fungsi pernafasan lebih cepat dan dalam g) Sistem kardiovaskuler Pada kasus ini biasanya denyut pada nadinya meningkat h) Sistem muskuloskeletal Terjadi gangguan apa tidak. i) Sistem pernafasan Pada kasus ini tidak terdapat nafas yang tertinggal / gerakan nafas dan biasanya kesadarannya gelisah, apatis atau koma j) Pemeriksaan tingkat perkembangan (1) Kemandirian dan bergaul Aktivitas sosial klien (2) Motorik halus Gerakan yang menggunakan otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya : memindahkan benda dari tangn satu ke yang lain, mencoret – coret, menggunting (3) Motorik kasar Gerakan tubuh yang menggunakan otot – otot besar atau sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang di pengaruhi oleh kematangan fisik anak contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik turun tangga ( Lerner & Hultsch. 1983) (4) Kognitif dan bahasa Kemampuan klien untuk berbicara dan berhitung k) Data penunjang Biasanaya dilakukan pemeriksaan labor urine, feses, darah, dan biasanya leokosit nya > 10.000 ( meningkat ) , sedangkan Hb, Ht menurun. m. Data pengobatan Biasanya diberikan obat antipiretik untuk mengurangi shu tubuh klien, seperti ibuprofen, paracetamol (Yahya, 2018) 2. Diagnosa Keperawatan a. Hipertermia berhubungan dengan dehidrasi b. Defisit nutrisi berhubungan dengan factor psikologis c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan d. Gangguan pola tidur berhubungan dengan hambatan lingkungan e. Ansietas berhubungan dengan disfungsi system keluarga f. Diare berhubungan perubahan air dan makanan g. Hypovolemia berhubungan dengan kehilangan cairan aktif 3. Rencana Tindakan/Intervensi No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan 1. Hipertemi Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia berhubungan keperawatan 3x 24 jam, (I. 15506) dengan dehidrasi diharapkan : Observasi (D.0130) 1. Pucat menurun ldentifikasi penyebab Hipertermia 2. Menggigil menurun monitor suhu tubuh 3. Takikardi menurun monitor kadar elektrolit 4. Suhu membaik monitor komplikasi 5. Suhu kulit membaik Akibat Hipertermia Terapeutik Longgarkan atau lepaskan pakaian ketat berikan cairan oral Edukasi Anjurkan tirah baring Kolaborasi Kolaborasi pemberian Cairan dan elektrolit 2 Deficit nutrisi Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Nutrisi (I.03123) berhubungan keperawatan 3x 24 jam, Observasi dengan factor diharapkan : Identifikasi faktor yang psikologis 1. Pola makanan yang mempengaruhi asupan gizi (D.0019) dihabiskan Identifikasi perubahan BB 2. Sariawan berkurang Identifikasi kelainan pada kulit 3. Perasaan cepat Identifikasi kelainan pada rambut kenyang menurun Identifikasi pola makan 4. Nafsu makan Identifikasi kelainan pada kuku meningkat Identifikasi Kemampuan menelan 5. Bising usus membaik Identifikasi kelainan pada rongga mulut 6. Membran mukosa Identifikasi kelainan eliminasi membaik (Status Monitor mual muntah nutrisi Monitor asupan oral Monitor warna konjungtiva Monitor hasil laboratorium Terapeutik Timbang BB Ukur antroprometri komposisi tubuh Hitung perubahan BB Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien Dokumentasi kan hasil pemantauan Edukasi Jelaskan tujuan dan prosedur Pemantauan Informasi kan hasil pemantauan 3 Intoleransi Setelah dilakukan tindakan Pemantauan tanda vital (I.02060) aktivitas keperawatan 3x 24 jam, Observasi berhubungan diharapkan : 1. Frekuensi monitor nadi ( frekuensi, dengan kelemahan nadi membaik 2. kekuatan, irama ) (D.0056) Kemudahan dalam monitor pernapasan ( frekuensi, melakukan aktivitas sehari - kedalaman ) hari 3. Perasaanlemah monitor suhu tubuh menurun 4. Frekuensi napas monitor oksimetri nadi membaik identifikasi penyebab perubahan tanda vital Terapeutik atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien Dokumentasikam hasil pemantauan Edukasi Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan Informasikan hasil pemantauan, jika perlu 4. Gangguan pola Setelah dilakukan tindakan Teknik Menenangkan (I.08248) tidur berhubungan keperawatan 3x 24 jam, Observasi dengan hambatan diharapkan : Identifikasi masalah yang lingkungan 1. Kesejahteraan fisik dihadapi Terapeutik membaik Buat kontrrak dengan pasien 2. Perawatan sesuai Ciptkan ruangan yang nyaman kebutuhan dan tenang 3. Keluhan tidak Edukasi nyaman menurun Anjurkan mendengarkan music, 4. Gelisah menurun video animasi, yang lembut atau 5. Keluhan sulit tidur music yang disukai menurun Anjurkaan melakukan teknik 6. Keluhan kedinginan menen angkan hingga perasaan 7. Pola eliminasi menjadi tenang membaik 8. Pola tidur membaik 