Anda di halaman 1dari 6

TM 4 PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN UNTUK LANSIA

Status Kesehatan Lansia

- Keluhan kesehatan fisik maupun psikis (48,14%)


- Lansia sakit : mayoritas penyakit kronis (24,35%)
- Lansia disabilitas (42,93%)
- Lansia merokok (23,55%)
- Lansia memiliki jaminan kesehatan (73,59%)

Lansia populasi rentan

1) Ekonomi : tidak produktif dan pekerjaan tidak layak


2) Psikologis : penuruna fisiologis dan social ekonomi rentan
3) Fisik : penurunan fungsi
4) Soial : Keluarga, ditinggal pasangan Aktualisasi diri → lingkungan kurang mendukung
5) Status kesehatan : Penyakit kronis, disabilitas, keluhan Kesehatan, beban pembiayaan
6) Literasi kesehatan : Tingkat Pendidikan, penurunan fungsi kognitif

Isu strategis kesehatan lansia

- Transisi epidemiologi penyakit: Long-Term care/Continuity Care


- Determinan social budaya pada masalah Kesehatan lansia
- Dominasi “curative care” pada system pelayanan kesehatan
- Segmentasi pelayanan lansia (socialKesehatan)
- Keunikan pada lansia → Home care untuk lansia

Model layanan

Specialized Geriatric Acute Care Units

● Kebutuhan yang kompleks dan unik

● Tim multidisiplin

● Asuhan keperawatan yang berpusat pada pasien

● Lingkungan fisik yang disesuaikan

● Penilaian dan intervensi untuk sindrom geriatri umum

Nursing Home Setting

● Perawatan jangka panjang dan perawatan panti jompo jangka pendek

● Kelembagaan perumahan

● Bantuan dengan ADL

● Pengaturan perawatan akut, rehabilitasi atau perawatan restorative


Home Care Services

● Masalah kesehatan kronis jangka panjang

● Penyedia perawatan primer

● Layanan rehabilitatif (terapi fisik, terapi okupasi, konseling nutrisi, terapi wicara-bahasa)

Community Based Services

● Promotive and Preventive

Rencana aksi nasional kesehatan lansia 2020-2024

1. Menyusun dan mensosialisasikan kebijakan dan regulasi serta norma, standar, prosedur, kriteria
mengenai pelayanan kesehatan lansia
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas dan akses layanan Kesehatan yang santun lansia serta
perawatan jangka Panjang
3. Membangun dan mengembangkan kemitraan juga jejaring pelaksanaan pelayanan Kesehatan lansia
yang melibatkan lintas program, lintas sector, dan organisasi profesi, Lembaga Pendidikan, swadaya
masyarakat, dunia usaha, media massa, dan pihak terkait lainnya
4. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi di bidang Kesehatan lansia
5. Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan keluarga, masyarakat, dan lansia dalam upaya
peningkatan Kesehatan lansia
6. Meningkatkan peran serta lansia dalam upaya peningkatan Kesehatan keluarga dan masyarakat

Lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, Produktif)

1. Pengembangan dan Penguatan Pelayanan dasar, melalui Pengembangan Puskesmas yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan Santun Lansia
2. Pengembangan Pelayanan Rujukan, melalui Pengembangan Rumah Sakit yang mempunyai
pelayanan Geriatri Terpadu.
3. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat melalui pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia
4. Peningkatan Pemberdayaan Lansia dalam keluarga/masyarakat.
5. Peningkatan Pelayanan Home Care yang terintegrasi dalam perawatan kesehatan masyarakat
6. Pengembangan pelayanan Long Term Care/Perawatan Jangka Panjang (PJP)
7. Peningkatan pelayanan integrasi dengan Lintas Program melalui pendekatan siklus hidup.
8. Peningkatan kemitraan dengan LS, Toma, Toga, LSM, Ormas, Swasta, dll
9. Bina Keluarga Lansia (BKL)
10. Pos Layanan Terpadu Lansia
11. Puskesmas Santun Lansia
12. Program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia pada Era Pandemi COVID-19

Peran perawat

- Case manager : mengidentifikasi kebutuha lansia dan menginisiasi kolaborasi


- Care provider : memberikan pelayanan keperawatan
- Educator : meningkatkan kemandirian dan keluarga dalam perawatan
TM 5 KOMUNIKASI PADA LANSIA

Komunikasi dipengaruhi oleh perasaan, persepsi, pengalaman, bias, serta pengetahuan mengenai
proses penuaan.

Jenis komunikasi dibedakan menjadi 2 yaitu :

- Verbal (bicara, bahasa, dialek)


- Non verbal (gesture, tulisan, gambar, foto, music)

Penurunan fungsi yang berkaitan dengan komunikasi pada lansia

1) Pendengaran : kemampuan mendengar berkurang, kurang bisa mendengar suara frekuensi


tinggi
2) Penglihatan : kesulitan melihat jarak jauh dna dekat, lapang pandang dan melihat gerakan
berkurang
3) Kognitif : kemampuan mengolah informasi, penurunan kemampuan mengolah kata dan bahasa

Kegunaan berkomunikasi :

a) Social connection -> kesuksesan pada lansia


b) Kepuasan klien
c) Peningkatan kemandirian dan kepatuhan
d) Peningkatan hubungan interpersonal

Faktor yang mempengaruhi komunikasi :

a) Faktor usia tua


- Pendengaran menurun
- Penglihatan menurun
- Kognitif
- Kondisi lain
b) Faktor perawat
- Kompetensi komunikasi
- Bagaimana perawat memposisikan diri pada saat interaksi terapeutik
- Kesadaran diri dan keterlibatan reflektif
c) Faktor sosialkultur
- Keseimbangan kekuatan
- Pertimbangan antargenerasi
- Budaya
- Sikap orang tua
d) Faktor lingkungan
- Karakteristik fisik
- Karakteristik situasi

Hambatan dalam komunikasi


a. Kurangnya kesempatan bicara -> kehilangan teman bicara dan bergantung pada perawat untuk
berkomunikasi -> perawat kurang terampil berkomunikasi dengan pasien demensia karena load
kerja tinggi
b. Diabaikan -> biasanya jika ada 2 orang atau lebih lansia biasanya tidak diikutkan untuk
berbincang karena dianggap tidak nyambung dan tidak bisa mengambil keputusan sehingga
perawat lebih sering bicara dengan keluarga

Interpersonal communication

- Individual dan spesifik


- Setiap lansia individu special
- Dengar dan respon
- Pengalaman lansia penting
- Bicara tentang keluarga atau pekerjaan sebelumnya
- Bicara tentang pengalaman masa kecil
- Bicara tentang event spesial
- Keinginan utk berinteraksi

Lansia berbicara

- Bahasa bayi
- Diminutif (istilah sayang)
- Penggunaan kata ganti yang salah
- Berbicara dengan keras
- Menyingkat pernyataan
- Bicara pelan-pelan
- Terlalu peduli atau mengendalikan

Model Peningkatan Komunikasi

Bertemu -> pengenalan isyarat lansia -> steretypes -> modifikasi perilaku bicara -> peluang
terbatas/stereotypes behavior -> kurang percaya diri / berkurang social interaksi -> perubahan
isyarat lansia

- Memahami dampak penuaan terhadap komunikasi


- Pengkajian komprehensif
- Komunikasi terapeutik
- Peningkatan kemandirian lansia
- Peningkatan kualitas hidup

Kunci dalam komunikasi :

1) Komunikasi jujur
2) Pesan konstruktif
3) Mendengar
4) Ketertarikan
5) Kontak mata
6) Kenyamanan
PRACTICAL TIPS

- Datangi lansia dari arah depan


- Bicara pada lansia dekat dengan indera pendengaran yang “bagus”
- Kaji penggunaan lat bantu dengar/melihat
- Komunikasi dengan menjaga kontak mata
- Face level
- Jangan tutupi mulut Ketika bicara
- Kurangi kebisingan
- Relax
- Bicara dengan suara normal (jangan terlalu pelan/keras)
- Berikan waktu untuk lansia mencerna info dan merespon
- Bicara dengan Bahasa sederhana
- Gunakan kalimat pendek
- Kombinasikan dengan Bahasa non verbal
- Tulis jika diperlukan
- Perhatikan apa yang disampaikan lansia
- Listening
- Respect & understanding
Repetition & Clarification

Anda mungkin juga menyukai