Anda di halaman 1dari 16

Kehamilan Ektopik

Terganggu

KELOMPOK 3

AMANDA GRACIA NOVIA SARI

FIKRI ERWANTO UMMI THOYYIBA



KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
(KET)

Kehamilan Ektopik: Kehamilan  diluar cavum uteri


KET : Abortus atau ruptur
KET atau Kehamilan Ektopik
DEFINISI
Terganggu adalah setiap implantasi
yang telah dibuahi diluar cavum
uterus. Implantasi dapat terjadi di
tuba falopi, ovarium, serviks, dan
abdomen. Namun kejadian
kehamilan ektopik yang terbanyak
adalah dituba falopi.
Salah satu penyebab kehamilan ektopik
yang paling umum terjadi adalah
kerusakan tuba falopi, misalnya karena
proses peradangan atau inflamasi.
Kerusakan ini akan menghalangi sel telur
PENYEBAB yang telah dibuahi untuk masuk ke rahim
sehingga akhirnya menempel dalam tuba
falopi itu sendiri atau organ lain.Di
samping itu, kadar hormon yang tidak
seimbang atau perkembangan abnormal
pada sel telur yang sudah dibuahi
terkadang dapat berperan sebagai pemicu.
•Pilihan alat kontrasepsi. Penggunaan
alat kontrasepsi jenis spiral
atau intrauterine device(IUD) bertujuan
untuk mencegah kehamilan.
•Namun apabila kehamilan tetap
FAKTOR
RESIKO terjadi, kemungkinan besar kehamilan
ini bersifat ektopik.Pernah mengalami
kehamilan ektopik sebelumnya. Wanita
yang pernah mengalami kondisi ini
memiliki risiko lebih tinggi untuk
kembali mengalaminya.
• Mengidap infeksi atau inflamasi. Wanita
yang pernah mengalami inflamasi tuba
falopi atau penyakit radang panggul
akibat PMS, seperti gonore
atau chlamydia, memiliki risiko lebih tinggi
LANJUTAN untuk mengalami kehamilan ektopik.
FAKTOR •Masalah kesuburan dan pengobatannya
RESIKO
terkadang dapat memicu kehamilan
ektopik.Proses sterilisasi dan sebaliknya.
Prosedur pengikatan tuba atau
pembukaan ikatan tuba yang kurang
sempurna juga berisiko memicu kehamilan
ektopik.
KOMPLIKASI KET
•Kematian ibu  Perdarahan masif
•Menurunnya kapasitas reproduksi ibu
TAND GEJAL
A Nyeri:
A
•Nyeri abdomen bawah atau 8
pelvic, disertai amenorrhea atau Nyeri panggul atau perut hampir
spotting atau perdarahan vaginal. terjadi hampir 100% kasus
•Menstruasi abnormal. kehamilan ektopik. Nyeri dapat
•Abdomen dan pelvis yang lunak. bersifat unilateral atau bilateral ,
•Perubahan pada uterus yang terlokalisasi atau tersebar.
You can Perdarahan:
TANDA DAN dapat terdorong ke satu sisi oleh
also
split massa kehamilan, atau tergeser Dengan matinya telur desidua
GEJALA mengalami degenerasi dan nekrose
your
conte
akibat perdarahan. Dapat
dan dikeluarkan dengan perdarahan.
ditemukan sel desidua pada
nt endometrium uterus. Perdarahan ini pada umumnya
•Penurunan tekanan darah dan sedikit, perdarahan yang banyak dari
takikardi bila terjadi hipovolemi. vagina harus mengarahkan pikiran
•Kolaps dan kelelahan kita ke abortus biasa.Perdarahan
•pucat abnormal uterin, biasanya
•Nyeri bahu dan leher (iritasi membentuk bercak. Biasanya terjadi
diafragma) pada 75% kasus 
•Nyeri pada palpasi, perut pasien Amenorhea:
biasanya tegang dan agak Hampir sebagian besar wanita
gembung. dengan kehamilan ektopik yang
•Gangguan kencing memiliki berkas perdarahan pada
saat mereka mendapatkan
menstruasi, dan mereka tidak
menyadari bahwa mereka hamil
1. USG
PEMERIKSAAN 2. Kadar HCG menurun
PENUNJANG
3. Laparaskopi
4. HB
5. Leukosit
6. Kuldossintesis
Askep Kehamilan Ektopik Terganggu
PENGKAJIAN
Menstruasi
• Terlambat haid
Biasanya terjadi pada kehamilan 6-8 minggu
Adanya bercak darah yang berasal dari vagina
Jenis kontrasepsi
Riwayat gangguan tuba sebelumnya
Tanda-tanda vital
Tes laboratorium: Hb menurun
PEMERIKSAAN

Pemeriksaan Fisik
•Pada KET dapat ditemukan tanda tanda syok hipovolemik
•Nyeri abdomen : perut tegang, nyeri tekan dan nyeri lepas
abdomen

Pemeriksaan Dalam
•Uterus yang membesar
•Nyeri goyang serviks (+)
•Kanan kiri uterus : nyeri pada pada perabaan, dan dapat
teraba massa tumor di daerah adnexa
DIAGNOSA

1. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan


ruptur pada lokasi implantasi sebagai efek tindakan
pembedahan.
2. Nyeri yang berhubungan dengan ruptur tuba falopi,
perdarahan intraperitoneal.
3. Kurangnya pengetahuan yang berhubungan dengan
kurang pemahaman atau tidak mengenal sumber-
sumber informasi.
INTERVENSI 1
•Evaluasi, laporkan, serta catat jumlah dan sifat kehilangan darah, lakukan
perhitungan pembalut, kemudian timbang pembalut.
•Lakukan tirah baring, intruksikan ibu untuk menghindari valsava manuver dan
koitus.
•Posisikan ibu dengan tepat, telentang dengan panggul ditinggikan atau posisi semi
fowler
•Catat tanda-tanda vital, pengisian kapiler pada dasar pupu, warna membran
mukosa atau kulit dan suhu. Ukur tekanan vena sentral bila ada.
•Pantau aktifitas uterus, status janin, dan adanya nyeri tekan pada abdomen
•Hindari pemeriksaan rektal atau vagina
•Pantau masukan atau keluaran cairan. Dapatkan sampel urin setiap jam, ukur berat
jenis
•Auskultasi bunyi nafas
•Simpan jaringan atau hasil konsepsi yang keluar
•Dapatkan pemeriksaan darah cepat: HDL jenis dan pencocokan silang, titer Rh,
kadar fibrinogen, hitung trombosit, APTT, dan kadar LCC.
•Pasang kateter
•Berikan laruan intra vena, ekspander plasma, darah lengkap, atau sel-sel kemasan
sesuai indikasi.
INTERVENSI 2
•Tentukan sifat, lokasi dan durasi nyeri, kaji kontraksi
uterus hemoragi atau nyeri tekan abdomen
•Kaji stress psikologi ibu/pasangan dari respons
emosional terhadap kejadian
•Berikan lingkungan yang terang dan aktivitas untuk
mnurunkan rasa nyeri, instruksikan klien untuk
menggunakan metode relaksasi, misalnya, nafas
dalam, visualisasi distraksi, dan jelaskan prosedurnya
•Berikan narkotik atau sedative berikut obat-obat
preoperative bila prosedur pembedahan diindikasikan
•Siapkan prosedur bedah bila terdapat indikasi
INTERVENSI 3
•Berikan kesempatan bagi ibu untuk
mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan
kesalahan konsep
•Diskusikan kemungkinan implikasi jangka
pendek pada ibu/janin dari keadaan
perdarahan
•Tinjau ulang implikasi jangka pangjang
terhadap situasi yang memerlukan evaluasi
dan tindakan tambahan
SEKIAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai