Anda di halaman 1dari 19

DEFISIT NUTRISI

Untuk Memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi Keperawatan


Dosen Pengampu Ns.Sri Astuti Maharani, S.Kep

Disusun Oleh

FAHLA ALIFYA A NIM 2200001012

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN RS. EFARINA PURWAKARTA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat


rahmat dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah dengan judul “DEFISIT NUTRISI ” ini tepat pada waktunya. Tak lupa
shalawat serta salam penyusun curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh
dengan ilmu pengetahuan. Penyusun juga ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada Ns. Sri Astuti Maharani, S. Kep selaku dosen pengampu Metodologi
Keperawatan serta beberapa pihak lain yang telah membantu penyusun dalam
menyelesaikan makalah ini. Seperti kata pepatah, tidak ada gading yang tak retak.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, masih
banyak hal yang kurang dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar penyusun dapat
memperbaikinya. Harapan penyusun, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumber ilmu yang baru bagi kita semua. Aamiin.

Purwakarta, 08 Juni 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................i


DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
21. Diagnosa Keperawatan Defisit Nutrisi............................................................3
2.2 Tabel Intervensi Keperawatan.........................................................................5
2.3 Tabel Luaran Keperawatan..............................................................................9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Defisit nutrisi atau ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
merupakan suatu kondisi ketika seseorang memiliki asupan nutrisi tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme. Defisit nutrisi
umumnya disebabkan karena asupan makanan dan produksi hormon yang
tidak memadai atau karena gangguan pencernaan dan penyerapan zat gizi
yang tidak sesuai dengan kebutuhan metabolisme tubuh (Barbara, 2011).
Sehingga masalah yang sering dialami oleh penderita DM termasuk pada
penderita dengan Nefropati diabetik adalah defisit nutrisi, dimana penderita
tersebut akan mengalami gejala mual muntah dan nafsu makan menurun
karena adanya penurunan metabolisme akibat defisiensi insulin serta intake
yang tidak adekuat. Menurut Wilkinson & Ahern (2015) Defisit nutrisi pada
penderita DM disebabkan karena ketidakmampuan dalam mendapat dan
mengolah makanan, kurang pengetahuan mengenai gizi esensial dan diet
seimbang, tidak nyaman selama atau setelah makan, disfagia, anoreksia
(kehilangan nafsu makan), mual atau muntah, dan sebagainya (Wilkinson, J.,
& Ahern, 2015).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiyorini & Wulandari
(2017), didapatkan bahwa masalah keperawatan yang paling banyak dialami
oleh penderita Diabetes Melitus adalah Defisit Nutrisi, dimana 100 responden
didapat bahwa ada 4 responden (4%) memilki status nutrisi sangat kurus, 22
responden (22%) memiliki status nutrisi kurus, 49 responden (49%) memliki
status nutrisi normal, 7 responden (7%) memiliki sttaus nutrisi gemuk, dan 18
responden lainnya (18%) memiliki status nutrisi obesitas. Faktor pencetus
munculnya masalah Defisit nutrisi (kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh) karena ketidakstabilan kadar glukosa dalam darah dan program diet
yang tidak tepat dengan rentang usia 45-60 tahun (Setiyorini & Arti, 2017).

1.2 Rumusan Masalah

1
1. Apa definisi defisit nutrisi?

2
2

2. Apa saja intervensi keperawatan defisit nutrisi?


3. Apa saja luaran keperawatan defisit nutrisi?

1.3 Tujuan Umum


1. Untuk mengetahi definisi defisit nutrisi
2. Untuk mengetahui intervensi keperawatan defisit nutrisi
3. Untik mengetahui luaran keperawatan defisit nutrisi
BAB II
PEMBAHASAN

1.1 DIAGNOSA KEPERAWATAN DEFISIT NUTRISI


Gangguan Defisit Nutrisi
A. Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme

B. Penyebab
1. Ketidakmampuan menelan makanan
2. Ketidakmampuan menelan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
4. Peningkatan kebutuhan metabolisme
5. Faktor ekonomi (mis, finansial tidak mencukupi)
6. Faktor psikologis (mis, stres, kenggaran untuk makanan)

C. Gejala dan tanda mayor


Sujektif
-
Objektif
Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal

D. Gejala dan tanda minor


subjektif
1. Cepat kenyang setelah makan
2. Keram atau nyeri abdomen
3. Nafsu makan menurun
Objekti
1. Bising usus hiper aktif
2. Otot pengunyah lemah
3. Otot menelan lemah
4. Membran mulkosa pucat

