Anda di halaman 1dari 20

TAHAPAN SEHAT JIWA REMAJA, DEWASA AWAL, DEWASA

TUA, LANSIA DAN DIAGNOSA SEHAT JIWA

Disusun Oleh:

NAMA : NUR FAIZAH


NIM : 30902000171
KELAS :C

Dosen

Ns. Wigyo Susanto, M.Kep

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLM SULTAN AGUNG SEMARANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
A. Ciri – Ciri Tahapan Sehat Jiwa
1. Remaja
a. Perkembangan biologis
b. Perkembangan psikososial
c. Perkembangan kognitif
d. Perkembangan moral
e. Perkembangan spiritual
f. Perkembangan sosial

karakteristik Subjektif :
• Dapat menilai secara objektif kelebihan dan kekurangan
• Memiliki sahabat
• Merasa tertarik pada lawan jenis
• Mengembangkan bakat yang disukai

Karakteristik Objektif :

• Bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan


• Menemukan identitas diri yang objektif
• Memiliki cita-cita masa depan
• Mempunyai prestasi akademik
• Mempunyai teman sebaya
2. Dewasa Awal.
a. Masa pengaturan
b. Usia reproduktif
c. Masa bermasalah
d. Masa ketegangan emosional
e. Masa keterasingan social
f. Masa komitmen
g. Masa ketergantungan
h. Masa perubahan nilai
i. Masa penyesuaian diri dengan cara hidup baru
j. Masa kreatif

karakteristik dewasa awal

• Masa untuk bekerja


• Menjalin hubungan dengan lawan jenis (menikah)
• Mulai menerima dan memikul tanggung jawab yang lebih berat
• Menerima kedudukan di dalam masyarakat
• Terlibat dalam hubungan sosial masyarakat
3. Dewasa Lanjut (40-60)
a. Periode kemunduran
b. Perbedaan individu pada efek menua
c. Penyesuaian yang buruk
d. Keinginan menjadi muda Kembali sangat kuat

karakteristik dewasa lanjut

• Adanya periode penurunan atau kemunduran,karena faktor fisik dan


psikologis
• Perbedaan individu dalam efek penuaan (waktunya bersantai atau sebagai
hukuman)
• Ada stereotip-stereotip mengenai usia lanjut (menganggap masa tua tidaklah
menyenangkan)
• Sikap sosial terhadap usia lanjut
• Mempunyai status kelompok minoritas
• Adanya perubahan peran
• Penyesuaian diri yang buruk
• Ada keinginan untuk menjadi mudur
4. Lansia
a. Tahap subklinik
b. Tahap transisi
c. Tahap klinik

karakteristik lansia

• Menerima keadaan diri


• Puas terhadap pencapaian diri (integritas)
• Tetap produktif (sesuai kemampuan fisik)
• Selalu berfikir positif

B. Asuhan Keperawatan Sehat Jiwa Sesuai SDKI

Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Planning


Kesiapan peningkatan Keseimbangan cairan Manajemen cairan (I.03098)
keseimbangan cairan (L.03020)
b.d. mengekpresikan Setelah dilakukan tindakan Observasi :
keinginan keperawatan 3x24 jam 1. Monitor status hidrasi
keseimbangan cairan diharapkan keseimbangan 2. Monitor berat badan hariam
d.d. penyakit Addison cairan meningkat,dengan 3. Monitor berat badan
(D.0024) kriteria hasil : sebelum dan sesudah dialisis
1. Asupan cairan 4. Monitor hasil pemeriksaan
meningkat laboratorium
2. Haluaran urin 5. Monitor status hemodinamik
meningkat
3. Kelembaban Terapeutik :
membran mukosa 1. Catat intake-output dan
meningkat hitung balance cairan 24 jam
4. Asupan makanan 2. Berikan asupan cairan sesuai
meningkat kebutuhan
5. Edema menurun 3. Berikan cairan intravena,jika
6. Dehidrasi menurun perlu
7. Konfursi menurun
8. Tekanan darah Kolaborasi :
membaik 1. Kolaborasi pemberian
9. Denyut nadi radial diuretik,jika perlu
membaik
10. Tekanan arteri rata-
rata membaik
11. Membran mukosa
membaik
12. Mata cekung
membaik
13. Turgor kulit
membaik
14. Berat badan membaik
Keesiapan peningkatan Status nutrisi (L.03030) Edukasi Nutrisi (I.12395)
nutrisi b.d. sikap Setelah dilakukan tindakan
terhadap makanan dan keperawatan 3x24 jam Observasi :
minuman sesuai dengan diharapkan status nutrisi 1. Periksa status gizi,status
tujuan kesehatan d.d. terpenuhi,dengan kriteria alergi,program
perilaku upaya hasil : diet,kebutuhan dan
peningkatan kesehatan 1. 1. Porsi makanan kemampuan pemenuhan
(D.0026) yang dihabiskan kebutuhan gizi
meningkat 2. Identifikasi kemampuan dan
2. Kekuatan otot waktu yang tepat menerima
mengunyah informasi
meningkat Terapeutik :
3. Kekuatan otot 1. Persiapkan materi dan
menelan serum media seperti jenis-jenis
albumin meningkat nutrisi,tabel makanan
4. Verbalisasi penakar,cara
keinginan untuk mengelola,cara menakar
meningkatkan makanan
nutrisi meningkat 2. Jadwalkan pendidikan
5. Pengetahuan kesehatan sesuai
tentang pilihan kesepakatan
makanan yang sehat 3. Berikan kesempatan untuk
meningkat bertanya
6. Pengetahuan Edukasi :
tentang minuman 1. Jelaskan pada pasien dan
keluarga alergi
yang sehat makanan,makanan yang
meningkat dihindari,kebutuhan
7. Pengetahuan jumlah kalori,jenis
tentang standar makanan yang dibutuhkan
asupan nutrisi yang pasien
tepat meningkat 2. Ajarkan cara
8. Penyiapan dan melaksanakan diet sesuai
penyimpanan program
makanan aman 3. Jelaskan hal-hal yang
meningkat dilakukan sebelum
9. Penyiapan dan memberikan makanan
penyimpanan 4. Demonstrasikan cara
minuman yang membersihkan mulut
aman meningkat 5. Demonstrasikan cara
10. Sikap terhadap mengatur posisi saat
makanan atau makan
minuman sesuai 6. Ajarkan pasien atau
dengan tujuan keluarga memonitor
kesehatan asupan kalori dan makanan
meningkat 7. Ajarkan pasien dan
11. Perasaan cepat keluarga memantau
kenyang menurun kondisi kekurangan nutrisi
12. Nyeri abdomen 8. Ajarkan
menurun mendemonstrasikan cara
13. Sariawan menurun memberi makan,meghitung
14. Rambut rontok kalori,menyiapkan
menurun makanan dan sesuai
15. Diare menurun program diet
16. Berat badan
membaik
17. IMT membaik
18. Nafsu makan
membaik
19. Bising usus
membaik
20. Tebal lipatan kulit
trisap membaik
21. Membran mukosa
membaik
Menyusui efektif b.d. Status menyusui Konseling laktasi (I.03093)
dukungan keluarga dan (L.03029)
tenaga kesehatan Setelah dilakukan tindakan Observasi :
adekuat d.d. status keperawatan 3x24 jam 1. Identifikasi keadaan
kesehatan ibu baik diharapkan kemampuan emosional ibu saat akan
(D.0028) memberikan ASI secara dilakukan konseling
langsung dari payudara menyusui
kepada bayi dan anak untuk 2. Identifikasi keinginan dan
memenuhi kebutuhan tujuan menyusui
nutrisi membaik,dengan 3. Identifikasi permasalahan
kriteria hasil : yang ibu alami selama
1. Perlekatan bayi pada proses menyusui
payudara ibu
meningkat Terapeutik :
2. Kemampuan ibu 1. Gunakan teknik
memposisikan bayi mendengarkan aktif
dengan benar 2. Berikan pujian terhadap
meningkat perilaku bayi yang benar
3. Miksi bayi lebih dari 8
kali atau 24 jam Edukasi :
meningkat 1. Ajarkan teknik menyusui
4. Berat badan bayi yang tepat sesuai kebutuhan
meningkat ibu
5. Tetesan atau pancaran
ASI meningkat
6. Suplai ASI adekuat
meningkat
7. Puting tidak lecet
setelah 2 minggu
melahirkan meningkat
8. Kepercayaan diri ibu
meningkat
9. Bayi tidur setelah
menyusi meningkat
10. Payudara ibu kosong
setelah menyusui
meningkat
11. Intake bayi meningkat
12. Hisap bayi meningkat
13. Lecet pada putting
menurun
14. Kelelahan maternal
menurun
15. Kecemasan maternal
menurun
16. Bayi rewel menurun
17. Bayi menangis setelah
menyusu menurun
Kesiapan peningkatan Eliminasi urin (L.04034) Manajemen eliminasi urin
eliminasi urin b.d. Setelah dilakukan tindakan (I.4152)
asupan cairan cukup keperawatan 3x24 jam

d.d. kehamilan diharapkan eliminasi urin Observasi :


(D.0048) membaik,dengan kriteria 1. Identifikasi tanda dan gejala
hasil : retensi atau inkontinensia
1. Sensasi berkemih urin
membaik 2. Identifikasi faktor yang
2. Desakan berkemih menyebabkan retensi atau
(urgensi) menurun inkontinensia urin
3. Distensi kandung 3. Monitor eliminasi urin
kemih menurun
4. Berkemih tidak tuntas Terapeutik :
(hesitancy) menurun 1. Catat waktu dan
5. Volume residu urine haluaran berkemih
menurun 2. Batasi asupan cairan jika
6. Urin menetes perlu
(dribbling) menurun 3. Ambil sampel urin
7. Nokturia menurun tengah (midstream) atau
8. Mengompol menurun kultur
9. Enuresis menurun
10. Dysuria menurun Edukasi :
11. Anuria menurun 1. Ajarkan tanda dan gejala
12. Frekuensi BAK infeksi saluran kemih
membaik 2. Ajarkan mengukur cairan
13. Karakteristik urin asupan cairan dan haluaran
membaik urin
3. Ajarkan mengambil
specimen urin midstream
4. Ajarkan mengenali tanda
berkemih dan waktu yang
tepat untuk berkemih
5. Ajarkan terapi modalitas
penguatan otot-otot
panggul atau berkemih
6. Anjurkan minuman yang
cukup,jika perlu
7. Anjurkan mengurangi
minum menjelang tidur

