Anda di halaman 1dari 13

NASKAH ROLEPLAY KEPERAWATAN JIWA

IMPLEMENTASI ASKEP PASIEN DENGAN GANGGUAN


JIWA HALUSINASI: PENDENGARAN

PEMAIN PERAN :
1. Muhamad Habibullah ( Pasien 5 )
2. Nuri Suryani (Perawat 4)
3. Olivia Anggraini (Pasien)
4. Resty Sanara (Perawat 2)
5. Silvi Febriani Putri (Perawat 3)
6. Tika Sari (Perawat 1)

Pada suatu hari di Rumah Sakit Jiwa Gulai Bancah tepatnya di Ruang
Bougenville terdapat seorang pasien bernama Olivia Anggraini berumur 20 tahun
akan dirawat dengan diagosa gangguan persepsi sensori: halusinasi (pendengaran).
Beberapa menit kemudian, seorang perawat bernama Perawat menghampiri pasien
tersebut yang tampak gelisah, sendiri, dan histeris. Perawatpun langsung
melakukan SP1 Pasien dimana salah satunya membantu pasien mengenal
halusinasi, menjelaskan cara mengontrol halusinasi, mengajarkan pasien
mengontrol halusinasi dengan menghardik halusinasi.

SP1 Pasien:

Membantu pasien mengenal halusinasi, menjelaskan cara mengontrol


halusinasi, mengajarkan pasien mengontrol halusinasi dengan menghardik
halusinasi.

Fase Orientasi
Perawat 1 : “Selamat pagi, Ibu.Perkenalkan nama saya Perawat…..senang
dipanggil Perawat…... Nama anda siapa? Senang di panggil apa?”
Pasien : “Nama saya Olivia Anggraini, senang dipanggil Oliv”
Perawat 1 : “Baiklah adek. Bagaimana perasaannya hari ini? Apa ada
keluhannya hari ini?”
Pasien : “Saya takut adek. Dari tadi ada orang yang terus membisik
bisikan saya. Dia menyuruh saya bunuh diri. Saya takut sus”
Perawat 1 : “Tenang dek, tenang. Dimana orangnya dek, dimana?”
Pasien : “Saya tidak tau sus, tapi suara-suara itu terus saja datang!”
Perawat 1 : “Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara
yang selama ini adek dengar, tetapi tidak tampak wujudnya?”
Pasien : “Iya sus, baiklah.”
Perawat 1 : “Untuk bercakap-cakapnya kita lakukan disini saja ya dek?
Pasien : “baik sus”
Perawat 1 : “Kalau boleh tau kita bercakap-cakapnya berapa lama bu?”
Pasien : “ 30 menit saja sus”
Perawat 1 : “Baiklah bu bagaimana kalau 30 menit?”
Pasien : “Iya, sus”

Fase Kerja
Perawat 2 : “Baiklah dek, apakah adek mendengar suara tanpa ada
wujudnya?”
Pasien : “Iya, sus! Dari tadi suara itu terus mengganggu saya! Tolong saya
sus!”
Perwat 2 : “Kalau boleh tau dek, apa yang dikatakan suara itu?”
Pasien : “Mati Kamu, Mati! Begitu sus yang saya dengar. Saya jadi takut sus.
Tolong saya!”
Perawat 2 : “Adek? Apakah suara itu terus-menerus terdengar atau sewaktu
waktu?”
Pasien : “Suara itu sering datang mengganggu saya sus. Saya jadi takut. Mati
Kamu, Mati! Begitulah yang saya dengar sus!”
Perawat 2 : “Kapan adek sering mendengar suara itu?”
Pasien : “Suara itu sering datang ketika saya lagi sendiri
sus”
Perawat 2 : “Biasanya berapa kali sehari adek mendengar suara-suara itu?”
Pasien : “Biasanya, sering sus. Lebih dari lima kali”
Perawat 2 : “Lebih dari lima kali sehari ya? Kalau begitu, pada keadaan apa
suara itu terdengar? Apakah pada waktu sendiri?”
Pasien : “Iya sus. Suara-suara itu datang pas saya lagi sendiri sus, pas
lagi sepi-sepinya suara itu juga pasti datang!”
Perawat 2 : “Apa yang adek rasakan pada saat mendengar suara itu?”
Pasien : “Saya takut sus, takut sekali!”
Perawat 2 : “Apa yang adek lakukan saat mendengar suara itu?”
Pasien : “Saya teriak sus. “Tidak! Tidak! Saya Tidak Mau Mati!”
Begitu
saya bilang sus”
Perawat 2 : “Apakah dengan cara itu suara-suara itu hilang?”
Pasien : “Tidak sus, suara-suara itu tetap saja saya dengar. Tolong
saya
sus, apa yang harus saya lakukan, suara-suara itu terus saja datang!”
Perawat 2 : “Baiklah dek, adek harus tenang sekarang ya! Bagaimana kalau kita
belajar cara-cara untuk mencegah suara-suara itu muncul?”
Pasien : “Bagaimana caranya sus?”
Perawat 2 : “Begini adek oliv, ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu
muncul. Pertama, dengan menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara
bercakap-cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah
terjadwal, dan yang keempat minum obat dengan teratur.”
Pasien : “Ada empat ya sus?”
Perawat 2 : “Iya dek. Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu
dengan menghardik. Caranya adalah saat suara-suara itu muncul, langsung adek
bilang, “Pergi! Saya tidak mau dengar! Saya tidak mau dengar, kamu suara
palsu!” sambil adek menutup kedua telinganya, begitu diulang-ulang sampai
suara itu tidak terdengar lagi. Coba adek oliv peragakan!”
Pasien : “(sambil menutup kedua telinganya) “Pergi! Saya tidak mau dengar!
Saya tidak mau dengar, kamu suara palsu!” Begitu ya sus?”
Perawat 2 : “Iya dek. Nah begitu… bagus! Coba lagi dek!”
Pasien : “(sambil menutup kedua telinganya) “Pergi! Saya tidak mau dengar!
Saya tidak mau dengar, kamu suara palsu!”
Perawat 2 : “Iya bagus, adek sudah bisa!”
Pasien : “Yeeeey. Saya bisa!”

Fase Terminasi
Perawat 2 : “Nah dek, bagaimana perasaan adek setelah memeragakan latihan
tadi?”
Pasien : “Saya sudah lega. Dan saya sudah tidak takut lagi sus”
Perawat 2 : “Baguslah kalau begitu dek, nanti kalau suara-suara itu muncul
lagi, silahkan coba cara tersebut ya dek!
Pasien : “Iya sus, nanti saya coba lakukan”
Perawat 1 : “Bagaimana kalu kita buat jadwal latihannya? Apakah adek
mau”
Pasien : “Mau sus!”
Perawat 1 : “Baiklah dek, maunya jam berapa saja latihannya dek?
Pasien : “Mmmm, jam 9 pagi, jam 3 sore sama jam 7 malam saja!”
Perawat 1: “Jam 9 pagi, jam 3 sore sama jam 7 malam pagi ya dek?
(Memasukkan kegiatan latihan menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan
harian adek oliv)”
Pasien : “Iya sus”
Perawat 1 : “Baiklah dek, tempatnya mau di mana?”
Pasien : “Di sini saja sus!”
Perawat 1 : “Baiklah dek, di sini ya dek!”
Pasien : “Iya sus!”
Perawat 1 : “Kalau begitu bagaimana kalau kita bertemu lagi untuk belajar
dan latihan mengendalikan suara-suara dengan cara yang ke dua?”
Pasien : “Baik sus!”
Perawat 1 : “Pukul berapa maunya Adek?”
Pasien : “Nanti saja, pukul....
pukul...berapaya
Perawat 1 : “Bagaimana kalau dua jam lagi?”
Pasien : “Baiklah sus!”
Perawat 1 : “Dimana
tempatnya?”
Pasien : “Di sini saja sus
Perawat 1 : “Baiklah dek, kalau begitu saya permisi dulu. Sampai jumpa!”
Pasien : “Dadah!”
Setelah Perawat selesai melakukan SP1 Pasien, Perawat pun mengontrak
waktu dua jam kemudian untuk mengevaluasi apa yang telah dijelaskan pada
pasien dan sekaligus melakukan SP2 Pasien yaitu melatih pasien mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap bersama orang lain
SP 2 Pasien:

Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap bersama orang


lain.
Fase Orientasi
Perawat 3 : “Selama siang, dek oliv?”
Pasien : “Pagi, sus!”
Perawat 3 : “Bagaimana perasaanya dek oliv siang hari ini?”
Pasien : “Baik sus!”
Perawat 3 : “Apakah suara-suara itu masih muncul?”
Pasein : “Masih sus!”
Perawat 3 : “Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih tadi
itu dek?”
Pasien : “Sudah sus, tapi masih saja suara-suara itu datang sus!”
Perawat 3 : “Apa berkurangkah suara-suaranya dek?”
Pasien : “Iya, sus. Suara-suara itu agak berkurang!”
Perawat 3 : “Bagus dek! Sesuai janji kita tadi, saya akan latih adek cara
kedua mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Kita akan
latihan selama 20 menit. Mau dimana kita latihannya dek? Disini saja?”
Pasien : “Iya Sus, di sini saja!”

Fase Kerja
Perawat 3 : “Baiklah dek, cara kedua untuk mencegah/mengontrol
halusinasi adalah dengan bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalu nanti adek
oliv mulai mendengar suara-suara itu lagi, langsunga saja cari teman untuk
diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan adek. Contohnya begini,
“Tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya!” Atau kalau
ada orang dirumah, misalnya kakaknya adek oliv, katakan,”Kak, ayo ngobrol
dengan oliv. Wiwin sedang mendengar suara-suara.” Begitu dek. Coba adek
lakukan seperti yang saya lakukan tadi!”
Pasien : “Tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya!”
Perawat 3 : “Iya, begitu. Bagus dek! Coba sekali lagi dek!”
Pasien : “Tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya!”
Perawat 3 : “Bagus! Nah, latih terus ya dek!”
Pasien : “Iya sus!”

Fase Terminasi
Perawat 3 :“Disini, adek dapat mengajak perawat atau pasien lain untuk
bercakap-cakap jika nanti suara-suara itu datang lagi. Apakah adek mengerti?”
Pasien : “Iya sus, saya mengerti!”
Perawat 3 : “Baguslah kalau begitu dek. Nah sekarang bagaimana perasaan adek
setelah latihan ini?”
Pasien : “Saya merasa lega Pak!”
Perawat 3 : “Baguslah bu. Jadi, sudah ada berapa cara yang adek
pelajari untuk mencegah suara-suara itu datang lagi?”
Pasien : “Sudah dua cara sus!”
Perawat 3 : “Bagus, cobalah kedua cara ini kalau nanti adek
mendengar suara-suara itu lagi. Bagaiman kalau kita masukkan dalam jadwal
kegiaan harian adek?”
Pasien : “Iya sus”
Perawat 3 : “Mau jam berapa kita latihan bercakap-cakapnya dek?”
Pasien : “Jam 9 pagi, jam 3 sore sama jam 7 malam sus!”
Perawat 3 : “Wah bagus dek. Jadi, nanti adek lakukan secara teratur
jika sewaktu-waktu suara itu muncul lagi ya dek! Besok pagi saya akan kesini
lagi.”
Pasien : “Iya sus”
Perawat 3 : “Bagimana kalau kita latih cara yang ketiga, yaitu melakukan
aktifitas terjadwal?”
Pasien : “Iya sus, boleh!”
Perawat 3 : “Kira-kira maunya jam berapa dek?”
Pasien : “Besok pagi-pagi sus!”
Perawat 3 : “Bagaimana kalau jam 10 pagi dek?”
Pasien : “Iya sus, boleh”
Perawat 3 : “Mau dimana kita latihannya dek? Disini lagi?”
Pasien : “Disini lagi sus!”
Perawat 3 : “Baiklah dek kalau begitu besok jam 10 pagi kita latihan disini ya dek.
Sampai besok dek. Selamat siang!”
Pasien : “Siang sus!”
Dua puluh menit kemudian Perawat selesai melakukan SP2 pasien dan
telah memasukkan kegiatan yang telah dilakukan dalam jadwal kegiatan
harian pasien. Perawat pun mengontrak waktu untuk besok pagi.
Keesokan harinya, sesuai dengan yang telah disepakati dengan pasien,
Perawat pun kembali ke ruangan pasien adek oliv untuk mengevaluasi kegiatan
yang telah dilakukan sebelumnya, sekaligus melakukan SP3 Pasien yaitu melatih
pasien mengontrol halusinasi dengan melaksanakan aktivitas terjadwal.

SP 3 Pasien:

Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan melaksanakan aktivitas


terjadwal.
Fase Orientasi
Perawat 4 : “Selamat pagi dek! Bagaimana perasaanya hari ini?”
Pasien : “Pagi, baik sus!”
Perawat 4 : “Apakah adek masih ingat dengan saya?”
Pasien : “Masih sus!”
Perawat 4 : “Coba adek sebutkan nama saya!”
Pasien : “Nama suster, Perawat ….!”
Perawat 4 : “Wah, bagus dek. Adek masih mengingat nama saya
dengan
benar! Bagus dek!”
Pasien : “Hehehe”
Perawat 4 : “Oh iya, dek! Apakah suara-suaranya masih muncul dek?”
Pasien : “Iya sus, suaranya masih terus saja muncul, “Mati Kamu, Mati!”
Itu- itu saja yang saya dengar sus!”
Paerawat 4 : “Apakah sudah dipakai dua cara yang telah kita latih kemarin dek?”
Pasien : “Iya Pak, saya sudah memakai dua cara yang sudah Bapak
Ajarkan kemarin”
Perawat 4 : “Bagaimana hasilnya dek?”
Pasien : “Begini sus, suara-suaranya agak mulai berkurang. Lebih sedikit
Dari pada yang kemarin itu sus!”
Perawat 4 : “Wah bagus, dek. adek sudah pintar menggunakan dua cara
yang saya ajarkan kemarin, bagus bu! Kalau begitu sesuai janji kita kemarin,
hari ini kita akan belajar cara yang ketiga untuk mencegah halusinasi yaitu
melakukan kegiatan terjadwal! Kalau begitu adek maunya dimana kita bicara
dek?”
Pasien : “Di ruang tamu saja sus!”
Perawat 4 : “Baik, kita duduk diruang tamu ya dek! Kira-kira berapa
Lama kita bicara dek?”
Pasien : “Iya sus. Lama-lama juga
boleh!”
Perawat 4 : “Bagaimana kalau 30 menit
dek?”
Pasien : “Iya sus, boleh!”
Perawat 4 : “Baiklah kalu begitu dek, ayo kita ke ruang tamu!”
Pasien : “Ayo sus!”

Fase Kerja
Perawat 4 : “ Nah, kalau boleh tau apa saja yang biasa adek lakukan?”
Pasien : “Apa ya?! Banyak sus”
Perawat 4 : “Oh, banyak ya dek? Kalu pagi-pagi apa kegiatannya?”
Pasien : “Kalau pagi-pagi, saya membersihkan tempat tidur, mandi,
sarapan, senam, menyiram bunga, menonton tv, menyapu, sama apalagi ya?
Banyak sus!”
Perawat 4 : “Wah bagus dek. Kegiatannya di pagi hari banyak juga ya!
Terus jam berikutnya apa?”
Pasien : “Maksud suster, siang?”
Perawat 4 : “Iya bu, kalau siang kegiatannya apa saja?”
Pasien : “Kalau siangnya, saya makan siang, menonton tv, menyapu,
membersihkan jendela, dan tidur siang sus!”
Perawat 4 : “Kalau malamnya, apa saja kegiatannya dek?”
Pasien :“Kalau malam harinya, saya menonton tv, makan malam,
Mentup jendela, dan minum obat sus!”
Perawat 4 :“Wah banyak sekali kegiatannya ya dek! Kalau begitu dek,
Mari kita latih dua kegiatan hari ini yaitu, latihan menyapu dan membersihkan
jendela. Bagaimana dek, apakah adek mau?”
Pasien : “Mau sus!”
Perawat 4 : “Baiklah dek, coba sekarang adek menyapu lantai di ruang tamu
ini, apakah adek bisa?”
Pasien : “Bisa sus! (sambil menyapu lantai ruang tamu)”
Perawat 4 : “Nah, bagaimana kalau sekarang adek membersihkan jendela
Ruang tamu ini?”
Pasien : “Baik sus! (sambil membersihkan jendela ruang tamu)”
Perawat 4 : “Wah bagus sekali dek, adek sudah menyapu dan
Membersihkan jendela dengan benar. Bagus sekali dek!”
Pasien : “Yeyyyy, bagus, bagus!”

Fase Terminasi
Perawat 4 : “Baik dek, kegiatan ini dapat adek lakukan untuk mencegah
Suara tersebut muncul kembali. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi agar dari
Pagi sampai malam ada kegiatan, bagaimana dek apakah adek bersedia?”
Pasien : “Iya sus, saya bersedia!”
Perawat 4 : “Nah, sekarang, bagaimana perasaan adek setelah kita bercakap-
cakap cara yang ketiga untuk mencegah suara-suara itu kembali lagi?”
Pasien : “Saya merasa senang dan lega sus!”
Perawat 4 : “Bagus sekali dek! Coba adek sekarang sebutkan tiga cara yang
telah kita latih untuk mencegah suara-suara itu muncul lagi dek!”
Pasien :“Iya sus. Yang pertama menghardik, yang kedua bercakap
cakap dengan orang lain, dan yang ketiga dengan melakukan aktivitas terjadwal
sus”
Perawat 4 :“Wah, bagus sekali dek. Nah sekarang mari kita masukkan
dalam jadwal kegiatan harian adek.”
Pasien : “Iya sus!”
Perawat 4 :“Nah, nanti adek bisa mencoba melakukan latihan-latihan yang
sudah kita lakukan itu sesuai jadwal ya!”
Pasien : “Iya, baik sus!”
Perawat 4 : “Kalau begitu bagaimana dek kalau menjelang malam nanti, kita
membahas cara minum obat yang baik serta kegunaan obat?”
Pasien : “Iya sus, boleh!”
Perawat 4 : “Maunya jam berapa dek?”
Pasien : “Siang aja sus!”
Perawat 4 : “Bagaimana kalau jam 12 dek?”
Pasien : “Boleh sus!”
Perawat 4 : “adek maunya di tempat biasa atau dimana?”
Pasien : “Di ruang makan saja sus!”
Perawat 4 : “Baiklah dek, diruang makan ya! Kalau begitu saya pamit dulu dek.
Sampai jumpa!”
Pasien : “Sampai jumpa!”

Perawatpun selesai melakukan SP3 Pasien dan tak lupa juga perawat
mengontrak waktu pada pukul 12 siang untuk melakukan SP4 Pasien.
Setelah pukul 12 siang, perawat pun datang sesuai dengan kesepakatan
yang telah dibuat dengan pasien. Dan setelah itu, perawat pun melakukan SP4
Pasien yaitu melatih pasien minum obat secara teratur.

SP 4 Pasien:

Melatih pasien minum obat secara teratur.

Fase Orientasi
Perawat 5 : “Selamat siang dek! Bagaimana perasaannya siang ini?”
Pasien : “Siang sus. Saya baik sus!”
Perawat 5 : “Apakah suara-suaranya masih muncul dek?”
Pasien : “Masih sus, tapi sedikit!”
Perawat 5 : “Apakah sudah digunakan tiga cara yang sudah kita latih
kemarin itu dek?”
Pasien : “Sudah sus!”
Perawat 5 : “Apakan jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan dek?”
Pasien : “Sudah sus!”
Perawat 5 : “Apakah pagi tadi sudah minum obat dek?”
Pasien : “Sudah sus!”

Fase Kerja
Perawat 5 : “Baik. Siang hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat
obatan yang adek minum. Kita akan diskusi selama 20 menit sambil menunggu
makan siang. Disini saja ya dek?.”
Pasien : “Iya sus, disini saja sambil menunggu makan siang. Saya sudah
lapar soalnya!”
Perawat 5 : “Kalau boleh tau adek, adakah bedanya setelah minum
obat secara teratur?”
Pasien 5 : “Kalau saya minum obat secara teratur, saya merasa tenang, lega
dan ringan sus!”
Perawat 5 : “Apakah suara-suara itu berkurang atau menghilang dek?”
Pasien : “Tetap saja suara-suara itu muncul sus, walaupun saya sudah
minum obat yang diberikan! Kenapa begitu sus? Padahal setiap hari saya selalu
meminum obat saya secara teratur!”
Perawat 5 : “Begini adek, minum obat itu sangat penting agar suara-suara
yang adek dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Nah, kalau
boleh tahu berapa macam obat yang adek?”
Pasien : “Banyak sus!”
Perawat 5 : “(Perawat menyiapkan obat pasien). Jadi dek, ini yang warna
orange (chlorpromazine, CPZ) gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Obat
yang warna putih (tpyhexilpendil, THP) gunanya agar adek merasa rilex dan
tidak kaku, sedangkan yang merah jambu (haloperidol, HIP) berfungsi untuk
menenangkan pikiran dan menghilangkan suara-suara. Semua obat ini diminum
3 kali sehari, tiap pukul 7 pagi, 1 siang, dan 7 malam. Apakah adek
mengingat fungsi obat-obat ini? Coba diulangi dek!”
Pasien : “Baik sus. Kalau yang berwarna oranye untuk menghilangkan
suara- suara, yang berwarna putih agar merasa rilex, dan yang merah jambu untuk
menenangkan pikiran!”
Perawat 5 : “Wah, adek pintar sekali. Bagus sekali adek mengingat fungsi
obat-obatnya. Baiklah dek nanti kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak
boleh dihentikan ya.”
Pasien : “Iya sus”
Perawat 5 : “Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat,
Adek akan kambuh dan sulit sembuh seperti keadaan semula. Dan kalau obatnya
habis, adek bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Apakah adek
mengerti?”
Pasien : “Iya sus, saya mengerti!”
Perawat 5 : “Baiklah. adek juga harus teliti saat minum obat-obatan ini.

Pastikan obatnya benar, artinya adek harus memastikan bahwa itu benar-benar
obat punya adek. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama
kenasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya, dengan cara yang benar,
yaitu diminum sesudah makan da tepat jamnya ya dek ya!”
Pasien : “Iya sus!”
Perawat 5 : “adek juga harus memperhatikan berapa jumlah obat sekali
minum, dan adek juga harus cukup minum 10 gelas per hari. Bagaimana dek,
apakah adek mengerti?”
Pasien : “Iya, ya saya mengerti sus!”

Fase Terminasi
Perawat 5 : “Baiklah kalau begitu. Nah, sekarang bagaimana perasaan adek
setalah kita bercakap-cakap mengenai obat?”
Pasien : “Saya merasa lega, bahagia, dan saya sudah mengerti
tentang apa yang suster katakan.”
Perawat 5 : “Wah bagus dek. Nah sekarang coba sebutkan sudah berapa cara
yang kita latih untuk mencegah suara-suara, coba sebutkan dek!”
Pasien : “Sudah empat cara sus, yang pertama menghardik, yang
kedua bercakap-cakap dengan orang lain, yang ketiga melakukan aktivitas yang
terjadwal dan yang keempat minum obat sus!”
Perawat 5 : “Bagus! adek sudah menyebutkan empat cara yang sudah
kita latih dengan benar. Bagus sekali dek! Kalau begitu mari kita masukkan jadwal
minum obatnya pada jadwal kegiatan harian adek!”
Pasien : “Yeyyy, bagus... bagus...!”
Perawat 5 : “Oh iya sus, jangan lupa pada waktunya minum obat, minta
Obatnya pada perawat atau pada keluarga adek kalau dirumah ya dek ya!”
Pasien : “Iya sus”
Perawat 5 : “Nah, makanan adek sudah datang! Kalau begitu, kita ketemu
lagi untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara-suara muncul yang telah kita
bicarakan. Bagaimana kalau minggu depan?”
Pasien : “Iya sus, boleh!”
Perawat 5 : “adek maunya pukul berapa?”
Pasien : “Seperti tadi itu sus!”
Perawat 5 : “Bagaiman kalau pukul 10 pagi?”
Pasien : “Baik sus”
Perawat 5 : “Kalau begitu, selamat istirah ya dek. Sampai jumpa. Selamat siang!”
Pasien : “Selamat siang sus!”

Anda mungkin juga menyukai