3
4

5. Sariawan
6. Serum albumin turun
7. Rambut rontok menurun
8. Diare

E. Kondisi klinis terkait


1. Stroke
2. Parkin son
3. Mobius sinydrom
4. Cerebral palsy
5. Clept lip
6. Cleft palate
7. Amyotropic lateral sclerosis
8. Kerusakan neurosmuskuler
9. Luka bakar
10. Kanker
11. Infeksi
12. Aids
13. Penyakit crohns
14. Enterokotis
15. Fibrosis kritis
5

2.2 Tabel intervensi


NO DIAGNOSA TUJUAN RASIONAL
SLKI SIKI
1 Defisit Setelahj dilakukan tindakan Manajemen nutrisi Observasi
NUTRISI keperawatan selama 3kali mengidentifikasi dan mengelola asupan nutrisi 1. Untuk melihat jumalah nutrisi
23 jam dihrapkan nutrisi di yang seimbang pasien
atasi dengan kriteria hasil Observasi 2. Untuk mengetahui apakah pasien
1. Ketidak mampuan 1. identifikasi status nutrisi ada alergi makanan
menelan makanan 2. Identifikasi alergi dan intoleransi makanan 3. Untuk pasien suka makan
2. Ketidak mampuan 3. Identifikasi makanan yang disukai 4. Untuk mengetahui jumlah kalori
menelan mencerna 4. Identikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrien dan nutrien yang di butuhkan
makanan 5. Identifikasi perlunya penggunaan selang 5. Untuk mengetahui apakah pasien
3. Nafsu makan menurun nasogastik butuh selang nasagostik
4. Diare 6. Monitior asupan makanan 6. Untuk mngrtahui asupan nutrisi
7. Monitor berat badan 7. Unutk mengetahui berat badan
8. Monitor berat badan 8. Untuk mengetagui hasil
9. Monitor hasil pemeriksaan labolatorium pemeriksaan labolatorium
Trapeutik Trapeutik
1. Lakukan oral hygine sebelum makan, jika
6

perlu 1. Untk menjaga mulut tetap bersih


2. Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis, dan bebas dari penyakit
paramida makanan) 2. Untiuk menjaga kesehatan
3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu 3. Suapay pasien nafsu makannya
yang sesuai tinggi
4. Berikan makanan tinggi serat untuk 4. Untuk mencagah konstipasi
mencegah konstipasi 5. Untuk pemenuhan nutrisi
5. Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi Edukasi
protein berikan suplemen makanan, jika perlu 1. Pasien biar lebih nyaman
Edukasi 2. Untuk membantu kesehatan
1. Ajarkan posisi duduk, jika perlu pasien
2. Ajarkan diet yang diprogramka Kolaborasi
Kolaborasi 1. Untuk pemenuhan nutrisi yang
1. Kolaborisi pemberian medikasi sebelum baik
makan diet (mis, paramida nyeri, antiemetik), 2. Untuk memmenuhi asupan nutrisi
jika perlu
2. Kolaborasi dengan gizi diet untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien
yang dibutuhkan, jika perlu
7

2 Defisit Nutrisi 1. Ketidakmampuan Edukasi diet Observasi


menelan makanan Mengajarkan jumlah, jenis dan jadwal asupan 1. Untuk menambah pendidikan
2. Ketidakmampuan makanan yang di programkan dalam asupan nutrisi
menelan mencerna Observasi 2. Untuk mengetahui sejau mana
makanan 1. Identifikasi kemampuan pasien dan keluarga keluarga pasien menerima
3. Nafsu makan menurun menerima informasi informasi
4. Diare 2. Identifikasi tingkat pengetahuan saat ini 3. Untuk memberikan pendidikan
3. Identifikasi kebiasaan pola makan saat ini kesehatan tentang program diet
dan masa lalu identifikasi persepsi pasien dan yang benar
keluarga tentang diet yang di programkan Trapeutik
Trapeutik 1. Untuk persiapan dalam
1. Persiapkan materi, media dan alat praga pemberian materi
2. Jadwalkan waktu yang tepat untuk 2. Agar dalam penyampaian
memeberikan pendidikan kesehatan pendidikan kesehatan lebih
3. Beriikan kesempatan pasien dan keluarga maksimal
bertanya 3. Untuk mengetes sejauh mana
4. Sediakan rencana makanan tertulis, jika perlu pemahan keluarga dalam
Edukasi pendidikan kesehatan
1. Jelaskan kepatuhan diet terhadap kesehatan 4. Untuk membantu dalam jadwal
8

2. Informasikan yang diperbolehkan dan makan


dilarang Edukasi
3. Informasikan kemungkinan intraksi obat dan 1. Supaya pasien percaya dalam
makanan, jika perlu program diet
4. Anjurkan mempertahankan posisi semi 2. Agar pasien mengetagui
fowler 30 sapai 40 derajat/20s sampai 30 makanan yang baiak atau tidak
menit setelah makan baik kesehatan
5. Anjurkan mengganti bahan makanan sesuai 3. Agar pasien tidak khawatir
dengan diet yang di programkan dalam efek samping obat
6. Anjurkan melakukan olahraga sesuai 4. Untuk membantu dalam makan
toleransi yang benar
7. Rekomendasi resep makanan yang sesai 5. Untuk pemenuan asupan nutrisi
dengan diet, jika perlu di kalaborasi 6. Supaya otot tidak terlalu kaku
8. Rujuk keahli gizi dan sertakan keluarga, jika 7. Untuk mengetahu asupan
perlu makanan sesuai diet yang baik
8. Untuk memberikan solusi terkait
gizi yang baik

2.3 Tabel luaran perawatan


9

Luaran utama Status mutrisi


10

Definisi edukasi asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan mtabosisme


Ekspetasi membaik
Kriteria hasil
Menurun Cukup menurun sedang Cukup meningkat Meningkat
Porsi makanan yang 1 2 3 4 5
di habiskan
Kekuatan otot 1 2 3 4 5
mengunyah
Kekuatan otot 1 2 3 4 5
menelan
Serum albumin 1 2 3 4 5
Verbalisasi 1 2 3 4 5
keinginan untuk
meningkatkan
nutrisi
Pengetahuan tentang 1 2 3 4 5
pilihan makanan
yang sehat
pengetahuan tentang 1 2 3 4 5
11

pilihan minuman
yang sehat
pengetahuan tentang 1 2 3 4 5
standar asupan
nutrisi yang tepat
Penyiapan dan 1 2 3 4 5
penyimpanan
makanan yang aman
Pinyiapan dan 1 2 3 4 5
penyimpanan
minuman yang aman
Sikap terhadap 1 2 3 4 5
makanan
Meningkat Cukup meningakt Sedang Cukup menurun Menurun
Perasaan cepat
kenyang
Nyeri abdomen
Sariawan
Rambut rontok
12

Diare
Memburuk Cukup memburuk Sedang Cukup membaik Membaik
Berat badan 1 2 3 4 5
Indeksi massa tubuh 1 2 3 4 5
Frekuensi makanan 1 2 3 4 5
Nafsu makan 1 2 3 4 5
Bising usus 1 2 3 4 5
Tebal lipatan kulit 1 2 3 4 5
trisep
Luran pendukung berat badan
Definisi akumulasi bobot tubuh sesuai dengan usia jenis kelamin
Eskpetasi membaik
Kriteria hasil
Memburuk Cukup memburuk Sedang Cukup membaik Membaik
Berat badan 1 2 3 4 5
Tebal lipatan kulit 1 2 3 4 5
Indeks massa tubuh 1 2 3 4 5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Defisit nutrisi atau ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
merupakan suatu kondisi ketika seseorang memiliki asupan nutrisi tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme. Defisit nutrisi
umumnya disebabkan karena asupan makanan dan produksi hormon yang
tidak memadai atau karena gangguan pencernaan dan penyerapan zat gizi
yang tidak sesuai dengan kebutuhan metabolisme tubuh (Barbara, 2011).
Menurut Wilkinson & Ahern (2015) Defisit nutrisi pada penderita DM
disebabkan karena ketidakmampuan dalam mendapat dan mengolah
makanan, kurang pengetahuan mengenai gizi esensial dan diet seimbang,
tidak nyaman selama atau setelah makan, disfagia, anoreksia (kehilangan
nafsu makan), mual atau muntah, dan sebagainya (Wilkinson, J., & Ahern,
2015).

3.2 Saran
Dalam keperawatan harus tau diagnosa dari defisit nutrisi serta
intervensinya agar dapat membantu pasien yang mengalami defisit nutrisi

13
14
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pojka Sdki Ppni. 2017-2018. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia.


Jakarta. Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Tim Pojka Sdki Dpp Ppni. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta Dppni Ppni
Tim Pojka Sdki Dpp Ppni. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta
Dppni Ppni

Anda mungkin juga menyukai