Anda di halaman 1dari 40

1.

Pengertian Adalah serangkain kegiatan yang terorganisir/terstruktur yang


ASUHAN GIZI memungkinkan untuk identifikasi kebutuhan gizi dan penyediaan
asuhan untuk memenuhi kebutuhan tersebut
2. Tujuan Agar setiap pasien dapat dipenuhi kebutuhan zat gizinya secara
optimal
3. Kebijakan SK Kepala FKTP Abcde Nomor I/UKP/001/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis FKTP Abcde
4. Referensi Buku asuhan gizi di FKTP
5. Prosedur 1. Nutrition Care Proses (NCP)
A. Nutrition Assesment
1) Antropometri
 BB
 TB
2) Biokimia
Tabel : Hasil Pemeriksaan Biokimia
Jenis Satuan Nilai Normal Keterangan
Pemeriksaan Hasil

* Sumber : Data Laboratorium Pasien

3) Data Fisik Klinis


Tabel : Hasil Pemeriksaan Fisik Klinis
Jenis Satuan Nilai Normal Keterangan
Pemeriksaan Hasil
Tensi

Nadi

Suhu
Pernafasan

Keluhan umum

* Sumber : Data Rekamedik pasien


4) Obat
Tabel : Jenis Obat yang di Konsumsi
Jenis Obat Fungsi Keterangan

5) Diet Riwayat Makan


 Riwayat makan dahulu
.......................................................................................
 Asupan makan sebelum masuk RS
Tabel : Perhitungan Asupan Recall
Recall Energi Protein Lemak Karbohidrat
(kkal) (gr) (gr) (gr)
Asupan
AKG
% Asupan
Keterangan

B. Nutrition Diagnosis
1) Diagnosis Medis :
2) Diagnosis Gizi :
C. Nutrition Intervention
Perencanaan Kebutuhan Gizi (planning)
1) Terapi Diet
 Jenis diet :
 Bentuk makanan :
 Cara pemberian :
2) Tujuan diet :
3) Prinsip diet
 Energi :
 Protein :
 Lemak :
 Karbohidrat :
4) Syarat diet
 Energi :
 Protein :
 Lemak :
 Karbohidrat :
5) Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi :
6) Rencana monitoring
 Antropometri :
 Biokimia :
 Fisik dan klinis :
 Dietary :

7) Rencana konseling gizi :


 Masalah gizi :
 Sasaran :
 Waktu pelaksanaan : ± 10-15 menit
 Tempat :
 Media :
 Tujuan :
 Materi konseling gizi :

D. Nutrition Monitoring dan Evaluasi


1) Asupan makan
2) Fisik
3) Klinis

2. Evaluasi / Hasil Perkembangan Terapi Diit


3. Evaluasi Konsultasi Gizi
6. Unit Terkait Poliklinik Rawat Inap
1. Pengertian Distribusi makanan adalah proses kegiatan yang mencakup
DISTRIBUSI pembagian makanan pada alat makan sesuai dengan ketentuan
MAKANAN dan penyampaian makanan kepada konsumen
PADA PASIEN
RAWAT INAP
2. Tujuan 1. Tersedianya makanan sesuai dengan jumlah pasien dan diet
pasien di masing-masing ruang perawatan.
2. Makanan/diet dapat tersaji tepat waktu
3. Kebijakan SK Kepala FKTP Abcde Nomor I/UKP/001/2016 tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis FKTP Abcde
4. Referensi Buku Asuhan gizi FKTP
5. Prosedur 1. Makanan yang sudah matang diserahkan ke ruang pemorsian
2. Alat makan yang sudah bersih ditempel etiket diet dan ditata
3. Petugas melakukan pemorsian hewani dan nabati, makanan
pokok dan sayur sesuai jenis diet
4. Makanan diserahterimakan kepada petugas distribusi
5. Petugas distribusi menyalurkan makanan sesuai etiket diet
6. Snack dibagikan sesuai jadwal dan jenis
7. Waktu penyajian makan :
Makan Pagi 06.00 – 07.00
Snack Pagi 09.00 - 10.00
Makan Siang 11.30 – 12.30
Snack Sore 13.00 – 14.00
Makan Malam 17.30 – 18.30
6. Unit Terkait Instalasi Rawat Inap
1. Pengertian 1. Diet adalah pemberian makanan terhadap seseorang atau
ASUHAN GIZI lebih yang sesuai dengan kebutuhan normal dengan tujuan
PASIEN DIARE mengobati penyakit dan komplikasi yang ada.
2. Proses asuhan gizi terstandar adalah strutur dan kerangka
yang konsisten yang digunakan untuk memberikan asuhan
gizi dan menunjukan bagaimana asuhan gizi dilakukan.
Prosees tersebut mendukung dan mengarah pada asuhan gizi
secara individual
3. Diare merupakan kondisi yang ditandai dengan encernya tinja
yang dikeluarkan dengan frekuensi buang air besar (BAB)
yang lebih sering dibandingkan dengan biasanya. Pada
umumnya, diare terjadi akibat konsumsi makanan atau
minuman yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit.
Biasanya diare hanya berlangsung beberapa hari, namun
pada sebagian kasus memanjang hingga berminggu-minggu
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar dapat
memenuhi penatalaksaan diet pada saluran cerna khususnya
pada pasien diare
3. Kebijakan SK Kepala FKTP Abcde Nomor I/UKP/001/2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis FKTP Abcde
4. Referensi Buku asuhan gizi di FKTP
5. Prosedur Asuhan Gizi Diare
1. Identitas Pasien
 Nama :
 Usia :
 Jenis Kelamin :
 Tinggi Badan : ...... cm
 Berat Badan : ........kg
 Diagnosa :
2. Skrining Gizi
No Indikator Ya Tidak
1. Perubahan Berat Badan ü   
2. Nafsu makan kurang ü   
3. Kesulitan mengunyah dan menelan ü   
4. Mual dan muntah ü   
5. Diare/Konstipasi ü   
6. Alergi/Intoleransi zat gizi ü   
7. Diet khusus ü   
8. Enteral/Parenteral ü   
9. Serum albumin rendah ü   
10 IMT Normal ü   
.
Kesimpulan :

3. Asessment Gizi
Antropometri -       BB : ......Kg
-       TB :...... cm
-       BBI = (BB-100) – 10 % (BB-100)
= ..........Kg
-       IMT = BB / (TB m)2

Biokimia - Hb : g/dL
- Leukosit : mg/dL

Clinis - Fisik Pemeriksaan klinis


        Suhu Tubuh :.....˚ C (Demam)

Pemeriksaan fisik
       

Riwayat Diet / Kebiasaan makan pasien :..................


Riwayat Makan Hasil Recall:
Energi = .....................kalori
Lemak = .....................gram
Protein = ....................gram
Karbohidrat = .............gram
4. Pengobatan yang diberikan
 ...
 ...
 ...
 ...

5. Diagnosa Gizi
 Domain Intake
Problem Etiologi Sign/Symptom
Kelebihan /.
Kekurangan
intake
 Energi
 Protein
 Lemak
 Karbohidrat

 Domain Klinis
Problem Etiologi Sign/Symptom
-      

 Domain Perilaku
Problem Etiologi Sign/Symptom
-      

6. Intervensi Gizi
a. Tujuan
Tujuan Jangka Pendek
 Memberikan makanan dan cairan yang sesuai dengan
kebutuhan gizi pasien.
 Memberikan makanan yang tidak merangsang saluran
cerna pasien, terutama kerja lambung.
 Mencegah timbulnya diare.
 Mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung
yang berlebihan

Tujuan Jangka Panjang


 Mencapai berat badan ideal
 Mencapai status gizi yang ideal
 Mencegah terjadinya penyakit penyerta

b. Jenis Diet :
c. Perhitungan Kebutuhan Gizi
Kebutuhan Energi :

 BMR :

 Suhu Tubuh :

 Koreksi T :

 Aktivitas :

:
 SDA

Kebutuhan Gizi
 Protein :
 Lemak
:
 Karbohidrat
:

d. Prinsip Diet
 Energi Cukup
 Protein Cukup
 Lemak Rendah
 Karbohidrat Cukup
 Serat Rendah
 Cairan Cukup

e. Syarat diet
 Mudah dicerna, porsi kecil, dan sering diberikan
 Energi dan protein diberikan cukup, sesuai kemampuan
pasien untuk menerimanya.
 Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi
yaitu 34,79 gram, yang ditingkat secara bertahap.
 Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang
ditingkatkan secara bertahap.
 Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang
 Cairan cukup, untuk menggantikan cairan yang keluar
melalui feces

f. Bentuk Makanan :

g. Frekuensi :

h. Rute : Oral / non Oral – Enteral / panenteral

i. Edukasi Gizi
a) Topik :
b) Tujuan :
c) Sasaran :
d) Waktu :
e) Alat peraga :
f) Metode :
g) Materi :

7. Monitoring dan Evaluasi


a) Monitoring

b) Evaluasi

6. Unit Terkait Rawat Inap


1. Pengertian 4. Diet adalah pemberian makanan terhadap seseorang atau
ASUHAN GIZI lebih yang sesuai dengan kebutuhan normal dengan tujuan
PASIEN mengobati penyakit dan komplikasi yang ada.
GASTRITIS 5. Proses asuhan gizi terstandar adalah strutur dan kerangka
yang konsisten yang digunakan untuk memberikan asuhan
gizi dan menunjukan bagaimana asuhan gizi dilakukan.
Prosees tersebut mendukung dan mengarah pada asuhan gizi
secara individual
6.  Gastritis atau lebih dikenal dengan maag berasal dari bahasa
yunani yaitu gastro yang berarti perut/lambung dan itis yang
berarti inflamasi/peradangan. Pada penyakit ini terjadi suatu
iritasi atau peradangan pada dinding mukosa lambung
sehingga menjadi merah, bengkak, berdarah dan luka.
Biasanya peradangan tersebut akibat dari infeksi oleh bakteri
yang dapat menyebabkan borok dilambung yaitu
Helicobacterium pylory.  Akan tetapi, ada faktor lain juga yang
menyebabkan gastritis seperti trauma fisik dan pemakaian
obat penghilang sakit secara terus menerus
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar dapat
memenuhi penatalaksaan diet pada pasien gastritis.
3. Kebijakan SK Kepala FKTP Abcde Nomor I/UKP/001/2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis FKTP Abcde
4. Referensi Buku asuhan gizi di FKTP
5. Prosedur Asuhan Gizi Gastritis
8. Identitas Pasien
 Nama :
 Usia :
 Jenis Kelamin :
 Tinggi Badan : ...... cm
 Berat Badan : ........kg
 Diagnosa :

9. Skrining Gizi
No Indikator Ya Tidak
1. Perubahan Berat Badan ü   
2. Nafsu makan kurang ü   
3. Kesulitan mengunyah dan menelan ü   
4. Mual dan muntah ü   
5. Diare/Konstipasi ü   
6. Alergi/Intoleransi zat gizi ü   
7. Diet khusus ü   
8. Enteral/Parenteral ü   
9. Serum albumin rendah ü   
10 IMT Normal ü   
.
Kesimpulan :

10. Asessment Gizi


Antropometri -       BB : ......Kg
-       TB :...... cm
-       BBI = (BB-100) – 10 % (BB-100)
= ..........Kg
-       IMT = BB / (TB m)2

Biokimia - Hb : g/dL
- Leukosit : mg/dL

Clinis - Fisik Pemeriksaan klinis


        Suhu Tubuh :.....˚ C (Demam)

Pemeriksaan fisik
       
Riwayat Diet / Kebiasaan makan pasien :..................
Riwayat Makan Hasil Recall:
Energi = .....................kalori
Lemak = .....................gram
Protein = ....................gram
Karbohidrat = .............gram

11. Pengobatan yang diberikan


 ...
 ...
 ...
 ...

12. Diagnosa Gizi


 Domain Intake
Problem Etiologi Sign/Symptom
Kelebihan /.
Kekurangan
intake
 Energi
 Protein
 Lemak
 Karbohidrat

 Domain Klinis
Problem Etiologi Sign/Symptom
-      
 Domain Perilaku
Problem Etiologi Sign/Symptom
-      

13. Intervensi Gizi


j. Tujuan
1. Menetralkan kelebihan asam lambung
2. Memberikan makanan yang cukup
3. Meringankan fungsi lambung

k. Jenis Diet :

l. Perhitungan Kebutuhan Gizi


Kebutuhan Energi :

 BMR :

 Suhu Tubuh
:

 Koreksi T
:

 Aktivitas
:

 SDA
:
Kebutuhan Gizi
 Protein :

 Lemak
:

 Karbohidrat
:

m.Prinsip Diet
 Energi cukup
 Protein cukup
 Lemak rendah
 Karbohidrat cukup
 Rendah serat

n. Syarat diet
 Energi diberikan cukup, sebesar 1658,8 kal sesuai
dengan kemampuan pasien menerimanya
 Protein diberikan cukup, sebesar 62,2 gram sesuai
dengan kemampuan pasien menerimanya
 Lemak diberikan rendah, sebesar 27,64 gram yang
ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan
kebutuhan.
 Karbohidrat diberikan cukup, sebesar 290,29 gram
untuk sumber tenaga melakukan aktivitas sehari-hari.
 Cairan cukup untuk mengatasi mual atau muntah
 Porsi Kecil Tapi Sering dan mudah dicerna.
 Tidak diberikan makanan yang terlalu berlemak, terlalu
manis, dan berbumbu tajam
 Berikan obat antacid sebelum makan pasien minimal 30
menit

o. Bentuk Makanan :
p. Frekuensi :

q. Rute : Oral / non Oral – Enteral / panenteral

r. Edukasi Gizi
h) Topik :
i) Tujuan :
j) Sasaran :
k) Waktu :
l) Alat peraga :
m) Metode :
n) Materi

14. Monitoring dan Evaluasi


c) Monitoring

d) Evaluasi

6. Unit Terkait Rawat Inap


1. Pengertian 7. Diet adalah pemberian makanan terhadap seseorang atau
ASUHAN GIZI lebih yang sesuai dengan kebutuhan normal dengan tujuan
PASIEN mengobati penyakit dan komplikasi yang ada.
HIPEREMESIS 8. Proses asuhan gizi terstandar adalah strutur dan kerangka
yang konsisten yang digunakan untuk memberikan asuhan
gizi dan menunjukan bagaimana asuhan gizi dilakukan.
Prosees tersebut mendukung dan mengarah pada asuhan gizi
secara individual
9.  Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan
( trimester II) yang ditandai rasa mual dan muntah yang
berlebihan dalam waktu lama. Keadaan ini bila tidak diatasi
dapat mengakibatkan dehidrasi dan penurunan berat badan
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar dapat
memenuhi penatalaksaan diet pada pasien hiperemesis
3. Kebijakan SK Kepala FKTP Abcde Nomor I/UKP/001/2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis FKTP Abcde
4. Referensi Buku asuhan gizi di FKTP
5. Prosedur Asuhan Gizi Hiperemesis
15. Identitas Pasien
 Nama :
 Usia :
 Jenis Kelamin :
 Tinggi Badan : ...... cm
 Berat Badan : ........kg
 Diagnosa :

16. Skrining Gizi


No Indikator Ya Tidak
1. Perubahan Berat Badan ü   
2. Nafsu makan kurang ü   
3. Kesulitan mengunyah dan menelan ü   
4. Mual dan muntah ü   
5. Diare/Konstipasi ü   
6. Alergi/Intoleransi zat gizi ü   
7. Diet khusus ü   
8. Enteral/Parenteral ü   
9. Serum albumin rendah ü   
10 IMT Normal ü   
.
Kesimpulan :
17. Asessment Gizi
Antropometri -       BB : ......Kg
-       TB :...... cm
-       BBI = (BB-100) – 10 % (BB-100)
= ..........Kg
-       IMT = BB / (TB m)2

Biokimia - Hb : g/dL
- Leukosit : mg/dL

Clinis - Fisik Pemeriksaan klinis


        Suhu Tubuh :.....˚ C (Demam)

Pemeriksaan fisik
       

Riwayat Diet / Kebiasaan makan pasien :..................


Riwayat Makan Hasil Recall:
Energi = .....................kalori
Lemak = .....................gram
Protein = ....................gram
Karbohidrat = .............gram
18. Pengobatan yang diberikan
 ...
 ...
 ...
 ...
19. Diagnosa Gizi
 Domain Intake
Problem Etiologi Sign/Symptom
Kelebihan /.
Kekurangan
intake
 Energi
 Protein
 Lemak
 Karbohidrat

 Domain Klinis
Problem Etiologi Sign/Symptom
-      

 Domain Perilaku
Problem Etiologi Sign/Symptom
-      

20. Intervensi Gizi


s. Tujuan
4. Mengganti persediaan glikogen tubuh dan mengontrol
asidosis.
5. Secara berangsur memberikan makanan dan zat gizi
yang cukup (DR. Merryana Adriani, SKM.,M.Kes.).
6. Menurunkan rasa mual dan muntah
7. Mengganti kehilangan cairan elektrolit
8. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan mengatasi kehilangan
BB ibu hamil ( Atikah proverawati).

t. Jenis Diet :

u. Perhitungan Kebutuhan Gizi


Kebutuhan Energi :

 BMR :

 Suhu Tubuh :

 Koreksi T :

 Aktivitas :

:
 SDA

Kebutuhan Gizi
 Protein :

 Lemak
:

 Karbohidrat
:

v. Prinsip Diet
 Diet Hiperemesis I
 Diet Hiperemesis II
 Diet Hiperemesis III

w. Syarat diet
 Karbohidrat tinggi, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi
total.
 Lemak rendah, yaitu <>
 Protein sedang, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi
total.
 Makanan diberikan dalam bentuk kering; pemberian
cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10
gelas per hari.
 Makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran
cerna, dan diberikan sering dalam porsi kecil.
 Bila makan pagi dan siang sulit diterima, dioptimalkan
makan malam dan selingan malam.
 Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi
dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
gizi pasien.

x. Bentuk Makanan :

y. Frekuensi :

z. Rute : Oral / non Oral – Enteral / panenteral

aa. Edukasi Gizi


o) Topik :
p) Tujuan :
q) Sasaran :
r) Waktu :
s) Alat peraga :
t) Metode :
u) Materi :

21. Monitoring dan Evaluasi


e) Monitoring

f) Evaluasi

6. Unit Terkait Rawat Inap


1. Pengertian 10. Diet adalah pemberian makanan terhadap seseorang atau
ASUHAN GIZI lebih yang sesuai dengan kebutuhan normal dengan tujuan
PASIEN ISPA mengobati penyakit dan komplikasi yang ada.
11. Proses asuhan gizi terstandar adalah strutur dan kerangka
yang konsisten yang digunakan untuk memberikan asuhan
gizi dan menunjukan bagaimana asuhan gizi dilakukan.
Prosees tersebut mendukung dan mengarah pada asuhan gizi
secara individual
12. ISPA adalah infeksi saluran pernapasan yang berlangsung
sampai 14 hari. Yang dimaksud dengan saluran pernapasan
adalah organ mulai dari hidung sampai gelembung paru,
beserta organ-organ disekitarnya seperti : sinus, ruang telinga
tengah dan selaput paru.Sebagian besar dari infeksi saluran
pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk pilek dan tidak
memerlukan pengobatan dengan antibiotik, namun demikian
anak akan menderita pneumoni bila infeksi paru ini tidak
diobati dengan antibiotik dapat mengakibat kematian.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar dapat
memenuhi penatalaksaan diet pada pasien ISPA
3. Kebijakan SK Kepala FKTP Abcde Nomor I/UKP/001/2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis FKTP Abcde
4. Referensi Buku asuhan gizi di FKTP
5. Prosedur Asuhan Gizi ISPA
22. Identitas Pasien
 Nama :
 Usia :
 Jenis Kelamin :
 Tinggi Badan : ...... cm
 Berat Badan : ........kg
 Diagnosa :
23. Skrining Gizi
No Indikator Ya Tidak
1. Perubahan Berat Badan ü   
2. Nafsu makan kurang ü   
3. Kesulitan mengunyah dan menelan ü   
4. Mual dan muntah ü   
5. Diare/Konstipasi ü   
6. Alergi/Intoleransi zat gizi ü   
7. Diet khusus ü   
8. Enteral/Parenteral ü   
9. Serum albumin rendah ü   
10 IMT Normal ü   
.
Kesimpulan :

24. Asessment Gizi


Antropometri -       BB : ......Kg
-       TB :...... cm
-       BBI = (BB-100) – 10 % (BB-100)
= ..........Kg
-       IMT = BB / (TB m)2

Biokimia - Hb : g/dL
- Leukosit : mg/dL

Clinis - Fisik Pemeriksaan klinis


        Suhu Tubuh :.....˚ C (Demam)

Pemeriksaan fisik
       

Riwayat Diet / Kebiasaan makan pasien :..................


Riwayat Makan Hasil Recall:
Energi = .....................kalori
Lemak = .....................gram
Protein = ....................gram
Karbohidrat = .............gram

25. Pengobatan yang diberikan


 ...
 ...
 ...
 ...

26. Diagnosa Gizi


 Domain Intake
Problem Etiologi Sign/Symptom
Kelebihan /.
Kekurangan
intake
 Energi
 Protein
 Lemak
 Karbohidrat

 Domain Klinis
Problem Etiologi Sign/Symptom
-      

 Domain Perilaku
Problem Etiologi Sign/Symptom
-      
27. Intervensi Gizi
bb. Tujuan
1. Memberikan makanan lebih banyak dari pada keadaan
biasa untuk memenuhi kebutuhan energi dan protein
yang meningkat.
2. Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
3. Menambah berat badan hingga mencapai normal..

cc. Jenis Diet :

dd. Perhitungan Kebutuhan Gizi


Kebutuhan Energi :

 BMR :

 Suhu Tubuh :

 Koreksi T :

 Aktivitas :

:
 SDA
Kebutuhan Gizi
 Protein :

 Lemak
:

 Karbohidrat
:

ee. Prinsip Diet


 Energi Cukup
 Protein Cukup
 Lemak Rendah
 Karbohidrat Cukup
 Serat Rendah
 Cairan Cukup

ff. Syarat diet


 Tinggi energi dengan diberikan secara bertahap mulai
dari 50 sampai 150 kkal/Kg BB untuk memenui
kebutuhan tubuh yang meningkat.
 Tinggi protein 2,5 – 4 gram/Kg BB untuk memperbaiki
jaringan yang rusak dan mempercepat penyembuhan.
 Cukup vitamin dan mineral.
 Mudah cerna
 Diberikan secara bertahap bila penyakit dalam keadaan
berat.
 Pemberian dengan porsi kecil tapi sering
 Makanan yang dapat mengurangi nafsu makan seperti
kue yang manis dan gurih tidak diberikan dekat sebelum
makan.

