Anda di halaman 1dari 34

PENGARUH PENGGUNAAN LAMPU PADA SAAT TIDUR

TERHADAP KUALITAS TIDUR MAHASISWA MILENIAL

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah Bahasa Indonesia

yang dibina oleh Ibu Dr. Susi Milwati, S.Kp., M.Pd.

Oleh

Nurul Azizah
P17211191011

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D4 KEPERAWATAN MALANG
Oktober 2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI...........................................................................................................1

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................3

ABSTRAK..............................................................................................................4

KATA PENGANTAR............................................................................................5

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................6

A. Latar Belakang.............................................................................................6

B. Rumusan Masalah........................................................................................8

C. Tujuan Penelitian..........................................................................................8

D. Manfaat........................................................................................................8

BAB II TINJAUAN TEORITIS............................................................................10

A. Definisi Mahasiswa Milenial.....................................................................10

B. Pengertian Tidur.........................................................................................11

C. Definisi Kualitas dan Kuantitas Tidur........................................................11

D. Cara Mengetahui Bahwa Kualitas Tidur Buruk.........................................12

E. Dampak Buruk Kurang Tidur atau Kuliatas Tidur yang Buruk Bagi

Mahasiswa..................................................................................................14

F. Cara Mengatasi Dampak Buruk Burang Tidur..........................................16


BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................20

A. Desain Penelitian........................................................................................20

B. Waktu dan Tempat Penelitian....................................................................21

C. Subjek Penelitian........................................................................................21

D. Instrumen Penelitian...................................................................................21

E. Definisi Operasional...................................................................................22

F. Pengumpulan Data.....................................................................................23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...............................................................10

A. Prolog.........................................................................................................25

B. Data Umum................................................................................................26

C. Data Khusus ............................................................................................26

D. Pembahasan ............................................................................................26

BAB V PENUTUP ............................................................................................29

A. Kesimpulan ............................................................................................29

B. Saran ............................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................30

LAMPIRAN..............................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PENGGUNAAN LAMPU SAAT TIDUR TERHADAP


KUALITAS TIDUR MAHASISWA MILENIAL

Dipersiapkan dan disusun oleh

NURUL AZIZAH

NIM : P17211191011

Sebagai salah satu tugas matakuliah Bahasa Indonesia

Pada tanggal 23 Oktober 2019

Menyetujui :

Penguji

Dosen Pembimbing,

Dr. Susi Milwati, S.Kp., M.Pd.

NIP. 196312011987032002
ABSTRAK

Tidur merupakan suatu keadaan bawah sadar saat orang tersebut dapat dibangunkan

dengan rangsang sensorik atau rangsangan lainnya. Remaja memerlukan waktu tidur

7-8 jam per hari. Kualitas tidur remaja di penggaruhi oleh beberapa faktor, salah

satunya adalah cahaya. Cahaya yang ada pada saat tidur akan menghambat produksi

hormone melantonin di dalam darah, homon melantonin sangat berperan penting

dalam proses tidur dan kualitas tidur seseorang. Kualitas tidur sangat penting bagi

dunia kesehatan karena berpengaruh terhadap fisik dan mental seseorang. Tujuan:

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Cahaya Lampu Pada

Saat Tidur Terhadap kualitas Tidur Mahasiswa Milenial di Politeknik Kesehatan

Kemenkes Malang Jurusan Keperawatan Prodi D4 Keperawatan Malang Kelas 1A.

Metode: Merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriftif dengan

survey analitik pada 10 sampel. Hasil: Hasil menunjukkan dengan diagram batang.

Hal ini menyatakan ada pengaruh penggunaan cahaya lampu pada saat tidur terhadap

kualitas tidur mahasiswa. Kesimpulan: Ada pengaruh pengguaan cahaya lampu

terhadap kualitas tidur mahasiswa. Dengan tidak menggunakan lampu pada saat tidur

kualitas tidur seseorang akan semankin baik.


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, atas berkah dan rahmat-

Nya sehingga penulis dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul Pengaruh

Penggunaan Lampu pada Saat Tidur Terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa

Milenial. Dengan metode penelitiaan dan observasi, diharapkan mahasiswa dapat

memahami perbedaan kualitas tidur dengan nyata.

Karya tulis ilmiah ini dibuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia tentang

penyusunan karya tulis ilmiah yang merujuk pada penelitian sederhana. Karya tulis

ilmiah ini akan membahas beberapa topik yang berkaitan dengan tidur. Dimana hal

tersebut berkaitan erat dengan kebutuhan setiap orang.

Dengan disusunnya karya tulis ilmiah ini, diharapkan mahasiswa dapat

memahami pengaruh penggunaan lampu saat tidur terhadap konsentrasi belajar dan

sebab-sebab penurunan kualitas tidur pada mahasiswa. Penulis menyadari karya tulis

ilmiah ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran

dan kritik yang sifatnya membangun demi tercapai suatu kesempurnaan dalam

memenuhi kebutuhan mahasiswa.

Malang, 13 Oktober 2019

Nurul Azizah
BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan

pembahasan, dan manfaat. Berikut ini diuraikan keempatnya.

A. Latar Belakang

Pada era 40 banyak pengangguran yang disebabkan oleh keterbatasan lapangan

kerja. Hal ini menyebabkan banyak mahasiswa Indonesia yang berlomba dalam

prestasi akademik maupun nonakademik dengan harapan saat lulus nanti cepat

mendapatkan pekerjaan. Tetapi sering kali dijumpai banyak mahasiswa begadang

demi mengerjakan tugas individu atau kelompok. Pasti setiap mahasiswa pernah

melakukan begadang. Entah itu karena deadline tugas yang mendesak ataupun karena

suatu kegiatan kampus yang diikuti dalam organisasi mahasiswa.

Salah satu cara untuk menahan rasa kantuk adalah dengan minum kopi. Kaum

milenial sekarang erat kaitannya dengan kopi. Mereka sering menghabiskan waktu di

kedai kopi dengan alasan mengerjakan tugas bersama dengan teman. Namun,

pemilihan waktunya kurang tepat. Karena kebanyakan dari mereka begadang hingga

dini hari. Dengan berkurangnya waktu tidur dan ditambah dengan mengkonsumsi

kafein yang berlebih, maka akan menyebabkan beberapa permasalahan yang serius

jika dilakukan hampir setiap hari.

Biasanya seseorang yang kekurangan tidur akan mudah marah dan daya tahan

tubuhnya menurun. Selain itu, perlu dicamkan khususnya para wanita bahwa
kekurangan waktu tidur juga dapat membuat kulit kusam dan berkeriput. Karena

banyak orang yang berasumsi bahwa tidur hanyalah waktu dimana tubuh istirahat

atau tidak melakukan aktivitas. Nyatanya, asumsi ini kurang benar. Karena tidur

merupakan waktu untuk mempersiapkan tubuh kita seperti melawan radikal bebas

dan kuman-kuman di keesokan harinya serta untuk meregenerasi jaringan tubuh yang

rusak contohnya kulit.

Kekurangan waktu tidur sangat merugikan, terutama bagi mahasiswa. Karena

dengan berkurangnya waktu tidur dan buruknya kualitas tidur akan membuat

mahasiwa susah mengingat dan merekam informasi di keesokkan harinya Padahal,

mahasiwa dituntut untuk dapat aktif dan berpikir kritis serta dapat menguasai materi

yang telah diberikan oleh dosen.

Tidak hanya kurangnya kuantitas tidur yang dapat mengganggu performa kita,

tetapi percuma juga jika kita tidur dalam waktu yang sesuai anjuran tetapi kualitas

tidur kita kurang baik. Maka dari itu, kita juga harus menjaga kualitas dan kuantitas

tidur kita. Tidak hanya saat menjadi mahasiswa, tetapi juga sampai kita tua nanti.

Tidur sangatlah penting untuk setiap harinya. Walaupun seberat apapun beban

kita, sebanyak apapun tugas kita. Kita harus meluangkan waktu untuk tidur. Sehingga

performa kita di keesokan harinya baik dan tidak menyebabkan kelelahan yang

berarti. Untuk para dewasa muda yaitu mahasiswa, jangka waktu yang baik untuk

tidur adalah 8-10 jam tiap harinya.


B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang, berikut rumusan masalah pada karya tulis ilmiah

ini.

1. Apa yang dimaksud dengan mahasiswa milenial?

2. Apa yang dimaksud dengan tidur?

3. Apa yang disebut dengan kualitas dan kuantitas tidur?

4. Bagaimana cara mengetahui bahwa kualitas tidur buruk?

5. Apa saja dampak buruk kurang tidur atau kuliatas tidur yang buruk bagi

mahasiswa?

6. Bagaimana cara mengatasi dampak buruk kurang tidur?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dibuatnya karya tulis ilmiah ini agar mahasiswa mengetahui arti dari tidur dan

dampak buruk jika kurang tidur. Selain itu mementingkan jadwal tidur dan

menetapkan jangka waktu tidur agar kesehatan mental dan fisik tidak terganggu.

Sehingga kualitas tidur mahasiswa semakin baik sehingga konsentrasi belajar

mahasiswa meningkat.

D. Manfaat

Berdasarkan tujuan pembahasan diatas, manfaat dari karya tulis ilmiah ini adalah

dengan mementingkan rentang waktu dan ketepatan waktu tidur, tubuh kita dapat

dapat meregenerasi sel-sel yang mati, mengendalikan nafsu makan, meningkatkan


sistem kekebalan tubuh, dan lain sebagainya. Sehingga kinerja pada keesokan harinya

menjadi lebih maksimal. Terutama hal ini sangat berpengaruh terhadap keaktifan

mahasiswa saat di dalam kelas.


BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Pada bab ini akan diuraikan beberapa kajian teori yang mendukung karya tulis ilmiah.

A. Definisi mahasiswa milenial

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Mahasiswa adalah seseorang

yang belajar di perguruan tinggi, di dalam struktur pendidikan di Indonesia

mahasiswa memegang status pendidikan tertinggi diantara yang lain. Sedangkan

Menurut Sarwono Mahasiswa adalah setiap orang yang secara terdaftar untuk

mengikuti pelajaran disebuah perguruan tinggi dengan batasan umur sekitar 18 – 30

tahun. Mahasiswa merupakan suatu kelompok dalam masyarakat yang memperoleh

statusnya, karena adanya ikatan dengan suatu perguruan tinggi.

Milenial (juga dikenal sebagai Generasi Y, Gen Y) adalah

kelompok demografi setelah Generasi X (Gen-X). Tidak ada batas waktu yang pasti

untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan

awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an

hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran. Milenial pada umumnya adalah anak-

anak dari generasi Baby Boomers dan Gen-X yang tua. Milenial kadang-kadang

disebut sebagai "Echo Boomers" karena adanya 'booming' (peningkatan besar),

tingkat kelahiran pada tahun 1980-an dan 1990-an.


Jadi yang dinamakan sebagai mahasiswa milenial adalah seseorang yang

menempuh pendidikan dengan status tertinggi di suatu perguruan tinggi yang lahir

pada awal tahun 1980-an sampai awal tahun 2000-an yang mana pada saat itu terjadi

peningkatan populasi manusia dan memiliki sifat cenderung konsumtif dan suka

sesuatu yang instan atau cepat.

B. Pengertian Tidur

Tidur adalah sebuah fase istirahat dimana semua bagian tubuh mempersiapkan

untuk kegiatan pada keesokan harinya. Dalam hal ini, tubuh mengoptimalkan semua

fungsi organ dalam keadaan secara reguler dan berulang tiap harinya (Prayitno,

2002). Tidur merupakan cara untuk melepaskan kelelahan jasmani dan rohani. Entah

kelelahan itu dirasa atau tidak. Semua makhluk hidup memiliki irama sirkandian.

Irama sirkandian adalah irama yang beriringan dengan rotasi bola dunia. Irama

sirkandian memiliki pusat yaitu di bagian ventral hypothalamus. (Japardi, 2002).

Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan memiliki pengaruh

terhadap kualitas hidup, fisik, serta kesehatan mental. Beberapa penelitian

sebelumnya menunjukkan hubungan antara tidur dengan memori. Penelitian lain oleh

Peigneux et al. dilaporkan memori diperkuat di hipokampus manusia saat tidur

gelombang lamba (Fridayana, 2013).

C. Definisi Kualitas dan Kuantitas Tidur

Secara teori kuantitas tidur adalah jumlah kebutuhan tidur manusia yang biasanya

dijelaskan dengan waktu yang dibutuhkan untuk menjalani aktivitas tidur dalam satu
hari untuk memulihkan kondisi individu tersebut (Hurlock, 2000). Kuantitas tidur

dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor yang dapat mempengaruhinya

adalah : penyakit, latihan dan kelelahan, stres, obat, nutrisi, lingkungan dan motivasi

(Dewi, 2015).

Sedangkan kualitas tidur adalah suatu hal yang dapat dilihat pada seberapa dalam

tidur seseorang. Bagaimana seseorang tersebut merasa puas terhadap tidur sehingga

tidak memperlihatakan persaaan lelah, mudah gelisah, lesu dan apatis, dan kehitaman

di sekitar mata.

Sedangkan Nashori & Diana (2005) mendefinisikan kualitas tidur adalah sebagai

suatu keadaan, dimana tidur yang dijalani seorang individu menghasilkan kebugaran

dan kesegaran pada saat terbangun. Sementara kualitas tidur menurut Hidayat (2006),

adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak

memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang, gelisah, lesu, apatis, kehitaman di

sekitar mata, kelopak mata bengkak, konjungtiva merah, mata perih, perhatian

terpecah-pecah, sakit kepala, dan sering menguap atau mengantuk. Kualitas tidur

yang baik sepertinya terjadi dengan sendirinya tidak perlu menghadapinya dengan

tidak bisa istirahat atau dengan kecemasan dan tidak perlu meminum obat apapun

untuk mengalaminya (Chopra, 2003).

D. Cara Mengetahui Bahwa Kualitas Tidur Buruk

Efek dari tidur kurang berkualitas di pagi hari mirip dengan tidur kurang. Ini

berarti, Anda akan merasa lelah, kurang konsentrasi, dan sulit bangun dari tempat
tidur. "Memang kita tak akan bisa langsung bangun dan merasa segar saat alarm

berbunyi, tapi jika satu jam setelah bangun tubuh masih terasa lelah dan mengantuk,

kemungkinan Anda kurang mengalami tidur dalam," kata Shelby Harris direktur

Pengobatan Perilaku Tidur di Motefiore Health System, AS.

Ketahui apa saja tanda-tanda Anda kurang mendapat tidur dalam meski durasi

tidur sudah cukup.

1. Terus mengantuk

Normal jika Anda merasa mengantuk setelah makan siang. Tetapi, kualitas

tidur yang buruk bisa jadi penyebab mengapa Anda juga mengantuk di pagi

hari atau sore, serta terus-menerus menguap. "Banyak orang mengira mereka

tertidur semalaman, tetapi orang dengan gangguan tidur sleep apnea,

sepanjang waktu tidur mereka terganggu sehingga tubuh kekurangan oksigen

sehingga esok harinya mengantuk," kata Harris.

2. Daya ingat menurun

Tidur sangat penting untuk performa otak, terutama di bagian prefrontal

cortex, area yang penting untuk perhatian dan memori jangka pendek. Tidur

kurang nyenyak bisa menurunkan fungsi otak.

3. Gampang marah

Ya, jika Anda mengalami tidur yang kurang dalam, Anda akan gampang

emosi. Penelitian menunjukkan, orang yang kurang tidur memiliki mood lebih

buruk. Selain itu, tidur dan depresi juga berkaitan erat.

4. Mudah lapar
Sulit menahan rasa lapar dan terus ngemil makanan tinggi kalori? Mungkin

pemicunya karena kualitas tidur Anda buruk. "Kita akan mencari makanan

tinggi gula, tinggi lemak untuk sumber energi yang cepat," kata Harris. Tidur

yang tidak nyenyak bukan cuma membuat kita kelelahan, tapi juga tidak bisa

membuat keputusan dengan baik.

5. Malas melakukan aktivitas fisik

Bila kualitas tidur Anda buruk selama beberapa malam, mood akan

berantakan dan juga kurang berenergi keesokan harinya. Ini sebabnya

mengapa Anda jadi malas melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.

6. Libido rendah

Kurang tidur dan juga tidur kurang nyenyak diketahui akan menurunkan

gairah seksual. Selain itu, kurang tidur juga memengaruhi level hormon yang

sangat penting untuk kepuasan dan fungsi seksual.

7. Timbangan bertambah

Mungkin porsi makan Anda tak bertambah, tapi tetap saja timbangan

bertambah. Sebuah penelitian menunjukkan, orang yang tidurnya kurang

dalam memiliki lingkar pinggang lebih lebar. Kemungkinan hal ini terjadi

karena pengaruh hormon pertumbuhan dan kortisol yang berperan penting

dalam lemak visceral.

E. Dampak Buruk Kurang Tidur atau Kuliatas Tidur yang Buruk Bagi

Mahasiswa
Kurangnya tidur sangat berpotensi menyebabkan berbagai masalah jasmani.

Terlebih lagi bagi mahasiswa yang kehidupannya tidak teratur dalam pola makan dan

mengerjakan tugas yang tiada henti. (Hayes, 2018) menyatakan bahwa dampak buruk

dari kurang tidur antara lain adalah sebagai berikut :

1. Obesitas

Obesitas adalah terganggunya keseimbangan pemasukkan energi dan

pengeluaran energi dalam tubuh. Lebih tepatnya pemasukan energi lebih

banyak daripada pengeluaran energi. (Sartika, 2011)

2. Hipertensi dan penyakit kardiovaskuler

Menurut (Lubis & Amin, 2018), tekanan darah pada seorang yang setelah

begadang akan naik beberapa persen dari sebelum begadang. Hal ini

menunjukkan terganggunya sistem dalam tubuh.

3. Moodswings

Moodswings adalah gejala emosi dan perilaku seseorang yang labil atau tidak

menentu. Moodswings juga dapat berdampak pada kecemasa, depresi dan

lain-lain tergantung seberapa parah moodswings tersebut.(Ramadani, 2012)

4. Kulit kusam dan penuaan dini

Penuaan dini adalah suatu respon tubuh terutama kulit yang disebabkan

karena kulit wajah mengalami inelastis. Sehingga terdapat garis-garis kerut di

wajah.

5. Konsentrasi dan daya ingat menurun


Kelelahan yang dihirauan saat kita begadang akan berdampak pada performa

kita di keesokkan harinya. Seperti halnya saat kita membutuhkan cairan.

Kurangnya waktu tidur juga dapat menurunkan konsentrasi dan daya ingat.

Karena otak kita tidak dapat merefresh setiap selnya.

6. Imunitas tubuh menurun

Orang- orang yang kurang tidur akan memiliki sistem pertahanan tubuh yang

lemah karena mediator inflamasinya terganggu atau sistem peradangan. Jadi

tubuh kita rentan terkena infeksi ataupun penyakit. (Hayes, 2018).

F. Cara Mengatasi Dampak Kurang Tidur

Sebenarnya, semua masalah yang muncul setelah kurang tidur terjadi karena otak

tidak mendapat cukup asupan oksigen. Oksigen adalah asupan paling penting bagi

fungsi otak. Dan otak memiliki peran sangat besar dalam fungsinya mengendalikan

tubuh dan dalam kualitasnya untuk berpikir. Inilah yang menyebabkan tubuh terasa

pegal dan kaku sekaligus rasa malas dan lemas yang tidak mudah diatasi. Dan untuk

membantu Anda mengatasi dampak kurang tidur, silakan mencoba beberapa langkah

berikut.

1. Tetap upayakan jalankan rutinitas biasa

Ritme tubuh memang akan menurun karena tubuh terasa lemas, kaku, serta

konsentrasi yang menurun akan membuat Anda mengalami keterbatasan

dalam bekerja dan berpikir. Malahan, sebaiknya lupakan urusan berkendara

atau multitasking selagi Anda kurang tidur. Tetapi upayakan untuk tetap


menjalankan aktivitas sehari-hari sebagaimana seharusnya. Sebenarnya tubuh

sudah memiliki sejenis jam hidup yang mengatur kapan mereka tidur dan

kapan mereka beraktivitas. Dan pada kedua jam tersebut manusia sudah

menghasilkan sejumlah hormon yang berbeda tugas secara

otomatis.Manfaatkan pelepasan hormon aktif Anda yang memang secara

otomatis diproduksi meski mata mengantuk. Ini membantu Anda beradaptasi

dengan kondisi jet lag dengan cepat.

2. Hindari makanan karbohidrat non-kompleks

Sebaiknya selama masa kurang tidur ini hindari makanan dengan kadar

karbohidrat tinggi. Perbanyak protein dan buah untuk membantu Anda tetap

segar. Karbohidrat akan membuat Anda merasa lebih mudah mengantuk

karena efek pelepasan hormon serotonin setelah mengonsumsinya. Demikian

pendapat Michael Breus, PhD, seorang pakar tidur bersertifikat asal

Amerika. Sebaiknya awali pagi dengan menu sarapan yang kaya kandungan

protein dan buah segar karena ini akan membantu Anda bertahan di awal hari

meski ada rasa kantuk pada mata.

3. Konsumsi makanan yang bersifat melancarkan aliran darah

Efek mengantuk dapat menyebabkan jantung berdetak lebih lambat dan

kondisi ini juga menyebabkan pembuluh darah mengecil. Untuk itu beberapa

pakar memang menyarankan Anda mengasup kopi di pagi dan siang hari

untuk membantu mempertahankan kondisi detak jantung pada ritme yang

normal. Beberapa pakar juga menyarankan untuk menikmati secangkir teh

jahe yang hangat, teh rempah dengan rasa hangat dan pedas atau bahkan
mengonsumsi semangkuk makanan pedas setelah sarapan. Jahe, cabai, lada,

dan beberapa jenis rempah hangat lain seperti cengkeh, akan sangat

membantu membuka pembuluh darah dan melancarkan aliran darah. Otak

Anda akan mendapatkan cukup aliran darah untuk mensuplai oksigen berkat

bantuan aliran darah yang kembali dilancarkan. Ini setidaknya bisa membantu

mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan konsentrasi.

4. Tidur siang sebentar

Ambil waktu antara pagi dan siang dan manfaatkan untuk tidur siang sejenak.

Ini bisa menjadi bantuan cepat mengatasi kantuk. Pakar tidur Michael Breus

menyarankan untuk tidur setidaknya 30 menit saja karena tidur lebih dari 1

jam akan membuat Anda merasa lelah sepanjang hari. Breus juga

mengenalkan konsep coffee nap, Konsumsi secangkir kecil kopi latte kental

yang siap menendangkan rasa segar tepat sebelum Anda tidur. Minumlah

sekaligus, bukan dengan menyesapnya sedikit demi sedikit. Lalu tidurlah

setidaknya 20 sampai 30 menit. Setelah itu, tubuh Anda akan terasa lebih

segar setidaknya untuk 4 jam ke depan.

5. Hindari pekerjaan yang menguras pikiran dan emosi

Bila memungkinkan hindari pekerjaan yang memaksa Anda untuk

menganalisa, berkonsentrasi pada data atau masalah yang mengandalkan

aspek emosi dan kreativitas. Karena kadang ini akan menyebabkan otak Anda

semakin merasa lelah. Pekerjaan yang lebih dinamis dimana Anda bisa lebih

banyak bergerak lebih disarankan karena akan memaksa aliran darah menjadi

lebih kencang dan mendorong suplai aliran oksigen menuju otak.


6. Tidur lebih awal di hari berikutnya

Ini perlu Anda lakukan untuk membantu Anda kembali segar keesokan

harinya. Sebaiknya pergi tidur 1 atau 1,5 jam lebih awal dari waktu biasanya.

Jangan lupa untuk tidak melewatkan waktu makan malam meski di saat ini

selera makan Anda sudah benar-benar buruk. Karena Anda tentu tidak ingin

terbangun malam hanya karena Anda mendadak merasa lapar, bukan? Jadi

bila Anda mengalami kurang tidur, beberapa ide di atas bisa membantu Anda

mengatasi dampak yang muncul karena kurang tidur. Setidaknya, inilah cara

yang aman dan sehat untuk mengurangi dampak buruk dari kurang tidur. Tapi

segeralah atasi dengan tidur yang cukup secara rutin, karena itulah satu-

satunya cara terbaik dan paling sehat demi menjaga kesehatan jangka panjang.
BAB III

METODE PENELITIAN

Sebuah karya tulis ilmiah tentu saja menggunakan metode dan teknik tersendiri

yang baik dalam penelitian dengan beberapa permasalahan yang akan dijadikan

bahan kajian atau pembahasan. Berikut penjelasan dari metode penelitian.

A. Desain Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian yang diambil, peneliti menetapkan metode yang

digunakan adalah metode deskriptif melalui pendekatan kualitatif, yang bertujuan

untuk membuat gambaran yang akurat mengenai fakta-fakta di lapangan dan ciri khas

yang terdapat pada objek penelitian. Adapun pengertian metode deskriptif analisis

menurut (Azwar,1999) bahwa penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara

sistematik dan akurat fakta dan karakteritik mengenai populasi atau mengenai bidang

tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan situasi atau kejadian.

Dalam penelitian ini peneliti hanya mendeskripsikan hasil penelitian. Segala

aktivitas yang dilakukan oleh objek dilihat dan diamati secara jelas. Peneliti akan

mendeskripsikan apa yang dilihat, dirasakan, diamati dan ditanyakan selama proses

penelitian. Kemudian peneliti menganalisis sumber data yang penting dan menarik

untuk dibahas, dan menghilangkan data yang tidak perlu dibahas.

Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan tentang pengaruh penggunaan

lampu saat tidur dan cara mengatasi dampak dari buruknya kualitas tidur mahasiswa

milenial di Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang yang bertempat di Kota Malang.


B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada hari Sabtu, 12 Oktober 2019. Hari tersebut digunakan

untuk menyebar kuisioner dan pengumpulan kuisioner pada Hari Minggu, 13 Oktober

2019. Penyebaran kuisioner dilakukan di kampus Politeknik Kesehatan Kemenkes

Malang Jurusan Keperawatan Prodi D4 keperawatan Malang Kelas 1A melalui sosial

media Whatsapp dengan cara broadcast.

C. Subjek Penelitian

Sasaran pada penelitian ini adalah mahasiswa milenial Politeknik Kesehatan

Kemenkes Malang Jurusan Keperawatan Prodi D4 keperawatan Malang Kelas 1A.

Karena subjek tersebut dirasa paling efisien dan cocok untuk penelitian ini. Penulis

menyebarkan kuisioner pada mahasiswa yang berusia sekitar 20 tahun.

D. Instrumen Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti menyiapkan beberapa instrumen

penelitian. Instrumen merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data

yang diperlukan selama penelitian. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan

peneliti menyiapkan beberapa panduan diantaranya pedoman observasi dan

dokumentasi. Dengan adanya panduan tersebut peneliti akan lebih terarah dan fokus

terhadap topik yang akan jadi bahan pembahasan. Adapun instrumen yang akan

digunakan pada penelitian kali ini antara lain :

1. Pedoman observasi
Pedoman observasi adalah kumpulan atau hal-hal pokok yang menjadikan

dasar untuk memberikan petunjuk bagaimana sesuatu yang harus dilakukan dalam

melakukan observasi, sehingga observasi yang dilakukan tersebut dapat

menghasilkan suatu hal yang diinginkan. Observasi yang dilakukan oleh peneliti

adalah observasi tidak berstruktur, karena peneliti hanya mengamati saja, tidak terjun

langsung sebagai pelaku yang akan diteliti. Observasi yang dilakukan oleh peneliti

tidak hanya mengandalkan pengamatan lewat kasat mata saja, namun membutuhkan

beberapa instrumen. Instrumen yang digunakan yaitu kamera foto, dan kamera video.

Adapun pedoman observasi serta tabel hasil observasi akan dicantumkan di dalam

lampiran penelitian ini.

2. Kuesioner

Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-

hal yang ia ketahui (Arikunto, 2002). Kelebihan menggunakan kuesioner adalah

dalam waktu yang relatif singkat dapat memperoleh data yang banyak, tenaga yang

diperlukan sedikit dan responden dapat menjawab dengan bebas tanpa pengaruh

orang lain. Sedangkan kelemahan kuesioner adalah angket bersifat kaku karena

pertanyaan yang telah ditentukan dan responden tidak memberi jawaban yang sesuai

dengan keadaan dirinya hanya sekedar membaca kemudian menulis jawabannya.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel adalah pengertian variabel (yang diungkap dalam

definisi konsep) tersebut, secara operasional, secara praktik, secara nyata dalam
lingkup obyek penelitian/obyek yang diteliti. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan timbulnya

atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini

adalah penggunaan lampu saat tidur.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel

bebas.Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsentrasi belajar

mahasiswa.

F. Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan standar untuk

memperoleh data yang diperlukan. Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan

ialah :

1) Kuisioner

Pengumpulan data dengan kuisioner di sini dengan menggunakan google form

yang diedarkan melalui grup Whatsapp melalui broadcast. Dimana saya membuat

sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan topik yang saya teliti lalu saya

meminta beberapa orang yang dirasa mewakili sebuah populasi untuk mengisi

kuisioner tersebut. Dengan kuisioner tersebut dapat diketahui pengaruh-pengaruh

yang kemungkinan berdampak pada kualitas tidur mahasiswa. Setelah responden


mengisi google form tersebut, jawaban dari setiap responden akan terekam dalam

akan google saya. Dengan begitu, pengumpulan data menjadi lebih efisien waktu

dan tempat.

2) Observasi

Observasi dalam arti luas yaitu, peneliti secara terus menerus melakukan

pengamatan atas perilaku seseorang. Sedangkan, pengertian observasi yang lebih

sempit yaitu, mengamati (watching) dan mendengar (listening) perilaku seseorang

selama beberapa waktu tanpa melakukan manipulasi atau pengendalian, serta

mencatat penemuan yang memungkinkan atau memenuhi syarat untuk digunakan

ke dalam tingkat penafsiran analisis. Observasi baru dapat dikatakan tepat

pelaksanaanya bila memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:

a. Dapat menangkap keadaan (konteks) sosial alamiah tempat terjadinya perilaku.

b. Dapat menangkap peristiwa yang berarti atau kejadian-kejadian yang

mempengaruhi relasi sosial para partisipan.

c. Mampu menentukan realitas serta peraturan yang berasal dari filsafah atau

pandang masyarakat yang diamati.

d. Mampu mengidentifikasi keteraturan (regularities) dan gejala-gejala yang

berulang dalam kehidupan sosial dengan membandingkan dan melihat perbedaan

dari data yang diperoleh dalam suatu studi dengan data studi dari keadaan

(setting) lingkungan lainnya.


BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab iv akan dijelaskan dari hasil penelitian dari karya tulis ilmiah ini.

A. Prolog

Kualitas tidur adalah suatu hal yang dapat dilihat pada seberapa dalam tidur

seseorang. Bagaimana seseorang tersebut merasa puas terhadap tidur sehingga tidak

memperlihatakan persaaan lelah, mudah gelisah, lesu dan apatis, dan kehitaman di

sekitar mata. Sebenarnya, semua masalah yang muncul setelah kurang tidur terjadi

karena otak tidak mendapat cukup asupan oksigen. Oksigen adalah asupan paling

penting bagi fungsi otak. Dan otak memiliki peran sangat besar dalam fungsinya

mengendalikan tubuh dan dalam kualitasnya untuk berpikir. Inilah yang

menyebabkan tubuh terasa pegal dan kaku sekaligus rasa malas dan lemas yang tidak

mudah diatasi.

Penelitian pengaruh penggunaan lampu saat tidur terhadap kualitas tidur

mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang Jurusan Keperawatan Prodi D4

Keperawatan Malang Kelas 1A yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 12

Oktober 2019 dengan responden sebanyak 10 mahasiswa yang pengumpulan datanya

melalui google form sudah mewakili populasi tersebut.


B. Data Umum

Penelitian ini bertempat di Kampus Pusat Politeknik Kesehatan Kemenkes

Malang yang mana terdapat 10 mahasiswa Jurusan Keperawatan kelas 1A. Penelitian

dilakukan pada Sabtu 12 Oktober 2019 pukul 10.00 WIB melalui pengisian google

form.

C. Data Khusus

Responden pada penelitian ini berusia sekitar 19 tahun yang mana semua berjenis

kelamin wanita. Hal tersebut dikarenakan yang bersedia menjadi responden pada

penelitian ini hanya yang wanita saja. Dimana 6 responden diantaranya bertempat

tinggal di indekos Kota Malang. Sedangkan sisanya 4 orang bertempat tinggal di

rumah masing-masing. Hal ini juga dapat menjadi sebuah faktor penyebab seseorang

mengalami kualitas tidur yang buruk karena penggunaan lampu saat tisur dimana

teman sekamar responden memang tidak suka dengan kegelapan.

D. Pembahasan

Tujuan dibuatnya karya tulis ilmiah ini agar mahasiswa mengetahui arti dari tidur

dan dampak buruk jika kurang tidur . Selain itu penting juga untuk mengatur jadwal

tidur dan menetapkan jangka waktu tidur agar kesehatan mental dan fisik tidak

terganggu. Sehingga kualitas tidur mahasiswa semakin baik sehingga konsentrasi

belajar mahasiswa meningkat.


Tetapi faktanya, banyak mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang

yang mengalami dampak buruk kurang tidur seperti yang sudah dijelaskan pada bab 2

di atas. Karena mereka selama ini kurang memahami bagaimana menjaga kualitas

tidur dengan baik salah satunya dengan tidak menggunakan lampu saat tidur.

Kebanyakan dari mereka merasa bahwa respon tubuh yang kurang baik setiap pagi

yang mereka rasakan dikarenakan terlalu banyak tugas yang membuat mereka stres.

Kurangnya pengetahuan ini seharusnya dapat terselesaikan dengan adanya Karya

Tulis Ilmiah ini. Agar Kesehatan mental maupun fisik mahasiswa Politeknik

Kesehatan Kemenkes Malang Jurusan Keperawatan Kelas 1A membaik dan akhirnya

konsentrasi untuk belajar di kelas dapat meningkat.

Studi menunjukkan bahwa paparan terhadap cahaya di dalam ruangan memiliki

pengaruh buruk terhadap hormon melatonin, peneliti mengumpulkan 10 relawan usia

19-20 tahun yang sehat.

Terlihat bahwa cahaya di dalam ruangan mengurangi kadar melatonin. Kamar

yang tetap terang saat Anda tidur akan mengurangi kadar melatonin hingga 50 persen.

Tim Harvard mengatakan bahwa meredupkan lampu pada malam hari, dan tidur

dalam keadaan gelap mampu mengurangi insomnia, menjaga tekanan darah normal,

dan menurunkan peluang diabetes. Dalam berbagai penelitian, melatonin selama ini

diketahui mempunyai peran dalam mengatasi kualitas tidur yang buruk, hipertensi,

bahkan kanker. (Harmandini, 2011).

Dari hasil penelitian yang dilakukan responden yang tidak menggunakan lampu

atau mati sebanyak 7 atau 70%, mereka yang mengetahui bahwa tidur dengan lampu
menyala dapat membahayakan tubuh sebanyak 60%, tingkat kualitas tidur mereka

saat tidur dengan lampu menyala rata-rata sebesar 40%, dan tingkat kualitas tidur

mereka tanpa menggunakan lampu sebesar 80%. Lampu yang mati pada saat tidur

membuat kinerja hormone melantonin maksimal sehingga tubuh dan otak beristirahat

secara penuh sehingga mereka mendapatkan kulitas tidur yang baik. Dengan kualitas

tidur yang baik mereka dapat mengikuti aktifitas belajar mengajar di Politeknik

Kesehatan Kemenkes Malang dengan baik dan dapat menjaga kesehatan fisiknya agar

mampu mengikuti rutinitasnya setiap harinya.


BAB V

PENUTUP

Pada bab ini akan dicantumkan kesimpulan dan saran terhadap karya tulis ilmiah.

A. Kesimpulan

Dari penelitian pengaruh penggunaan lampu saat tidur terhadap kualitas tidur

mahasiswa milenial yang peneliti lakukan, mahasiswa dapat mengetahu bahwa

sebenarnya penggunaan lampu saat tidur itu dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan

mental. Hal tersebut dapat diketahui dari hasil penelitian ini. Jika tingkat kualitas

tidur buruk, maka akan berpengaruh pula pada aktivitas sehari-hari. Maka dari itu,

para mahasiswa lebih tepatnya mahasiswa milenial yang sering begadang harus

mengatur jadwal tidur mereka dan menjaga kualitas tidur, yang salah satunya dengan

tidur dalam keadaan gelap. Sehingga konsentrasi belajar menjadi membaik dan

prestasipun meningkat.

B. Saran

Peneliti menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini banyak sekali kesalahan dan jauh

dari kesempurnaan. Peneliti akan memperbaiki karya tulis ilmiah ini dengan

berpedoman pada banyak sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu

peneliti mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan karya tulis ilmiah

dalam kesimpulan di atas.


DAFTAR PUSTAKA

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-mahasiswa-menurut-para-ahli-beserta-

peran-dan-fungsinya/

https://id.wikipedia.org/wiki/Milenial

http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/1192/3/BAB%20II.pdf

https://lifestyle.kompas.com/read/2016/06/27/124500723/7.Tanda.Tidur.Anda.Kuran

g.Berkualitas. 

https://www.deherba.com/atasi-dampak-kurang-tidur-dengan-6-langkah-sederhana-

ini.html
LAMPIRAN

Tabel 1.1 Responden yang menggunakan atau tidak menggunakan lampu saat tidur

Tidak

Ya

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Tabel 1.2 Responden yang mengetahui bahwa tidur dengan kondisi lampu menyala dapat

membahayakan tubuh

0
Ya Tidak
Tabel 1.3 Tingkat kualitas tidur responden saat tidur menggunakan lampu

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

Tabel 1.4 Tingkat kualitas tidur responden dengan tidak menggunakan lampu

0 1 2 3 4 5 6 7
LEMBAR PERSETUJUAN

(Informed Consent)

Saya yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa saya telah mendapatkan

penjelasan secara rinci dan telah mengerti mengenai penelitian yang akan dilakukan

oleh NURUL AZIZAH memutuskan untuk setuju dan dapat berpartisipasi dalam

penelitian ini secara sukarela tanpa ada paksaan. Bila selama penelitian ini saya

menginginkan mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu-

waktu tanpa sanksi apapun.

Nama :

Umur :

Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk digunakan dengan semestinya.

Malang, Oktober 2019

Peneliti, Responden,

(Nurul Azizah) (......................................)

NIM : P17211191011

Anda mungkin juga menyukai