NIM : P07120119033
TINGKAT : 3 REG A
MK : KEPERAWATAN JIWA
SP 1 Pasien:
Perawat : “Selamat pagi, Ibu. Saya Perawat dari Poltekkes Mataram yang akan
merawat ibu. Perkenalkan nama saya Perawat Ilham Haqiqi, senang
dipanggil Perawat Ilham. Nama ibu siapa? Senang di panggil apa?”
Perawat : “Baiklah Ibu Wiwin. Bagaimana perasaannya hari ini? Apa ada
keluhannya hari ini?”
Pasien : “Saya takut Pak. Dari tadi ada orang yang terus membisik-bisikan
saya. Dia menyuruh saya bunuh diri. Saya takut Pak”
Pasien : “Saya tidak tau Pak, tapi suara-suara itu terus saja datang!”
Perawat : “Baiklah bu, apakah Ibu Wiwin mendengar suara tanpa ada
wujudnya?”
Pasien : “Iya, Pak! Dari tadi suara itu terus mengganggu saya! Tolong saya
Pak!”
Perwat : “Kalau boleh tau bu, apa yang dikatakan suara itu?”
Pasien : “Mati Kamu, Mati! Begitu Pak yang saya dengar. Saya jadi takut Pak.
Tolong saya!”
Perawat : “Ibu Wiwin? Apakah suara itu terus-menerus terdengar atau sewaktu-
waktu?”
Pasien : “Suara itu sering datang mengganggu saya Pak. Saya jadi takut. Mati
Perawat : “Biasanya berapa kali sehari Ibu Wiwin mendengar suara-suara itu?”
Perawat : “Lebih dari lima kali sehari ya? Kalau begitu, pada keadaan apa suara
itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
Pasien : “Iya Pak. Suara-suara itu datang pas saya lagi sendiri Pak, pas lagi
sepi-sepinya suara itu juga pasti datang!”
Perawat : “Apa yang Ibu Wiwin rasakan pada saat mendengar suara itu?”
Perawat : “Apa yang Ibu Wiwin lakukan saat mendengar suara itu?”
Pasien : “Saya teriak Pak. “Tidak! Tidak! Saya Tidak Mau Mati!” Begitu saya
bilang Pak”
Perawat : “Baiklah bu, Ibu Wiwin harus tenang sekarang ya! Bagaimana kalau
kita belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?”
Perawat : “Begini Ibu Winin, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan
cara bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan
yang sudah terjadwal, dan yang keempat minum obat dengan teratur.”
Perawat : “Iya bu. Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan
menghardik. Caranya adalah saat suara-suara itu muncul, langsung Ibu
Wiwin bilang, “Pergi! Saya tidak mau dengar! Saya tidak mau dengar,
kamu suara palsu!” sambil Ibu Wiwin menutup kedua telinganya, begitu
diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi. Coba Ibu Wiwin
peragakan!”
Pasien : “(sambil menutup kedua telinganya) “Pergi! Saya tidak mau dengar!
Pasien : “(sambil menutup kedua telinganya) “Pergi! Saya tidak mau dengar!
Saya tidak mau dengar, kamu suara palsu!”
Perawat : “Iya bagus, Ibu Wiwin sudah bisa!”
Pasien : “Yeeeey. Saya bisa!”
Pasien : “Saya sudah lega. Dan saya sudah tidak takut lagi Pak”
Perawat : “Baguslah kalau begitu bu, nanti kalau suara-suara itu muncul lagi,
silahkan coba cara tersebut ya bu!
Perawat : “Bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya? Apakah Ibu Wiwin
mau”
Pasien:“MauPak!”
Pasien : “Mmmm, jam 9 pagi, jam 3 sore sama jam 7 malam saja!”
Perawat : “Jam 9 pagi, jam 3 sore sama jam 7 malam pagi ya bu? (Memasukkan
kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian
Ibu Wiwin)”
Perawat : “Baiklah bu, kalau begitu saya permisi dulu. Sampai jumpa!”
Pasien : “Dadah!”
Setelah Perawat Ilham selesai melakukan SP1 Pasien, Perawat Ilham pun
mengontrak waktu dua jam kemudian untuk mengevaluasi apa yang telah
dijelaskan pada pasien dan sekaligus melakukan SP2 Pasien yaitu melatih pasien
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap bersama orang lain.
SP 2 Pasien:
Perawat : “Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih tadi itu bu?”
Pasien : “Sudah Pak, tapi masih saja suara-suara itu datang Pak!”
Perawat : “Apa berkurangkah suara-suaranya bu?”
Perawat : “Bagus bu! Sesuai janji kita tadi, saya akan latih Ibu cara kedua
mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita
akan latihan selama 20 menit. Mau dimana kita latihannya bu? Disini
saja?”
Pasien : “Tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya!”
Pasien : “Tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya!”
Pasien:“IyaPak,sayamengerti!”
Perawat : “Baguslah kalau begitu bu. Nah sekarang bagaimana perasaan Ibu
Perawat : “Baguslah bu. Jadi, sudah ada berapa cara yang Ibu Wiwin pelajari
untuk mencegah suara-suara itu datang lagi?”
Perawat : “Bagus, cobalah kedua cara ini kalau nanti Ibu Wiwin mendengar
suara-suara itu lagi. Bagaiman kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiaan harian Ibu Wiwin?”
Perawat : “Wah bagus bu. Jadi, nanti Ibu Wiwin lakukan secara teratur jika
sewaktu-waktu suara itu muncul lagi ya bu! Besok pagi saya akan
kesini lagi.”
Perawat : “Bagimana kalau kita latih cara yang ketiga, yaitu melakukan aktifitas
terjadwal?”
Perawat : “Baiklah bu kalau begitu besok jam 10 pagi kita latihan disini ya bu.
Dua puluh menit kemudian Perawat Ilham selesai melakukan SP2 pasien
dan telah memasukkan kegiatan yang telah dilakukan dalam jadwal kegiatan
harian pasien. Perawat Ilham pun mengontrak waktu untuk besok pagi.
SP 3 Pasien:
Perawat : “Wah, bagus bu. Ibu Wiwin masih mengingat nama saya dengan
benar! Bagus bu!”
Pasien : “Hehehe”
Pasien : “Iya Pak, suaranya masih terus saja muncul, “Mati Kamu, Mati!” Itu-
itu saja yang saya dengar Pak!”
Pasien : “Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih kemarin bu?”
Pasien : “Iya Pak, saya sudah memakai dua cara yang sudah Bapak ajarkan
kemarin”
Pasien : “Begini Pak, suara-suaranya agak mulai berkurang. Lebih sedikit dari
pada yang kemarin itu Pak!”
Perawat : “Wah bagus, bu. Ibu Wiwin sudah pintar menggunakan dua cara yang
saya ajarkan kemarin, bagus bu! Kalau begitu sesuai janji kita
kemarin, hari ini kita akan belajar cara yang ketiga untuk mencegah
halusinasi yaitu melakukan kegiatan terjadwal! Kalau begitu ibu
maunya dimana kita bicara bu?”
Perawat : “ Nah, kalau boleh tau apa saja yang biasa Ibu Wiwin lakukan?”
Perawat : “Wah bagus bu. Kegiatannya di pagi hari banyak juga ya! Terus jam
berikutnya apa?”
Pasien : “Kalau malam harinya, saya menonton tv, makan malam, mentup
jendela, dan minum obat Pak!”
Perawat : “Wah banyak sekali kegiatannya ya bu! Kalau begitu bu, mari kita
latih dua kegiatan hari ini yaitu, latihan menyapu dan membersihkan
jendela. Bagaimana bu, apakah Ibu Wiwin mau?”
Pasien : “Mau Pak!”
Perawat : “Baiklah bu, coba sekarang Ibu Wiwin menyapu lantai di ruang tamu
ini, apakah Ibu Wiwin bisa?”
Perawat : “Wah bagus sekali bu, Ibu Wiwin sudah menyapu dan membersihkan
jendela dengan benar. Bagus sekali bu!”
Perawat : “Baik bu, kegiatan ini dapat Ibu Wiwin lakukan untuk mencegah suara
tersebut muncul kembali. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar
dari pagi sampai malam ada kegiatan, bagaimana bu apakah ibu
bersedia?”
Perawat : “Nah, sekarang, bagaimana perasaan Ibu Wiwin setelah kita bercakap-
cakap cara yang ketiga untuk mencegah suara-suara itu kembali lagi?”
Perawat : “Bagus sekali bu! Coba Ibu Wiwin sekarang sebutkan tiga cara yang
telah kita latih untuk mencegah suara-suara itu muncul lagi bu!”
Perawat : “Wah, bagus sekali bu. Nah sekarang mari kita masukkan dalam
jadwal kegiatan harian Ibu Wiwin.”
Pasien : “Iya Pak!”
Perawat : “Nah, nanti Ibu Wiwin bisa mencoba melakukan latihan-latihan yang
sudah kita lakukan itu sesuai jadwal ya!”
Sapai jumpa!”
Perawat Ilham pun selesai melakukan SP2 Pasien dan tak lupa juga
perawat mengontrak waktu pada pukul 12 siang untuk melakukan SP4 Pasien.
Setelah pukul 12 siang, perawat pun datang sesuai dengan kesepakatan
yang telah dibuat dengan pasien. Dan setelah itu, perawat pun melakukan SP4
Perawat : “Apakah sudah digunakan tiga cara yang sudah kita latih kemarin itu
bu?”
Perawat : “Baik. Siang hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan
yang Ibu Wiwin minum. Kita akan diskusi selama 20 menit sambil
menunggu makan siang. Disini saja ya Ibu Wiwin?.”
Pasien : “Iya Pak, disini saja sambil menunggu makan siang. Saya sudah lapar
soalnya!”
Perawat : “Kalau boleh tau Ibu Wiwin, adakah bedanya setelah minum obat
secara teratur?”
Pasien : “Kalau saya minum obat secara teratur, saya merasa tenang, lega dan
ringan Pak!”
Pasien : “Tetap saja suara-suara itu muncul Pak, walaupun saya sudah eminum
obat yang diberikan! Kenapa begitu Pak? Padahal setiap hari saya
selalu meminum obat saya secara teratur!”
Perawat : “Begini Ibu Wiwin, minum obat itu sangat penting agar suara-suara
yang Ibu Wiwin dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul
lagi. Nah, kalau boleh tahu berapa macam obat yang Ibu Wiwin
minum?”
Perawat : “(Perawat menyiapkan obat pasien). Jadi bu, ini yang warna orange
(chlorpromazine, CPZ) gunanya untuk menghilangkan suara-suara.
Obat yang warna putih (tpyhexilpendil, THP) gunanya agar Ibu Wiwin
merasa rilex dan tidak kaku, sedangkan yang merah jambu
(haloperidol, HIP) berfungsi untuk menenangkan pikiran dan
menghilangkan suara-suara. Semua obat ini diminum 3 kali sehari,
tiap pukul 7 pagi, 1 siang, dan 7 malam. Apakah Ibu Wiwin mengingat
fungsi obat-obat ini? Coba diulangi bu!”
Pasien : “Baik Pak. Kalau yang berwarna oranye untuk menghilangkan suara-
suara, yang berwarna putih agar merasa rilex, dan yang merah jambu
untuk menenangkan pikiran!”
Perawat : “Wah, Ibu Wiwin pintar sekali. Bagus sekali Ibu Wiwin mengingat
fungsi obat-obatnya. Baiklah bu nanti kalau suara-suara sudah hilang
obatnya tidak boleh dihentikan ya.”
Perawat : “Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat, Ibu
Wiwin akan kambuh dan sulit sembuh seperti keadaan semula. Dan
kalau obatnya habis, Ibu Wiwin bisa minta ke dokter untuk
mendapatkan obat lagi. Apakah Ibu Wiwin mengerti?”
Pasien : “Iya Pak, saya mengerti!”
Perawat : “Baiklah. Ibu Wiwin juga harus teliti saat minum obat-obatan ini.
Perawat : “Ibu Wiwin juga harus memperhatikan berapa jumlah obat sekali
minum, dan Ibu Wiwin juga harus cukup minum 10 gelas per hari.
Bagaimana bu, apakah Ibu Wiwin mengerti?”
Perawat : “Baiklah kalau begitu. Nah, sekarang bagaimana perasaan Ibu Wiwin
setalah kita bercakap-cakap mengenai obat?”
Pasien : “Saya merasa lega, bahagia, dan saya sudah mengerti tentang apa
yang Bpak Ilham katakan.”
Perawat : “Wah bagus bu. Nah sekarang coba sebutkan sudah berapa cara yang
kita latih untuk mencegah suara-suara, coba sebutkan bu!”
Pasien : “Sudah empat cara Pak, yang pertama menghardik, yang kedua
bercakap-cakap dengan orang lain, yang ketiga melakukan aktivitas
yang terjadwal dan yang keempat minum obat Pak!”
Perawat : “Bagus! Ibu Wiwin sudah menyebutkan empat cara yang sudah kita
latih dengan benar. Bagus sekali bu! Kalau begitu mari kita masukkan
jadwal minum obatnya pada jadwal kegiatan harian Ibu Wiwin!”
Perawat : “Nah, makanan Ibu Wiwin sudah datang! Kalau begitu, kita ketemu
lagi untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara-suara muncul yang
telah kita bicarakan. Bagaimana kalau minggu depan?”
Perawat : “Kalau begitu, selamat istirah ya bu. Sampai jumpa. Selamat siang!”