Anda di halaman 1dari 12

KEPERAWATAN JIWA

STRATEGI OPERASIONAL PASIEN DENGAN


HALUSINASI
Dosen pembimbing: Ns. Usraleli, M.Kep.

Disusun Oleh :

Amelia Kurnia Putri P031814401003

Syah Rani P031814401035

POLTEKKES KEMENKES RIAU

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

PEKANBARU

T/A. 2020/2021
Strategi Pelaksanaan Pasien dengan Halusinasi
SP 1 :Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara-cara mengontrol
halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan cara pertama:
menghardik halusinasi
A. Tahap Orientasi
1. Salam terapeutik
Perawat : ”Assalamualaikum Buk.”
Pasien : “Wa’alaikumuus salam”
2. Perkenalan
Perawat : “Saya perawat yang akan merawat Ibuk. Nama Saya Amelia,
Ibu bisa panggil saya Amel. Nama Ibu siapa? Senang dipanggil
apa”
Pasien : “Saya SR. Panggil saya R saja.”
3. Evaluasi/validasi
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apa keluhan Ibu saat ini.”
Pasien : “Saya sangat takut. Sering sekali saya mendengar suara-suara
orang yang berbicara jahat namun tidak tampak wujudnya”
4. Kontrak
a. Kontrak topic
Perawat : ”Baiklah, bagaimana kalau kita mengobrol tentang suara yang
selama ini Ibu dengar tetapi tak tampak wujudnya?
b. Kontrak tempat
Perawat : “Di mana kita duduk? Di taman?
c. Kontrak waktu
Perawat : “Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?”
Pasien : “Hmmm baiklah.”

B. Tahap Kerja
Perawat : “Apa yang dikatakan suara itu, Bu?”
Pasien : “Dia mengatakan hajar saja orang-orang itu, mereka semua kan
mengurung saya di ruangan sempit dan saya akan disiksa”
Perawat : “Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang
paling sering Ibu dengar suara?
Pasien : “terdengar sewaktu-waktu. seringnya di malam hari.”
Perawat : “Berapa kali sehari Ibu alami?
Pasien : “Hanya saat akan tidur malam.”
Perawat : “Apakah suara itu terdengar saat sendirian?”
Pasien : “Ya.”
Perawat : “Apa yang Ibu rasakan pada saat mendengar suara itu?”
Pasien : “Saya sanagt takut”
Perawat : “Apa yang Ibu lakukan saat mendengar suara itu?
Pasien : “Saya menutup kuat-kuat telinga saya dengan bantal lalu saya
menangis.”
Perawat : “Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang?
Pasien : “Sedikit”
Perawat : “Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul?
Pasien : “Iya”
Perawat : “Ibu, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal,
dan yang ke empat minum obat dengan teratur.Bagaimana kalau kita
belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
Pasien : “Iya”
Perawat : “Caranya saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu tutup telinga Ibu
kuat-kuat dengan telapak tangan. Ucapkan pergi! Pergi! Kamu suara
palsu! saya tidak mau dengar! Saya tidak mau dengar! Begitu diulang-
ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba Ibu peragakan.”
Pasien : “Pergi! Pergi! Kamu suara palsu! saya tidak mau dengar! Saya tidak
mau dengar!”
Perawat: “Nah begitu, … bagus! Ayo coba lagi, Bu !
Pasien : “Pergi! Pergi! Kamu suara palsu! saya tidak mau dengar! Saya tidak
mau dengar!”
Perawat: “Ya bagus Ibu sudah bisa”

C. Tahap Terminasi
1. Evaluasi/Validasi
a. Evalusi subjektif
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan tadi?”
Pasien : “Saya agak lega.”
b. Evalusi objektif
Perawat : “Kalau suara-suara itu muncul lagi, silakan coba cara tersebut,
Bu.
Pasien : “Baik.”
2. Rencana Tindak Lanjut
Perawat “Bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa
saja latihannya?
Pasien : “Hmmm Pagi dan sore hari saja.”
3. Kontrak yang Akan Datang
a. Topik
Perawat : “Bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan
mengendalikan suara-suara dengan cara yang kedua?
Pasien : “Iya”
b. Kontrak waktu
Perawat : “Bagaimana kalau pukul 4-5 sore nanti,
Perawat : “Di taman lagi?”
Pasien : “Baiklah.”
Perawat : “Baiklah, silahkan Ibu istirahat lagi. Sampai jumpa.
Assalamu’alaikum”
Pasien : “Wa’alaikumus salam.”
SP 2 : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara kedua:
bercakap-cakap dengan orang lain
A. Tahap Orientasi
1. Salam Terapeutik
Perawat : “Assalammu’alaikum Ibu.”
Pasien : “Wa’alaikumus salam”
2. Perkenalan
Perawat : “Saya perawat yang akan merawat Ibuk. Nama Saya Amelia,
Ibu bisa panggil saya Amel. Nama Ibu siapa? Senang dipanggil
apa”
Pasien : “Saya SR. Panggil saya R saja.”
3. Evaluasi/Validasi
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apakah suara-suaranya masih
muncul ?
Pasien : “Suara itu masih muncul sesekali. Alhamdulillah sudah mulai
berkurang.”
Perawat : “Berkurangkan suara-suaranya Bagus ! Apakah sudah dipakai
cara yang telah kita latih.”
Pasien : “Iya”
4. Kontrak
a. Topik
Perawat : “Baik, Bu. Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara kedua
untuk mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan
orang lain.
b. waktu
Perawat : “Kita akan latihan selama 20 menit.
c. Tempat
Perawat : “Mau di mana? Di sini saja?”
Pasien : “Iya”
B. Tahap Kerja
Perawat : “Cara kedua untuk mencegah/mengontrol halusinasi yang lain adalah
dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau Ibu mulai
mendengar suara-suara, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol.
Minta teman untuk ngobrol dengan Ibu. Contohnya begini; … tolong,
saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya! Atau kalau ada
orang dirumah misalnya anak Ibu katakan: Nak, ayo ngobrol dengan Ibu.
Coba Ibu lakukan seperti saya tadi lakukan.
Pasien : “Nak, ayo ngobrol dengan Ibu”
Perawat : “Ya, begitu. Bagus! Coba sekali lagi, Bu!
Pasien : “Nak, ayo ngobrol dengan Ibu”
Perawat : “Bagus! Nah, latih terus ya Bu!”

C. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
a. Subjektif
Perawat : “Bagaimana perasaan Ibu setelah latihan ini?
Pasien : “Saya lega.”
b. Objektif
Perawat : “Jadi sudah ada berapa cara yang Ibu pelajari untuk mencegah
suara-suara itu?
Pasien : “Ada 2.”
Perawat : “Bagus, cobalah kedua cara ini kalau Ibu mengalami
halusinasi lagi ya, Bu.
2. Rencana Tindak Lanjut
Perawat : “Bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan
harian Ibu. Ibua mau jam berapa latihan bercakap-cakap?
Pasien : “Jam 8 saja.”
3. Kontrak
a. Topic
Perawat : “Nah nanti lakukan secara teratur serta sewaktu-waktu suara
itu muncul, ya Bu. Besok pagi saya akan ke mari lagi.
Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan
aktivitas terjadwal?
Pasien : “Baik.”
b. Waktu
Perawat : “Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00?
Pasien : “Iya”
c. Tempat
Perawat : “Kita lakukan di taman ini lagi ya, Bu.”
Pasien : “Iya.”
Perawat : “Sampai besok ya, Bu. Assalamualaikum”
Pasien : “Wa’alaikumus salam”

SP 3 Pasien : Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara ketiga:


melaksanakan aktivitas terjadwal
A. Tahap Orientasi:
1. Salam terapeutik
Perawat: ”Assalamualaikum ibu R. Bagaimana perasaan Ibu hari ini?”
Pasien: ”Waalaikumussalam, Baik”
2. Perkenalan
Perawat: “Ibu masih ingat dengan saya?”
Pasien: “Amel dari mahasiswa keperawatan dipoltekkes”
Perawat: “Benar saya mahasiswa keperawatan dari Poltekkes Kemenkes Riau,
nama saya Amel. Ingatan ibu luar biasa.”
3. Validasi
Perawat: ”Bagaimana perasaan Ibu hari ini? Apakah suara-suaranya masih muncul ?
Pasien: ”Baik, sudah mulai berkurang”
Perawat: ”Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih ?
Pasien: ”Sudah”
Perawat: ”Bagaimana hasilnya ? Bagus !”
Pasien: ”Hasilnya bagus”
4. Kontrak
a. Kontrak Topik
Perawat: “Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara yang ketiga untuk
mencegah halusinasi yaitu melakukan kegiatan terjadwal.”
Pasien: ”Baiklah”
b. Kontrak Tempat
Perawat: “Mau di mana kita bicara, Bu?
Pasien: ”Di ruang tamu”
Perawat: ”Baik kita duduk di ruang tamu.”
c. Kontrak Waktu
Perawat: ”Berapa lama kita bicara? Bagaimana kalau 30 menit?”
Pasien: ”Baiklah.”

B. Tahap Kerja:
Perawat: “Apa saja yang biasa Ibu lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus jam
berikutnya”
Pasien: ”Saya biasa menyuci baju dan piring, memasak, memberes tempat tidur,
membersihkan halaman rumah ”
Perawat: ”Wah banyak sekali kegiatannya, mari kita latih dua kegiatan hari ini”
Pasien: ”Nak saya akan menyapu rumah dan memasak”
Perawat: ”Bagus sekali ibu bisa lakukan, kegiatan ini dapat ibu lakukan untuk
mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi
agar dari pagi sampai malam ada kegiatan.”
Pasien: ”Baiklah nak”

C. Tahap Terminasi:
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif
Perawat: “Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap cara yang ketiga
untuk mencegah suara-suara?”
Pasien: “Saya merasa baikan”
Perawat: “Bagus sekali!”
b. Evaluasi Objektif
Perawat: “Coba sebutkan 3 cara yang telah kita latih untuk mencegah suara-
suara”
Pasien: “Pertama menghardik, kedua bercakap-cakap, ketiga melaksanakan
aktivitas terjadwal”
Perawat: “Bagus sekali”
2. Rencana Tindak Lanjut
Perawat: “Mari kita masukkan dalam jadwal kegiatan harian ibu, coba lakukan
sesuai jadwal ya!”
Pasien: “Iya”
3. Kontrak Yang Akan Datang
a. Kontrak Topik
Perawat: “Bagaimana kalau menjelang makan siang nanti, kita membahas cara
minum obat yang baik serta guna obat”
Pasien: “Baik”
b. Kontrak Waktu
Perawat: “Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 12.00 siang?”
Pasien: “Baiklah”
c. Kontrak Tempat
Perawat: “Bagaimana kalau di ruang makan ya Bu?
Pasien: “Iya nak”
Perawat: “Baik bu, kalau begitu sampai jumpa. Wassalammualaikum”
Pasien: “Waalaikumussalam”
SP 4 Pasien: Melatih pasien menggunakan obat secara teratur
A. Tahap Orientasi:
1. Salam terapeutik
Perawat: “Assalamualaikum, Ibu R! Bagaimana perasaan Ibu hari ini?” 
Pasien: ”Waalaikumussalam, Alhamdulillah baik”
2. Perkenalan
Perawat: “Ibu masih ingat dengan saya? Saya mahasiswa keperawatan dari
Poltekkes Kemenkes Riau, nama saya Amel.”
Pasien: “Masih nak”
3. Validasi
Perawat: “Apakah suara-suaranya masih muncul ?”
Pasien: “Sudah mulai berkurang”
Pearawat: “Apakah sudah dipakai  tiga cara yang telah kita latih ? Apakah jadwal
kegiatannya sudah dilaksanakan ?”
Pasien: “Sudah”
Perawat: “Apakah pagi ini sudah minum obat?”
Pasien: “Sudah”
4. Kontrak
a. Kontrak Topik
Perawat: “Nah, sesuai janji kita hari ini, kita akan mendiskusikan tentang obat-
obatan yang ibu minum.” 
Pasien: “Iya”
b. Kontrak Tempat
Perawat: “Mau di mana kita bicara, bu? Di sini saja ya bu?”
Pasien: ”Iya nak”
c. Kontrak Waktu
Perawat: “Kita akan diskusi selama 15 menit sambil menunggu makan siang ya
bu.”
Pasein: ”Baiklah”
B. Tahap Kerja :
Perawat: “Ibu adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-
suara berkurang/hilang?”
Pasien: ”Saya merasa tenang dan tidak ketakuan lagi setalah meminum obat,
suara-suaranya berkurang”
Perawat: “Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang ibu dengar dan
mengganggu selama ini tidak muncul lagi.”
Pasien: ”Iya”
Perawat: “Berapa macam obat yang ibu minum?”
Pasien: ”3 nak”
Perawat: “Nah, yang bewarna orange ini adalah CPZ 3 kali dalam sehari, jam 7
pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam yang gunanya untuk menghilangkan
suara-suara. Kalau yang bewarna yang merah jambu ini HP  3 kali
sehari jam nya sama gunanya untuk pikiran biar tenang. Sedangkan
putih ini adalah THP 3 kali sehari jamnya sama gunanya untuk rileks
dan tidak kaku.”
Pasien: ”Iya nak”
Perawat: “Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak boleh diberhentikan.
Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat, ibu akan
kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat
habis ibu bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. ibu juga
harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar,
artinya ibu harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya
ibu. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca
nama  kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan
cara yang benar. Yaitu diminum sesudah makan dan tepat jamnya ibu
juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum, dan harus
cukup minum 8 gelas per hari”
Pasien: ”Baiklah nak”
C. Tahap Terminasi:
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subjektif
Perawat: “Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang obat?”
Pasien: ”Saya mulai paham dan mengerti manfaatnya obat itu”
b. Evaluasi Objektif
Perawat: “Sudah berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba
sebutkan bu.”
Pasien: “Pertama menghardik, kedua bercakap-cakap, ketiga melaksanakan
aktivitas terjadwal, dan keempat menggunakan obat secara teratur”
Perawat: ”Bagus”
2. Rencana Tindak Lanjut
Perawat: “Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan ibu.
Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau  pada
keluarga kalau di rumah.”
Pasien: “Iya”
3. Kontrak Yang Akan Datang
a. Kontrak Topik
Pearawat: “Nah makanannya sudah datang. Bagaimana kalau besok kita
ketemu lagi untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara yang
telah kita bicarakan.”
Pasien: “Boleh nak”
b. Kontrak Waktu
Perawat: “Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00.”
Pasien: “ Baiklah”
c. Kontrak Tempat
Perawat: “Bagaimana kalau ditaman bu? Baiklah, kalau begitu sampai
jumpa” Wassalammualaikum”
Pasien: “Waalaikumussalam”

Anda mungkin juga menyukai