5. Ansietas Setelah dilakukan tindakan Reduksi ansietas (I.09314) berhubungan keperawatan 3x 24 jam, Observasi dengan disfungsi diharapkan : Identifikasi saat tingkat ansietas system keluarga 1. Kontak mata berubah membaik Identifikasi kemampuan 2. Pola tidur membaik mengambil keputusan 3. Pucat menurun Monitor tanda-tanda ansietas 4. Perilaku gelisah Terapeutik menurn 5. Tremor menurun Ciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan kepercayaan Pahami situasi yang membuat ansietas Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan Dengarkan dengan penuh perhatian Edukasi Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang dialami Anjrkan keluarga untuk tetap bersama pasien Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan Latih teknik relaksasi Kolaborasi Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu
6. Diare Setelah dilakukan tindakan Pemberian Obat ( I. 02062 )
berhubungan keperawatan 3x 24 jam, Observasi dengan perubahan diharapkan : identifikasi kemungkinan alergi, air dan makanan 1. Nyeri abdomen interaksi dan kontra indikasi obat menurun monitor tanda vital dan nilai 2. Konaistensi feses laboratorium sebelum pemberian membaik obat 3. Frekuensi defekasi Terapeutik membaik Perhatikan peroduser pemberian 4. Distensi abdomen obat menurun lakukan prinsip 6 benar buang obat yang tidak terpakai /kadaluarsa dokumentasikan pemberian obat dan respon terhadap obat Edukasi Jelaskan jenis obat, alasan pemberian Tindakan yang di harap kan dan efek samping Jelaskan faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan efektifitas obat 7. Hipovolemia Setelah dilakukan Tindakan Manajemen Hipovolemia keperawatan diharapkan Observasi status cairan membaik 1. Periksa tanda dan gejala dengan kriteria hasil : hipovolemia (mis. frekuensi 1. Kekuatan nadi nadi meningkat, nadi teraba meningkat lemah, tekanan darah 2. Output urin menurun, tekanan nadi meningkat menyempit, turgor kulit 3. Membran mukosa menurun, hematokrit lembab meningkat meningkat, haus, lemah) 4. Ortopnea menurun 2. Monitor intake dan output 5. Dispnea menurun cairan 6. Paroxysmal Terapeutik nocturnal dyspnea 1. Hitung kebutuhan cairan (PND) menurun 2. Berikan posisi modified 7. Edema anasarka Trendelenburg menurun 3. Berikan asupan cairan oral 8. Edema perifer Edukasi menurun 1. Anjurkan memperbanyak 9. Frekuensi nadi asupan cairan oral membaik 2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak 10. Tekanan darah Kolaborasi membaik 1. Kolaborasi pemberian 11. Turgor kulit cairan IV isotons (mis.Nacl, membaik RL) 12. Jugular venous 2. Kolaborasi pemberian IV pressure membaik hipotonis (mis. Glukosa 13. Hemoglobin 2,5%, Nacl 0,4%) membaik 3. Kolaborasi pemberian 14. Hematokrit membaik cairan koloid (Mis.albulmin plasmanate) 4. Kolaborasi pemberian produk darah DAFTAR PUSTAKA Hartini, S., & Pertiwi. (2015). Efektifitas kompres air hangat terhadap penunrunan suhu tubuh anak demam usia 1 – 3 tahun di SMC RS Telogorejo Semarang. Http://ejournal.siktestelogorejo.ac.id M .Thobroni, imam. (2015). Belajar dan Pembelajaran : Teori dan Praktek. Yogyakarta : Arr-Ruzz Media Nur, Rohmah Resty P And Agus Sarwo Prayogi, And Eko Suryani, (2018) Penerapan Kompres Hangat Pada Anak Demam Dengan Gangguan Pemenuhan Kebutuhan Nyaman Di Rsud Sleman. Skripsi Thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Http://Eprints.Poltekkesjogja.ac.id/1413/ Nurarif, A.H & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan Nanda NIC-NOC. Edisi Revisi Jilid 1. Yogyakarta: Mediaction PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI): Definisi dan Indikator Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI. PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi dan Tindakan Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI. PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI): Definisi dan Kreteria Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI. Wardiyah, Aryanti. (2016). Perbandingan Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Dan Tepid sponge Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Anak Yang Mengalami demam Rsud Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung. Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 4, No. 1, 45. Diakses dari Http://jik.ub.ac.id/index.php/jik/article/download/101/94 Yahya, M. Azmi. (2018). Asuhan Keperawatan Pada Klien An. Q Dengan Febris Di Ruang Rawat Inap Anak Rsud Dr. Achmad Mochtar Bukittinnggi Tahun 2018 .Http://Repo.Stikesperintis.ac.id/1208/1/46%20siska%20damaya nti. Pdf Zein, Umar. 2012. Buku Saku Demam. Medan : USU PRESS 2012