Kolaborasi :
1. Kolaborasi pemberian obt
supositoria uretra,jika
perlu
Kesiapan peningkatan Pola tidur (L.05045) Dukungan tidur (I.05174)
tidur b.d. Setelah dilakukan tindakan
mengekspresikan keperawatan 3x24 jam Observasi :
perasaan cukup diharapkan pola tidur 1. Identifikasi pola aktivitas
istirahat setelah tidur membaik,dengan kriteria dan tidur
d.d. sleep apnea hasil : 2. Identifikasi faktor
(D.0058) 1. Keluhan sulit tidur pengganggu tidur
menurun 3. Identifikasi makanan dan
2. Keluhan sering minuman yang
terjaga menurun mengganggu tidur
3. Keluhan tidak puas 4. Identifikasi obat tidur
tidur menurun yang dikonsumsi
4. Keluhan pola tidur Terapeutik :
berubah menurun 1. Modifikasi lingkungan
5. Keluhan istirahat 2. Batasi waktu tidur
tidak cukup menurun siang,jika perlu
6. Kemampuan 3. Fasilitasi menghilangkan
beraktivitas stress sebelum tidur
meningkat 4. Tetapkan jadwal tidur
rutin
5. Lakukan prosedur untuk
meningkatkan
6. Sesuaikan jadwal
pemberian obat dan atau
tindakan untuk
menunjang siklus tidur
terjaga
Edukasi :
1. Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
2. Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
3. Anjurkan menghindari
makanan atau minuman
yang mengganggu tidur
4. Anjurkan penggunaan
obat tidur yang tidak
mengandung supresor
terhadap tidur REM
5. Ajarkan faktor-faktor
yang berkontribusi
terhadap gangguan pada
tidur
6. Ajarkan relaksasi otot
autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya
Kesiapan peningkatan Konsep Diri (L.09076) Promosi harga diri (I.09307)
konsep diri b.d. Setelah dilakukan tindakan
menerima kelebihan keperawatan 3x24 jam Observasi :
dan keterbatasan d.d. diharapkan konsep diri 1. Identifikasi
perilaku upaya membaik,dengan kriteria budaya,agama,ras,jenis
peningkatan kesehatan hasil : kelamin,dan usia terhadap
(D.0089) 1. Verbalisasi harga diri
kepuasan terhadap 2. Monitor verbalisasi yang
diri meningkat merendahkan diri sendiri
2. Verbalisasi 3. Monitor tingkat harga diri
kepuasan terhadap setiap waktu,sesuai
harga diri kebutuhan
meningkat
3. Verbalisasi Terapeutik :
kepuasan terhadap 1. Motivasi terlibat dalam
penampilan peran verbalisasi positif untuk
meningkat diri sendiri
4. Verbalisasi 2. Motivasi menerima
kepuasan terhadap tantangan atau hal baru
citra tubuh 3. Diskusikan pernyataan
meningkat tentang harga diri
5. Verbalisasi 4. Diskusikan kepercayaan
kepuasan terhadap terhadap penilaian diri
identitas diri 5. Diskusikan pengalaman
meningkat yang meningkatkan harga
6. Verbalisasi diri
keinginan 6. Diskusikan persepsi
meningkat konsep negative diri
diri meningkat 7. Diskusikan alasan
7. Verbalisasi rasa mengkritik diri atau rasa
percaya diri bersalah
meningkat 8. Diskusikan penetapan
8. Verbalisasi tujuan realistis untuk
penerimaan mencapai harga diri yang
terhadap kelebihan lebih tinggi
diri meningkat 9. Diskusikan bersama
9. Verbalisasi keluarga untuk
penerimaan menetapkan harapan dan
terhadap batasan yang jelas
keterbatasan diri 10. Berikan umpan balik
meningkat positif atas peningkatan
mencapai tujuan
11. Fasilitasi lingkungan dan
aktivitas yang
meningkatkan harga diri

Edukasi :
1. Jelaskan kepada keluarga
pentingnya dukungan
dalam perkembangan
konsep positif diri pasien
2. Anjurkan
mengidentifikasi
kekuatan yang dimiliki
3. Anjurkan
mempertahankan kontak
mata saat berkomunikasi
dengan orang lain
4. Anjurkan membuka diri
terhadap kritik negative
5. Anjurkan mengevaluasi
perilaku
6. Anjurkan cara mengatasi
bullying
7. Latih peningkatan
tanggung jawab untuk
diri sendiri
8. Latih pernyataan atau
kemampuan positif diri
9. Latih cara berpikir dan
berperilaku positif
10. Latih meningkatkan
kepercayaan pada
kemampuan dalam
menangani situasi
Kesiapan peningkatan Status koping keluarga Dukungan koping keluarga
koping keluarga b.d. (L.09088) (I.09260)
anggota keluarga Setelah dilakukan tindakan
menetapkan sasaran keperawatan 3x24 jam Observasi :
untuk meningkatkan diharapkan perilaku 1. Identifikasi respons
kesehatan d.d. kelainan anggota keluarga dalam emosional terhadap
genetik (D.0090) mendukung,memberi rasa kondisi saat ini
nyaman,dan memotivasi
keluarga membaik, dengan 2. Identifikasi beban
kriteria hasil : prognosis secara
1. Kepuasan terhadap psikologis
perilaku bantuan 3. Identifikasi pemahaman
anggota keluarga tentang keputusan
lain meningkat perawatan setelah pulang
2. Keterpaparan 4. Identifikasi kesesuaian
informasi antara harapan
meningkat pasien,keluarga,dan
3. Perasaan diabaikan tenaga kesehatan
menurun
4. Kekhawatiran Terapeutik :
tentang anggota 1. Dengarkan
keluarga menurun masalah,perasaan,dan
5. Perilaku pertanyaan keluarga
mengabaikan 2. Terima nilai-nilai
anggota keluarga keluarga dengan cara
menurun yang tidak menghakimi
6. Kemampuan 3. Diskusikan rencana medis
memenuhi dan keperawatan
kebutuhan anggota 4. Fasilitasi pengambilan
keluarga meningkat keputusan dalam
7. Kamampuan pada merencanakan perawatan
perawatan atau jangka panjang,jika perlu
pengobatan 5. Fasilitasi pengungkapan
meningkat perasaan antara pasien
8. Komunikasi antara dan keluarga atau anta
anggota keluarga anggota keluarga
meningkat 6. Fasilitasi anggota
9. Perasaan tertekan keluarga dalam
(depresi) menurun mengidentifikasi dan
10. Perilaku menyerang menyelesaikan konflik
(agresif) menurun nilai
11. Perilaku menghasut 7. Fasilitasi pemenuhan
menurun kebutuhan dasar keluarga
12. Gejala psikosmatis 8. Fasilitasi anggota
menurun keluarga melalui proses
13. Perilaku menolak kematian dan
perawatan menurun berduka,jika perlu
14. Perilaku 9. Fasilitasi memperoleh
bermusuhan pengetahuan,keterampilan
menurun dan peralatan yang
15. Perilaku diperlukan untuk dapat
individualistic memberi perawatan
menurun 10. Hargai dan dukung
16. Ketergantungan mekanisme koping
pada anggota adaptif yang digunakan
keluarga lain 11. Berikan kesempatan
menurun berkunjung bagi anggota
17. Perilaku keluarga
overprotektif
menurun Edukasi :
18. Toleransi membaik 1. Informasikan kemajuan
19. Perilaku bertujuan pasien secara berkala
membaik 2. Informasikan fasilitas
20. Perilaku sehat perawatan kesehatan yang
membaik tersedia

Kolaborasi :
1. Rujuk untuk terapi
keluarga,jika perlu
Pencapaian peran Peran menjadi orang tua Promosi antisipasi keluarga
menjadi orang tua b.d. (L.13120) (I.12466)
perilaku positif menjadi Setelah dilakukan tindakan Observasi :
orang tua d.d. status keperawatan 3x24 jam 1. Identifikasi kemungkinan
kesehatan ibu (D.0127) diharapkan pencapaian krisis atau masalah
peran menjadi orang tua perkembangan serta
meningkt,dengan kriteria dampaknya pada
hasil : kehidupan pasien dan
1. Bouding attachment keluarga
meningkat 2. Identifikasi metode
2. Perilaku positif pemecahan masalah yang
menjadi orang tua sering digunakan
meningkat keluarga
3. Verbalisasi Terapeutik :
kepuasan memiliki 1. Fasilitasi dalam
bayi meningkat memutuskan strategi
4. Memberi pengertian pemecahan masalah yang
pada anak atau dihadapi keluarga
anggota keluarga 2. Libatkan seluruh anggota
meningkat keluarga dalam upaya
5. Kebutuhan fisik antisipasi masalah
anak atau anggota kesehatan,jika
keluarga terpenuhi kemungkinan
meningkat 3. Lakukan kunjungan
6. Kebutuhan emosi kepada keluarga secara
anak atau anggota berkala,jika perlu
terpenuhi meningkat 4. Buat jadwal aktivitas
7. Keinginan bersama keluarga terkait
meningkatkan peran masalah kesehatan yang
menjadi orang tua dihadapi
meningkat Edukasi :
8. Verbalisasi 1. Jelaskan perkembangan
kepuasan dengan dan perilaku yang normal
lingkungan rumah kepada keluarga
meningkat Kolaborasi :
9. Anak atau keluarga 1. Kerjasama dengan tenaga
verbalisasi harapan kesehatan terkait
lainnya,jika perlu
yang realistic
meningkat
10. Stimulus visual
meningkat
11. Stimulus taktil
meningkat
12. Stimulus
pendengaran
meningkat
Risiko bunuh diri b.d. Setelah dilakukan Manajemen Mood
demogafi intervensi selama 3x24 jam
maka tingkat pengetahuan Observasi :
meningkat dengan kriteria 1. Identifikasi mood
hasil : 2. Identifikasi risiko
1. Verbalisasi keselamtan diri atau
keinginan bunuh orang lain
diri cukup menurun Terapeutik :
(4) 1. Berikan kesempatan
2. Verbalisasi isyarat untuk menyampaikan
bunuh diri perasaan dengan cara
menurun(5) yang tepat
3. Verbalisasi Edukasi :
ancaman bunuh diri 1. Jelaskan tentang
cukup menurun (4) gangguan mood dan
4. Verbalisasi rencana penanganannya
bunuh diri menurun 2. Ajarkan mengenali
(5) pemicu gangguan mood
3. Ajarkan memonitor mood
secara mandiri
Kolaborasi :
1. Rujuk untuk psikoterapi
Isolasi sosial b.d. Setelah dilakukan Promosi Sosialisasi
perubahan penampilan intervensi selama 3x24 jam
fisik maka keterlibatan social Observasi :
meningkat dengan kriteria 1. Identifikasi kemampuan
hasil : melakukan interaksi
1. Perilaku menarik dengan orang lain
diri sedang 2. Identifikasi hambatan
2. Verbalisasi isolasi melakukan interaksi
sedang dengan orang lain
3. Afek murung /sedih Terapeutik :
sedang 1. Motivasi berpatisipasi
4. Perilaku dalam aktivitas baru dan
permusuhan cukup kegiatan kelompok
menurun 2. Motivasi meningkatkan
keterlibatan dalam suatu
hubungan
Edukasi :
1. Anjurkan berinteraksi
dengan orang lain secara
bertahap
2. Anjurkan berbagi
pengalaman dengan orang
lain
Defisit perawatan diri Setelah dilakukan Dukungan perawatan diri
b.d. kelemahan intervensi selama 3x24 jam
maka perawatan diri Observasi :
meningkat dengan kriteria 1. Identifikasi kebiasaan
hasil : aktivitas perawatan diri
1. Kemampuan mandi sesuai usia
sedang (3) 2. Monitor tingkat
2. Kemampuan kemandirian
memakai pakaian 3. Identifikasi kebutuhan
sedang (3) alat bantu kebersihan
3. Kemampuan makan diri,berpakaian,berhias
cukup meningkat dan makan
(4) Terapeutik :
4. Kemampuan ke 1. Siapkan keperluan pribadi
toilet sedang (3) 2. Dampingi dalam
melakukan perawatan diri
sampai mandiri
Edukasi :
1. Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan

C. Daftar Pustaka

Merindqueen.2013.Leaflet Jiwa Dewasa Muda II.


(https://www.scribd.com/doc/188277602/Leaflet-Jiwa-Dewasa-MudaII) ,diakses pada
tanggal 2 Desember 2021
Genta01.2019.Asuhan Keperawtan Jiwa Pada Lansia.
(https://www.scribd.com/document/429358466/Asuhan-Keperawatan-Jiwa-Pada-Lansia)
,diakses pada tanggal Desember 2021
Tika,Purna.2021.Askep Sehat Jiwa Pada
Remaja.(https://www.scribd.com/document/519329219/ASKEP-SEHAT-JIWA-
PADA-REMAJA) ,diakses pada tanggal 2 Desember 2021

PPNI.2016.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia : Definisi dan Indikator Diagnostik


Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI
PPNI.2018.Standar Luaran Keperawatan Indonesia :Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan Edisi 1.Jakarta : DPP PPNI
PPNI.2018.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan Keperawatan
Edisi 1. Jakarta : DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai