Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Akhir kata penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
TINJAUAN TEORI
1.1. DEFINISI
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yang bertujuan menghasilkan energy dan digunakan dalam aktifitas tubuh (Alimul,
2006).
Nutrisi adalah zat – zat gizi atau zat – zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta
mengeluarkan sisannya. Masalah nutrisi erat kaitannya dengan dengan intake makanan
dan metabolisme tubuh serta faktor – faktor yang mempengaruhinya. Nutrisi sangat
bermanfaat bagi tubuh kita karena apabila tidak ada nutrisi maka tidak ada gizi dalam
tubuh kita. Sehingga bisa menyebabkan penyakit / terkena gizi buruk oleh karena itu kita
harus memperbanyak nutrisi. (WHO,2022)
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi
dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung,
aksi reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit.
( Tarwoto & Wartonah 2010).
Defisit nutrisi adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017). Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
adalah keadaaan dimana individu yang mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk
memenuhi kebutuhan metabolic (Wilkinson & Lennox, 2005).
1.2. ETIOLOGI
Penyebab defisit nutrisi yaitu ketidakmampuan menelan makanan,
ketidakmampuan mencerna makanan, ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien,
peningkatan kebutuhan metabolisme, adanya faktor ekonomi misalnya finansial yang
tidak mencukupi, dan adanya faktor psikologis seperti stress dan keengganan untuk
makan.
1
1.3. PATHWAY
2
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH
NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN TUBUH
2.1 Pengkajian
Konsep asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan kebutuhan nutrisi meliputi
pengkajian fokus, diagnosa keperawatan, dan perencanaan keperawatan. Pengkajian
Fokus:
a. Riwayat keperawatan dan diet.
1) Anggaran makan, makanan kesukaan, waktu makan.
2) Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus.
3) Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode
waktunya?
4) Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar dan
demam?
5) Adakah toleransi makanan atau minumam tertentu?
b. Faktor yang memengaruhi diet
3
1) Status kesehatan
2) Kultur dan kepercayaan
3) Status sosial ekonomi.
4) Faktor psikologis
5) Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.
c. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan fisik: apatis, lesu
2) Berat badan: obesitas, kurus (underweight).
3) Otot: flaksia / lemah, tonus kurang, tenderness, tidak mampu bekerja.
4) Sistem saraf: bigung, rasa terbakar, parestbesia, reflek menurun.
5) Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, pembesaran liver.
6) Kardiovaskuler: denyut nadi lebih dari 100 x/menit, irama abnormal, tekanan
darah rendah/tinggi.
7) Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah.
8) Kulit: kering, pucat, iritasi, petekhie, lemak di subkutan tidak ada.
9) Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, stomatitis, membran mukosa pucat.
10) Gusi: perdarahan, peradangan.
11) Lidah: edema, hiperemasis.
12) Gigi: karies, nyeri, kotor.
13) Mata: konjungtiva pucat,kering,exotalmus,tanda-tanda infeksi.
14) Kuku: mudah patah.
15) Pengukuran antopometri:
2.2 Diagnosa Keperawatan
1. Definisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
2. Gejala dan Tanda Mayor
-Subjektif
(tidak tersedia)
-Objektif
a) Berat badan menurun minimal 10% di bawah rentang ideal
3. Gejala dan Tanda Minor
-Subjektif
a) Cepat kenyang setelah makan
b) Kram/nyeri abdomen
c) Nafsu makan menurun
4
-Objektif
a) Bising usus hiperaktif
b) Otot pengunyah lemah
c) Otot menelan lemah
d) Membran mukosa pucat
e) Sariawan
f) Serum albumin turun
g) Rambut rontok berlebihan
h) Diare
5
20. Bising usus membaik
21. Tebal lipatan kulit trisep membaik
22. Membrane mukosa membai
6
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimul. H. (2006). Pengantar kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Nanda International. (2015). Diagnosis Keperawatan : Definisi dan Klasifikasi 2015.
Mediaction: Yogyakarta
Tarwoto dan Wartanah.(2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan Edisi
4. Jakarta : Salemba Medika.
Bertram G. Katzung, Susan B. Masters AJT. Basic and Clinical Pharmacology A Large
Medical Book. 10, illust. (Bertram G. Katzung, Susan B. Masters AJT, ed.).
McGraw-Hill Medical, 2012.
David Arnort, dkk (2009). Pustaka Kesehatan Populer Saluran Pencernaan, Volume 4.
Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer. Hlm 167
Hasdianah, 2012, Mengenal Kebutuhan Nutrisi. Jakarta: Salemba Medika
NANDA International. (2015). Diagnosa Keperawatan, Definisi dan Klarifikasi
NIC NOC, (2015), Diagnosa Keperawatan dan Panduan Penyusunan Asuhan, Jilid 2.
Jakarta : Salemba Medika
Tarwanto & Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan, Edisi
5. Jakarta: Salemba Medika.