Anda di halaman 1dari 15

PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK

1. Tujuan
Untuk memberikan kekebalan pasif terhadap penyakit campak.
2. Ruang Lingkup
 Pada bayi yang berumur 9-11 bulan.
 Dilakukan dipuskesmas, poliklinik bayi sehat.
3. Definisi
Pemberian immunisasi campak adalah menyiapkan dan memberikan obat tertentu
melalui suntikan kedalam jaringan otot (pangkal lengan, paha bagian luar).
4. Prosedur
a. Pelaksanaan
 Kaji ulang: Usia bayi, Pastikan kebutuhan bayi akan imunisasi campak, Kaji
kondisi kesehatan umum bayi.
b. Persiapan pasien :
 Jelaskan tujuan dan rasional tindakan orang tua
c. Persiapan Alat :
 Vaksin campak dalam tempatnya.
 Spuit 3cc.
 Kapas alcohol
 Pengalas
 Bengkok
 Lembaran/kartu-kartu obat yang mencantumkan secara lengkap mengenai :
nama pasien, umur, jenis obat, dosis, jadwal pemberian.
d. Langkah-langkah kerja :
 Cek obat
 Cuci tangan (lihat SOP cuci tangan)
 Katakan pada orang tua bahwa tindakan akan dilakukan
 Atur posisi bayi
 Libatkan keluarga dalam restrain bila diperlukan (lihat SOP restrain)
 Pasang pengalas dibawah area tusukan
 Spuit diisi dengan vaksin sesuai dosis (0,5cc), udara dikeluarkan
 Identifikasi daerah tusukan
 Bersihkan / desinfeksi lokasi injeksi dengan kapas air DTT dengan tekhnik
sirkuler atau dari atas ke bawah sekali hapus.
 Membuang kapas kedalam bengkok.
 Jarum ditusukan tegak lurus dan membentuk sudut 90 dengan permukaan
kulit.
 Menghisap spuit, ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan dimasukan, tapi
bila tidak ada darah obat dimasukan perlahan-lahan.
 Setelah obat dimasukan semua, jarum dicabut dengan cepat.
 Bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas air DTT.
 Bereskan alat.
 Rapikan bayi.
e. Terminasi
 Puji anak dan keluarga atas kerja sama yang baik
 Dokumentasi hasil pengkajian
EMBERIAN IMUNISASI POLIO
1.

Tujuan
Untuk memberikan kekebalan
pasif terhadap penyakit Polio.
2. Ruang Lingkup
2.1. Pada bayi yang berumur 0-11
bulan.
2.2. Dilakukan dipuskesmas,
poliklinik bayi sehat.
3. Acuan
DepKes R.I, 1994, Prosedur
Perawatan Anak di Rumah Sakit,
Jakarta.
4. Definisi
Pemberian immunisasi Polio
adalah menyiapkan dan
memberikan obat tertentu
melalui mulut dengan
menggunakan pipet.
5. Prosedur
5.1. Tanggung jawab dan
wewenang
5.1.1. Bagian akademik
bertanggung jawab dalam
menterjemahkan kompetensi
kedalam jadwal kuliah/praktek.
5.1.2. Koordinator mata ajaran
bertanggung jawab pembagian
tugas tim dan
monitoring pelaksanaan SOP.
5.1.3. Instruktur klinik
bertanggung jawab
dilaboratorium dan klinik
terhadap
pencapaian keterampilan oleh
peserta didik.
5.2. Pelaksanaan
5.2.1. Kaji ulang :
5.2.1.1. Usia bayi.
5.2.1.2 Pastikan kebutuhan bayi
akan imunisasi Polio.
5.2.2. Persiapan pasien :
Jelaskan tujuan dan rasional
tindakan orang tua.
5.2.3. Persiapan Alat :
5.2.3.1 Obat Polio dalam
tempatnya.
5.2.3.2. Lapkerja atau tissue
PEMBERIAN IMUNISASI POLIO

1. Tujuan
Untuk memberikan kekebalan pasif terhadap penyakit Polio.
2. Ruang Lingkup
Pada bayi yang berumur 0-11 bulan
Dilakukan dipuskesmas, poliklinik bayi sehat.
3. DefinisiPemberian immunisasi Polio adalah menyiapkan dan memberikan obat
tertentumelalui mulut dengan menggunakan pipet.
4. Prosedur
a. Pelaksanaan
 Kaji ulang : Usia bayi, Pastikan kebutuhan bayi akan imunisasi Polio
b. Persiapan pasien:
Jelaskan tujuan dan rasional tindakan orang tua.
c. Persiapan Alat :
 Obat Polio dalam tempatnya.
 Lapkerja atau tissue


POLTEKKES KEMENES
BANTEN
JURUSAN
KEPERAWATAN
SOP
(STANDAR
KEPERAWATAN
PROSEDUR)
5.2.3.3. Lembaran/kartu-kartu
obat yang mencantumkan
secara lengkap
mengenai : nama pasien, umur,
jenis obat, dosis, jadwal
pemberian
5.2.4. Langkah-langkah kerja :
5.2.4.1. Cek obat
5.2.4.2. Cuci tangan (lihat SOP
cuci tangan)
5.2.4.3. Katakan pada orang tua
bahwa tindakan akan dilakukan
5.2.4.4. Aposisi bayi
5.2.4.5. Libatkan keluarga
dalam restrain bila diperlukan
(lihat SOP
restrain)
5.2.4.6. Letakkan lap atau tissue
diatas dada bayi
5.2.4.7. Letakkan dropper yang
berisi obat kedalam mulut bayi
5.2.4.8. Masukkan obat perlahan-
lahan sampai habis sesuai dosis
5.2.4.9. Bersihkan atau Lap
mulut bayi menggunakan tissue
5.2.4.10. Beritahu orang tua agar
tidak menyusui selama 10-15
menit setelah
bayi diberikan obat.
5.2.4.11. Bereskan alat
5.2.4.12. Rapikan bayi
5.2.4.13. Terminasi: tanyakan
respon klien, kontrak waktu,
salam (lihat SOP
komunikasi terapeutik)
5.2.4.14. Cuci tangan (lihat SOP
cuci tangan)
5.3. Lakukan evaluasi
5.4. Dokumentasikan : waktu
pelaksanaan dan respon bayi.
6. Pengendalian / pemantauan
6.1. Absensi mahasiswa dan
dosen yang telah di tanda tangani
6.2. Dokumentasi laporan Askep
6.3. Format penilaian tindakan
6.4. Pedoman penilaian
kompetensi
 Lembaran/kartu-kartu obat yang mencantumkan secara lengkapmengenai :
nama pasien, umur, jenis obat, dosis, jadwal pemberian
d. Langkah-langkah kerja:
 Cek obat
 Cuci tangan (lihat SOP cuci tangan)
 Katakan pada orang tua bahwa tindakan akan dilakukan
 Posisi bayi
 Libatkan keluarga dalam restrain bila diperlukan (lihat SOPrestrain)
 Letakkan lap atau tissue diatas dada bayi
 Letakkan dropper yang berisi obat kedalam mulut bayi
 Masukkan obat perlahan-lahan sampai habis sesuai dosis
 Bersihkan atau Lap mulut bayi menggunakan tissue
 Beritahu orang tua agar tidak menyusui selama 10-15 menit setelahbayi
diberikan obat.
 Bereskan alat\
 Rapikan bayi
 Cuci tangan
e. Terminasi
 Puji anak dan keluarga atas kerja sama yang baik
 Dokumentasi hasil pengkajian
PEMBERIAN IMUNISASI DPT

2. Tujuan
Untuk memberikan kekebalan pasif terhadap penyakit Dipteri, Pertusis, Tetanus dan
Hepatitis B.
2. Ruang Lingkup
Pada bayi yang berumur 2-11 bulan
Dilakukan dipuskesmas, poliklinik bayi sehat.
3. Definisi
Pemberian immunisasi DPT adalah menyiapkan dan memberikan obat tertentu
melalui suntikan ke jaringan otot.
4. Prosedur
a. Pelaksanaan
 Kaji ulang : Usia bayi, Pastikan kebutuhan bayi akan imunisasi DPT
b. Persiapan pasien:
Jelaskan tujuan dan rasional tindakan orang tua.
c. Persiapan Alat :
 Obat DPT dalam tempatnya.
 Lapkerja atau tissue


POLTEKKES KEMENES
BANTEN
JURUSAN
KEPERAWATAN
SOP
(STANDAR
KEPERAWATAN
PROSEDUR)
5.2.3.3. Lembaran/kartu-kartu
obat yang mencantumkan
secara lengkap
mengenai : nama pasien, umur,
jenis obat, dosis, jadwal
pemberian
5.2.4. Langkah-langkah kerja :
5.2.4.1. Cek obat
5.2.4.2. Cuci tangan (lihat SOP
cuci tangan)
5.2.4.3. Katakan pada orang tua
bahwa tindakan akan dilakukan
5.2.4.4. Aposisi bayi
5.2.4.5. Libatkan keluarga
dalam restrain bila diperlukan
(lihat SOP
restrain)
5.2.4.6. Letakkan lap atau tissue
diatas dada bayi
5.2.4.7. Letakkan dropper yang
berisi obat kedalam mulut bayi
5.2.4.8. Masukkan obat perlahan-
lahan sampai habis sesuai dosis
5.2.4.9. Bersihkan atau Lap
mulut bayi menggunakan tissue
5.2.4.10. Beritahu orang tua agar
tidak menyusui selama 10-15
menit setelah
bayi diberikan obat.
5.2.4.11. Bereskan alat
5.2.4.12. Rapikan bayi
5.2.4.13. Terminasi: tanyakan
respon klien, kontrak waktu,
salam (lihat SOP
komunikasi terapeutik)
5.2.4.14. Cuci tangan (lihat SOP
cuci tangan)
5.3. Lakukan evaluasi
5.4. Dokumentasikan : waktu
pelaksanaan dan respon bayi.
6. Pengendalian / pemantauan
6.1. Absensi mahasiswa dan
dosen yang telah di tanda tangani
6.2. Dokumentasi laporan Askep
6.3. Format penilaian tindakan
6.4. Pedoman penilaian
kompetensi
 Lembaran/kartu-kartu obat yang mencantumkan secara lengkapmengenai :
nama pasien, umur, jenis obat, dosis, jadwal pemberian
d. Langkah-langkah kerja:
 Cek obat
 Cuci tangan (lihat SOP cuci tangan)
 Katakan pada orang tua bahwa tindakan akan dilakukan
 Posisi bayi
 Libatkan keluarga dalam restrain bila diperlukan (lihat SOPrestrain)
 Letakkan lap atau tissue diatas dada bayi
 Ambil 0,5 cc vaksin DPT
 Bersihkan 1/3 paha bagian luar dengan kapas steril (air panas)
 Suntikan secara intra muskuler (im)
 Terangkan kepada ibu anak tersebut, tentang panas akibat DPT, berikan obat
penurun panas / antipiretik kepada ibu anak tersebut.
 Anjurkan kompres hangan di lokasi penyuntikan.
 Rapikan alat-alat
 Cuci tangan
e. Terminasi
 Puji anak dan keluarga atas kerja sama yang baik
 Dokumentasi hasil pengkajian

Anda mungkin juga menyukai