Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA KONSELING

KONSELING PENDERITA HIV AIDS PADA IBU MENYUSUI


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan HIV
Semester Genap Tahun Ajaran 2021/2022
Dosen Pengampu : Ns. Sholihatul Amaliya, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.An

Oleh :
Kelompok 3 Reg 2

Lilis Setiyowati                          185070201111004


Nafiza Syarafina Yanani            185070201111006
Kadek Meindra Abdi Anggara   185070201111008
Asti Shelia Budihaningrum        185070201111010
Yunike Afina Susana                 185070201111012
Fa’izaturrizqiyyah                               185070201111014
Vina Irma Fitria 185070201111002
Niken Mustika D.H                        185070201111016

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2022
1. Skenario Singkat
Nafiza datang ke poli untuk berkonsultasi mengenai penyakit HIV/AIDS
yang dialaminya sejak 2 tahun yang lalu. Nafiza mengeluh bahwa ASInya susah
keluar. Nafiza takut apabila ASI yang ia hasilkan kurang bagi bayinya sehingga
Nafiza ingin menanyakan solusi apa yang dapat dia dan suami lakukan untuk
menyelesaikan masalahnya.
2. Identitas Konseli
Nama : Nafiza
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Pernikahan : Menikah
3. Latar Belakang Konseli
a. Latar belakang keluarga
Pasien merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara. Nafiza tinggal
bersama keluarganya di satu rumah. Klien memiliki 1 putri berusia 2 bulan.
b. Latar belakang pendidikan
Pasien telah menyelesaikan pendidikan S1 sekitar 3 tahun yang lalu
c. Latar belakang sosial
Pasien bekerja pada sebuah perusahaan yang cukup besar di kotanya.
Klien bekerja sudah dari 2 tahun yang lalu. Nafiza beragama islam sama
dengan kedua orang tuanya. Suami Nafiza bekerja di tempat yang sama
dengan klien namun beda divisi.
4. Gejala yang Nampak
-
5. Keluhan yang dialami
Pasien mengatakan ASInya susah keluar sehingga takut apabila ASI yang ia
hasilkan kurang bagi bayinya.
6. Masalah yang sebenarnya
Masalah yang dialami oleh klien yaitu ASI yang susah keluar.
7. Pendekatan yang digunakan
1. Nama pendekatan:
Pendekatan Kognitif Support
2. Alasan menggunakan pendekatan
Dengan Metode ini diharapkan perawat dapat memberikan wawasan
terkait teknik menyususi yang tepat bagi penderita HIV/ AIDS dan dapat
mengubah pola pikir klien dari negatif menjadi positif. Pola pikir seseorang
terhadap sesuatu dapat mempengaruhi emosi dan perilakunya.
3. Teknik yang Digunakan
a) Melakukan Assessment
Tahap ini bertujuan untuk menentukan apa yang dilakukan oleh
konseli pada saat ini. Asesmen yang dilakukan adalah aktivitas nyata,
perasaan dan pikiran konseli. Dalam kegiatan asesmen, konselor
melakukan analisis ABC.
A: Antecedent pencetus perilaku.
B: Behavior perilaku yang dipermasalahkan Tipe tingkah laku
Frekuensi tingkah laku Durasi tingkah laku Intensitas tingkah laku Data
tingkah laku ini menjadi data awal baseline data yang akan
dibandingkan dengan data tingkah laku setelah intervensi.
C: Consequence konsekuensi atau akibat perilaku tersebut
b) Menetapkan Tujuan
Konselor dan konseli menetapkan tujuan konseling sesuai dengan
kesepakatan bersama yaitu konseling dan edukasi teknik menyusui
yang tepat bagi penderita HIV/ AIDS.
c) Implementasi Teknik
Setelah tujuan konseling dirumuskan, konselor dan konseli
menentukan strategi belajar yang terbaik untuk membantu konseli
mencapai perubahan tingkah laku yang diinginkan. Konselor dan
konseli mengimplementasikan teknik-teknik konseling sesuai dengan
masalah yang dialami oleh konseli tingkah laku excessive atau defisit.
Teknik spesifik yang digunakan untuk menghilangkan kecemasan
dengan kondisi rileks saat berhadapan dengan situasi yang
menimbulkan kecemasan yang bertambah secara bertahap. Teknik
membantu konseli mengekspresikan perasaan dan pikiran yang ditekan
terhadap orang lain secara lugas tanpa agresif.
d) Evaluasi dan Pengakhiran
Evaluasi konseling merupakan proses yang berkesinambungan.
Evaluasi dibuat atas dasar apa yang konselor perbuat. Tingkah laku
konseli digunakan sebagai dasar untuk mengevaluasi efektivitas
konselor dan efektivitas tertentu dari teknik yang digunakan. Terminasi
lebih dari sekedar mengakhiri konseling. Terminasi Komalasari, 2011:
160, meliputi:
- Menguji apa yang konseli lakukan terakhir.
- Eksplorasi kemungkinan kebutuhan konseli tambahan.
- Membantu konseli mentransfer apa yang dipelajari dalam konseling
ke tingkah laku konseli.
- Memberi jalan untuk memantau secara terus-menerus tingkah laku
konseli.
8. Tujuan Konseling
a. Tujuan Umum
Tujuan dilaksanakan konseling pasien adalah menjembatani serta
memfasilitasi konseli untuk dapat menyusui bayi yang tepat bagi pasien HIV/
AIDS yang diperoleh dan dikembangkannya dan berkomitmen untuk
mewujudkan keputusan dengan penuh tanggung jawab dalam kehidupannya
dengan memanfaatkan dinamika serta kekuatan pasien, dalam hal ini
khususnya bagi orang dengan HIV/AIDS.
b. Tujuan Khusus
● Pasien dapat mengetahui definisi pijat oksitosin pada pasien dengan
HIV/ AIDS
● Pasien dapat mengetahui tujuan pijat oksitosin pada pasien dengan HIV/
AIDS
● Pasien dapat mengetahui manfaat pijat oksitosin pada pasien dengan
HIV/ AIDS
● Pasien dapat mengetahui indikasi dan prosedur pijat oksitosin pada
pasien dengan HIV/AIDS
● Pasien dan keluarga dapat mengetahui mengenai peran ayah dalam ibu
menyusui