gg. Bentuk Makanan :

hh. Frekuensi :

ii. Rute : Oral / non Oral – Enteral / panenteral

jj. Edukasi Gizi


v) Topik :
w) Tujuan :
x) Sasaran :
y) Waktu :
z) Alat peraga :
aa)Metode :
bb)Materi :
28. Monitoring dan Evaluasi
g) Monitoring

h) Evaluasi

6. Unit Terkait Rawat Inap


1. Pengertian 13. Diet adalah pemberian makanan terhadap seseorang atau
ASUHAN GIZI lebih yang sesuai dengan kebutuhan normal dengan tujuan
PASIEN mengobati penyakit dan komplikasi yang ada.
TYPHOID 14. Proses asuhan gizi terstandar adalah strutur dan kerangka
yang konsisten yang digunakan untuk memberikan asuhan
gizi dan menunjukan bagaimana asuhan gizi dilakukan.
Prosees tersebut mendukung dan mengarah pada asuhan gizi
secara individual
15. Typhoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang
disebabkan oleh kuman salmonella thypi dan salmonella para
thypi A,B,C. sinonim dari penyakit ini adalah Typhoid dan
paratyphoid abdominalis.Typus abdominalis adalah penyakit
infeksi akut yang biasanya mengenai saluran pencernaan
dengan gejala demam lebih dari 7 hari, gangguan pada
saluran cerna, gangguan kesadaran, dan lebih banyak
menyerang pada anak usia 12 – 13 tahun ( 70% - 80% ), pada
usia 30 - 40 tahun ( 10%-20% ) dan diatas usia pada anak 12-
13 tahun sebanyak ( 5%-10% )
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah agar dapat
memenuhi penatalaksaan diet pada pasien Typoid
3. Kebijakan SK Kepala FKTP Abcde Nomor I/UKP/001/2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis FKTP Abcde
4. Referensi Buku asuhan gizi di FKTP
5. Prosedur Asuhan Gizi Typoid
29. Identitas Pasien
 Nama :
 Usia :
 Jenis Kelamin :
 Tinggi Badan : ...... cm
 Berat Badan : ........kg
 Diagnosa :
30. Skrining Gizi
No Indikator Ya Tidak
1. Perubahan Berat Badan ü   
2. Nafsu makan kurang ü   
3. Kesulitan mengunyah dan menelan ü   
4. Mual dan muntah ü   
5. Diare/Konstipasi ü   
6. Alergi/Intoleransi zat gizi ü   
7. Diet khusus ü   
8. Enteral/Parenteral ü   
9. Serum albumin rendah ü   
10 IMT Normal ü   
.
Kesimpulan :

31. Asessment Gizi


Antropometri -       BB : ......Kg
-       TB :...... cm
-       BBI = (BB-100) – 10 % (BB-100)
= ..........Kg
-       IMT = BB / (TB m)2

Biokimia - Hb : g/dL
- Leukosit : mg/dL

Clinis - Fisik Pemeriksaan klinis


        Suhu Tubuh :.....˚ C (Demam)

Pemeriksaan fisik
       

Riwayat Diet / Kebiasaan makan pasien :..................


Riwayat Makan Hasil Recall:
Energi = .....................kalori
Lemak = .....................gram
Protein = ....................gram
Karbohidrat = .............gram

32. Pengobatan yang diberikan


 ...
 ...
 ...
 ...

33. Diagnosa Gizi


 Domain Intake
Problem Etiologi Sign/Symptom
Kelebihan /.
Kekurangan
intake
 Energi
 Protein
 Lemak
 Karbohidrat

 Domain Klinis
Problem Etiologi Sign/Symptom
-      

 Domain Perilaku
Problem Etiologi Sign/Symptom
-      
34. Intervensi Gizi
kk. Tujuan
Tujuan Jangka Pendek

9. Memberikan makanan dan cairan yang sesuai dengan


kebutuhan gizi pasien.
10. Memberikan makanan yang tidak merangsang saluran
cerna pasien, terutama kerja lambung.
11. Mencegah timbulnya diare.
12. Mencegah dan menetralkan sekresi asam lambung
yang berlebihan

Tujuan Jangka Panjang

4. Mencapai berat badan ideal


5. Mencapai status gizi yang ideal
6. Mencegah terjadinya penyakit penyerta.

ll. Jenis Diet :

mm. Perhitungan Kebutuhan Gizi


Kebutuhan Energi :

