Anda di halaman 1dari 109

KONSEP BAYI BARU

LAHIR NORMAL

MELLY, SST., M. KES


Bayi Baru Lahir Normal
 Pengertian
Bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu dengan berat 2500 s/d
4000 gram
Klasifikasi berdasarkan berat
badan lahir dan usia gestasi
Berdasarkan Berat Badan lahir
 Berat badan lahir amat sangat rendah <
1000 gram
 Berat badan lahir sangat rendah < 1500
gram
 Berat badan lahir rendah < 2500 gram
 Berat badan lahir normal > 2500 gram
Usia Gestasi
 Prematur < 37 mg
 Matur 37 – 42 mg
 Post Matur > 42 minggu
PENGKAJIAN
Pengkajian setelah kelahiran terjadi dalam
tiga tahapan :
1. Pengkajian segera
2. Pengkajian Transisional
3. Pengkajian Periodik
Ad 1. Pengkajian segera
 Selama menit – menit pertama kehidupan
neonatus terjadi perubahan fisiologis.
 Salah satu cara yang digunakan untuk
mengkaji penyesuaian bayi terhadap
kehidupan ekstrauterin adalah dengan sistem
skoring APGAR
NILAI APGAR ADALAH
 Suatu sistem penilaian yang dipakai untuk
mengevaluasi bayi baru lahir pada menit
pertama dan kelima setelah kelahirannya.
APGAR
Nilai 0 1 2

Appereance Biru Badan merah Seluruh tubuh


Ekstremitas merah
Biru
Pulse Tidak < 100 > 100
Ada
Grimace Tidak Sedikit gerakan Batuk / bersin
Ada mimik/meringis
minimal
Activity Tidak Ekstremitas Gerakan aktif
Ada Sedikit fleksi
Respirasi Tidak lambat/tidak Menangis
PENILAIAN SEGERA
SETELAH BAYI LAHIR
Segera setelah bayi lahir, letakkan bayi diatas kain bersih
dan kering yang disiapkan pada perut bawah ibu, segera
Lakukan penilaian awal dengan menjawab 4 pertanyaan :
1. Apakah bayi cukup bulan
2. Apakah air ketuban jernih, tidak bercampur mekonium
3. Apakah bayi menangis atau bernafas
4. Apakah tonus otot bayi baik
Studi Kasus I
 Pada menit Per I bayi laki-laki ibu dewi nampak
tubuh merah muda dan ekstremitas biru,
pernafasan tidak teratur, bisa menggerakkan
tangan dan kakinya secara aktif, dan menyeringai
ketika akan melakukan pengisapan. Detak jantung
120x/mt

 Pada menit kelima warnanya sudah merah jambu


kecuali kaki dan tangan, bersin/batuk dan
menangis kuat,, bergerak aktif, dan denyut jantung
sudah 120x/mt.
 Ad. 2. Pengkajian Transisional
Periode transisional mencakup tiga periode :
 Periode I Reaktivitas (30 menit I setelah lahir)
Karakteristik :
 Bayi terjaga dengan mata terbuka
 Memberikan respon terhadap rangsangan
 Mengisap dengan penuh semangat dan menangis
 Kecepatan pernapasan 82 x/mt denyut jantung
180 x/mt
Kebutuhan perawatan khusus selama
periode I Reaktivitas :
 Kaji dan pantau frekuensi jantung dan
pernafasan setiap 30 menit pada4 jam
pertama setelah kelahiran.
 Jaga bayi agar tetap hangat.
 Tempatkan ibu dan bayi bersama-sama kulit
kekulit untuk memfasilitasi perlengketan.
 Periode II Reaktivitas (Berlangsung 2
sampai dengan 5 jam )
Karakteristik :
 Bayi bangun dari tidur yang nyenyak
 Denyut jantung dan pernapasan meningkat.
 Bayi mengeluarkan mekonium, urine dan
mengisap.
 Periode ini berakhir ketika lendir pernafasan
sudah berkurang
 Periode III Stabilisasi ( 12 sampai 24 jam
setelah lahir
Karakteristik :
 Bayi lebih mudah untuk tidur dan terbangun
 Tanda – tanda vital stabil
 Kulit berwarna merah dan hangat.
Pengkajian Periodik
Setelah 24 jam pertama kehidupan
bayi baru lahir menjalani
pemeriksaan fisik oleh dokter
maupun perawat. Masing – masing
sistem tubuh akan diperiksa untuk
mengetahui struktur dan fungsinya.
PENGKAJIAN FISIK
 Pengkajian fisik adalah ; proses yang
berkelanjutan yang dimulai selama
wawancara, terutama dengan menggunakan
inpeksi atau observasi. Selama pemeriksaan
yang lebih formal, alat – alat untuk perkusi,
palpasi, dan auskultasi.
PEDOMAN UMUM PEMERIKSAAN
FISIK BAYI BARU LAHIR
 Berikan ruang pemeriksaan yang hangat
nyaman tidak menstimulasi.
 Lepaskan pakaian pada area yang diperiksa
untuk mencegah kehilangan panas, kecuali
bayi baru lahir berada dibawah sumber
panas seperti radian penghangat.
 Lakukan berurutan dari kepala kekaki.
 Lalukan lebih dahulu prosedur yang
memerlukan obsevasi ketat ( Posisi, sikap
)kemudian lakukan auskultasi paru, jantung,
abdomen.
 Lakukan prosedur yang menanggu, seperti
menguji refleks pada tahap akhir.
PENGKAJIAN FISIK PD BAYI
 PENGUKURAN
UMUM ;
 Lingkar Kepala 31 s.d
35,5 cm
 Lingkar dada 30,5 s.d
33 cm
 Lingkar kepala harus
kira – kira 2 sampai 3
cm lebih besar dari
lingkar dada.
Panjang kepala ketumit 48 s.d
53cm
Berat badan lahir 2500 s.d 4000
gram.
TANDA VITAL
 Suhu Aksilla 36,5 s/d
37ºC
 Frekuensi Jantung
Apikal 120 s/d 140
denyut/mt(Donna L
Wong).
 Pernafasan 30 s/d
60x/mt
KULIT
 Pada saat lahir kulit
berwarna merah terang,
menggembung, halus
 Hari kedua ketiga merah
muda, mengelupas,
kering.
 Vernik Kaseosa
 Lanugo
 Millia
 ERITEMA TOKSIKUM.
VERNIK KASIOSA
KEPALA
 Fontanel Anterior
bentuk berlian 2,5
sampai 4,0cm
 Fontanel Posterior
bentuk segi tiga 0,5
sampai 1 cm
 Fontanel harus datar ,
lunak dan padat
MATA
 Kelopak biasanya edema
 Mata biasanya tertutup
 Tidak ada air mata
 Adanya repleks merah
 Refleks kornea sebagai
respons terhadap
sentuhan.
 Refleks pupil sebagai
respon terhadap cahaya
 Refleks berkedip sebagai
respon terhadap cahaya
atau sentuhan.
TELINGA
Posisi puncak pinna berada
pada garis horizontal bersama
bagian luar kantus mata.
HIDUNG
 PATENASI NASAL
 RABAS NASAL ; MUKUS PUTIH
ENCER
 BERSIN
MULUT & TENGOROK
 UTUH, PALATUM ARKUS TINGGI
 UVULA DIGARIS TENGAH
 FRENULUM LIDAH
 FRENULUM BIBIR ATAS
 REFLEK MENISAP KUAT DAN
TERORGANISASI
 REFLEK ROOTING
 REFLEKS GAG
 SALIVASI MINIMAL / TIDAK ADA
 MENANGIS KERAS
LEHER
 Pendek, gemuk, biasanya dikelilingi oleh
lipatan kulit
DADA
 DIAMETER ANTERIOPOSTERIOR DAN
LATERAL SAMA
 RETRAKSI STERNAL SEDIKIT
TERLIHAT SELAM INSPIRASI
 TERLIHAT PROSESUS XIFOIDEUS
PARU – PARU
 PERNAFASAN UTAMANYA ADALAH
PERNAFASAN ABDOMINAL
 REFLEKS BATUK TIDAK ADA SAAT
LAHIR,ADA SETELAH 1 S.D 2 HARI
 BUNYI NAFAS BRONCIAL SAMA
SECARA BILATERAL
JANTUNG
 APEKS – RUANG INTERKOSTAL KE-IV
S.D KE – V, SEBELAH LATERAL
BATAS KIRI STERNUM
ABDOMEN
 Pusat umbillikus – putih kebiruan pada saat
lahir dengan 2 arteri dan satu vena.
 Hepar dapat diraba 2 sampai 3 cm dibawah
marjin kostal kanan.
 Ginjal dapat diraba 1 sampai 2 cm diatas
umbilikus.
GENITALIA WANITA
 Labia dan klitoris biasanya edema
 Labia minora lebih besar dari labia mayora.
 Meatur uretra dibelakng klitoris
 Verniks kaseosa diantara labia
 Berkemih dalam 24 jam
GENITALIA PRIA
 Lubang uretra pada puncak glen penis
 Testis dapat diraba didalam setiap skrotum
 Skrotum biasanya besar, edema,pendulus,
dan tertutup denan rugae biasanya
pigmentasi lebih gelap pada kulit kelompok
etnik
 Berkemih dalam 24 jam
PUNGGUNG DAN REKTUM
 Spina utuh, tidak ada lubang, massa, atau
kurva menonjol
 Refleks melengkung batang tubuh
 Lobang anal paten
 Lintasan mekonium dalam 36 jam
EKSTREMITAS
 Sepuluh jari tangan dan jari kaki
 Rentang gerak penuh
 Punggung kuku merah muda,dengan
sianosis sementara segera setelah lahir
 Fleksi ekstremitas atas dan bawah
 Telapak biasanya datar
 Ekstremitas simetris
SISTEM NEUROMUSKULER
 EKSTREMITAS
BIASANYAMEMPERTAHANKAN
DERAJAT FLEKSI
 EKSTENSI EKSTREMITAS BIASANYA
DIIKUTI DENGAN POSISI FLEKSI
SEBELUMNYA.
 MAMPU MEMUTAR KEPALA DARI
SATU SISI KESISI LAIN KETIKA
TENGKURAP
Karakteristik Neonatus

1. Karakteristik Umum
2. Karakteristik Khusus
PENGKAJIAN USIA GESTASI
 Skala untuk pengkajian usia gestasi
Menggunakan skala ballard baru (New
Ballard Skale,NBS)
SKALA
PENGKAJIAN PADA SKALA BALLAR

 Postur/Sikap : Dengan bayi tenang dan dalam


posisi telentang, observasi derajat fleksi lengan
dan kaki. Tonus otot dan derajat fleksi meningkat
sesuai maturitas. Fleksi penuh lengan dan kaki =
4.
 Square window/Sudut pergelangan tangan :
dengan ibu jari menopang punggung lengan
dibawah pergelangan tangan, beri tekanan lembut
dengan ibu jari dan jari ketiga pada bagian dorsal
tangan tanpa merotasi pergelangan tangan bayi
fleksikan tangan pada pergelangan tangan.
 Rekoil tangan adalah uji perkembangan
fleksi. Uji ini paling baik dikaji setelah satu
jam pertama kehidupan.

 Sudut popletial ditentukan dengan cara


membaringkan bayi dalam posisi telentang.
Fleksikan paha sampai kearah abdomen
atau daerah dada pada bayi baru lahir.
 Tanda Scarf : Dengan bayi pada posisi
supine, pegang tangan bayi dan tarik
melewati leher bayi dan sejauh mungkin
kearah bahu sisi berlawanan
 Perasat tumit ketelinga : dengan bayi pada
posisi supine, pegang kaki bayi dengan satu
tangan dan gerakkan sedikit mungkin
kekepala tanpa memaksakannya.
Pertahankan panggul datar pada permukaan
meja pemeriksaan.
 Ad. 1. Karakteristik Umum
a. Bentuk tubuh dan Pengukuran
b. Kesadaran
c. Kelenturan Fisiologis
d. Imunitas
e. Tanda – tanda Vital
f. Kebutuhan dasar
Ad. a. Bentuk tubuh dan Pengukuran
 Besar pada bagian kepala dan badan
 Tungkai pendek, kecil dan paha yang kecil
 Leher pendek dan goyah, hidung datar dan bayi
seperti tidak memiliki dagu
 Telapak kaki kecil dan terlihat janggal dan datar
 Genitalia tampak bengkak
 Lengan kecil
 Batas Normal Pengukuran Tubuh Saat Lahir
 Lingkar kepala 31 sampai 35,5 Cm
 Lingkar dada 30,5 sampai 33 Cm
 Panjang badan 48 sampai 53 Cm
 Berat badan 2700 gr sampai 4000 gr
Kesadaran
 Enam keadaan tentang kesadaran telah
diidentifikasi pada bayi baru lahir.
 Keadaan ini tidak diikuti oleh urutan khusus tetapi
terjadi pada semua bayi normal
Keadaan tersebut adalah sebagai berikut :
Keadaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menangis
2. Tidur nyenyak
3. Tidur dengan gerakan mata yang cepat
4. Aktif – Sadar
5. Tenang – Sadar
6. Transisional
 Keadaan Menangis
 Bayi mengeluarkan aktivitas motorik yang
tidak jelas dan aktif menangis.
 Menangis disebabkan oleh letih, kolik, rasa
tidak nyaman, lapar dan kesepian
Tidur Nyenyak

Bayi jarang bergerak, dan


pernafasan lambat dan teratur
Tidur Dengan Gerakan Mata
Yang Cepat ( Tidur REM )
 Bayi bernafas tidak teratur dan meringis
atau membuat ekspresi wajah lainnya
 Gerakan mata yang cepat dapat terlihat
melalui kelopak mata
Aktif - Sadar
 Bayi memperlihatkan gerakan tubuh yang
aktif, dengan ekspresi tenang dan meringis
pada wajahnya
Tenang - Sadar
 Bayi jarang Bergerak dan Pernapasan
lambat dan teratur
Transisional
 Bayi mengalami dari satu keadaan sadar ke
keadaan sadar lainya
 Ad.c. Kelenturan Fisiologis
 Semua neonatus normal memiliki kelenturan
fisiologis, seperti sejenis kepasifan baik pada
stresor internal maupun eksternal
 Ad.d. Imunitas
 Bila ibu memiliki antibodi terhadap penyakit
menular tertentu, antibodi tersebut mengalir
melalui plasenta.
 Diantara antibodi tersebut adalah antibodi
terhadap gondok, difteri, dan campak
 Ad.e. Tanda – tanda Vital
suhu tubuh, nadi, dan pernapasan bayi baru lahir
bervariasi dalam berespon terhadap lingkungan
• Ad.f. Kebutuhan Dasar
• Semua manusia lahir dengan kebutuhan dasar
yang menurut maslow adalah penting untuk
kesehatan
• Kebutuhan tersebut adalah kebutuhan untuk
bertahan, rasa aman dan nyaman, rasa memiliki
dan kasih sayang, penghargaan dan menghargai
diri, serta aktualisasi diri
 Ad. 2. Karakteristik Khusus
1. Kepala
2. Kulit
3. Rambut dan kuku
4. Payudara
5. Genitalia
6. Sistem Urinaria
7. Sistem Pernafasan
8. Sistem Sirkulasi
9. Sistem Pencernaan
10. Sistem Skeletal
11. Sistem neuromuskular
 Reflek dan Indera Khusus
 Reflek yang berespon terhadap rangsangan tidak
harus secara sadar diarahkan oleh otak, bayi lahir
dilengkapi dengan sejumlah reflek – reflek
diantaranya adalah :
1. Rasting Refleks ( Refleks mengisap jari )saat
lahir hilang sekitar usia 6 s/d 8 bulan.
2. Tonic Neck Refleks
Gerakan spontan otot kuduk pada bayi normal
3. Graf Refleks ( Reflek menggenggam )saat lahir
hilang usia 2 s.d 3 bulan
4. Refleks Morro ( Refleks emosional )saat
lahir dan hilang usia 2 bulan
5. Refleks Stapping ( Refleks melangkah )
6. Refleks Babinsky ( Refleks emosional )
7. Rooting Refleks ( Reflek mencari /
menoleh )saat lahir s.d usia 6 bulan.
8. Suching Refleks ( Reflek mengisap )
9. Swallowing Refleks ( Refleks menelan )
 Perubahan Fisiologi Bayi Baru
Lahir
1. Perubahan Metabolisme Karbohidrat
2. Perubahan Suhu Tubuh
3. Perubahan Pernafasan
4. Perubahan Sirkulasi
5. Perubahan alat pencernaan, hati, ginjal
dan alat lainnya mulai berfungsi.
 Perubahan Metabolisme
 Dalam waktu 2 jam setelah lahir terjadi
penurunan kadar gula darah.
 U/+ energi pd jam I setelah kelahiran
diambil dari hasil metabolisme asam lemak
Perubahan Suhu Tubuh
 BBL berada pada lingkungan yang lebih rendah
dari suhu didalam rahim ibu
 Apabila bayi dibiarkan dalam suhu 25° C maka
bayi akan kehilangan panas melalui Konveksi,
radiasi, evaporasi, konduksi sebanyak 200 Kal/Kg
bb/menit
 Produksi panas yang dihasilkan bayi hanya 1/10
nya
 Keadaan ini menyebabkan penurunan suhu tubuh
sebanyak 2° C dalam waktu 15 menit
 Suhu menurun metabolisme jaringan meningkat &
kebutuhan O2 Meningkat
MEKANISME KEHILANGAN PANAS

 EVAPORASI AD : CARA KEHILANGAN


PANAS YANG UTAMA PADA TUBUH
BAYI. TERJADI KARENA
MENUAPNYA CAIRAN KETUBAN
PADA PERMUKAAN TUBUH SETELAH
BAYI LAHIR KARENA TUBUH BAYI
TIDAK SEGERA DIMANDIKAN.
KONDUKSI
 KONDUKSI AD : KEHILANGAN
PANAS MELALUI KONTAK LANSUNG
ANTARA TUBUH BAYI DENGAN
PERMUKAAN YANG DINGIN.BAYI
YANG DILETAKKAN DIATAS MEJA,
TEMPAT TIDUR ATAU TIMANGAN
YANG DINGIN.
KONVEKSI
 KONVEKSI AD : KEHILANGAN PANAS
YANG TERJADI SAAT BAYI
TERPAPAR DENGAN UDARA
SEKITAR YANG LEBIH DINGIN
RADIASI
 RADIASI AD : KEHILANGAN PANAS
YANG TERJADI SAAT BAYI
DITEMPATKAN DEKAT BENDA YANG
MEMPUNYAI TEMPERATUR TUBUH
LEBIH RENDAH DARI TEMPERATUR
TUBUH BAYI.
 Perubahan Pernafasan
 Selama dalam uterus janin mendapat O2 dari
pertukaran gas melalui plasenta setelah bayi lahir
pertukaran gas harus melalui paru – paru
Rangsangan untuk gerakan pernafasan pertama
ialah :
 Tekanan mekanis dari toraks sewaktu melalui
jalan lahir
 Penurunan Pa O2 dan kenaikan PaCO2
merangsang kemoreseptor yang terletak disinus
karotis
 Faktor yang berperan dalam rangsang
nafas awal bayi adalah :
– Hipoksia pada akhir persalinan dan
rangsangan fisik lingkungan luar
rahim yang merangsang pusat
pernafasan di otak
– Tekanan terhadap rongga dada,
terjadi karena kompresi paru – paru
selama persalinan, yang merangsang
masuknya udara ke paru – paru
secara mekanis
 Upaya pernafasan pertama berfungsi untuk ;
 mengeluarkan cairan dalam paru – paru
 mengembangkan cairan alveolus paru –
paru untuk pertama kali
 Bayi cukup bulan, mempunyai cairan paru-
paru. Pada saat bayi melalui jalan lahir
selama persalinan, sekitar sepertiga cairan
diperas keluar dari paru –paru. Dengan
beberapa kali tarikan nafas pertama, udara
memenuhi ruangan trakea dan bronkus bayi
baru lahir. Dengan sisa caira didalam paru –
paru dikeluarkan dan diserap oleh pembuluh
limpe dan darah. Semua alveolus paru –
 Perubahan sirkulasi
 Dengan berkembangnya paru – paru
mengakibatkan tekanan O2 meningkat dan
tekanan Co2 menurun, hal ini mengakibatkan
turunnya resistensi pembuluh darah paru sehingga
aliran darah kealat tersebut meningkat, hal ini
menyebabkan darah dari arteri pulmonalis
mengalir keparu – paru dan duktus arteriosus
menutup.
 Apa yang akan anda lakukan segera setelah kepala
bayi lahir :
Menggunakan kain bersih dan kering atau kasa
untuk membersihkan darah atau lendir dari wajah
bayi untuk mencegah terhalangnya jalan nafas.
2. Apa yang menjadi tugas anda yang pertama
setelah bayi lahir :
Memastikan jalan nafas bebas tidak ada hambatan.
Menjaga agar bayi tetap hangat.
 Sebutkan sedikitnya lima cara untuk menjaga agar
bayi tetap hangat.
- Mengeringkan bayi seluruhnya dengan selimut
atau handuk yang hangat.
- Membungkus bayi, terutama bagian kepalanya,
dengan selimut yang hangat dan kering.
- Mengganti semua selimut dan handuk yang basah
- Bayi tetap terbungkus sewaktu ditimbang
- Membuka selimut bayi hanya pada daerah yang
diperlukan pada saat melakukan prosedur.
- Menyediakan lingkungan yang hangat dan kering
 Atur suhu ruangan
 Memberikan bayi kepada ibunya secepat mungkin
 Meletakkan bayi diatas perut ibu supaya mereka
bersentuhan kulit kekulit, sambil menyelimuti
keduanya dengan selimut yang hangat.
 Menghindari memandikan bayi hingga sedikitnya
enam jam jika tidak terdapat masalah medis dan
jika suhu berada pada 36 C
Mengapa menjaga kehangatan bayi
begitu penting
 Penurunan suhu yang cepat pada bayi baru lahir
disebabkan oleh ketidakmampuan bayi untuk
menghasilkan panas yang cukup untuk
mengimbangi kehilangan panas pada proses
kelahiran.
 Setiap bayi yng lahir memiliki sistem
pengendalian suhu yng belum matang. Dan pada
bayi yang lahir dengan berat badan rendah kurang
dari 2500 serta pada bayi yang prematur tidak
terdapat zat lemak yang cukup untuk
menghasilkan panas tubuh.
 PENGKAJIAN
 Biodata
 Sirkulasi
 Nadi apikal dapat berfluktuasi dari 110
– 180 x/mt,tekanan darah 60 – 80 mmHg
( Sistolik ), 40 – 50 mmHg ( diastolik )
 Bunyi jantung : lokasi di mediastinum
dengan titik intensitas maksimal tepat
dikiri dari mid sternum pada tulang
interkosta ketiga atau keempat.
 Murmur biasa terjadi selama beberapa jam
pertama kehidupan
 Tali pusat putih dan bergelatin,
mengandung 2 arteri dan 1 vena
 Eliminasi
 Dapat berkemih saat lahir
 Makanan/cairan
 Berat badan 2500 gr – 4000 gr
 Panjang badan 44 sampai 55 cm
 Turgur kulit elastis ( Bervariasi sesuai
dengan usia gestasi )
 Neurosensori
 Tonus otot : flexi hipertonik dari semua
ekstrimitas
 Penampilan asimetris ( Molding, edema,
hematoma
 Menangis kuat, sehat, nada sedang ( nada
menangis tinggi menunjukkan abnormalitas
genetik hipoglikemi atau efek narkotik yang
memanjang.
 Pernafasan
Apgar score 1 menit dan 5 menit dimana
score normal 7 – 10
 Rentang dari 30 sampai 60/mnt ; pola
periodik dapat terlihat
 Bunyi napas bilateral, kadang –kadang
krekels.
 Silindrik thoraks ; kartilago xifoid menonjol,
umum terjadi.
 Keamanan
 Suhu terentang 36,5 – 37,5º C
 Ada verniks ( Jumlah dan distribusi
tergantung pada usia gestasi )
Kulit : Lembut, fleksible ; pengelupasan
tangan dan kaki dapat terlihat; warna
merah muda atau kemerahan; mungkin belang –
belang menunjukkan memar minor
Pemeriksaan diagnostik
 PH tali pusat : tingkat 7,20 sampai 7,24
menunjukkan
 praasidosis; tingkat rendah menunjukkan
asfiksia bermakna.
 Hb/Ht : Kadar Hb 15 – 20 gr dan Ht 43 %
61%
PRIORITAS KEPERAWATAN
• Meningkatkan upaya kardiopulmonar
efektif
• Memberikan lingkungan termonetral, dan
mempertahankan suhu tubuh
• Mencegah cedera atau komplikasi
• Meningkatkan kedekatan orangtua – bayi
 DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kebersihan jalan nafas tidak efektif b/d mukus
berlebihan, posisi tidak tepat
2. Resiko tinggi perubahan suhu tubuh b/d kontrol
suhu yang imatur, perubahan suhu lingkungan
3. Risiko tinggi infeksi atau inflmasi b/d kurangnya
pertahanan imunologis, faktor lingkungan,
penyakit ibu.
4. Risiko tinggi trauma b/d
ketidakberdayaan fisik
5. Perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d imaturitas
6. Perubahan proses keluarga
berhubungan dengan krisis
maturasi.
PEMERIKSAAN FISIK PADA
BAYI & ANAK
PEDOMAN :
Dilakukan Pada area yang tidak
berbahaya :
1.Ruangan dengan dekorasi menarik
2.Suhu ruang yang nyaman
3.Jika memungkinkan sediakan
ruangan yang sesuai denan tahap
usia
4.Jaga privasi anak terutama pada
usia sekolah & remaja
PENAMPILAN UMUM
 Adalah penilaian subjektif atas penampilan
fisik anak, keadaan nutrisi, interaksi dengan
orang tua & perawat, postur, perkembangan
& bicara
 Wajah : Meringis : Nyeri, kesulitan bernafas
tampak sakit umum
 Postur, posisi & pergerakan tubuh, jika
nyeri akan memilih satu posisi tertentu
 Hygiene : Bau badan, kuku, gigi dan
pakaian
 Behavior : Tk aktivitas, reaksi terhadap
stress, interaksi terhadap orang tua dan
perawat
KULIT
 Textur, kelembaban, turgor, temperatur,
distribusi dan elastisitas dipengaruhi oleh
lingkungan, genetik
KAJI KESIAPAN ANAK
 Mau berbicara dengan perawat
 Membina kontak mata
 Menerima peralatan yg diberikan
 Membina sentuhan fisik
 Mau dipisah dari orang tua
 Jika anak tdk siap : alihkan perhatian, beri
pujian pd penampilan anak, libatkan orang
tua selama proses, minimalkan stimulasi.
PENGUKURAN
PERTUMBUHAN
 Terdiri atas BB, TB, LK, LL
 Tingi badan : Lahir – 36 bln ( anatomis )2 –
8 thn ( berdiri )
 Lingkar kepala :
1. Perlu diukur sampai usia 36 bulan
2. Lokasi : diatas alis mata, Pinna dan
mengelilingi occipita
3. Pada usia 1 – 2 thn LK = LD
PENGUKURAN FISIOLOIS
 Denyut nadi : bayi denyut apikal, lebih 2 th :
denyut radial dihitung satu menit penuh.
 Pernafasan : pernafasan perut khas pada bayi.
 Temperatur : Pada aksila dipengaruhi oleh usia
demam, aktivitas, kecemasan.
 TD diukur pada akromion & alekranon = 40 % pd
titik mid poin ( Midle arm = pertengahan lengan )
stetoskop bell pd infant
Kepala

 Observasi
- Bentuk & simetris : senyum,paralisis ?
- Kontrol kepala & posture kepala pd usia 4
bln bayi mampu mengangkat kepala
- ROM : minta anak u/ melihat ( atas, bawah,
kiri, kanan )
Palpasi

 Sutura fontanel & pembangkakan


 Fontanel anterior Menutup Pd usia 12 – 16
bln.
 Fontanel posterior menutup : usia 2 bulan
leher
 Observasi
- Ukuran : normal leher pendek adanya
lipatan kulit antara leher, kepala, bahu
 Palpasi
- Massa ?
- Normal : trachea ditengah, agak kekanan.
- Kelenjar tiroid : didasar leher, 2 lobus kiri kanan
dihubungkan oleh ishmus
Mata
 Inspeksi struktur internal :
- Jarak antara pupil : 4,5 – 5 cm.
- Inner chantal distance : 2,5
- Auter chantal distal : garis lurus antara sudut
mata dengan telinga.
- Bulu mata : distribusi, arah pertumbuhan
kebawah akan berisiko infeksi.
- Sklera : normal : putih, kuning jaundice
- Kornea: normal & transparan
Test Ketajaman Penglihatan
 Pada infant dan anak : Berikan sinar pada mata,
evaluasi adanya konstriksi pupil,menutup mata,
mengikuti cahaya, menolaku/ membuka mata
setelah terkena cahaya.
 Tes lain ad. Kemampuan by untuk mengikuti
suatu berkas cahaya
 Tes kemampuan u/ mengikuti benda, wajah
pemeriksa, benda berwarna, jika usia 3 – 4 bln, by
blm mampu dilakukan pemeriksaan Optalmoskop.
Pemeriksaan Lapang Pandang
 Pada anak yg kooperatif.
 Minta anak u/ melihat satu objek ( tangan
pemeriksa ) yg digerakkan ke – 4 kuadran
penglihatan , minta u/mengatakan stop saat
tidak bisa melihat objek / benda.
 Normal anak dalam menglihat :
50% : Upward , 60% : Nasalward.
70% : Downward, 90% : Temporally.
Telinga
 Inpeksi Struktur Eksterna : ( Pinna Auricle )
Periksa posisi telinga, bagian atas harus melewati
garis hayal dari sebelah dalam, kebersihan.
 Inspeksi Struktur Interna :observasi membran
timpani ; tarik telinga keatas & kebelakang pada
posisi jam 10, tarik kebawah & belakang pada
posisi jam 6 – 9.
 Atrumatik Care : diharapkan kerja sama yang baik
 Kaji adanya : iritasi, infeksi, normal warna pink.
 Tes ketajaman pendengaran dengan garputala.
Hidung
 Simetris : Kepala ditengadahkan saat
pemeriksaan.
 Apakah ada napas cuping hidung
 Inspeksi struktur internal : mukosa,
discharge, kering atau perdarahan
 Normal : mokusa hidung akan tampak lebih
merah dari mukosa mulut.
Mulut & Tenggorokan
 Bibir : warna, inflamasi, kering.
 Inspeksi struktur interna : gigi, gusi, lidah.
 Inspeksi mukosa : Normal warna Pink,
adanya perdarahan.
 Bau mulut Indikasi adanya penyakit gusi /
kebersihan gigi yg kurang.
Dada
 Inspeksi : bentuk, Normal : simetris, Barel
chest : penyakit paru kronik ( Asma, cystik
fibrosis ).
 Sternum keluar : Fannel chest : bagian
bawah : bagian bawah sternum terdepresi
gangguan pernafasan.
 Ukuran antara sternum dan batas tepi iga :
normal 45 derajat.
 Gerakan dinding dada : normal : simetris.
 Pada anak kurang dari usia 6 – 7 thn
pernafasan perut.
 Pada anak lebih dari usia 6 – 7 thn
pernafasan dada.
 Paru – paru : normal : apeks : sela iga 3,
basis anterior sela iga 8 & basis posterior,
sela iga ke 11.
Paru – paru
 Inspeksi : pernafasan : frekuensi, ritme, kedalaman,
kualitas (sulit / otomatis ).
 Palpasi :Excursion, normal pada napas dalam paru – paru
kebawah akan berkembang5 – 6 cm.
 Vocalpremitus : rasakan vibrasi yg simetris pada sternum
+vertebra
 Perkusi : resonan, dalness, flatness, tympani : ditemukan
pada semua bagian paru: jantung, hepar, gaster.
 Auskultasi : normal : vesikuler ( inspirasi Lebih tinggi dari
ekspiras), Broncovesikuler(inspirasi = ekspirasi ) Broncial
( inspirasi lebih tinggi dari ekspirasi ).
Jantung
 Inspeksi : Penonjolan : indikasi pembesaran
jantung.
 Palpasi : PMI (Poin of maximum ): sela iga ke 4 (
usia ≤ 7 thn ), sela iga ke5 (usia ≥ 7thn ). Paling
kuat pd saat ekspirasi.
 Auskultasi : bunyi jantung.
 S1, S2, S3, S4 = Penutupan katup mitral &
trikuspidalis, penutupan katup pulmonal & aorta =
normal terdengarpada anak & dewasa muda.
Abdomen
 Inspeksi : asites, tumor, hygiene, hernia, umbilikus
 Auskultasi : peristaltik usus setiap 10 – 30 detik.
 Perkusi : Tympani ( Gaster ) Flattnes:Hepar.
 Palpasi : mulai distal ke proksimal.
 Hepar : teraba 2- 3 cm dibawah Kosta terakhir
kanan ↔ normal teraba pada bayi &anak dengan
ukuran 1 – 2 cm,→ akan turun saat inspirasi.
 Spleen ( Ginjal ) teraba pd 1 minggu diarteri
umbilikus → normal pada bayi & anak.
Genitalia
 Laki Laki : Glans penis, preputium, meatus
uretra , skrotum, testis.
 Wanita : Klitoris, lesi, vagina, labia minora,
orifisium uretra, orificium vagina, Kelenjar
bartholin.
 Anus : Polip dan hemoroid.
 Ekstremitas : Simetris, jari – jari ( Clubing
Finger, sianosis ), Bowleg ( genu Varum ),
Knock Knee ( Genu Valgum ), Refleks
Babinski, ROM, Tonus otot.

Anda mungkin juga menyukai