Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN (SP)

KOMUNIKASI PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI

Tugas Kelompok
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Keperawatan Jiwa
Yang dibina oleh ibu Dr. Farida Halis DK,SKp,MPd

Oleh :
Kelompok 1

1. Kurnia Ayu P17211183056 7. Rachmad Satriya P17211193038


2. Ida Shiva A. P17211191003 8. Dwi Lestari A. P17211193043
3. Salma Safinatun P17211191006 9. Bayu Aji P. P17211193043
4. Nurul Azzizah P17211191011 10. Wiwit Listianing P17211193050
5. Evi Arum A. P17211191024 11. Bayu Arsyi P17211193053
6. Fera Ilmawati P17211193029 12. Maulana Bani P17211193058

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
Oktober 2020
A. Vignette (Ilustrasi Kasus)

Seorang klien bernama Ny. N berusia 25 tahun baru saja menikah.


Baru dapat 5 bulan menikah, suami Ny. N mengalami kecelakaan maut dan
meninggal dunia. Semenjak kejadian tersebut Ny. N selalu mengurung diri di
kamar dan tidak jarang ia terlihat tersenyum dan tertawa sendiri. Ketika
ditanya, ia sering menjawab bahwa ia mendengar suara suaminya sedang
menggodanya dan memanggil-manggil namanya. Ny. N dibawa ke Rumah
Sakit Jiwa oleh keluarganya lantaran ia sering berbicara sendiri, marah-marah
tanpa sebab jika suara yang diajaknya tersebut menghilang, melempar barang
disekitarnya. Ny. N masuk ke RSJ dengan masalah utama yaitu halusinasi
pendengaran.

B. Kondisi Pasien:
1. Klien sering menyendiri di kamar
2. Klien sering ketawa dan tersenyum sendiri
3. Klien mengatakan sering mendengar suara-suara suaminya sedang
menggodanya dan memanggil-manggil namanya
C. Diagnosis Keperawatan:
1. Berduka
2. Gangguan Persepsi Sensori
D. Rencana Keperawatan:
1. Menjelaskan kepada klien tentang masalah/ penyakit yang dideritanya.

2. Membantu klien untuk mendapatkan informasi mengenasi status


kesehatannya secara jelas dan singkat.

3. Menjelaskan kepada klien tentang perencanaan keperawatan selanjutnya


untuk membantu, meringankan, memecahkan masalah, dan memenuhi
kebutuhan klien.

4. Mendiskusikan jadwal untuk melaksanakan perencanaan keperawatan.

E. Tujuan:

1. Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat.


2. Klien dapat mengetahui status kesehatannya secara jelas.

3. Klien dapat mengetahui strategi untuk membantu, meringankan,


memecahkan masalah atau untuk memenuhi kebutuhan klien.

F. Proses Komunikasi
SP 1 Pasien : Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara
mengontrol halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara
pertama: menghardik halusinasi
Fase Orientasi

Perawat : “Assalamualaikum, wr,wb. Selamat Pagi ibu. Perkenalkan nama


saya Indana Fira, saya perawat yang bertugas dinas di ruang
Mawar ini. Saya yang bertanggung jawab untuk dinas ini dari
pukul 07.00 sampai 14.00 siang nanti. Saya yang akan membantu
ibu selama berada di Rumah Sakit ini. Kalau boleh tahu siapa nama
lengkap ibu?”
Pasien : “Nana saya Ani Fatma”
Perawat : “Senangnya ibu dipanggil apa?”
Pasien : “Ani sus”
Perawat :“ Ibu Ani, bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang suara
yang mengganggu ibuk dan cara mengontrol suara-suara tersebut.
Aapakah ibu bersedia?”
Pasien : “ Iya sus”
Perawat : “Berapa lama ibu mau berbincang-bincang?, Bagaimana kalau 20
menit?”
Pasien : “Baik sus.”
Perawat : “Ibu mau berbincang-binvang dimana?”
Pasien : “Disini saja sus.”

Fase Kerja

Perawat : “Apakah Ibu Ani mendengar suara tanpa ada wujudnya?”

Pasien : “Iya sus.”


Perawat : “Saya percaya ibu mendengar suara tersebut, tetapi saya sendiri
tidak mendengar suara itu. Apa yang dikatakan oleh suara yang ibu
dengar?”

Pasien : “Suara itu mengajak saya untuk bercanda. Suara itu mengatakan
hal-hal yang lucu yang sering membuat saya tertawa.”

Perawat : “Kapan yang paling sering Ibu mendengar suara tersebut?”

Pasien : “Siang hari setelah saya makan.”

Perawat : “Berapa kali dalam sehari ibu mendengarnya?”

Pasien : “3-5 kali sus.”

Perawat : “Pada keadaan apa suara itu terdengar? Apakah pada saat ibu
sendiri?”

Pasien : “Iya sus saat saya duduk di ruang tamu setelah saya makan.”

Perawat : “Apa yang ibu rasakan ketika mendengar suara itu? Bagaimana
perasaan ibu ketika mendengar suara tersebut?”

Pasien : “Saya merasa risih karena suara itu datang terus-menerus dan jika
suara itu datang saya menjadi lupa akan pekerjaan yang harus saya
lakukan.”

Perawat : “Kemudian apa yang ibu lakukan?”

Pasien : “Jika saya mendengar suara itu saya langsung berteriak dan
menutup telinga saya dengan bantal.”

Perawat : “Apakah dengan cara tersebut suara-suara itu hilang?”

Pasien : “Tidak sus.”

Perawat : “Baiklah bu, jadi apa yang ibu alami itu namanya halusinasi. Ada
empat cara untuk mengontrol halusinasi yaitu menghardik, minum
obat, bercakap-cakap, dan melakukan aktivitas. Nah, bagaimana
kalau hari ini kita belajar cara yang pertama yaitu menghardik.
Apakah ibu bersedia?”
Pasien : “Iya sus”

Perawat : “Baik ibu, caranya sebagai berikut, saat suara-suara itu muncul,
langsung ibu  bilang, pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak
mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu diulang-ulang sampai suara
itu tak terdengar lagi. Coba ibu peragakan.”

Pasien : “Pergi saya tidak mau dengar. Saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu.”

Perawat : “Nah begitu, … bagus ibu coba lagi!”

Pasien : “Pergi! saya tidak mau dengar. Saya tidak mau dengar. Kamu
suara palsu!”

Perawat : “Ya bagus ibu sudah bisa. ibu bisa melakukan itu diulang-ulang
sampai suara itu tak terdengar lagi.”

Pasien : “Baik sus, akan sayang lakukan ketika mendengar suara-suara itu
lagi.”

Fase Terminasi

Perawat : “Bagaimana perasaan ibu setelah berlatih tentang cara mengontrol


suara-suara dengan menghardiknya”

Ibu Anni : “Saya senang jadi tau cara mengatasinya bagaimana”

Perawat : “Alhamdulillah baik kalau seperti itu, Ibu besok kita akan
bertemu lagi ya untuk melihat manfaat dari menghardik tadi dan
berlatih cara yang lain yakni melakukan aktivitas di rumah.”

Ibu Anni : “Iya sus”

Perawat : “Apa yang akan kita lakukan bu, kegiatan rumah apa yang ibu
gemari?”

Ibu Anni : “Membersihkan kamar saja sus”

Perawat : “baiklah, membersihkan kamar ya? Mau jam berapa ibu?”


Ibu Anni : “emmm.. jam 10 pagi deh sus”

Perawat : “oke siap, besok pagi jam 10 ya buk”

Ibu Anni : “Iyaa sus siap”

Perawat : “baik ibu jika begitu saya tinggal dulu yaa, jangan lupa untuk di
praktekkan cara yang sudah saya ajarkan tadi yaa”

Ibu Anni : “iya sus nanti akan saya praktekkan, terima kasih ya”

Perawat : “Baik ibu sama sama, Assalamualaikum wr. Wb.”

Ibu Anni : “Waalaikumsalam wr. Wb.”

Anda mungkin juga menyukai