Anda di halaman 1dari 7

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN KE 1 PASIEN

DENGAN ANSIETAS
Strategi Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Jiwa 1
Dosen Pengampu : Ns. Fajriyah Nur Afriyanti, M.Kep., Sp.Kep.J

DISUSUN OLEH
Alifiyyah Azzahra
11191040000025
PSIK A 2019

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UINIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
Nama pasien : Ny. Merry Putri Milani
Perawat penanggung jawab : Ns. Alifiyyah Azzahra

Ruangan : Kamar Anggrek 3

Tanggal pelaksanaan : 03/10/2021

A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
Data Subjektif Data Objektif
- Pasien mengatakan bahwa sering - Pasien terlihat gelisah
sekali merasa bingung terhadap - Pasien terlihat tegang
kondisinya - Pasien tampak tidak rileks
- Pasien mengatakan menjadi lebih - Pasien menjadi sulit tidur
mudah menangis karena takut
- Pasien mengatakan sering sekali
mudah marah
- Pasien mengatakan hanya berfokus
pada penyakitnya, sulit berfokus
kepada yang lain

2. Diagnosis Keperawatan
Ansietas
3. Tujuan
a. Umum :
Mengatasi gangguan ansietas pasien
b. Khusus :
- Pasien mempu membina hubungan saling percaya
- Pasien mampu mengenal ansietas
- Pasien mampu mengatasi ansietas melalu teknik relaksasi napas dalam
- Pasien mampu memperagakan dan menggunakan teknik relaksasi napas
dalam
4. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien
merasa aman dan nyaman saat berinteraksi. Tindakan yang harus dilakukan dalam
membina hubungan saling percaya adalah :
• Mengucapkan salam terapeutik
• Berjabat tangan
• Memperkenalkan identitas diri (nama lengkap, nama panggilan, asal institusi)
• Menanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai
• Menjelaskan tujuan interaksi
• Menyepakati kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
b. Bantu pasien mengenal ansietas
• Bantu pasien untuk mengidentifikasi dan menguraikan perasaannya
• Bantu pasien menjelaskan situasi yang menimbulkan ansietas
• Bantu pasien mengenal penyebab ansietas
• Bantu pasien menyadari perilaku akibat ansietas
c. Ajarkan pasien teknik relaksasi untuk meningkatkan kontrol dan rasa percaya diri
dengan teknik distraksi dan teknik relaksasi napas dalam
d. Motivasi pasien melakukan teknik relaksasi setiap kali ansietas muncul
B. Strategi Pelaksanaan Pertemuan 1 Pasien Ansietas
1. Fase Orientasi
1.1 Salam Terapeutik :
“Asaalamu’alaikum wr.wb, selamat pagi ibu. Perkenalkan saya Alifiyyah Azzahra,
ibu bisa panggil saya Ners Alifiyyah Mahasiswa keperawatan UIN Jakarta yang
bertugas di ruangan ini dari jam 08.00-14.00. Di sini saya akan merawat ibu hari ini.
Nama ibu siapa?”

“Baik, ibu Merry, ibu sukanya di panggil apa?”

“Baik saya panggil ibu Merry ya bu”

1.2 Evaluasi :
“Bagaimana perasaan ibu hari ini?”
“Apakah tadi malam tidurnya nyenyak bu? Apakah masih sulit tidur?”
“Sejak kapan ibu merasa khawatir dan cemas?”
“Oo. Sejak 2 hari yang lalu ya bu, jadi hal ini membuat ibu sulit beristirahat ya
bu?”
1.3 Validasi :

“Apa yang telah ibu lakukan untuk mengatasi rasa khawatir dan cemas ibu?”

“Bagaimana hasilnya? Apakah itu berhasil bu?”

1.4 Kontrak :

Topik dan Tujuan:

“Baiklah ibu Merry, sesuai dari apa yang dikatakan ibu bahwa ibu merasa cemas
dan khawatir karena operasi usus buntu, bagaimana kalau kita sekarang berdiskusi
tentang hal itu? Tujuannya agar ibu bisa mengatasi perasaan yang ibu alami.”

Waktu

“Baiklah ibu, kira-kira berapa lama ibu Dila mau berdiskusi dengan saya?

“Oh baik sekitar 30 menit ya bu.”

Tempat :

“Ibu maunya berdiskusi dimana bu, disini atau di depan bu, atau di tempat lain?”

“Oo.. Baiklah bu kita akan berdiskusi diruangan ini saja”

Fase Kerja

2.1 Pengkajian :

“Saya ulangi lagi ya bu, tadi ibu katakan bahwa penyebab ibu merasa khawatir dan
cemas karena ibu akan segera menjalani operasi usus buntu ya bu.”

“Ibu sebelumnya, saya izin untuk mengukur tekanan darah ibu ya, bu”

“Biasanya saat ibu merasa cemas, apa lagi yang ibu rasakan?”

“Oo, baik ibu selain merasa khawatir dan cemas, ibu merasa bingung, terus pusing
sehingga sulit untuk berkonsentrasi dan juga tidur ya bu?”

“Apakah sebelumnya ibu pernah mengalami kondisi seperti ini dan dalam kondisi
apa biasanya ibu merasakannya?”
“Oo.. pernah ya bu, kondisinya bermacam-macam, akan tapi sekarang
penyebabnya karena ini merupakan operasi pertama ibu ya.”

“Mohon maaf ibu, apakah sebelumnya dokter ataupun perawat sudah menjelaskan
tentang prosedur operasi yang akan dilakukan?”

“Oo.. sudah ya, karena ini merupakan operasi pertama, ibu dan keluarga bisa
perbanyak berdoa agar operasinya berjalan lancar. Ibu tenang saja, operasinya akan
dilakukan secara profesional oleh dokter dan tenaga medis yang bersangkutan, dan
peralatan yang digunakan juga sudah canggih atau mendukung. Tingkat
keberhasilan operasinya pun lumayan tinggi. Jadi, ibu tidak perlu terlalu merasa
khwatir atau cemas lagi.”

“Saat merasakan hal seperti ini apa yang biasa ibu lakukan?”

“Oh, baik, saat ibu khawatir dan cemas ibu melakukan video call dengan orang tua
ibu ya?”

“Apakah hal itu dapat mengurangi rasa gelisah atapun cemas ibu?”

“ Oo.. Baik, berarti kurang efektif ya bu. Bagaimana kalau sekarang saya ajarkan
beberapa teknik kepada ibu untuk mengatasi rasa cemas dan khawatir ibu, apakah
ibu mau mencobanya?”

“Baik kalau ibu bersedia, untuk mengatasi rasa cemas itu ada 5 teknik, yaitu teknik
distraksi, teknik relaksasi napas dalam, teknik 5 jari, teknik spiritual dan patuh
minum obat. Sekarang ibu mau melakukan teknik apa?”

“Baik ibu, ibu mau belajar teknik relaksasi napas dalam ya bu”

2.2 Diagnosa :
“Baik saya beri kesimpulan mengenai kondisi ibu, ibu mengalami ansietas ya
ibu, semua orang pasti mengalami cemas, akan tetapi jikarasa cemas itu
berlebihan pada sesuatu yang tidak ada nyata dan menjadibeban pikiran, maka
hal itu sudah mengarah pada respon tubuh tapi yangnegatif ibu!”
2.3 Tindakan Keperawatan

“Sebelumnya ibu posisi duduk seperti ini apakah sudah nyaman dan rileks, bu?”
“Baiklah ibu, sebelumnya apakah ibu pernah mendapatkan teknik relaksasi napas
dalam ini?”

“Jika belum maka saya ajarkan ya bu. Saya sebutkan langkah-langkahnya dulu.
Pertama kita harus rileks dulu, kemudian tarik napas dari hidung sehingga rongga
paru-paru terisi udara, kemudian tahan selama 3-5 detik, setelah itu hembuskan
napas melalui mulut secara perlahan. Hal ini bisa dilakukan maksimal 5-10 menit.”

“Saya contohkan dulu ya ibu, setelah itu kita lakukan bersama-sama.”

“Apakah ada yang ingin ibu tanyakan?”

“Bila tidak ada, coba ibu praktikkan sendiri.”

“Wah alhamdulillah, ibu bisa melakukannya dengan benar.”

2. Terminasi
3.1 Evaluasi Subjektif
“Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang dan mempraktikan
teknik relaksasi?’
3.2 Evaluasi Objektif
“Coba ibu ulangi lagi cara teknik relaksasi yang sudah kita pelajari”
3.3 Rencana tindak lanjut pasien
“Baiklah ibu, tidak terasa sudah 30 menit kita telah berdiskusi. Bagaimana kalau
latihan ini kita masukkan ke dalam kegiatan harian ibu? Jadi, setiap ibu merasa
cemas, ibu bisa langsung praktikkan cara ini.”
“Baik ibu mau melakukannya berapa kali sehari?”
“Oh baik tiga kali ya. Disini saya ada buku harian, nanti kegiatan ini ibu catat di
buku sesuai dengan tanggal dan pukul nya, nanti ibu menuliskan nama kegiatan
yang ibu lakukan. Bagaimana bu, apakah ibu paham?”
“Alhamdulillah kalau ibu paham, selanjutnya disini kan nanti ibu tulis nama
kegiatanya, misalnya, tadi kita melakukan kegiatan teknik relaksasi napas dalam jadi
ibu tulis kegiatan teknik relaksasi napas dalam, bila dilakukan sendiri maka tulis M,
kalau di bantu maka tulis B, sampai sini apakah ibu bisa paham?”
“Baik, saya lanjutkan ya bu, kalau ibu misalkan lupa melakukan kegiatannya, ibu
bisa tulis di keterangan alasan kenapa tidak melakukannya. Apakah ibu bisa
memahamin sepenuhnya?”

“Oh, baik bu. Tadi kan masih ada beberapa teknik untuk mengatasi rasa cemas yang
belum kita lakukan, Apakah ibu mau berlatih teknik lain dengan saya?”

“Kiranya kapan ibu mau berlatih dengan saya lagi?”

“Oh baik, lusa ya bu.”

“besok kira-kira jam berapa ibu mau berlatih lagi?”

“baik, pukul 9, 12 dan 4 sore ya bu, kira-kira ibu maunya berlatih dimana?”

“Oh, baik di ruangan ini saja ya”

3.4 Rencana tindak lanjut perawat

“Baiklah ibu, besok lusa saya akan datang menemui ibu kembali. Seperti yang saya
sampaikan tadi bahwa ada beberapa teknik untuk mengatasi cemas. Tadi kita sudah
belajar 1 teknik. Untuk pertemuan selanjutnya, ibu ingin melakukan teknik apa?.”

“Oh, baik pertemuan selanjutnya kita akan melakukan teknik 5 jari ya bu.”

3.5 Salam
“ Baiklah sudah selasai ya ibu kegiatan kita hari ini, sampai bertemu lusa ya bu,
apabila ibu memerlukan sesuatu atau bantuan ibu dapat memencet bel yang ada
disamping sana ya bu atau ibu dapat memanggil saya di ruang keperawatan, saya
pamit ya ibu, assalamualaikum”

Anda mungkin juga menyukai