Anda di halaman 1dari 6

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

DIAGNOSA KEPERAWATAN: DEFISIT NUTRISI

KOMPARTEMEN KEPERAWATAN DASAR PROFESI

Oleh:

Aura Tasya Amalia

220170100111049

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2022
1. Pengertian / Definisi

Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

2. Penyebab

1. Ketidakmampuan menelan makanan


2. Ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
4. Peningkatan kebutuhan metabolisme
5. Faktor ekonomi (mis, finansial tidak mencukupi)
6. Faktor psikologis (mis, stres, keengganan untuk makan)
7. Gejala dan Tanda Mayor

3. Tanda Gejala

Tanda Gejala Subjektif Objektif

Mayor (tidak tersedia) 1. Berat badan menurun


minimal 10% di bawah
rentang ideal .

Minor 1. Cepat kenyang setelah 1. Bising usus hiperaktif


makan 2. Otot pengunyah lemah
2. Kram/nyeri abdomen 3. Otot menelan lemah
3. Nafsu makan menurun 4. Membran mukosa
pucat
5. Sariawan
6. Serum albumin turun
7. Rambut rontok
berlebihan
8. Diare

4. Kondisi Klinis Terkait

1. Stroke
2. Parkinson
3. Mobius syndrome
4. Cerebral palsy
5. Cleft lip
6. Cleft palate
7. Amyotrophic lateral sclerosis
8. Kerusakan neuromuskular
9. Luka bakar
10. Kanker
11. Infeksi
12. AIDS
13. Penyakit Crohn’s
14. Enterokolitis
15. Fibrosis kistik

Patofisiologi Defisit Nutrisi

5. Tujuan Asuhan Keperawatan

Luaran Utama : Status Nutrisi


Luaran Tambahan :

● Berat Badan
● Eleminasi Fekal
● Fungsi Gastrointestinal
● Nafsu Makan
● Perilaku meningkatkan Berat Badan
● Status Menelan
● Tingkat Depresi
● Tingkat Nyeri
6. Tindakan Keperawatan

A. Tindakan pada klien

Observasi

● Identifikasi status nutrisi


● Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
● Identifikasi makanan yang disukai
● Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
● Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik
● Monitor asupan makanan
● Monitor berat badan
● Monitor hasil pemeriksaan laboratorium

Terapeutik

● Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu


● Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. Piramida makanan)
● Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
● Berikan makan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
● Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
● Berikan suplemen makanan, jika perlu
● Hentikan pemberian makan melalui selang nasogastrik jika
asupan oral dapat ditoleransi

Edukasi

● Anjurkan posisi duduk, jika mampu


● Ajarkan diet yang diprogramkan

B. Tindakan pada keluarga

1. Menggali tingkat pengetahuan atau pemahaman keluarga


mengenai masalah Defisit Nutrisi
2. Mendiskusikan dengan keluarga mengenai hal-hal yang belum
diketahui mengenai Defisit nutrisi
3. Memberikan penyuluhan atau penjelasan dengan keluarga nutrisi
yang dibutuhkan untuk klien

7. Tindakan Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis. Pereda nyeri,
antiemetik) jika perlu
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis
nutrient yang dibutuhkan, jika perlu

8. Perencanaan Pulang (Discharge Planning)

1. Bantu klien/keluarga mengidentifikasi area perubahan yang akan


memberikan kontribusi terbesar untuk perbaikan nutrisi.
2. Bangun kekuatan dalam kebiasaan makan klien/keluarga. Menyesuaikan
perubahan dengan praktik mereka saat ini.
3. Pilih alat bantu edukasi yang sesuai dengan latar belakang
klien/keluarga.
4. Melaksanakan tindak lanjut instruksional untuk menjawab pertanyaan
klien/keluarga.
5. Anjurkan agar klien berdiskusi dengan penyedia layanan kesehatan
primer mereka sebelum mengonsumsi suplemen apa pun seperti vitamin
dan mineral.
6. Ajarkan klien dan keluarga cara mengatur pemberian makanan melalui
selang atau terapi parenteral di rumah sesuai kebutuhan.

9. Evaluasi

S : Pasien dan keluarga memahami nutrisi yang sesuai untuk kebutuhan


klien. Pasien menyatakan meningkat nafsu makannya
O : Nafsu makan pasien meningkat, BMI membaik, pasien tidak mual dan
muntah
A : Masalah teratasi
P : Lanjutkan intervensi

10. Rencana Tindak Lanjut

1. Mengatur jadwal kontrol dengan dokter dan dietitian


2. Memberikan leaflet berisikan nutrisi yang dibutuhkan

11. Daftar Pustaka

1. Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan


Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik Edisi 1. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat PPNI.
2. Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan Edisi 1. Jakarta: Dewan
Pengurus Pusat PPNI.
3. Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2017. Standar Luaran Keperawatan
Indonesia Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan Edisi 1. Jakarta:
Dewan Pengurus Pusat PPNI.
4. Ackley, B. J., Ladwig, G. B., Makic, M. B. F., Martinez-Kratz, M. R., &
Zanotti, M. (2020). Nursing diagnosis handbook: an evidence-based
guide to planning care. Twelfth edition. St. Louis, Missouri: Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai