5555 5555
4444 4444
2. Analisa Data
Dari hasil pengkajian kemudian data terakhir dikelompokkan lalu dianalisa data
sehingga dapat ditarik kesimpulan masalah yang timbul dan dapat dirumuskan
diagnose masalah
a. Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit yang pernah di derita oleh keluarga baik itu penyakit keturunan ataupun
penyakit menular, ataupun penyakit yang sama.
b. Genogram
Petunjuk anggota keluarga kpasien.
c. Riwayat kehamilan dan kelahiran
Meliputi : prenatal, natal, postnatal, serta data pemebrian imunisasi pada anak.
d. Riwayat sosial
Pengkajian terhadap perkembangan dan keadaan sosial pasien
e. Kebutuhan dasar
Makanan dan minuman
Biasa pasien dengan febris mengalami nafsu makan, dan susuh untuk makan
sehingga kekurang asupan nutrisi.
Pola tidur
Biasa pasien dengan febris mengalami susah untuk tidur karena pasien merasa
gelisah dan berkeringat.
Mandi
Eliminasi
Eliminasi pasien febris biasanya susah untuk buang air besar dan juga bisa
mengakibatkan terjadi konsitensi bab menjadi cair.
f. Pemeriksaan tingkat perkembangan
Kemandirian dan bergaul
Aktivitas sosial pasien
Motorik halus
Gerakan yang menggunakan otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu,
yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.
Misalnya : memindahkan benda dari tangn satu ke yang lain, mencoret – coret,
menggunting
Motorik kasar
Gerakan tubuh yang menggunakan otot – otot besar atau sebagian besar atau
seluruh anggota tubuh yang di pengaruhi oleh kematangan fisik anak
contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik turun tangga.
Kognitif dan bahasa
Kemampuan pasien untuk berbicara dan berhitung.
g. Data penunjang
Biasanaya dilakukan pemeriksaan labor urine, feses, darah, dan biasanya leokosit
nya > 10.000 ( meningkat ) , sedangkan Hb, Ht menurun.
h. Data pengobatan
Biasanya diberikan obat antipiretik untuk mengurangi shu tubuh pasien, seperti
ibuprofen, paracetamol.
3. Diagnosis Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah proses menganalisa data subjektif dan objektif
yang telah diperoleh pada tahap pengkajian untuk menegakkan diagnosa
keperawatan. Diagnosa keperawatan melibatkan proses berpikir kompleks tentang
data yang dikumpulkan dari klien, keluarga, rekam medis, dan pemberi pelayanan
kesehatan yang lain.
Berdasarkan SDKI 2017, diagnosa keperawatan yang muncul yaitu :
a. Hipertermi berhubungan dengan terpapar lingkungan panas
b. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan intake yang kurang dan
kehilngan volume cairan aktif
c. Defisit Nutrisi berhubungan dengan Ketidakmampuan mencerna makanan
d. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan terjadinya kelemahan
e. Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi
4. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Interverensi
Keperawatan
5. Implementasi Keperawatan
Setelah rencana tindakan keperawatan di susun maka untuk selanjutnya adalah
pengolahan data dan kemudian pelaksanaan asuhan keperawatan sesuai dengan
rencana yang telah di susun tersebut. Dalam pelakasaan implementasi maka perawat
dapat melakukan obesrvasi atau dapat mendiskusikan dengan klien
atau keluarga tentang tindakan yang akan di lakukan.
6. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah langkah terakir dalam asuhan keperawatan, evaluasi dilakuakan
dengan pendekatan SOAP ( data subjektif, data objektif, analisa, planning ). Dalam
evaluasi ini dapat ditentukan sejauh mana keberhasilan rencana tindakan
keperawatan yang harus dimodifikasi.
A. Hasil studi kasus
1. Pengkajian
1) Biodata
a. Identitas klien
Nama lengkap : Nn. N
Jenis kelamin : perempuan
Umur/tanggal lahir : 19 tahun
Alamat : tidang 10 blog 10
Status perkawinan : belum menikah
Agama : islam
Pekerjaan : pelajar
No rm : 417210
2) Riwayat kesehatan
a. Keluhan utama : demam disertai menggigil
b. Riwayat keluhan :
Keluarga pasien mengatakan pasien masuk rumah sakit pada tanggal 12
april dengan keluhan demam disertai menggigil dengan suhu 37 oC
c. Riwayat keluarga/genogram ( diagram 3 generasi)
3) Pemeriksaan fisik
a. Tanda-tanda vital
1) Tekanan darah : 121/104 mmhg
2) Pernapasan : 20 x/menit
3) Nadi : 134 x/menit
4) Suhu badan : 37oC
b. Berat badan dan tinggi badan
1) Berat badan : 49 kg
2) Tinggi badan : 157 cm
3) IMT :
c. Kepala
1) Bentuk kepala : simetris kanan dan kiri
2) Keadaan kulit kepala : tidak terdapat benjolan
3) Nyeri kepala atau pusing : klien mengatakan pusing
4) Distribusi rambut : distribusi rambut tidak merata
5) Rambut mudah tercabut : tidak
6) Alopesia : tidak
d. Mata
1) Kesimetrisan : simetris (tidak ikterik )
2) Edema kelopak mata : tidak ada pembengkakan
3) Ptosis : tidak ada (normal)
4) Sklera : (tidak normal)
5) Konjungtiva : pucat, tidak normal
6) Ukuran pipil : 2 mm dan mengecil saat terkena cahaya
7) Ketajaman penglihatan : mulai berkurang
8) Pergerakan bola mata : dapat bergerak kesegalah arah
9) Lapang dada : mulai berkurang
10) Diplopia : tidak ada
11) Photohobia : tidak mengalami penglihatan ganda
(normal)
12) Nistagmus : tidak ada
13) Reflex kornea : positif
14) Nyeri : tidak ada nyeri
e. Telinga
1) Kesimetrisan : simetris (normal)
2) Sekret : tidak ada
3) Serumen : tidak ada
4) Ketajaman pendengaran : baik
5) Tinnitus : tidak ada tinnitus
6) Nyeri : tidak ada nyeri
f. Hidung
1) Kesimetrisan : simetris
2) Perdarahan : tidak ada
3) Sekresi : tidak ada
4) Fungsi penciuman : baik
5) Nyeri : tidak ada
g. Mulut
1) Fungsi berbicara : mampu berbicara normal
2) Kelembaban bibir : bibir tampak kering
3) Posisi uvula : simetris, berada ditengah (normal)
4) Mukosa : mukosa bibir kering
5) Keadaan tonsil : tidak ada peradangan (normal)
6) Stomatitis : tidak ada stomatitis
7) Warna lidah : merah mudah (normal)
8) Tremor pada lidah : tidak ada tremor
9) Kebersihan lidah : bersih
10) Bau mulut : tidak ada (normal)
11) Kelengkapan gigi : lengkap
12) Kebersihan gigi : bersih
13) Karies : tidak ada karies
14) Suara parau : tidak ada
15) Kesulitan menelan : tidak ada
16) Kemampuan mengunyah : mampu mengunyah dengan baik
17) Fungsi mengecap : baik
h. Leher
1) Mobilitas leher : baik (normal)
2) Pembesaran kel. Tiroid : tidak ada pembesaran (normal)
3) Pebesaran kel. Limfe : tidak ada pembesaran (normal)
4) Pelebaran vena jugularis : tidak ada pelebaran (normal)
i. Thoraks paru-paru
1) Bentuk dada : normal
2) Pengembangan dada : simetris
3) Retraksi dinding dada : tidak ada retraksi dinding dada
4) Tanda jejas : tidak ada tanda jejas
5) Tatil fremitus : sama antara kiri dan kanan
6) Massa : tidak ada massa
7) Dispnea : tidak
8) Ortopnea : tidak
9) Perkusi thoraks : sonor
10) Suara nafas : normal
11) Bunyi nafas tambahan : tidak terdapat suara napas tambaha, yaitu
mengi
12) Nyeri dada : klien mengatakan tidak ada nyeri dada
a. Jantung
1) Iktus kordis : normal
2) Ukuran jantung : normal
3) Nyeri dada : tidak ada
4) Palpitasi : tidak ada palpitasi
5) Bunyi jantung : tidak ada bunyi jantung tambahan (normal)
b. Abdomen
1) Warna kulit : kuning langsat
2) Distensi abdomen : tidak ada distensi abdomen
3) Ostomy : tidak ada ostomy
4) Tanda jejas : tidak ada jejas
5) Peristaltik : normal (10x/menit)
6) Perkusi abdomen : timpani
7) Massa : tidak ada
8) Nyeri tekan : tidak ada
c. Payudara
1) Kesimetrisan : simetris
2) Keadaan puting susu : normal
3) Pengeluaran dari puting susu : tidak ada cairan yang keluar dari
puting susu
4) Massa : tidak ada
5) Kulit paeu d,orange : tidak terdapat kulit paeu d,orange
6) Nyeri : tidak ada nyeri payudara
7) Lesi : tidak ada lesi payudara
d. Genitalia pria
1) Keadaan meatus uretra eksterna : normal
2) Lesi pada genital : tidak ada
3) Skrotum : tidak ada
4) Pembesaran prostat : tidak ada
5) Perdarahan : tidak ada
e. Pengkajian sistem saraf
1) Tingkat kesadaran : composmentis (GCS 15)
2) Koordinasi : kordinasi sistem saraf dan sistem
indra baik
3) Memori : mampu mengingat (normal)
4) Orientasi : mampu menjawab pertanyaan
5) Konfusi : tidak ada gangguan kesadaran
6) Keseimbangan : tidak ada gangguan keseimbanngan
7) Kelumpuhan : tidak ada kelumpuhan
8) Gangguan sensasi : mampu merasakan sensasi
(normal)
9) Kejang-kejang : tidak mengalami kejang-kejang
f. Anus dan perianal
1) Hemorrhoid : tidak ada
2) Lesi perianal : tidak ada lesi pada perianal
3) Nyeri : tidak ada nyeri
A. Analisis Data
Nama Klien : Nn. N No.rekam Medik : 417210
Umur Klien : 19 tahun Dx. Medik :Febris
Data Masalah
Data subjektif
- Klien mengatakan deman disertai menggigil
Data objektif Hipertermi
- TD : 121 /104 MmHg
- S : 37o C
- P : 20 x/ Menit
- N : 134 x/ Menit
- Kulit teraba panas
- Kunjungtiva tidak anemis
Data subjektif
- Klien mengatakan merasa lemas
- Klien mengatakan aktivitas dibantu oleh keluarga
Data objektif
- Klien tampak lemas
Intoleransi Aktivitas
- Aktivitas klien dibantu keluarga
- Klien tampak sulit bergerak
- TD : 121/104 MmHg
- S : 37˚c
- P : 20 x/ Menit
- N : 134 x/ Menit
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi Keperawatan
Edukasi
1) Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit
intravene, jika perlu
Edukasi
1) Anjurkan tirah baring
2) Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
3) Anjurkan
menghubungi perawat
jika tanda dan gejala
kelemasan tidak
berkurang
4) Ajarkan strategi koping
untuk mengurangi
kelemasan
Kolaborasi
1) Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.