9. Pelaksanaan Konseling
NASKAH ROLEPLAY
- Perawat 1 (P) : Shelia
- Pasien (Px) : Nafiza
- Suami Pasien (S) : Vina
Dialog

Fase Orientasi

P Assalamualaikum. Selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya Ns. Shelia.


Boleh tahu saya berbicara dengan siapa?

Px Waalaikumsalam. Selamat pagi juga Ns. Nama saya Nafiza Syarafina


Yanani namun biasa dipanggil Nafiza dan ini suami saya Ns.

S Perkenalkan nama saya Naufaldi Ramadhan bisa dipanggil Naufal. Saya


suaminya Nafiza

P Bagaimana kabar Ibu pada hari ini, apakah ada yang dikeluhkan?

Px Alhamdulillah baik ners. Tapi saya merasa kebingungan dengan kondisi


yang saya alami saat ini.

P Mungkin bisa disampaikan kondisi seperti apa yang Ibu bingungkan saat ini?

Px Jadi begini ners, semenjak saya melahirkan anak saya yang pertama ini, saya
merasa produksi ASI saya kurang lancar. Saya tu takut kalau ASInya ga
cukup buat anak saya

P Baik, saya memahami apa yang dirasakan oleh Ibu Nafiza. Jadi hari ini kita
akan berdiskusi mengenai keluhan yang ibu sebutkan tadi ya. Bagaimana,
apakah Ibu setuju?

Px Iya boleh Ns

P Baik, jadi nanti saya akan memberikan informasi mengenai pijat oksitosin.
nanti ibu dan bapak bisa bertanya apabila ada yang tidak ibu dan bapak
pahami ya. Untuk waktunya 20 menit tempatnya disini saja apakah ibu dan
bapak setuju?

Px Iya Ns. Setuju

Fase Kerja
P Jadi salah satu cara untuk memperlancar produksi ASI yaitu dengan
menerapkan pijat Oksitosin. Nah, pijat Oksitosin itu sendiri merupakan
pemijatan pada area sekitar tulang punggung agar dapat memperlancar
pengeluaran ASI. Untuk langkah-langkahnya yaitu:
● Ibu mengambil posisi duduk menghadap tembok, meja, atau sandaran
kursi. Gunakan bantal untuk menopang bagian depan tubuh agar posisi
lebih nyaman.
● Mulai dari titik pijat bagian leher dan tulang belakang. Pijat dengan ibu
jari yang digerakkan secara melingkar hingga turun ke pangkal tulang
belakang. Lakukan selama 1 menit. Usap bagian tubuh yang telah dipijat
dengan gerakan ke luar secara perlahan.
● Kemudian lakukan pijatan yang sama di pangkal tulang belakang setara
bahu, hingga turun ke tulang belikat.
● Pijat punggung dengan ibu jari dengan gerakan memutar sepanjang poros
tulang belakang dari atas hingga ke bawah. Setelah itu, ulangi dari arah
bawah ke atas.
● Gunakan kepalan tangan untuk memijat seluruh punggung dengan
tekanan yang lembut. Lakukan hingga ibu merasa rileks. Setelah rileks,
usap seluruh bagian punggung dengan sentuhan yang nyaman.
Nah bapak bisa membantu ibu untuk pijat oksitosin ini. Untuk lebih jelasnya
saya ada video mengenai pijat oksitosin ini. Kita lihat sama sama ya
https://youtu.be/ZHhMc_CLP0M
Baik, dari sini apakah ada yang ingin ditanyakan

Px Tidak Ns

P Baik apabila tidak ada yang ditanyakan, kita demonstrasi sama sama ya

Px, S Baik ners

P - Ibu mengambil posisi duduk menghadap tembok, meja, atau sandaran


kursi. Gunakan bantal untuk menopang bagian depan tubuh agar posisi
lebih nyaman.
- Kita mulai dari titik pijat bagian leher dan tulang belakang. Pijat dengan
ibu jari yang digerakkan secara melingkar hingga turun ke pangkal
tulang belakang. Lakukan selama 1 menit. Usap bagian tubuh yang telah
dipijat dengan gerakan ke luar secara perlahan.
- Kemudian lakukan pijatan yang sama di pangkal tulang belakang setara
bahu, hingga turun ke tulang belikat.
- Pijat punggung dengan ibu jari dengan gerakan memutar sepanjang poros
tulang belakang dari atas hingga ke bawah. Setelah itu, ulangi dari arah
bawah ke atas.
- Gunakan kepalan tangan untuk memijat seluruh punggung dengan
tekanan yang lembut. Lakukan hingga ibu merasa rileks. Setelah rileks,
usap seluruh bagian punggung dengan sentuhan yang nyaman.

P Baik dari penjelasan dan demonstrasi tadi apakah ada yang ingin
ditanyakan?

Px, S Tidak ada, sudah sangat jelas ners

P Baik kalau begitu. Saya ingin menambahkan bahwa peran ayah di sini
penting dalam mendukung ibu selama memberikan ASI. Dukungan suami
terhadap ibu bertujuan untuk menggugah hormon oksitosin. Oksitosin
berfungsi melancarkan ASI yang keluar dari payudara. Tanpa hormon
oksitosin, bayi akan kesulitan menyusu karena ASI tidak lancar. Nah, lalu
apa yang dapat ayah lakukan? Ayah dapat membantu menggendong bayi,
memberikan sentuhan lembut pada punggung ibu pada saat menyusui, serta
memijat punggung ibu ketika lelah menyusui sangat membantu dalam proses
pemberian ASI. Hal ini juga menimbulkan bonding antara ayah dan bayi.
Dukungan tersebut bisa diwujudkan dengan memberikan pijatan pada
punggung minimal 1-2 kali setiap selesai menyusui. Jadi, peran ayah
memang cukup berpengaruh dalam proses menyusui.
Baik, dari penjelasan saya tadi apakah dari ibu atau bapak ada yang ingin
ditanyakan?

Px, S Tidak ada ners

P Baik berarti ibu dan bapak sudah memahami apa yang saya sampaikan ya.
Fase Terminasi

P Bagaimana perasaannya ibu setelah kita berbincang-bincang tadi?

Px Saya lega ners sudah paham sekarang cara untuk memperlancar ASI saya

P Baik baguslah jika seperti itu, tadi kita sudah berbincang tentang apa bu?
bisa diulangi? sepaham ibu saja

Px Iya, jadi tadi kita berbincang tentang pijat oksitosin ya Ns. trus tadi ada
prosedurnya. Nanti kalau di rumah yang mijat bisa suami saya.

P Bagus sekali ibu sudah paham ya yang tadi kita jelaskan. Baik, untuk bapak
bagaimana perasaannya setelah kita berbincang tadi?
jangan lupa juga selalu dipraktekkan prosedur pijat oksitosin tadi di rumah
ya bu.

S Saya jadi paham Ns. apa saja yang bisa saya lakukan untuk mendukung istri
saya

P Baik. Tadi selain mengenai pijat oksitosin, apa saja peran bapak untuk
mendukung istri bapak?

S Saya membantu menggendong bayi, memberikan sentuhan lembut pada


punggung ibu pada saat menyusui, serta memijat punggung ketika istri saya
lelah.

P Bagus sekali ibu dan bapak sudah paham ya yang tadi saya jelaskan.jangan
lupa juga selalu dipraktekkan prosedur pijat oksitosin tadi di rumah ya.
Jangan lupa juga ya pak untuk mendukung dan membantu ibunya karena hal
tersebut sangat membantu dalam proses pemberian ASI.

Px,S Baik ners

P Baik untuk penjelasan dari saya sudah cukup apa ada lagi yang ingin ibu
atau bapak tanyakan?

Px Tidak ada ners


P Baik, jika seandainya nanti ingin berkonsultasi bisa menghubungi kembali
nomor ini ya. Terimakasih, selamat pagi.

Px, S Terimakasih kembali ners selamat pagi


MATERI EDUKASI KONSELING
A. Definisi Pijat Oksitosin
ASI tidak cukup atau sedikitnya produksi, disebabkan pengaruh hormon
oksitosin yang kurang bekerja (Fikawati., dkk, 2015). Hormon oksitosin
bekerja merangsang otot polos untuk memeras ASI yang ada pada alveoli,
lobus, serta duktus yang berisi ASI yang di keluarkan melalui putting susu
(Walyani Dan Purwoastuti, 2015).
Pijat oksitosin adalah pijat disepanjang tulang belakang (vertebre) sampai
tulang costae kelima atau keenam. Pijat ini berfungsi untuk meningkatkan
oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI pun keluar dengan
sendirinya (Biancuzzo, 2003; Roesli, 2009 dalam Afiani 2016). Menurut
Depkes RI (2007 dalam Setiowatii, 2017), pijat okitosin dilakukan dengan
cara memijat pada daerah punggung sepanjang kedua sisi tulang belakang
sehingga diharapkan ibu akan merasakan rileks dan kelelahan setelah
melahirkan akan hilang. Pijat yang lakukan disepanjang tulang vertebre
sampai tulang costae kelima atau keenam yang berfungsi untuk
meningkatkan oksitosin yang dapat menenangkan ibu, sehingga ASI pun
keluar dengan sendirinya.
B. Tujuan Pijat Oksitosin
Pijat stimulasi oksitosin untuk ibu menyusui berfungsi merangsang
hormon oksitosin agar dapat memperlancar ASI dan meningkatkan
kenyamanan ibu (Dwi Fara & Tyas Mayasari, 2020).
C. Manfaat Pijat Oksitosin
Pijat oksitosin mempunyai beberapa manfaat yang sangat membantu bagi
ibu setelah persalinan. Seperti yang dijelaskan oleh Mulyani 19 (2009, dalam
Wulandari, 2014), pijat oksitosin dapat mengurangi ketidaknyamanan fisik
serta memperbaiki mood. Pijat yang dilakukan disepanjang tulang belakang
ini juga dapat merileksasikan ketegangan pada punggung dan menghilangkan
stres sehingga dapat memperlancar pengeluaran ASI. Sedangkan menurut
Depkes RI (2007, dalam Wijayanti, 2014), pijat oksitosin dapat mengurangi
bengkak, mengurangi sumbatan ASI dan mempertahankan produksi ASI
ketika ibu dan bayi sakit. Efek fisiologis dari pijat oksitosin ini adalah
merangsang kontraksi otot polos uterus baik pada proses saat persalinan
maupun setelah persalinan.
D. Indikasi Pijat Oksitosin
Indikasi pijat oksitosin dalah ibu post partum dengan gangguan produksi ASI
E. Prosedur Pijat Oksitosin
1. Ibu mengambil posisi duduk menghadap tembok, meja, atau sandaran
kursi. Gunakan bantal untuk menopang bagian depan tubuh agar posisi
lebih nyaman.
2. Mulai dari titik pijat bagian leher dan tulang belakang. Pijat dengan ibu
jari yang digerakkan secara melingkar hingga turun ke pangkal tulang
belakang. Lakukan selama 1 menit. Usap bagian tubuh yang telah dipijat
dengan gerakan ke luar secara perlahan.
3. Kemudian lakukan pijatan yang sama di pangkal tulang belakang setara
bahu, hingga turun ke tulang belikat.
4. Pijat punggung dengan ibu jari dengan gerakan memutar sepanjang poros
tulang belakang dari atas hingga ke bawah. Setelah itu, ulangi dari arah
bawah ke atas.
5. Gunakan kepalan tangan untuk memijat seluruh punggung dengan tekanan
yang lembut. Lakukan hingga ibu merasa rileks. Setelah rileks, usap
seluruh bagian punggung dengan sentuhan yang nyaman.
F. Peran Ayah dengan Ibu Menyusui
Peran ayah di sini penting dalam mendukung ibu selama memberikan
ASI. Dukungan suami terhadap ibu bertujuan untuk menggugah hormon
oksitosin. Oksitosin berfungsi melancarkan ASI yang keluar dari payudara.
Tanpa hormon oksitosin, bayi akan kesulitan menyusu karena ASI tidak
lancar. Ayah dapat membantu menggendong bayi, memberikan sentuhan
lembut pada punggung ibu pada saat menyusui, serta memijat punggung ibu
ketika lelah menyusui sangat membantu dalam proses pemberian ASI. Hal ini
juga menimbulkan bonding antara ayah dan bayi. Dukungan tersebut bisa
diwujudkan dengan memberikan pijatan pada punggung minimal 1-2 kali
setiap selesai menyusui. Jadi, peran ayah memang cukup berpengaruh dalam
proses menyusui.
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Fara, Y., & Tyas Mayasari, A. (2020). WELLNESS AND HEALTHY
MAGAZINE Pengaruh pijat oksitosin terhadap peningkatan produksi ASI
ibu postpartum. 2(2), 269. https://wellness.journalpress.id/wellness

Setiowati, W. 2017, Hubungan Pijat Oksitosin dengan Kelancaran


Produksi ASI pada Ibu Post Partum Fisiologis Hari Ke 2-3, Jurnal Darul
Azhar, Vol 3 No 1, diakses pada tanggal 16 Januari 2018, http://jurnal-
kesehatan.id

Wahyuni, E. 2017, Dukungan Suami, dalam Keberhasilan Pemberian ASI


Ekslusif Di Puskesmas Turi Sleman Yogyakarta, diunduh pada tanggal 12
Januari 2018, http://repository.stikesayaniyk.ac.id. Repository

Walyani, Elisabeth Siwi., Endang Purwoastuti. 2015. Asuhan Kebidanan


Masa Nifas Dan Menyusui. Surakarta: Pustaka Baru Press.

Wijayanti, L. 2014, Pengaruh Pijat Oksitoksin Pada Ibu Post Partum Di


Puskesmas Mergangsan Yogyakarta, diakses pada tanggal 12 Januari
2018, http://digilib.unisayogya.ac.id.

Wulandari, T., Aminin F., Dewi U. 2014, Pengaruh Pijat Oksitosin


Terhadap Pengeluaran Kolostrum Pada Ibu Post Partum di Rumah Sakit
Umum Daerah Provinsi Kepulauan Riau, Jurnal Kesehatan Tanjung
Karang, Vol V No 2 hal 137-178, diakses pada tanggal 12 Januari 2018
http://poltekkes-tjk.ac.id

Anda mungkin juga menyukai