 BMR :

 Suhu Tubuh :

 Koreksi T :
 Aktivitas :

 SDA :
Kebutuhan Gizi
 Protein :

 Lemak
:

 Karbohidrat
:

nn. Prinsip Diet


 Energi Cukup
 Protein Cukup
 Lemak Rendah
 Karbohidrat Cukup
 Serat Rendah
 Cairan Cukup

oo. Syarat diet


 Mudah dicerna, porsi kecil, dan sering diberikan
 Energi dan protein diberikan cukup, sesuai kemampuan
pasien untuk menerimanya.
 Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi
yaitu 34,79 gram, yang ditingkat secara bertahap.
 Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang
ditingkatkan secara bertahap.
 Makan secara perlahan dilingkungan yang tenang
 Cairan cukup, untuk menggantikan cairan yang keluar
melalui feces.

pp. Bentuk Makanan :

qq. Frekuensi :

rr. Rute : Oral / non Oral – Enteral / panenteral

ss. Edukasi Gizi


cc) Topik :
dd)Tujuan :
ee)Sasaran :
ff) Waktu :
gg)Alat peraga :
hh)Metode :
ii) Materi :
35. Monitoring dan Evaluasi
i) Monitoring

j) Evaluasi

6. Unit Terkait Rawat Inap


1. Pengertian Pemberian Edukasi Gizi merupakan pemberian materi-materi
PEMBERIAN edukasi gizi kepada pasien dan atau keluarga berkaitan dengan
EDUKASI BILA kondisi kesehatanya.
KELUARGA
MENYEDIAKAN
MAKANAN
2. Tujuan Memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan
pasien dan atau keluarga terkait gizi berhubungan dengan kondisi
kesehatan pasien
3. Kebijakan SK Kepala FKTP Abcde Nomor I/UKP/001/2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis FKTP Abcde
4. Referensi Buku Asuhan Gizi
5. Prosedur 4. Pelajari masalah gizi pasien yang tertulis dalam rekam medik
atau formulir hasil skrining gizi atau formulir konsul gizi sesuai
permintaan dan hasiul wawancara dengan pasien
5. Tentukan diagnosa gizi pasien
6. Tulis indentitas pasien, diagnosa gizi, rencana intervensi gizi
dalam formulir asuhan gizi pasien rawat jalan atau rawat inap
7. Hitung dan susun kebutuhan gizinya terjemahkan dalam
pembagian makanan dan tuliskan dalam liflet diit.
8. Gunakan masker pada pasien yang dapat menularkan infeksi
lewat udara
9. Jelaskan dan diskusikan pelaksanaan diit dengan pasien
10. Berikan penjelasan makanan yang boleh dan tidak boleh
dimakan
11. Buat evaluasi hasil konsultasi dengan memberikan pertanyaan
kepada pasien

12. Lakukan pencatatan dan pelaporan harian tindakan konsul gizi


yang dilakukan
13. Cuci tangan sesudah melakukan kegiatan konsultasi gizi.
6. Unit Terkait Poliklinik Rawat Inap

1. Pengertian Penyusunan permintaan (order) bahan makanan berdasarkan


PEMESANAN pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen/pasien yang
BAHAN dilayani, sesuai periode pemesanan yang ditetapkan.
MAKANAN PADA
RAWAT INAP
2. Tujuan Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktu
pemesanan, standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yang
ditetapkan

3. Kebijakan SK Kepala FKTP Abcde Nomor I/UKP/001/2016 tentang


Kebijakan Pelayanan Klinis FKTP Abcde
4. Referensi Buku Asuh Gizi
5. Prosedur 8. Menentukan frekuensi pemesanan bahan makanan segar dan
kering.
9. Rekapitulasi kebutuhan bahan makanan dengan cara,
mengalikan standar porsi dengan jumlah konsumen/pasien kali
kurun waktu pemesanan.
6. Unit Terkait Instalasi Rawat Inap
1. Pengertian Suatu kegiatan menyajikan makanan yang sudah mengalami
PEMESANAN, proses pengolahan untuk pasien rawat inap sesuai jadwal makan
PENYIAPAN,
DISTRIBUSI, DAN
PEMBERIAN
MAKANAN PADA
RAWAT INAP
2. Tujuan Tersedianya makanan pasien rawat inap yang cepat, siap, dan
layak dikonsumsi

3. Kebijakan SK Kepala FKTP Abcde Nomor I/UKP/001/2016 tentang


Kebijakan Pelayanan Klinis FKTP Abcde
4. Referensi Buku Pedoman Survailance Gizi , Kemenkes; RI, 2014
5. Prosedur Pemesanan makanan
1. Petugas melakukan pemeriksaan jumlah pasien rawat inap
2. Petugas memeriksa apakah ada pantangan makan atau
alergi makanan tiap pasien
3. Petugas mengisi buku permintaan makanan yang tersedia
sesuai dengan jumlah pasien di ruang rawat
4. Petugas menyerahkan buku permintaan yang berisi etiket
makan (Nama, no. Rekam medis, dan jenis diet) kepada
petugas gizi
Distribusi makanan
1. Menyiapkan nampan makanan untuk masing-masing
pasien
2. Memasukan etiket makan pasien yang berisi Nama Pasien,
No. Rekam Medis, Jenis Diet dan Menu yang disajikan
3. Menyajikan menu makanan pada alat saji / piring yang
bersih, utuh dan tidak cacat atau rusak
4. Menutup makanan menggunakan plastik pembungkus
makanan
5. Menyajikan makanan kepada pasien dalam keadaan
hangat sesuai etiket makan pasien

6. Menyajikan makanan sesuai dengan jam pemberian


makan, yakni:
a. Pagi : pkl. 07.00-08.00 WIB
b. Siang : pkl 13.00-14.00 WIB
c. Malam : 19.00-20.00 WIB
Pemberian makanan
1. Petugas melakukan pemeriksaan etiket makanan sebelum
menyerahkan makanan ke pasien
2. Makanan diserahkan kepada pasien /keluarga pasien
3. Petugas mempersilakan pasien makan
Petugas melakukan pencatatan di buku distribusi makanan
pasien
6. Unit Terkait Dapur
1. Pengertian Suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan
PENYIMPANAN bahan makanan kering dan basah, baik kuantitas maupun
MAKANAN kualitas di gudang/tempat penyimpanan bahan makanan kering
dan basah serta pencatatan laporannya.
2. Tujuan Agar setiap waktu diperlukan dapat melayani dengan tepat, cepat,
dan aman digunakan dengan cara yang efisien
3. Kebijakan SK Kepala FKTP Abcde Nomor I/UKP/001/2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis FKTP Abcde
4. Referensi Buku Asuhan Gizi
5. Prosedur 14. Setelah bahan makanan dicek di penerimaan barang segera
masukkan bahan makanan ke tempat penyimpanan sesuai
dengan jenisnya, yaitu : untuk bahan makanan kering di
lemari / rak, sayuran dan buah- buahan di chiller, daging-
dagingan di frezer.
15. Untuk daging bisa langsung dilakukan proses persiapan tahap
awal sebelum disimpan.
16. Penyimpanan Kering :
a. Cek stok yang tersedia di kartu stok/buku catatan keluar
masuk barang sebelum barang yang baru datang
dimasukkan.
b. Susun bahan makanan beraturan, sesuai dengan jenisnya
dan beri pembatas.
c. Beri label tanggal diterima bahan untuk bahan yang
pemakaianya lebih dari sehari.
d. Bahan yang segera dipakai diletakkan di tempat yang
mudah terjangkau.
e. Bahan makanan yang berbau tajam diletakkan di tempat
yang mudah terjangkau.
f. Bahan makanan yang berbau tajam dipisahkan dan tidak
dekat dengan bahan makanan yang menyerap bau.
g. Hitung bahan yang masuk dan total stok yang ada
kemudian catat di kartu stok / buku keluar masuknya
barang
h. Gunakan lebih dulu bahan makanan sesuai urutan datang
(FIFO).
i. Catat bahan makanan yang diambil di buku keluar
masuknya barang.
17. Penyimpanan Basah :
a. Bahan makanan dimasukkan ke dalam wadah tertutup dan
terpisah sesuai dengan jenisnya untuk mencegah
kontaminasi bahan makanan
b. Beri label penerimaan bahan makanan untuk yang
penyimpanannya lama
c. Untuk daging yang penyimpanannya cukup lama dapat
disimpan di frezer dengan suhu sekitar – 10 derajat celcius
d. Untuk daging yang akan digunakan tidak lebih dari 3 hari
dapat disimpan di freezer bagian atas dengan suhu -5
derajat celcius
e. Untuk buah dan sayuran dapat disimpan di chiller bagian
bawah yang bersuhu antara 10-15 derajat celcius
f. Catat bahan makanan yang masuk dan yang digunakan di
kartu stok/buku catatan keluar masuk barang
j. Gunakan lebih dulu bahan makanan sesuai urutan datang
(FIFO).
6. Unit Terkait Dapur, Gudang FKTP Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai